BAB 3. Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Pengujian validitas dan reliabilitas Penelitian Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menguraikan jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pemahaman konsep dan implementasi softskills

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian dengan latar alamiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

RESUME BUKU. Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (Hal. 283 s.d 393)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S.,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI SUITES JAKARTA (PT. GAPURA PRIMA) PERIODE JANUARI APRIL

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 84 popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mata pelajaran IPS Sejarah dalam peningkatan sikap nasionalisme di SMP Negeri 2 Kutasari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metodeanalisis deskriptif kualitatif. Moleong (2012, 6) mendefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

BAB III Pendekatan dan Metode Penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (1993 : 65), pada dasarnya metode yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di jalan RTA. Milono Km 1,5 Palangka Raya Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

Transkripsi:

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013 : 2). Setiap penelitian memiliki tujuan dan kegunaan yang berbeda-beda. Secara umum, tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu : 1. Penemuan Data yang diperoleh adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. 2. Pembuktian Data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. 3. Pengembangan Memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. (Sugiyono, 2013 : 3). Data yang didapatkan dari suatu cara ilmiah tersebut dapat digunakan untuk memecahkan atau bahkan mengantisipasi masalah yang mungkin akan datang. Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan jawaban atas pertanyaan yang mungkin masih belum terjawab diawal penelitian. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, masalah yang ada masih belum jelas dan bersifat sementara, yang berikutnya bisa berkembang sesuai kondisi lapangan saat penelitian dilangsungkan. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan 25

26 hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2013 : 9) Filsafat postpositivisme sendiri adalah filsafat yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang utuh, kompleks, dinamis, penuh makna dan bersifat interaktif. Penelitian kualitatif dilakukan pada obyek yang alamiah, yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika dari obyek tersebut. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. (Sugiyono, 2013 : 9) Makna itu sendiri dapat disebut data, karena dalam penelitian kualitatif menilai makna yang terkandung dari sebuah situasi sosial yang ada. Makna tersebut merupakan data karena makna itulah yang dilihat dan diteliti oleh peneliti, dan data itulah yang dapat membantu memberikan pemecahan masalah atas situasi yang dihadapi oleh peneliti. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Moleong, 2013:6) Dari beberapa pengertian mengenai penelitian kualitatif maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk mendapatkan sebuah data yang mendalam dan mengandung makna dari fenomena alamiah yang dialami oleh subyek dan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata atau bahasa. 3.2 Tipe/Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian

27 deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. 3.3 Metode Penelitian Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. (Moleong, 2013 : 9) Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamian (natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklarifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik. (Sugiyono, 2013 : 4) Macam-macam metode penelitian berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan tempat penelitian dijelaskan dalam gambar dibawah ini.

28 Berdasarkan Tujuan Penelitian Penelitian Dasar Penelitian Pengembangan (R&D) Macam Metode Penelitian Penelitian Terapan Berdasarkan Tingkat Kealamiahan Tempat Penelitian Penelitian Eksperimen Penelitian Survey Penelitian Naturalistik Gambar 3.2 Macam-macam metode penelitian berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan tempat penelitian Sumber : Sugiyono, 2013 : 4 Penelitian dan pengembangan merupakan jembatan antara penelitian dasar (basic research) dengan penelitian terapan (applied research), dimana penelitian dasar bertujuan untuk to discover new knowledge about fundamental phenomena dan applied research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan. Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. (Sugiyono, 2013 : 4-5) Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian naturalistik atau kualitatif dimana penelitian yang dilakukan pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak

29 mendapatkan perlakuan khusus, karena disini peneliti mengumpulkan data yang nyata terlihat secara alamiah. Dan berdasarkan tujuan penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan atau R&D, karena dalam penelitian ini peneliti mengembangkan atau menemukan cara yang sekiranya sesuai untuk publikasi yang akan dilakukan oleh perusahaan. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. (Sugiyono, 2013 : 224) Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. The fundamental methods relied on by qualitative researchers for gathering information are, participation in the setting, direct observation, in-depth interviewing, document review. (Sugiyono, 2013 : 225) Menurut Catherine Marshall, Gretchen B. Rossman, Metode fundamental bergantung pada penelitian kualitatif dalam mengumpulkan informasi adalah partisipasi langsung, observasi langsung, wawancara mendalam dan analisa dokumen. Pengumpulan data inilah yang dianggap paling penting, karena inti dari sebuah penelitian adalah data yang sekiranya bisa membantu peneliti mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian. Dan mengumpulkan data itu sendiri dapat dilakukan dengan berbagai teknik, namun tetap pada kondisi alamiah yaitu kondisi yang tidak di setting, kondisi yang apa adanya. Dalam penelitian kualitatif, ada empat macam teknik pengumpulan data (Sugiyono, 2013 : 224-240) : 1. Observasi Menurut Nasution, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi merupakan pengumpulan data dengan

30 cara mengamati kondisi atau lingkungan yang ada pada saat itu. Macam-macam observasi yang ada, yaitu : 1. Observasi Partisipatif Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. 2. Observasi Terus Terang atau Tersamar Peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi. 3. Observasi tak Berstruktur Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung. Kalau masalah penelitian sudah jelas, maka observasi dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi.

31 Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya berupa ramburambu pengamatan. Observasi yang dilakukan peneliti termasuk dalam observasi partisipatif karena peneliti ikut terjun dalam penyelenggaraan event ini dari awal perencanaan hingga hari pelaksanaannya. Peneliti ikut melakukan perencanaan dan kegiatan publikasi saat sebelum acara, dan peneliti bertanggung jawab dalam pelaksaan registrasi ulang dan hubungan dengan peserta, karena itu penelitian ini termasuk dalam observasi partisipatif. 2. Wawancara Menurut Esterberg, ada beberapa macam wawancara, yaitu : 1. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. 2. Wawancara semi terstruktur Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori indepth interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

32 3. Wawancara tak berstruktur Wawancara tidak berstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dan untuk mendapatkan respon hasil publikasi yang dilakukan oleh perusahaan, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur. Proses wawancara yang dilakukan tidak mengikuti pedoman yang ada, namun pertanyaan yang disampaikan adalah inti atau poin-poin yang berkaitan dengan garis besar penelitian. Berikutnya, mencari informan yang dinilai sesuai untuk menjawab beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan. Dalam melakukan wawancara dilakukan pertanyaan berulang hingga mendapatkan informasi yang dirasa sesuai dengan yang diharapkan, dan informasi di gali sedalam mungkin. Informan yang dipilih oleh peneliti diantaranya adalah dua startup yang juga meraih juara 1 dan 3 pada kompetisi ini, dua orang pengunjung yang hadir pada acara final atau GIST Demo Day dan satu orang informan yang berasal dari perusahaan. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti pedoman pertanyaan yang sudah disiapkan, namun pada saat wawancara berlangsung peneliti juga mengembangkan pertanyaan dan memperdalam pertanyaan bila dirasa ada yang belum jelas atau belum cukup terjawab. Peneliti juga menggunakan dokumentasi berupa gambar dan rekaman suara sebagai bukti bahwa penelitian yang dilakukan valid dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

33 3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini digunakan juga teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi. Dokumentasi yang ada berupa gambar yang membuktikan kebenaran berlangsungnya acara dan juga kegiatan publikasi yang dilakukan benar terjadi. 3.5 Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2013 : 244) Dan menurut Bogdan dan Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. (Moleong, 2013 : 248) Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan

34 data yang terkumpul. BIla berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini, Nasution menyatakan Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. Dalam (Sugiyono, 2013 : 246-253), menurut Miles dan Huberman terdapat tiga aktvitas yang perlu dilakukan untuk menganalisis data pada penelitian kualitatif, yaitu : a. Reduksi Data Penelitian kualitatif menghasilkan jumlah data yang sangat banyak dan beragam. Saat melakukan analisis terhadap data yang ada, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mereduksi data yang telah diperoleh. Data direduksi dengan cara dirangkum, dikelompokan, dan mengambil data yang penting. Pada penelitian ini, dilakukan reduksi data dengan mengkategorikan data yang ada berdasarkan kepada teori-teori yang digunakan. Hal ini membuat data akan tersusun dan terkelompok berdasarkan pada teori yang dipakai. b. Penyajian Data Setelah selesai proses reduksi dan data telah dirangkum, maka selanjutnya adalah menyajikan data. Pada penelitian kualitatif, data disajikan dalam bentuk uraian secara naratif atau bagan. Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk uraian, dimana setiap uraian mewakili teori yang ada. Pada setiap uraian akan berisi penjelasan atas jawaban wawancara dari beberapa informan.

35 c. Conclusion Drawing/Verification Langkah atau aktivitas terakhir adalah penarikan kesimpulan dari data yang ada. Setelah selesai dalam melakukan analisis maka kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat berbeda dengan kesimpulan awal yang dikemukakan. Hal ini terjadi bila tidak ditemukan data-data yang kuat untuk mendukung kesimpulan awal tersebut. Umumnya, kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan sebuah temuan baru dan belum pernah diteliti sebelumnya. Kesimpulan dapat berupa deskripsi mengenai suatu objek penelitian yang awalnya masih tanda tanya. Namun, setelah dilakukan penelitian maka objek penelitian tersebut menjadi jelas (Sugiyono, 2012:246-253). Di pihak lain, analisis data kualitatif menurut Seiddel, prosesnya berjalan sebagai berikut : 1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya. 3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum. (Moleong, 2013 : 248) Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, disimpulkan bahwa analisis data yang dapat digunakan dalam sebuah penelitian adalah bisa melalui reduksi data atau pengelompokan data, mengambil apa yang penting dan merangkum agar mudah ditemukan. Selanjutnya data akan disajikan dalam bentuk naratif atau bagan yang sudah diklasifikasikan menurut jenisnya masing-masing, ini memudahkan dalam membaca data yang sudah di reduksi. Dan terakhir, ditariklah sebuah kesimpulan dari hasil data yang sudah dirangkum dan disajikan, data yang sudah disajikan dan disimpulkan harus dapat

36 menghasilkan sebuah makna tertentu dan menemukan pola serta hubungan yang berkaitan dengan penelitian. 3.6 Teknik Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi di mana sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrument penelitian valid dan reliable, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi. Dalam hal reliabilitas, Susan Stainback menyatakan bahwa reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Suatu data yang reliabel atau konsisten akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Orang yang berbohong secara konsisten akan terlihat valid, walaupun sebenarnya tidak valid. Obyektivitas berkenaan dengan derajad kesepakatan atau interpersonal agreement antar banyak orang terhadap suatu data. Dalam penelitian kualitatitf, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak

37 dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk / ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Heraclites, dalam Nasution (1988) menyatakan bahwa kita tidak bisa dua kali masuk sungai yang sama air mengalir terus, waktu terus berubah, situasi senantiasa berubah dan demikian pula perilaku manusia yang terlibat dalam situasi sosial. Dengan demikian tidak ada suatu data yang tetap/konsisten/stabil. 3.6.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif Dalam penelitian kualitatif, uji keabsahan data meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas). (Sugiyono, 2013 : 270) 3.6.1.1 Uji Credibility Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : 1. Perpanjangan pengamatan Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan mungkin masih banyak yang dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang telah

38 diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli atau sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya. 2. Meningkatkan ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. 3. Triangulasi Menurut William Wiersma, triangulation is qualitative cross-validation. It assessed the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat 3 cara triangulasi, yaitu : 1. Triangulasi sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data dari ke tiga sumber tersebut tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu

39 kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut. 2. Triangulasi teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya bila data awal yang didapatkan melalui wawancara, berikutnya dilakukan dengan teknik lain seperti observasi, dokumentasi atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda. 3. Triangulasi waktu Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi dan teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.

40 4. Analisis kasus negatif Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negative berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Tetapi bila peneliti masih mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan merubah temuannya. Hal ini sangat tergantung seberapa besar kasus negative yang muncul tersebut. 5. Menggunakan bahan referensi Yang dimaksud dengan bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Referensi ini bisa didapat dari data hasil wawancara yang direkam sebagai bahan pendukung, sebagai bahan referensi. Data tentang interaksi manusia, atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti kamera, handycam, alat perekam suara sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat dipercaya. 6. Mengadakan membercheck Membercheck adalah, proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh

41 data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel atau dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan membercheck adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan. Pelaksanaan membercheck dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan, atau kesimpulan. Caranya dapat dilakukan secara individual, dengan cara peneliti datang ke pemberi data, atau melalui forum diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok peneliti menyampaikan temuan kepada sekelompok pemberi data. Dalam diskusi kelompok tersebut, mungkin ada data yang disepakati, ditambah, dikurangi atau ditolak oleh pemberi data. Setelah data disepakati bersama, maka pemberi data diminta untuk menandatangani supaya lebih autentik. Selain itu juga sebagai bukti bahwa peneliti telah mengajukan membercheck. (Sugiyono, 2013 : 270 276) 3.6.1.2 Transferability Transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil. (Sugiyono, 2013 : 276) Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam

42 situasi lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer begantung pada pemakai, hingga ketika hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Peneliti sendiri tidak menjamin validitas eksternal ini. Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. 3.6.1.3 Dependability Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji dependability nya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliabel atau dependable. Untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah atau fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampau membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Menurut Sanafiah Faisal, jika peneliti tidak mempunyai dan tidak dapat menunjukkan jejak aktivitas lapangannya, maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan. Data yang disampaikan dalam penelitian ini dapat di audit atau di periksa ulang dalam bentuk jejak aktivitas lapangan.

43 Dalam penelitian ini peneliti dapat menunjukkan beberapa hasil dokumentasi dan bukti-bukti penggunaan media sosial melalui foto dan diletakkan di lampiran. Dalam penelitian ini semua hasil penelitian seperti wawancara dan dokumentasi disertakan di bagian lampiran dari penelitian ini. Disertakan di dalamnya juga hasil publikasi yang dilakukan oleh public relations perusahaan. 3.6.1.4 Confirmability Dalam penelitian kualitatif, uji confirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji confirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya ada. Menguji confirmability atau melakukan konfirmasi ulang atas hasil penelitian, bisa dilakukan bersamaan dengan dependability dimana data bisa dilihat, diuji juga dikaitkan dengan prosesnya. (Sugiyono, 2013 : 277) Dan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini digunakan uji credibility. Dalam menguji kredibilitas data, dari beberapa cara yang sudah dijabarkan diatas, peneliti menggunakan bahan referensi. Dimana peneliti membandingkan hasil perencanaan awal atau referensi awal dari event ini dengan kenyataan yang terjadi. Perencanaan kegiatan publikasi, foto-foto yang mendukung dan hasil wawancara juga dilampirkan bersama penelitian ini untuk membuktikan kredibilitasnya.

44