BEBERAPA PENYELIDIKAN GEOMEKANIKA YANG MUDAH UNTUK MENDUKUNG RANCANGAN PELEDAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
PROPOSAL TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Tugas Akhir Penelitian Mahasiswa Pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya.

Jl. Raya Palembang-Prabumulih, Indralaya Utara, 30662, Sumatera Selatan ABSTRAK

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN BERDASARKAN ANALISIS BLASTABILITY

ENIM, SUMATERA SELATAN

PENGARUH POWDER FACTOR PELEDAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS BACKHOE KOMATSU PC 2000 DI PT.BUKIT ASAM (PERSERO)TBK

ABSTRAK P ABSTRACT. 1) Reny Susanti. 2) Tedy Agung Cahyadi, ST, MT. 1) Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta

Gambar 4.1 Kompas Geologi Brunton 5008

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum

BATU SPLIT DAN CUTTING BOR UNTUK MATERIAL STEMMING DALAM KEGIATAN PEMBERAIAN BATUAN DENGAN PELEDAKAN

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

STUDI PENGARUH KADAR AIR TERHADAP DRILABILITAS TUF DI DUSUN GUNUNGSARI, DESA SAMBIREJO, KECAMATAN PRAMBANAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

KATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Prinsip Pengeboran

TECHNICAL STUDY OF EMULSION AS SUBSTITUTE ANFO FOR USE BLASTING OVERBURDEN ABOUT PRODUKTIVITY OF HITACHI EX-2600 PT KIDECO JAYA AGUNG

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FRAGMENTASI

BAB IV ANALISA BLASTING DESIGN & GROUND SUPPORT

PENGARUH GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP FRAGMENTASI BATUANPADA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA SITE ADARO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Oleh : Santika Adi Pradhana Prodi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta No. Hp : ,

ANALISIS GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP UKURAN FRAGMENTASI OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA JOBSITE ADARO KALIMANTAN SELATAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 4 CM 0,5 CM. Ditulis dengan rapido 0,5 dan di mal 0,5 2 CM. Ditulis dengan rapido 0, Latar Belakang

= specific gravity batuan yang diledakkan

STUDI SISTEM REKAHAN PADA FASIES BATUGAMPING GUNUNG KROMONG DALAM HUBUNGANNYA DENGAN FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kestabilan Lereng Batuan

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR JOINT TERHADAP FRAGMENTASI PELEDAKAN DAN PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT PT SEMEN PADANG (PERSERO), TBK.

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Font Tulisan TNR 12, spasi 1,5 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

RANCANGAN TEKNIS PENGEBORAN DAN PELEDAKAN OVERBURDEN

Scan Line dan RQD. 1. Pengertian Scan Line

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Data Lapangan Pemetaan Bidang Diskontinu

TATA TERTIB PRAKTIKUM

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

Pengaruh Peak Particle Velocity ( PPV ) dari hasil kegiatan peledakan terhadap kekuatan lereng penambangan ( FK) pada penambangan Batubara Oleh :

DAFTAR ISI RINGKASAN ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

PERHITUNGAN KESTABILAN LUBANG BUKAAN PADA TEROWONGAN HEADRACE PLTA SINGKARAK MENGGUNAKAN ANALISIS BALIK TESIS MAGISTER

BAB II LANDASAN TEORI

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

1) Geometri : Lebar, kekasaran dinding, sketsa lapangan

ANALISIS POWDER FACTOR DAN FRAGMENTASI HASIL LEDAKAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN KUZ-RAM PADA TAMBANG BATUBARA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Korelasi Laju Penembusan antara Dispatch dan Aktual. Tabel 5.1 Korelasi Laju Penembusan antara data Dispatch dan data Aktual

BAB I PENDAHULUAN. besar yang dibangun di atas suatu tempat yang luasnya terbatas dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan

KAJIAN GROUND VIBRATION DARI KEGIATAN BLASTING DEKAT KAWASAN PEMUKIMAN UNTUK MENCAPAI KONDISI AMAN DI PENAMBANGAN BATUBARA.

4 CM BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI ISIAN BAHAN PELEDAK MENGGUNAKAN ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN FRAGMEN PADA PELEDAKAN BATUAN PENUTUP DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA

BAB IV DERAJAT PELAPUKAN ANDESIT DAN PERUBAHAN KEKUATAN BATUANNYA

MAKALAH PENGEBORAN DAN PENGGALIAN EKSPLORASI

ANALISIS GROUND VIBRATION PADA PELEDAKAN OVERBURDEN DI PANEL 4 PIT J PT. KALTIM PRIMA COAL, SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR

DAFTAR TABEL. Parameter sistem penelitian dan klasifikasi massa batuan (Bieniawski, 1989)... 13

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN PADA KEBERHASILAN PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. terowongan, baik terowongan produksi maupun terowongan pengembangan.

Studi Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Rock Mass Rating (RMR) pada Lereng Bekas Penambangan di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS ILMU KEBUMIAN DAN TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

Bulletin of Scientific Contribution, Edisi Khusus, Desember 2005: Bulletin of Scientific Contribution, Edisi Khusus, Desember 2005: 18-28

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH POWDER FACTOR TERHADAP HASIL FRAGMENTASI PELEDAKAN PADAPT. SEMEN BOSOWA MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Analisis Kestabilan Lereng Batuan

ANALISIS FLYROCK UNTUK MENGURANGI RADIUS AMAN ALAT PADA PELEDAKAN OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan batuan samping berpotensi jatuh. Keruntuhan (failure) pada batuan di

SIFAT FISIK TANAH DAN BATUAN. mekanika batuan dan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

ANALISIS PENGARUH KEDALAMAN LUBANG LEDAK, BURDEN DAN SPACING TERHADAP PEROLEHAN FRAGMENTASI BATUGAMPING

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

EVALUASI ISIAN BAHAN PELEDAK BERDASARKAN GROUND VIBRATION HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN

M VII KUAT TARIK TIDAK LANGSUNG (Indirect Brazillian Tensile Strength Test)

5.1 ANALISIS PENGAMBILAN DATA CORE ORIENTING

EVALUASI PERIMETER BLASTING TERHADAP TINGKAT GETARAN TANAH (GROUND VIBRATION) PADA PRE BENCH PIT AIR LAYA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK

RANCANGAN SISTEM WAKTU TUNDA PELEDAKAN NONEL UNTUK MENGURANGI EFEK GETARAN TANAH TERHADAP FASILITAS TAMBANG

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat. Supervisor Departement Drill and Blast, PT Bina Sarana Sukses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PENGUKURAN MODULUS ELASTISITAS DINAMIS BATUAN DENGAN METODE SEISMIK REFRAKSI

KAJIAN RADIUS AMAN ALAT GALI MUAT TERHADAP FLYROCK PELEDAKAN PADA PIT 4500 BLOK 12 PT TRUBAINDO COAL MINING KUTAIBARAT KALIMANTAN TIMUR

Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32 Inderalaya Sumatera Selatan, 30662, Indonesia Telp/fax. (0711) ;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara menggunakan pendekatan Rock Mass Rating (RMR). RMR dapat

Gambar 1 Hubungan antara Tegangan Utama Mayor dan Minor pada Kriteria Keruntuhan Hoek-Brown dan Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb (Wyllie & Mah, 2005)

RANCANGAN GEOMETRI WEB PILAR DAN BARRIER PILAR PADA METODE PENAMBANGAN DENGAN SISTEM AUGER

Analisis Kinematik untuk Mengetahui Potensi Ambrukan Baji di Blok Cikoneng PT. CSD Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Gambar 3.1 Lokasi pembangunan Apartemen Sudirman One Tang-City

PAPER GEOLOGI TEKNIK

BAB III TEORI DASAR. Longsoran Bidang (Hoek & Bray, 1981) Gambar 3.1

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi merupakan suatu metode yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III DASAR TEORI 3.1 UMUM

REDESIGN GEOMETRI PELEDAKAN UNTUK MENDAPATKAN FRAGMENTASI BATUAN YANG OPTIMAL DI PREBENCH PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK

Teguh Samudera Paramesywara1,Budhi Setiawan2

Transkripsi:

BEBERAPA PENYELIDIKAN GEOMEKANIKA YANG MUDAH UNTUK MENDUKUNG RANCANGAN PELEDAKAN S. Koesnaryo Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta koesnaryo_s@yahoo.co.id Abstrak Pancangan peledakan yang cermat diperlukan sebagai pedoman untuk melakukan percobaanpercobaan di lapangan sampai diperoleh geometri peledakan yang menghasilkan produk peledakan yang sesuai baik jumlah maupun fragmentasinya. Beberapa sifat massa batuan yang paling mempengaruhi rancangan peledakan yaitu kekuatan dinamik dan sifat elastisitas batuan, spasi dan orientasi bidang-bidang lemah serta tipe material pengisi dan ikatan antar kekar, heterogenitas litologis, serta kecepatan propagasi gelombang. Masalahnya ialah, pengujian untuk memperoleh data sifat-sifat massa batuan, di laboratorium atau di lapangan, sering tidak mudah, memakan waktu dan mahal. Kata kunci : karakterisasi, massa batuan, rancangan peledakan. Abstract The careful blasting design needed as guidance to carry out of experiments in field to meet the actual condition until results a blasting geometry which produce blasted material that appropriate to both tonnage and fragmentation. The rock masses properties that most govern blasting design are dynamic strength and elastic properties, spacing and orientation of discontinuities, infilling material, heterogenity of rock masses, and wave propagation velocity. The problem are, the testing to obtain rock masses properties data in both laboratory and in situ are often not easy, time spending and very costly. Keyword : characteristic, rock masses, blasting design. 1. Pendahuluan Operasi peledakan yang berhasil tidak bersandar pada rancangan yang teliti yang telah dikerjakan sebelumnya, tetapi lebih pada keberhasilan dalam percobaan-percobaan yang mengikutinya sebelum tahap produksi benarbenar dimulai. Meskipun demikian, sebagaimana kita diketahui, ada beberapa sifat massa batuan yang paling mempengaruhi rancangan peledakan yaitu kekuatan dinamik, sifat elastisitas dan kecepatan propagasi gelombang dlam batuan, serta aspek geologi struktur seperti spasi dan orientasi bidangbidang lemah, tipe material pengisi dan ikatan antar kekar, litologi dan ketebalan bidangbidang perlapisan sedimenter. Pengujian untuk menentukan sifat-sifat massa batuan di atas, baik di laboratorium lebihlebih lagi di lapangan, akan sangat tidak mudah, memakan waktu dan memerlukan banyak biaya. Selain itu ada kelemahan pengujian di laboratorium, yaitu sampelnya tidak mewakili kondisi diskontinuitas yang selalu dijumpai di lapangan. Untuk memperoleh sampel yang representatif, beberapa metode penyelidikan geomekanik yang lazim digunakan yaitu pengeboran inti, pemetaan sistem kekar, survey seismik, log geofisik dari lubang-lubang bor investigasi. Dalam rangka penyelidikan geomekanika untuk karakterisasi massa batuan, hal-hal yang sulit, memakan waktu dan mahal harus dihindarkan, yang terpenting ialah apakah data yang diperoleh sudah mencukupi untuk mendukung suatu proses rancangan. 2. Peyelidikan geomekanik 2.1. Rock Quality Designation Metode pengeboran inti meskipun pada awalnya terkesan mahal - selain menghasilkan ratusan meter inti bor juga akan memberikan banyak kesempatan bagi kita untuk melakukan survey secara simultan, mulai dari penentuan RQD, log geofisik, point load test, survey lubang bor, litologi. RQD (Deere, 1968) ialah persentase jumlah panjang inti yang panjang potongannya lebih dari cm dibandingkan dengan panjang 1-1

inti keseluruhan, dengan pemerian seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Pemerian kualitas batuan berdasarkan RQD (Deere, 1968) RQD Kualitas Batuan 0 25 Sangat jelek 25 50 Jelek 50 75 Cukup 75 90 Baik 90 0 Sangat baik Dari inti bor juga dapat dilakukan Point load test untuk memperoleh data estimasi kuat tekan uniaksial secara cepat dan mudah, yaitu RC = 24. Is (50) MPa. d imana Is = point load strength index. Berdasarkan banyak pengalaman di Australia, disimpulkan bahwa Rack Factor pada Model Kuz-Ram of Cunningham (1983) dapat diperoleh dengan mengalikan BI dengan 0,12. 2.2. Karakteristik sistem kekar Sifat kekar yang terpenting dipandang dari aspek pembongkaran ialah spasi dan orientasi, yang sering dinyatakan sebagai Volumetric Joint Count (Jv) yaitu jumlah kekar per meter kubik, dengan cara menjumlahkan kekar yang terdapat per meter untuk setiap kelompok yang ada. Hubungan antara indeks Jv dan RQD menurut Pallstrom (1975) dala m Jimeno (1995) ialah : RQD = 115 3,3 Jv untuk Jv < 4,5, RQD = 0 Selanjutnya berdasarkan orientasi kekarnya, blok-blok dengan geometri yang berbeda akan sangat mempengaruhi fragmentasi dan arah ledakan. Untuk menentukan keterledakan batuan, Lili (1986) menentukan Blastability Index (BI) yang merupakan penjumlahan bobot yang mewakili lima parameter geomekanik (lihat Tabel 2) : BI = 0,5 (RMD + JPS + JPO + SGI + HD) Powder Factors (CE) atau Energy Factors (FE) dapat dihitung menggunakan persamaan CE = 0,004 BI kg ANFO/t FE = 0,015 BI MJ/t 1-2

Tabel 2. Parameter Geomekanik untuk penentuan Blastability Index (Jimeno, 1995) Parameter geomekanik Bobot 1 Rock nass description (RMD) 1.1. Powdery/friale 1.2. Blocky 1.3. Totally massive 20 50 2 Joint Plane Spacing (JPS) 2.1. Close (<0,1 m) 2.2. Intermediate (0,1-1 m) 2.3. Wide (>1 m) 20 50 3 Joint Plane Orientation (JPO) 2.3. Horizontal 2.4. Dip out of face 2.5. Strike normal to face 2.6. Dip into face 0 30 40 4 Specific Gravity Influence (SGI) SGI = 25 SG 50 (where SG in Tons/cu metre) 5 Hardness (H) 1- Tabel 3. Korelasi empiris antara BI dan PF (Bahan peledak : High explosive VOD 3.800 m/s) Blastability Index Powder Factor, kg,m3 80-85 0,2-0,3 60-70 0,3-0,5 50-60 0,5-0,6 40-50 0,6-0,7 30-40 0,7-0,8 Gambar 1. Grafik estimasi PF atau EF dari BI (Menurut Lily, 1986) 1-3

Gambar 2. Korelasi antara kecepatan gelombang seismik dengan PF (Broadbent, 1974, dalam Jimeno, 1995) 2.3. Data Survey seismik untuk prediksi Powder Factor Survey seismik dapat digunakan untuk memperoleh data kecepatan propagasi gelombang seismik dalam massa batuan tertentu. Selanjutnya data tersebut dapat dipakai untuk menentukan rippability, sebagai dasarnya penentuan metode penggalian, misalnya apakan suatu jenis batuan untuk membongkarnya memerlukan peledakan atau tidak. Sesungguhnya survey seismik sudah digunakan untuk mendukung rancangan peledakan pertama kali oleh Broadbent, Heynen dan Dimock (1974), yang membuat korelasi antara powder factor dengan kecepatan propagasi seismik. Sebagaimana diketahui, bila kecepatan meningkat, diperlukan jumlah energi yang lebih besar untuk memperoleh fragmentasi yang tepat. 2.4. Memanfaatkan lubang ledak produksi Dalam kondisi tertentu, lubang ledak juga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh data log litologi, yaitu melalui borehole loggin menggunakan instrumen logging. Dengan cara yang relatif sederhana ini akan diketahui tipe litologi, ketebalan dan kedalaman tiap-tiap tipe litologi. Jika terdapat celah, rongga atau retakan, juga akan diketahui posisinya. Data tersebut tentu sangat berguna untuk pertimbangan penempatan primer, pengisian secara deck loading. 3. Catatan Penutup Demikianlah maka dapat kita fahami bersama, bahwa sesungguhnya memang cukup banyak variabel yang seringkali tidak dapat diperhitungkan efeknya secara tepat, atau dengan kata lain tidak dapat dikontrol. Dari uraian singkat di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa kegiatan peledakan batuan tidak dapat banya mengandalkan rancangan di atas meja, tetapi percobaan (trial and error) dan pengalaman di lapangan justru sangat menentukan keberhasilan operasi peledakan jangka panjang. Selain itu dapat disimpulkan pula, bahwa tidak selamanya penyelidikan geomekanika itu mahal. 1-4

DAFTAR PUSTAKA : 1. Jimeno CP., Jimeno EL., Carcedo FJA., 1995, Drilling and Blasting of Rock, AA. Bakema/Rotterdan/Broolfield, Chapter 18. 2. Koesnaryo, 20, Mekanika Batuan, Prodi Teknik Pertaambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN Veteran Yogyakarta. 3. Koesnaryo, 2011, Teknik Peledakan Batuan, Prodi Teknik Pertaambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN Veteran Yogyakarta. 1-5