Tiga Perempuan KUMPULAN CERPEN

dokumen-dokumen yang mirip
DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Ah sial aku selingkuh!

Yang Mencinta dalam Diam

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

37. Hari Yang Kelabu

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Last Child Feat Giselle Seluruh Nafas Ini

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

The Coffee Shop Chronicles

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

TRILOGI NOVEL MARITO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Ruang Rinduku. Part 1: 1

MASYA ALLAH. Sempurna Tuhan menciptakan Dirimu yang tiada cela Kurasa engkaulah orangnya Yang tercantik di jagat raya

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Last Child. Indahkah Perbedaan. Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

AMINAH. udah hampir setengah jam Aminah mengurung

Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang. berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi. dari sebuah persepsi.

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

LOVE STORY. Kisahnya beberapa tahun yang lalu.

Oleh: Windra Yuniarsih

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Ketika cinta datang dalam sebuah perjanjian yang mengikat. Karena takdir adalah misteri... Sekuat apapun hati ini mengelak, dia tetap hadir mengisi

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

.satu. yang selalu mengirim surat

Rumit. Oleh: Nur aeni

Kisah Dari Negeri Anggrek


Titipan Mimpi. Arian Sahidi 1. Ari, cepat, Bapak dan Ibu sudah menunggu di ruang tamu

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Ade Novitania. What IS Love? Book Making. Penerbit

Alifia atau Alisa (2)

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Pemilik jiwa yang sepi

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Ratu dan Raja. Selamat ya.. Seorang yang kutaktahu namanya menyalamiku.

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan

KU INGIN GAPAI CINTAKU

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

Ataupun rumah baginya adalah seseorang memeluk tubuh perindu dengan erat.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Izinkan Aku Mencintaimu Ukhti

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea

Si Fero yang Tinggi Hati

GURATAN PENULIS AMATIR

melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Zaman sekarang susah ya cari yang serius Semua cowok itu sama aja, suka nyakitin

STOP Hakimi Aku. The Stories *** Tapi... apa itu mungkin, Tuhan? Aku tahu betul kalau. harapan ini sudah melampaui kodratku sebagai laki-laki yang

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

C.I.N.T.A. Persembahan penuh cinta dari : EKA SURYANI. Sebuah kumpulan puisi penghilang penat

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Hanya Ingin Kau Tahu

NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF)

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Ulasan Pembuka. DARSON. S. Pd., M. Si. FISIKA DALAM SYAIR ~ 1

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

HAK ISTERI ATAS SUAMI. Dr. Yusuf Qardhawi PERTANYAAN

Transkripsi:

Tiga Perempuan KUMPULAN CERPEN 1

Dua Hati Satu Rasa R. Abi Muya (@ichamuya) Laila Sepagi ini Laila masih tampak susah hatinya. Murung wajahnya, menenggelamkan rona-rona cantiknya. Pikirannya mengelana berputar-putar. Tak habis pikir ia, mengapa Abang, suaminya, tega meminta hal yang berat padanya. Semalam sebelum mereka memejamkan mata di bilik cinta mereka. Sang abang sungguh manis sekali menghantarnya pada sunah Rasul malam itu. Dan seusainya pun, si abang masih terus memuji-muji cantiknya Laila. Memuji-muji ketangkasan Laila, kepatuhannya kepada suami. Siapa tak bangga hati dipuji suami seperti itu adanya. Siapa tak kembang kempis dada, disayang suami begitu rupa. Dan kemudian di akhir kata-kata pengindahan itu, si abang 2

Tiga Perempuan mengemukakan keinginannya, dan memohon agar Laila bersedia memenuhi permintaannya. Laila istriku, kaulah tercantik di hatiku, cekatan kau urus Abang, lembut kau tuturkan kalimatmu pada Abang. Patuh kau pada apa yang Abang minta. Sungguh kau istri yang menyenangkanku. Membuatku makin sayang padamu. Abang jangan terlalu berlebihan, Laila hanya berusaha untuk selalu mematuhi Abang, menyenangkan hati Abang, karena Abang hidup dan mati Laila. Cinta Laila hanya untuk Abang, sambil lahir rona-rona merah di pipi cantiknya. Makin cinta Abang sama engkau, Laila kekasih abadiku. Laila, Abang punya satu permintaan, maukah kau kabulkan, Kekasihku? Demi rasa cintamu padaku, Laila bunga hatiku, rayu si abang pada Laila. Apa itu Bang, jika aku mampu, akan kuberikan apa pun untukmu, penuh ketulusan dan rasa sayang Laila pada suaminya. Tanpa ia tahu jikalau nantinya permintaan si abang akan menyakitinya. Laila sayangku, maukah kau izinkan Abang untuk mempersunting Mutmainah sebagai istri keduaku? Abang berjanji, Abang akan berlaku adil pada kalian. Tak usahlah bimbang hatimu, cinta Abang penuh padamu, tak akanlah berkurang rasa cinta Abang padamu. Abang mohon, Laila istriku, bidadari hatiku. Terkejutlah hati Laila mendengar itu, kilat-kilat bersahutan berbisik-bisik di telinganya. Rasa sakit dan hancur tak dapat lagi mengelak dari sorot matanya. 3

JULIE Tak pernah ia terbayang jika Abang yang dicintainya sepenuh hati. Jika Abang yang dibanggakannya seumur hidup, hendak memadunya dengan Mutmainah, anak Mang Syarif yang baru saja lulus SMA itu. Memanglah kalau dilihat, ayu wajah si Mutmainah itu. Tapi Laila tak kalah cantiknya. Apalah pikiran Abang ini, batin Laila. Anak sebegitu polosnya akan disuntingnya menjadi istri keduanya. Bagaimana pula cara pandang si abang ini. Bisa-bisanya ingin beristri dua. Kalut Laila dibuatnya, batinnya menjerit-jerit. Tapi dasar Laila istri yang patuh dan pandai menyenangkan hati suami. Tak hendak ia menangis di depan suaminya demi menjaga perasaan orang yang dikasihinya itu. Ia simpan semua rasa kecewanya pada Abang, dan ia tetap menampakkan wajah biasa saja. Padahal hatinya tengah menjerit-jerit. Tega sekali Abang menyakiti hatiku, membagi cinta untuk wanita lain. Baru saja Abang bilang mencintaiku, tapilah hendak ia menyunting si Mutmainah itu. Hati kecil Laila berbicara dengan jiwanya sendiri sedari semalam. Ia masih belum bisa menjawab permintaan si abang. Tapi Abang menafsirkan lain, diamnya Laila dianggap tanda setuju. Dan berangkatlah ia ke rumah Mang Syarif dengan tujuan meminang Mutmainah. Bertambah hancurlah hati Laila, tapi ia mencoba ikhlas demi Abang yang dicintainya hidup dan mati. Ia menghibur diri dengan membandingkan bahwasannya ia lebih cantik dibanding Mutmainah, dan Abang akan lebih sayang padanya. Meski mungkin nanti pada awalnya Abang lebih sayang Mutmainah, lama-kelamaan Abang akan lebih sayang 4

Tiga Perempuan padanya. Tersenyumlah ia tatkala membayangkan itu. Ia tak hendak berlaku buruk pada Mutmainah, ia akan tetap berkelakuan baik, demi cintanya pada Abang. Hatinya pun dikuat-kuatkannya demi mendengar pinangan si abang diterima keluarga Mutmainah. Dan ia sendiri harus mendandani pengantin abangnya itu nanti di acara pernikahan kedua suaminya tercinta, begitulah pinta si abang. Sebagai bukti Laila ikhlas menerima madunya, ia sedikit pun tak pernah menitikkan air mata, tapi hatinya telah basah, menjadi banjir. Ia tetap mengabdi dengan patuh pada suaminya, meski sebulan lagi ia harus rela berbagi cinta dengan madunya, Mutmainah. Mutmainah Di pagi yang sama pun Mutmainah tampak resah. Ia tak menyangka bila Abang Fikri akan datang ke rumahnya. Tadinya ia pikir Fikri hanya sekedar mampir untuk bersilaturahmi saja kepada bapaknya. Tak sedikit pun ia akan menyangka pagi itu ia dipinang oleh seorang lelaki muda yang dikenal berpunya di desanya. Tak dielakkan lagi, Fikri adalah seorang berpunya di desa itu. Tapi ia memikirkan status Fikri yang masih menjadi suami Kak Laila. Banyak hal berkelebat di pikirannya. Apakah Fikri akan menceraikan Laila, atau ia hanya menjadi madu saja. Demi memikirkan itu, gundahlah hati Mutmainah. Sejak lama ia sudah mencuri pandang pada Fikri, tapi saat itu ia hanya seorang kanak-kanak dan Fikri telah mempersunting Laila. Kecewalah hatinya, 5

JULIE kenapa tidak ia saja yang dipilih Fikri dan menunggunya hingga sedikit matang dan siap untuk berlayar bersama Fikri. Ditutupnya dalam-dalam kecewanya, tak mungkin ia dapat menjadi istri Fikri sedang Laila adalah kembang desa saat itu. Semua laki-laki memujanya. Tapi sekarang harapan-harapan kecilnya dulu hampir menjadi kenyataan. Tapi bagaimana dengan Laila, apa ia diterima jika dimadu. Dan ia sendiri pun merasa cemburu jika hanya menjadi istri kedua. Tapi tak mungkin jika keduanya akan menjadi istri pertama. Resah ia memikirkan bagaimana rasanya menjadi istri kedua. Ia hanya dapat menunduk saja di hadapan Fikri. Sedang bapak ibunya yang berada di sebelahnya, sepenuhnya menyerahkan keputusan ini padanya. Orang tua mana di desa ini yang mau menolak pinangan seorang Fikri pada anak gadisnya. Jikalau menjadi istri ketiga pun, mereka tetap menerima saja. Karena tidak ada bujang di desa ini yang dapat menjamin hidup anak gadis mereka. Dan melihat Laila dengan segala hidupnya yang dicukupkan Fikri, bertambah haraplah para orang tua agar anaknya menjadi istri Fikri keberapa pun. Bagaimana dengan Kak Laila, Bang? Apa dia bisa terima dimadu, penuh pengharapan, Mutmainah mengucapkannya. Perihal Laila tak usah kau risau, ia istri yang baik, yang terbaik malah. Ia ikhlas demi cintanya padaku, dan aku berjanji akan berlaku adil pada kalian. Apa lagi yang kau pikirkan, Inah, rayuan demi rayuan dilancarkan oleh Fikri untuk menjerat hati calon selirnya itu. Tak lama kemudian, pucuk dicinta ulam pun tiba. Mutmainah 6

Tiga Perempuan menganggukkan kepala tanda setuju, dan terlihat jelas di mata kedua orang tuanya kelegaan, kebahagiaan, dan rasa bangga terhadap anaknya. Wajah ayu anaknya tak sia-sia, dapat menjerat hati Fikri meski harus menjadi istri kedua. Dan di wajah Fikri tergambar kepuasan dapat mempersunting gadis ayu tersebut. Didapatnyalah dua kembang desa. Si cantik jelita Laila, dan gadis berwajah ayu Mutmainah. Pernikahan mereka digelar satu bulan lagi. Dan ia meminta langsung pada Laila untuk merias calon selirnya itu ketika hari pernikahan nanti. Sebagai tanda cinta dan keikhlasan untuknya, lengkaplah rasa bahagia Fikri, istri tercintanya menyetujui permintaannya. Semua sudah dapat diraihnya. Satu bulan kemudian Acara pernikahan Fikri dan Mutmainah berlangsung meriah. Semeriah hati Laila dengan air mata tertahan melihat suaminya bersanding dengan madunya di singgasana kedua suaminya. Padahal baru 3 tahun yang lalu dia merasakan hal itu. Dan hari ini kembali terulang, tapi bukan dirinya yang berada di situ. Laila mencoba bersabar demi cintanya pada Abang Fikri. Apa pun ia lakukan demi pengabdiannya pada suaminya. Di samping itu, carut-marutlah hati Mutmainah, bagaimana nantinya jika ia serumah dengan istri pertama suaminya ini. Apa yang hendak mereka bicarakan, karena setiap hari pasti bertatap muka. Tak mungkin mereka tak saling menyapa jika berada satu atap bersama satu suami. Perasaannya makin tak menentu, bagaimana jika Kak 7

JULIE Laila membencinya, padahal mereka dulu bersahabat, meski terpaut usia hampir 5 tahun. Rasa bersalah yang dalam di hatinya tatkala melihat wajah Kak Laila. Ia merasa di hati Kak Laila yang amat sangat dalam pasti kini tengah meratap. Ia dapat membayangkan hal itu, karena ia juga seorang wanita seperti Kak Laila. Terbersitlah penyesalan di hatinya, kenapa ia terima pinangan Abang Fikri. Kenapa ia hanya mementingkan dirinya sendiri, tak lagi memikirkan perasaan Kak Laila. Ia benar-benar merasa bersalah. Untuk membatalkan pernikahan ini sudah tidak mungkin, ijab kabul sudah dilaksanakan 30 menit yang lalu. Kak Laila, maafkan aku. Aku mengerti sakitnya hatimu saat ini, kau hanya berpura-pura tegar dan tersenyum, dapatlah aku merasakannya, hatimu menangis. Karena aku juga seorang wanita. Aku berjanji tidak akan merebut cinta Abang Fikri padamu. Biarlah jika Abang Fikri terlebih sangat menyayangimu, karena memang ia milikmu utuh. Tak kupungkiri mungkin nanti aku akan cemburu, karena ia juga suamiku. Tapi aku tahu kini kau menyimpan lebih dari sekedar rasa cemburu. Maafkan aku Kak, lirihnya dalam hati. Hati mereka sama, lembut. Rasa mereka sama, cemburu. Karena mereka sama-sama wanita. Laila penuh pengabdian, pengorbanan, dan cinta yang tulus pada Fikri. Dan Mutmainah penuh pengertian dan rasa untuk mengalah pada Fikri dan Laila. Laila harus rela berbagi bersama Mutmainah, dan Mutmainah harus rela menjadi istri kedua. Semuanya terasa berat bagi mereka masing-masing. 8

Embun Pagi R. Abi Muya (@ichamuya) Desisan-desisan besi raksasa yang menggeliatgeliat, memecah sunyi yang lelap dalam buaian bulan yang hendak segera dijemput fajar. Terdengar seperti irama indah yang menyertai alunan burung hantu yang terkantuk-kantuk. Perlahan si besi raksasa merayap menuju pagi hening, bermuhasabah dengan embunembun. Melantunkan zikir-zikir bersama desiran halus bayu. Melaju pada lintasan-lintasan yang konstan, tetapi tetap pada hakikatnya. Besi raksasa yang akan membawaku pada sebuah cerita, di situlah aku dulu menulis cerita-cerita itu. Cerita seorang gadis kecil yang rambutnya pun masih dikepang sang ibu. Ah Ibu, membayangkannya pun mampu membuat getaran-getaran halus di dadaku. Mengingatnya mampu membuat luruh bendungan air mataku. Selalu setiap 9

JULIE saat aku mengingat irama yang beliau lantunkan ketika malam menggiringku menuju dermaga mimpi, itu membuatku ingin segera menghambur ke pelukannya dan mengatakan, Ibu sekali lagi, sekali lagi, lantunkan ketenangan itu. Melodi pagi fajar ini terasa begitu indah, menampakkan sisi-sisi estetika tiada dua. Besi raksasa ini semakin mendekati pelabuhan untuk anak manja ini. Yang ingin segera dipeluk Ibu dengan tangan lembutnya, tapi mampu menggengam semua jiwa terdekatnya. Bukan hanya aku, tapi semua. Bapak, adik dan keluarga. Ia begitu hebat, meski ia bukan Lady Diana, meski ia bukan Ratu Victoria, walaupun ia bukan Ratu Balqis. Tapi ia lebih hebat dari siapa pun, setidaknya di benakku. Ingat sekali dulu ketika untuk membeli beras pun Ibu dan Bapak harus berjuang siang malam, ketika lauk kami pun hanya sepotong tempe untuk bertiga. Ketika aku masih tunggal menjadi anaknya. Aku menangis dalam hangatnya dekapan Ibu, Bu, kenapa di sekolah hanya aku yang tidak bawa uang jajan, kenapa hanya aku yang berjalan kaki, teman-teman tidak pernah mau pergi bersama, mereka bilang aku harus bawa sepeda sendiri. Tapi sedikit pun Ibu tidak pernah menghardikku, tidak pernah marah dengan desakan halusku. Beliau hanya tersenyum dan membelaiku dengan lembut. Mbak mau bawa uang jajan ke sekolah? Aku hanya mengangguk dengan pikiran yang masih polos tanpa mempertimbangkan perasaan Ibu. Mungkin saat itu batinnya merintih, menangis karena tidak dapat membuat anaknya sama seperti 10