PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BALAI KESEHATAN LANAL BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI PUSAT KESEHATAN HEWAN KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dengan pengolahan data berbasis komputerisasi, pencarian informasi dan

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POLIKLINIK UNSRAT BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RANTAI PASOKAN DALAM PRODUKSI BARANG DI PT.CISANGKAN PURWAKARTA

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERSONEL PADA DINAS ADMINISTRASI PERSONEL ARMADA REPUBLIK INDONESIA KAWASAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi itu diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital.

SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG PADA RSUD SOREANG. Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi *

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Aset Daerah pada Pemerintahan Kota Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi pada saat ini menempati

SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) ALUMNI PADA UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

PEMBANGUNAN MEDIA E-COMMERCE FAJAR TOSERBA TALAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN DATA KULIAH KERJA LAPANG PLUS MEMANFAATKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DENGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

Prosiding SNATIF Ke-4 Tahun 2017 ISBN:

BAB II LANDASAN TEORI. landasan teori yang digunakan akan dijelaskan di bawah ini.

Kata Kunci : audit, comitte of sponsoring organizations of the treadway commission s, manajemen, risiko D.6

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. dari input, proses, dan output dimana pada proses terdapat hubungan timbal balik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI ENTERPRISE PENGOLAHAN AIR DI PT. INDO BHARAT RAYON

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Berbasis Web Studi Kasus : Rumah Sakit TNI AU Lanud Sam Ratulangi

DAFTAR ISI Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL MOBIL CV. PODO ASRI BERBASIS WEB BIMA BANJARAWAN

Penentuan Penanganan Kasus Terhadap Penyakit...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

1. BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproses data akan meningkatkan efektivitas, produktivitas, serta

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan teknik dan teori sintesis gambar (image) komputer. Komputer

BAB I PENDAHULUAN. yang mungkin masih belum mengetahui bagaimana kegunaan teknologi

ARTIKEL TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI PERSEWAAN KENDARAAN PADA CV. PESONA RENT CAR SEMARANG.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Informasi Eksekutif Puskesmas Kotakaler Kabupaten Sumedang

Pembangunan Sistem Informasi Perizinan Bongkar Muat Barang Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung dalam melakukan. manual yaitu dengan menggunakan dokumen. Hal ini mengakibatkan layanan

Bab 3. Metode Perancangan

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PT. PLN (PERSERO) SUMEDANG RAYON TANJUNGSARI

BAB I PENDAHULUAN. besar, salah satunya yaitu informasi kepegawaian di Stone Cafe. Seperti kita

SISTEM INFORMASI KLAIM RAWAT JALAN PT. PJB UBJ O&M PLTU PAITON BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT-SERVER STUDI KASUS KLINIK CIPANAS

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN CIANJUR

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT. Informasi Apotek Farmasi Dirumah Sakit Umum Ajibarang dengan peralihan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Tuban merupakan rumah sakit milik TNI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada di dunia bisa kita dapatkan dalam waktu yang relatif singkat. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan mencari keuntungan melainkan sebagai suatu pengabdian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

Sistem Informasi Pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat 1 (Puskesmas) Terintegrasi Kota Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan teknologi informasi, dimana. penerapannya mengarah kepada kemajuan teknologi masa depan.

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Pengembangan Sistem

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNIT DONOR DARAH PADA PALANG MERAH INDONESIA KOTA BANDUNG

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF NASABAH BANK BTN KANTOR CABANG BANDUNG

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyimpan data - data yang terkait dengan proses bisnis seperti akademik,

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM KLASIFIKASI PENYEBARAN PENYAKIT MATA DI JAWA BARAT DENGAN ALGORITMA ITERATIVE DICHOTOMISER 3 DAN NAÏVE BAYES CLASSIFIER

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Apotek Century Jalan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

LANDASAN TEORI. perusahaan yang usaha utamanya membeli obat untuk dijual kembali dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pukesmas Cikalapa merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten

PEMBANGUNAN SISTEM MANAJEMEN RANTAI PASOK DALAM PROSES PRODUKSI TEH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi dalam bidang penjualan (E-commerce). Melalui penjualan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati merupakan suatu

SISTEM INFORMASI KLINIK GIGI BERBASIS WEB Studi Kasus: LOTUS DENTAL CARE

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BALAI KESEHATAN LANAL BANDUNG Indah Rachma Melati Y *, Tacbir Hendro Pujiantoro, Faiza Renaldi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Achmad Yani Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi, Jawa Barat, 40285 * Email: indahrachma90@gmail.com Abstrak Berdasarkan Peraturan Pemerintahan No.25 tahun 1980 dan Permenkes No.922/ MenKes/ X/1993, Apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat. Apotek ini sangat berperan penting bagi kesehatan masyarakat umum, sehingga dalam pelayanan kepada masyarakat harus bisa semaksimal mungkin. Pangkalan TNI AL Bandung atau disingkat Lanal Bandung memiliki salah satu tugas pokok antara lain melaksanakan perawatan personil baik pembinaan mental, jasmani, juga memberikan layanan kesehatan bagi prajurit beserta keluarganya maka Lanal Bandung dilengkapi dengan balai kesehatan. Pada proses bisnis yang terdapat di balai tersebut masih dilakukan secara manual, sehingga pegawai bekerja berkali kali dalam pembuatan laporan dan pencatatan. Pada bagian farmasi sudah dilengkapi oleh sistem yang dapat membantu pegawai farmasi mengelola obat tetapi sistem ini tidak terintegrasi. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu pegawai dari mulai pendaftaran,poli, pemberian obat sampai pelaporan. Pengembangan sistem informasi balai kesehatan Lanal Bandung ini dilakukan dengan pendekatan metodologi pengembangan Waterfall yang memiliki lima fase yaitu identifikasi kebutuhan, perancangan, implementasi, testing, maintenance. Hasil penelitian di Balai Kesehatan Lanal Bandung yaitu sistem informasi di terintegrasi pada tiap tiap bagian mulai dari pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien, sampai pemberian obat. pegawai dapat bekerja secara efektif terutama dalam pelaporan, sehingga tidak perlunya pegawai bekerja berkali-kali. Kata Kunci : Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, Balai Kesehatan Lanal Bandung, Sistem Infomasi, Waterfall 1. PENDAHULUAN Perkembangan sistem informasi membutuhkan adanya sistem yang terkomputerisasi pada setiap kegiatan yang dilakukan, untuk mendapatkann tujuan yang diinginkan dan juga sebagai pendukung penunjang keputusan (Gunawan Susanto, 2011). Berdasarkan Peraturan Pemerintahan No.25 tahun 1980 dan Permenkes No.922/ MenKes/ X/1993, Apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat. Apotek ini sangat berperan penting bagi kesehatan masyarakat umum, sehingga dalam pelayanan kepada masyarakat harus bisa semaksimal mungkin (Samsinar, 2015). Pangkalan TNI AL Bandung atau disingkat Lanal Bandung merupakan satuan pelaksana Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III (Lantamal III) di jajaran Koarmabar yang berlokasi di Bandung. Lanal Bandung memiliki salah satu tugas pokok antara lain melaksanakan perawatan personil baik pembinaan mental, jasmani, juga memberikan layanan kesehatan bagi prajurit beserta keluarganya maka Lanal Bandung dilengkapi dengan balai kesehatan Balai kesehatan Lanal Bandung bertanggung jawab dalam hal pengadaan, pembelian, penyimpanan, pencatatan dan pelaporan. Pelayanan yang diberikan oleh balai kesehatan Lanal Bandung kepada setiap anggota maupun keluarganya yang berobat, akan mendapatkan resep dari dokter. Saat ini pelayanan di balai kesehatan Lanal Bandung sama seperti pelayanan di klinik pada umumnya, mulai dari mendaftar, pasien diperiksa oleh dokter, dokter memberikan resep obat pada pasien dan pasien menerima obat. Pada proses bisnis yang terdapat di balai tersebut masiih dilakukan secara manual tanpa dibantu oleh komputer sehingga pegawai bekerja berkali kali dalam pembuatan laporan dan 48

D.9 pencatatan. Pada bagian farmasi sudah dilengkapi oleh sistem yang dapat membantu pegawai farmasi mengelola obat tetapi sistem ini tidak terintegrasi. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu pegawai dari mulai pendaftaran,poli gigi, poli umum, pemberian obat sampai pelaporan, Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metodologi pengembangan perangkat lunak Waterfall. 2. METODOLOGI Waterfall merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang bersifat sekuensial, metode ini dikenalkan oleh Royce. Inti dari waterfall yaitu pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan, sehingga apabila langkah satu belum dikerjakan maka tidak bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Tahapan-tahapannya ditunjukan pada Gambar 1 Gambar 1 Metode pengembangan waterfall Tahapan-tahapan metodologi pengembangan perangkat lunak waterfall yaitu: a. Analisis Kebutuhan Tahapan ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem.pengumpulan data dalam tahap ini dapat melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem, dalam tahap ini akan menghasilkan dokumen user requirement. b. Design Proses design akan menterjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini menghasilkan dokumen software requirment. c. Implementasi Implementasi merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Tahapan inilah yang merupakan tahapan ssecara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Setelah pengkodean selesei maka akan dilakukan testing sistem, yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem dan kemudian dapat diperbaiki. d. Pengujian Tahapan ini bisa dikatakan final pembuatan sebuah sistem. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Perancangan Sistem Baru Perancangan sistem baru ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana sistem yang dibangun. Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 49

1.1.1. Business Actor Business Actor merupakan aktor yang terlibat langsung dengan sistem. Berikut ini adalah deskripsi business user sistem informasi farmasi di Balai Kesehatan Lanal Bandung yang didapat dari hasil analisa sistem yang sedang berjalan. Business actor dapat dilihat pada Gambar Business Actor. Gambar 2 Business Actor 1.1.2. Use case Diagram Use case diagram menggambarkan bagaimana aktor berinteraksi dengan sistem, dibuat sesuai proses bisnis yang telah diidentifikasi pada analisa sistem yang sedang berjalan. Use case diagram digambarkan dengan aktor dan use case. Aktor menggambarkan siapa saja yang terlibat dalam menggunakan sistem, sementara use case adalah gambaran dari sistem yang membentuk perangkat lunak. Sasaran pemodelan use case diantaranya mendefinisikan kebutuhan fungsional dan operasional sistem dengan mendefinisikan skenario penggunaan yang disepakati antara pemakai dan perancang. Sistem Informasi Balai Kesehatan Lanal Bandung memiliki 10 Use Case utama. Use case diagram dapat dilihat pada Gambar 3. 50

D.9 Gambar 3 Use case Diagram 1.1.3. Class Diagram Pemodelan berbasis kelas pada dasarnya memperlihatkan objek-objek yang akan dimanipulasi oleh sistem/perangkat lunak, memperlihatkan operasi-operasi (juga dianamakan metode-metode atau layanan-layanan) yang akan diterapkan pada objek-objek untuk menghasilkan feed back tertentu pada manipulasi objek, memperlihatkan relasi-relasi antar objek, serta memperlihatkan kolaborasi-kolaborasi antar kelas-kelas yang didefinisikan. Terdapat beberapa class yang saling terhubung dan berkaitan pada sistem informasi Balai Kesehatan Lanal Bandung seperti pada Gambar 4 Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 51

Gambar 4 Class Diagram 4. KESIMPULAN Berdasarkan dengan penelitian yang telah dilakukan, bahwa sistem informasi yang telah dibangun dengan berdasarkan kebutuhan yang sedemikian rupa dan perancangan sistem berdasarkan dari analisis sistem berjalan di Balai Kesehatan Lanal Bandung. Pengujian dilakukan untuk menguji kualitas sistem apakah sudah sesuai diharapkan atau tidak, pengujian sistem menggunakan black box, hasil dari pengujian yang telah dilakukan telah sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya sistem informasi pada Balai Kesehatan Lanal Bandung ini, sistem terintegrasi pada tiap tiap bagian mulai dari pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien, sampai pemberian obat. Diharapkan pula pegawai dapat bekerja secara efektif terutama dalam pelaporan, sehingga tidak perlunya pegawai bekerja berkali-kali. DAFTAR PUSTAKA Gunawan Susanto, Sukadi. "Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)." Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 2011: Volume 3 No 4. Samsinar, Anggraini Putrianti. "Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Obat." Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015, 2015: ISSN: 2089-9815. 52