, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X SMAN 1 SOREANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cemi Pratama, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Lisyono R, 2014

2016 PENGARUH PERMAINAN BULUTANGKIS TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMP NEGERI 6 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sehat dan bugar merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk meraihnya diperlukan aktivitas fisik yang menyenangkan dan dalam jangka waktu

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang A Wahid Hasyim, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Motivasi Siswa Dalam Aktivitas Pembelajaran Renang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran yang optimal menuju tujuan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. lebih nikmat, lebih cepat, dan lebih lancar karenanya. Dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. bagi kesehatan tubuh, sehingga semakin banyak masyarakat berpatisipasi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Sidiq Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa sekolah, tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. moral, spiritual, dan lain-lain. Apabila manusia mengalami pendidikan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Definisi Pendidikan Jasmani (Penjas) menurut Harold M. Barrow dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Asep Saputra, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat baik negara maupun bangsa. Pendidikan merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak usia sekolah dasar adalah suatu generasi yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Maulana Sabrina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. V SDN 02 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar. 1. Nilai ulangan Formatif banyak yang kurang memenuhi KKM.

BAB I PENDAHULUAN. penjelasan dari peneliti saja. Pembelajaran tidak berhasil dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari mulai bangun

I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. sekolah dasar. Pendidikan jasmani sering dilakukan pada luar kelas atau outdoor

2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK DI SDN SUKARASA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. menuansakan pada pengalaman dan kebiasaan berolahraga siswa. Namun

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizal Faisal, 2013

BAB I PENDAHULUAN. adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik. Hal ini tentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Royan Rizalul Fiqri, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, pemerintah sangat serius dalam menangani bidang pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sanila, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesegaran jasmani merupakan modal dasar bagi seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ahmad Fajar, 2014

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting untuk menciptakan kehidupan yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

UPAYA MENINGKATKAN TIGA ASPEK KEBUGARAN JASMANI DALAM PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 06 LIANG PINOH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani sering dihubungkan dengan konsep lain, yaitu manakala pendidikan jasmani dipersamakan dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada perkembangan bagian-bagian yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas fisikal yang bertujuan meningkatkan kesegaran jasmani maupun pengembangan keterampilan gerak. Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan aktivitas fisik yang dilakukan melalui pembelajaran yang ditujukan atau diarahkan agar seluruh potensi peserta didik tumbuh dan berkembang keterampilannya yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya. Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktivitas jasmani. Artinya bahwa pendidikan jasmani itu diimplementasikan dalam bentuk aktivitas fisik yang mengembangkan aspekaspek yang ada pada dirinya sendiri atau peserta didik secara jasmaniah. Dengan pendidikan jasmani diharapkan peserta didik mampu mencapai tujuan pendidikan jasmani itu sendiri. Dalam pendidikan jasmani ada beberapa bagian dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, yaitu kegiatan pendahuluan atau pemanasan, pembelajaran inti, dan kegiatan penutupan. Pada pendidikan jasmani selalu diawali dengan kegiatan aktivitas pemanasan. Pemanasan adalah aktivitas yang berisi gerakan-gerakan yang mendukung aktivitas inti dari olahraga yang akan dilakukan berikutnya dan diharapkan akan memberikan penyesuaian pada tubuh dari keadaan istirahat sebelum melakukan aktivitas olahraga. Aktivitas awal pembelajaran atau pemanasan dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik menerima proses pembelajaran selanjutnya. Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana maka guru pendidikan jasmani sedemikian rupa

2 membuat pembelajaran yang efektif dan inovatif namun tetap menyenangkan. Berdasarkan pengamatan penulis, masih banyak guru pendidikan jasmani yang melaksanakan proses pembelajarannya dengan cara konvensional atau cara seperti melatih yang menuntut anak untuk menguasai suatu kecabangan olahraga yang menitik beratkan pada peningkatan teknik tanpa memperhatikan siapa yang menjadi peserta didik serta dampaknya pada peserta didik. Setelah kegiatan pemanasan selesai, dilanjutkan kedalam pembelajaran inti. Pada pembelajaran inti siswa diberikan materi sesuai dengan kurikulum yang sudah ada. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani agar menarik perhatian siswa salah satunya dengan menggunakan aktivitas permainan tradisional di awal pembelajaran. Selain dalam kegiatan aktivitas pemanasan, aktivitas permainan tradisional juga dapat diterapkan dalam inti pembelajaran. Permainan tradisional adalah bentuk kegiatan permainan dan atau olahraga yang berkembang dari suatu kebiasaan masyarakat tertentu. Pada perkembangan selanjutnya permainan tradisional sering dijadikan sebagai jenis permainan yang memiliki ciri kedaerahan asli serta disesuaikan dengan tradisi budaya setempat. Permainan tradisional merupakan unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat dianggap remeh, karena permainan tradisional sudah ada di lingkungan peserta didik dan permainan tradisional memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial anak di kemudian hari. Dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional merupakan permainan rakyat yang telah dimainkan oleh anak-anak pada suatu daerah tradisi. Tradisi disini ialah permainan itu telah diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Jadi permainan tersebut telah dimainkan oleh anak-anak dari jaman ke jaman.

3 Penggunaan permainan tradisional dalam aktivitas pemanasan dan dalam pembelajaran inti diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah yang timbul dalam pelaksanaan pembelajaran penjas karena hal ini sangat berkaitan dengan kesiapan siswa itu sendiri dalam menghadapi materi inti dalam proses belajar selanjutnya untuk menopang keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan penggunaan permainan tradisional dalam aktivitas pemanasan dan dalam pembelajaran inti adalah kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani adalah suatu aspek, yaitu aspek fisik dan kebugaran yang menyeluruh yang memberikan kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik yang layak. Secara umum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melihat lebih jauh tentang pengaruh permainan tradisional dalam aktivitas pemanasan dan dalam pembelajaran inti terhadap kebugaran jasmani siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani. B. Identifikasi Masalah Permainan tradisional merupakan permainan asli anak-anak Indonesia. Permainan tersebut bisa masuk dalam kategori olahraga yaitu olahraga tradisional. Pengetahuan dan penerapan permainan tradisional dikalangan generasi sekarang sangatlah kurang. Karena perkembangan teknologi yang maju dan adanya permainan-permainan elektronik yang membuat anak atau siswa menjadi ketergantungan. Peran lingkungan dalam masalah tersebut dapat mempengaruhi kebiasaan siswa. Salah satunya lingkungan sekolah, sekolah dapat memberikan pembelajaran atau pemahaman melalui pendidikan jasmani. Pengenalan permainan tradisional dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani dapat

4 memberikan pengaruh terhadap keantusiasan dalam proses belajar sehingga siswa bergerak dengan keadaan riang, gembira, dan ceria. Sehingga secara otomatis dapat memberikan peningkatan terhadap kebugaran jasmani siswa. Keunggulan dan keuntungan dari permainan tradisional sangatlah bermanfaat bagi insan pendidikan, pendidikan jasmani maupun pendidikan moral. Sehingga siswa tidak lagi kecenderungan terhadap permaninan elektronik dan dapat juga melestarikan budaya melalui permainan tradisional. Dalam pendidikan jasmani pun permainan tradisional dapat mengolah tubuh siswa dan meningkatkan kebugaran siswa tersebut. C. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan yang telah di uraikan sebelumnya maka penulis benar-benar merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh penerapan permainan tradisional dalam kegiatan aktivitas pemanasan terhadap kebugaran jasmani siswa kelas X SMAN 1 Soreang? 2. Seberapa besar pengaruh penerapan permainan tradisional dalam aktivitas pembelajaran inti terhadap kebugaran jasmani siswaa kelas X SMAN 1 Soreang? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan permainan tradisional dalam kegiatan aktivitas pemanasan terhadap kebugaran jasmani siswa kelas X SMAN 1 Soreang. 2. Untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh penerapan permainan tradisional dalam aktivitas pembelajaran inti terhadap kebugaran jasmani siswa kelas X SMAN 1 Soreang.

5 E. Manfaat Penelitian Jika tujuan penulisan ini tercapai, maka manfaat yang dapat dirasakan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis, penulisan ini dapat dijadikan sumbangan pikiran dan bahan informasi serta memberikan gambaran mengenai penerapan permainan tradisional dalam aktivitas pemanasan terhadap peningkatan kebugaran jasmani dalam pembelajaran pendidikan jasmani. 2. Secara praktis, hasil penulisan ini dapat dijadikan acuan dan bahan masukan bagi guru-guru penjas dalam mengemas aktivitas pemanasan melalui permainan tradisional yang sesuai serta memahami dampaknya terhadap kebugaran jasmani dalam pembelajaran pendidikan jasmani. F. Batasan Penelitian Berpedoman dari latar belakang di atas, serta untuk menghindari penafsiran yang terlalu luas dan untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka batasan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya difokuskan pada penerapan permainan tradisional dan dalam aktivitas pemanasan terhadap kebugaran jasmani dalam pembelajaran pendidikan jasmani. 2. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode eksperimen. Variabel bebas dalam penulisan ini adalah permainan tradisional dalam aktivitas pemanasan, sedangkan variabel terikat dalam penulisan ini adalah kebugaran jasmani. 3. Pada kegiatan inti sampel mengunakan strategi pembelajaran game-drillgame. 4. Jenis permainan tradisional yang digunakan yaitu kucing-kucingan dan bebentengan.

6 5. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Soreang, sedangkan yang menjadi sampel adalah adalah siswa kelas X IIS 4 sebanyak 20 orang. 6. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah TKJI ( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ) untuk usia 16-19 tahun. G. Batasan Istilah Penelitian Agar tidak terjadi salah dalam penafsiran maka penulis membatasi dalam batasan istilah yaitu: 1. Penerapan adalah bisa berarti pemakaian suatu cara atau metode atau suatu teori atau sistem. 2. Permainan tradisional adalah permainan anak-anak dari bahan sederhana sesuai aspek budaya dalam kehidupan masyarakat. 3. Pemanasan adalah kegiatan persiapan tubuh untuk meningkatkan frekuensi jantung dan penguluran otot yang bertujuan mempersiapkan emosional, fisiologis, dan fisiologis untuk melakukan berbagai macam latihan. 4. Kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelahan yang berarti. 5. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. (Mahendra, 2008:3)