1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dahulu badan gemuk dianggap sebagai simbol kemakmuran karena umumnya masalah kegemukan banyak dijumpai di negara kaya seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang tergolong makmur. Pendapat tersebut sekarang sudah tidak tepat lagi. Negara-negara yang dulu miskin dan sedang berkembang, seperti China, beberapa negara di Afrika, India dan Indonesia, selain banyak ditemukan anak dan orang kurus serta pendek akibat kekurangan gizi, juga mulai sering dijumpai orang gemuk karena kelebihan gizi. Kelebihan dan kekurangan gizi yang terjadi bersama-sama merupakan beban ganda masalah gizi sebab dapat berdampak buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia (Popkin, 2001). Prevalensi obesitas pada anak usia 2 sampai 19 tahun di Amerika Serikat dalam 3 dekade terakhir meningkat dari 27,5 % menjadi 31,1 % (Ogden et al., 2006). Prevalensi obesitas pada anak usia 6-12 tahun di Bangkok meningkat dari 12,2 % menjadi 15,6 % dan angka prevalensi di Jepang pada anak 6-14 tahun dari 5 % menjadi 10 % (WHO, 2000). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) 2007, diketahui bahwa prevalensi obesitas di Indonesia pada umur 15 tahun ke atas secara nasional sebesar 19,1 % (8,8 % kegemukan dan 10,3 % obesitas). Selanjutnya dari hasil riskesdas tersebut juga diketahui prevalensi obesitas di Yogyakarta sebesar 10,2 % obesitas dan 8,5 % kegemukan ( overweight) (Depkes, 2008). Hasil penelitian yang dilakukan pada anak sekolah tahun 2004 di Yogyakarta menemukan kasus obesitas sebesar 7,9 % pada remaja di kota dan 2 % di desa (Mahdiah et al., 2004). Masa remaja sangat penting diperhatikan karena merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasa. Masalah gizi remaja yaitu seiring dengan meningkatnya aktivitas fisik, remaja umumya mempunyai nafsu makan lebih besar sehingga sering mencari makanan tambahan, misalnya jajan di luar waktu
2 makan. Para remaja pun menyukai makanan padat energi, manis dan berlemak. Padahal, makanan tersebut bila sering dikonsumsi berisiko menyebabkan kegemukan. Menurut Sukaton (1990), obesitas erat kaitannya dengan beberapa penyakit yang serius seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus dan penyakit saluran napas. Pendidikan kesehatan merupakan bentuk intervensi terutama terhadap faktor perilaku (Notoatmodjo, 2007). Faktor perilaku diantaranya dipengaruhi oleh pengetahuan sehingga upaya meningkatkan pengetahuan diperlukan untuk meningkatkan status kesehatan, dalam hal ini khususnya untuk menanggulangi terjadinya obesitas pada remaja sekolah menengah atas (SMA). Perubahan pengetahuan remaja terhadap upaya penanggulangan obesitas dapat dilakukan dengan kegiatan penyampaian pesan-pesan melalui pendidikan kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Saragih (2007), tentang promosi kesehatan untuk penanggulangan overweight dan obesitas pada mahasiswi akademi kebidanan melalui transparansi dan booklet berhasil meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku kelompok perlakuan. Selanjutnya, seperti yang dilakukan oleh Joo & Kim (2007), yaitu mereka memanfaatkan fitur pesan layanan singkat yang ada pada ponsel untuk memodifikasi perilaku dalam pengendalian berat badan berbasis masyarakat di Korea. Salah satu hasil survei pasca intervensi menunjukkan bahwa mayoritas peserta merasa puas dengan pesan SMS mingguan dan brosur yang disampaikan melalui pos. Layanan pesan singkat (SMS) mungkin merupakan metode yang efektif dalam modifikasi perilaku dan program pendidikan kesehatan (Joo & Kim, 2007). Adanya hubungan pendidikan tentang obesitas dengan menggunakan media seperti pada hasil penelitian di atas membuat peneliti tertarik untuk melakukan pendidikan kesehatan menggunakan alat bantu berupa short message service (SMS) dan booklet sebagai media yang tepat untuk mengatasi masalah gizi terutama masalah obesitas pada remaja yang sebagaimana diketahui bahwa masalah tersebut akan menimbulkan dampak berbahaya terhadap kesehatan di masa depan.
3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan melalui short message service (SMS) dan booklet tentang obesitas terhadap pengetahuan dan indeks massa tubuh (IMT) remaja overweight dan obese di 3 SMA Kota Yogyakarta?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui short message service (SMS) dan booklet tentang obesitas terhadap pengetahuan dan indeks massa tubuh (IMT) remaja overweight dan obese di SMA Kota Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang obesitas melalui short message service (SMS), booklet, dan perpaduan short message service (SMS) plus booklet terhadap pengetahuan remaja overweight dan obese. b. Untuk mengetahui perbedaan efektivitas pendidikan kesehatan melalui short message service (SMS), booklet, dan perpaduan short message service (SMS) plus booklet terhadap pengetahuan remaja overweight dan obese. c. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang obesitas melalui short message service (SMS), booklet, dan perpaduan short message service (SMS) plus booklet terhadap indeks massa tubuh (IMT) remaja overweight dan obese. d. Untuk mengetahui perbedaan efektivitas pendidikan kesehatan melalui short message service (SMS), booklet, dan perpaduan short message service (SMS) plus booklet terhadap indeks massa tubuh (IMT) remaja overweight dan obese.
4 D. Manfaat Penelitian Penelitian pengaruh pendidikan kesehatan melalui short message service (SMS) dan booklet tentang obesitas terhadap pengetahuan dan indeks massa tubuh (IMT) remaja overweight dan obese di 3 SMA Kota Yogyakarta ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Manfaat praktis Memberikan masukan bagi sekolah dan insitusi pemerintah terkait dalam meningkatkan usaha preventif dan penanganan lebih lanjut pada remaja yang mengalami obesitas di Kota Yogyakarta. 2. Manfaat teoritis a. Sebagai masukan dalam bidang ilmu kesehatan khusus berkaitan dengan gizi pada remaja. b. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian selanjutnya. E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang pernah dilakukan berhubungan dengan penelitian ini, antara lain : 1. Penelitian Muhammad (2011), yang berjudul efektivitas layanan pesan singkat dan media leaflet dalam promosi kesehatan tetang kesiapsiagaan bencana bagi pelajar sekolah menengah pertama di kota Banda Aceh. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi kesehatan dengan menggunakan layanan pesan pendek dan leaflet efektif untuk meningkatkan pengetahuan pelajar sekolah menengah pertama di kota Banda Aceh tentang kesiapsiagaan bencana alam. Akan tetapi, tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05) antara nilai rata-rata pengetahuan kesiapsiagaan bencana kelompok yang mendapat promosi kesehatan dengan media SMS dan leaflet dibandingkan dengan nilai rata-rata kelompok yang dilakukan promosi kesehatan dengan ceramah dan tanya-jawab. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu topik permasalahan mengenai kesiapsiagaan bencana, sedangkan
5 kesamaannya dalam penelitian ini adalah jenis penelitiannya dan media yang digunakan yaitu berupa SMS. 2. Kusfriyadi (2010), penelitiannya berjudul pengaruh pendidikan gizi ibu hamil dan pesan gizi melalui short message service (SMS) terhadap pengetahuan, perilaku, kepatuhan minum tablet besi dan kadar hemoglobi ibu hamil di kota Palangkaraya. Hasil penelitian diketahui bahwa ibu hamil yang mendapat intervensi pendidikan gizi disertai SMS mengalami peningkatan pengetahuan dan perilaku yang berbeda nyata secara signifikan ( p<0,05), serta mampu meningkatkan kepatuhan minum tablet besi hingga 32,5% lebih baik dibandingkan ibu hamil yang hanya mendapatkan pendidikan gizi saja. Persamaan dengan penelitian adalah media pendidikannya menggunakan SMS dan jenis penelitiannya quasi eksperimen, sedangkan perbedaannya yaitu subjek penelitian dan permasalahan gizi yang diteliti. 3. Joo & Kim (2007), me lakukan penelitian berjudul mobile phone short message service messaging for behavior modification in a community-based weight control program in Korea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasca intervensi rata-rata mengalami penurunan lingkar pinggang 4,3 cm dan indeks massa tubuh 0,6 kg/m 2. Sebagian masyarakat merasa puas dengan pesan yang dikirimkan dan SMS mungkin merupakan metode yang efektif dalam modifikasi perilaku untuk pengendalian berat badan. Perbedaan pada penelitian ini yaitu subjek dan tempat penelitian, sedangkan persamaannya yakni penggunaan layanan pesan singkat (SMS) dan topik permasalahannya tentang berat badan. 4. Mintarsih (2007), melakukan penelitian berjudul pendidikan kesehatan menggunakan booklet dan poster dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi di kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitiannya diketahui bahwa setelah diberikan perlakuan pendidikan kesehatan menggunakan media booklet dan poster, maka pengetahuan dan sikap kelompok perlakuan meningkat secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol ( p< 0,05) dan media yang paling bermakna mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan sikap adalah booklet. Persamaan dalam
6 penelitian ini yaitu media yang digunakan adalah booklet, jenis penelitiannya quasi eksperimen dan dilakukan pada remaja. Sedangkan perbedaannya yaitu tidak menggunakan media SMS dan topik permasalahannya diteliti bukan tentang obesitas. 5. Saragih (2007), melakukan penelitian yang berjudul promosi kesehatan untuk penanggulangan overweight dan obesitas pada mahasiswi akademi kebidanan poltekes di Pematang Siantar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi kesehatan melalui konseling kelompok, transparansi dan booklet berhasil meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku kelompok perlakuan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang bermakna ( p<0,05) terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku pada saat pre-test dibandingkan dengan posttest serta adanya penurunan status obesitas menjadi overweight. Persamaan dalam penelitian ini yaitu media yang di gunakan salah satunya sama-sama menggunakan booklet dan topiknya tentang obesitas. Sedangkan perbedaannya yaitu tidak menggunakan SMS, sampel yang di teliti dan lokasi penelitiannya.