BAB I PENDAHULUAN. orang, disamping kebutuhan akan sandang, pangan serta papan. Informasi terjadi atas dasar komunikasi antar individu satu dan

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA 17 /PER/M.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sistem pemerintahan yang

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 39 TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KELOMPOK IMFORMASI MASYARAKAT ( KIM )

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Kelurahan Gedog Kecamatan Sananwetan KOTA BLITAR

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. aspek transparasi dan akuntabilitas menjadi hal penting dalam pengelolaan

BAB I. tangganya sendiri (Kansil, C.S.T. & Christine S.T, 2008). perubahan dalam sistem pemerintahan dari tingkat pusat sampai ke desa.

LAPOR! - SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG

Peranan Kelompok Informasi Masyarakat dalam

MONITORING DAN EVALUASI

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut.

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama

Hj. AFINI, SE Penata Tk. I NIP RAPAT KOORDINASI KELOMPOK INFORMASI MASYARAKAT (KIM)

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 030 TAHUN TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENDATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PENDUDUK RENTAN

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Instansi Bentuk Instansi. Sejak jatuhnya Pemerintahan Orde Baru pada Bulan Maret

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

BAB I PENDAHULUAN. dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan. kebijakan yang ditetapkan. (BPPK Depkeu, 2014 )

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Dinas Komunikasi Informatika Provinsi Riau

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

Memaknai Profesionalisme dan Independensi Pengelolaan Kawasan Andalan Era Otonomi Daerah melalui Penerapan Good Governance

PUBLIKASI PAKET KEBIJAKAN EKONOMI DIREKTUR KEMITRAAN KOMUNIKASI

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA TOR & RAB. : Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Sekretariat Komisi Informasi

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN BLH PROVINSI SULAWESI BARAT berbasis website

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KEPUTUSAN BUPATI LOMBOK BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

2013, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemb

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PPID PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 77 TAHUN 2012

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 57 Tahun : 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan era globalisasi, terbukanya arus informasi dan semakin meningkatnya tuntutan pengguna

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kebebasan dan keterbukaan tentu merupakan anugrah yang diharapkan. banyak pihak, terutama dalam iklim demokrasi yang ditandai dengan adanya

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Sasaran 1.1

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANGKA TENGAH NOMOR : / /DIHUBKOMINFO/2016 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

B O J O N E G O R O 62111

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan himpunan masyarakat mempunyai kewajiban untuk memberikan

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Tahun 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA BADAN KOORDINASI KEHUMASAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

Pelaksanaan Green Jobs di Indonesia

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN PACITAN

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

PENGARUH PEMERINTAH KELURAHAN PONDANG UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Oleh JEANY KAPARANG

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi saat ini merupakan kebutuhan utama bagi setiap orang, disamping kebutuhan akan sandang, pangan serta papan. Informasi terjadi atas dasar komunikasi antar individu satu dan individu yang lainnya. Reformasi saat ini menuntut penyelenggaraan kekuasaan yang bersifat akuntabel dan transparan bagi publik. Hak memperoleh informasi merupakan hak yang dimiliki oleh masing - masing warga negara, dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat demi terwujudnya penyelenggaran negara yang baik selain itu dapat mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara atau Badan Publik lainnya, karena segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan diperlukan adanya pengelolaan informasi publik. Sebagaimana yang terkandung dalam Permenkominfo No. 17 Tahun 2009 tentang Diseminasi Informasi Nasional yang menyatakan Permenkominfo tentang Diseminasi Informasi Nasional Oleh Pemerintahan, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Begitu juga Pasal 1 poin (5) yang berbunyi sebagai berikut, kelembagaan komunikasi Sosial adalah lembaga masyarakat baik formal maupun informal yang memiliki kegiatan di bidang

pengelolaan informasi atau memiliki jaringan komunikasi dengan anggota dan masyarakat lingkungannya dan yang berpotensi dalam penyebaran informasi, penyerapan dan penyaluran aspirasi masyarakat. Pasal 5 poin (2) dalam hal penyelenggaraan diseminasi informasi nasional, pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten atau kota menggunakan pola koordinasi, kerjasama dan fasilitasi, serta kemitraan dengan mendayagunakan media massa dan lembaga komunikasi sosial. Pasal 5 poin (8) pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah Kabupaten atau Kota dapat mendayagunakan kelompok komunikasi sosial sebagai mitra kerja dalam menyelengarakan diseminasi informasi nasional. Pasal 9 poin (3) pejabat pelayanan informasi dapat dibantu oleh kelompok informasi masyarakat sebagai pelaksana diseminasi informasi nasional. Pasal 12 poin (2) fasilitasi pemberdayaan komunikasi sosial provinsi, kabupaten atau kota. Kelompok informasi masyarakat di sosialisasikan Dinas Infokom Kab. Deli Serdang di tahun 2011 yang di landaskan oleh keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk pengembangan dan pemberdayaan lembaga komunikasi sosial yang menjadikan sarana komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat langsung. Kelompok Informasi Masyarakat yang dibina oleh Infokom Deli Serdang telah banyak melakukan kegiatan antara lain mengadakan pembinaan KIM antar kecamatan, pembuatan bulletin KIM yang diyakini mampu menambah wawasan masyarakat. Dengan melihat luasnya wilayah Kabupaten Deli Serdang, maka Dinas Infokom memiliki peranan strategis untuk melakukan 2

pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran atas informasi sebagai suatu sumber pengetahuan dan juga sekaligus meningkatkan kemampuan mengakses informasi dengan menggunakan dan memanfaatkan teknologi komunikasi. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan sosialisasi berbagai materi pokok kepada masyarakat langsung. Seperti Desa Pasar V Kebun Kelapa merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Beringin yang termasuk di wilayah Kabupaten Deli Serdang merupakan pusat perhatian oleh Dinas Informasi dan Komunikasi dikarenakan desa tersebut masyarakatnya memiliki jenjang pendidikan yang rendah. Oleh karena itu di bentuknya KIM di Kecamatan Beringin untuk lebih membuka wawasan bagi masyarakatnya arti betapa pentingnya informasi dan komunikasi. Desa Pasar V Kebun Kelapa di Kecamatan Beringin adalah salah satu daerah yang potensi untuk mewujudkan desa mandiri dari desa yang tertinggal dikarenakan desa tersebut sudah tidak jauh dari tower jaringan dan mobil M-Plik dari Dinas Infokom. Dengan adanya program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), yaitu program dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang di implementasikan diseluruh Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Deli Serdang termasuk dilaksanakan oleh Dinas Informasi dan Komunikasi. KIM dijalankan dengan maksud mewujudkan masyarakat yang aktif dan peka akan informasi, serta menciptakan jaringan informasi media komunikasi dua 3

arah dengan menghubungkan satu kelompok masyarakat dengan kelompok lainnya agar bisa saling memberdayakan. Salah satunya dalam mengumpul, mengolah dan menyebarluaskan informasi guna menciptakan desa mandiri akan mengakses informasi serta lebih menambah wawasan bagi anggota KIM. Berdasarkan hal itu, penulis tertarik untuk menganalisa dan mengetahui lebih lanjut mengenai Peranan Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM ) di Desa Pasar V Kebun Kelapa Kec. Beringin, Deli Serdang. Beringin termasuk yang sebagai pusat perhatian oleh Dinas Informasi dan Komunikasi, karena desa ini salah satu desa yang membutuhkan komunikasi, dikarenakan tidak memiliki sumber daya yang mengerti akan informasi dan komunikasi, contoh saja seperti masyarakat di Desa Pasar V Kebun Kelapa yang kebanyakan tidak memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, oleh karena itu untuk mengakses sebuah informasi, masyarakat tidak tahu untuk mengakses internet. Sebagaimana dijelaskan dipedoman Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, masyarakat harus peka akan arus informasi yang ada dikarenakan informasi adalah salah satu sebuah pesan yang bisa membuat kemajuan sebuah lingkungan agar tidak ketinggalan arus informasi dari luar yang menciptakan desa yang mandiri akan mengakses informasi secara sendiri tidak bergantung oleh pemerintah. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan identifikasi yang menjadi inti kajian berupa permasalahan dalam penelitian ini 4

adalah: 1. Menunjukkan bahwa perlunya pengelolaan KIM dalam mewujudkan Desa Mandiri. 2. Menerapkan bagaimana peranan kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di desa pasar v kebun kelapa 3. Kendala apa saja yang mendukung serta menghambat proses penerapan kelompok informasi masyarakat (KIM) di Desa Pasar V Kebun Kelapa. 1.3. Pembatasan Masalah 1. Penelitian ini hanya meneliti Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM ) di Desa Pasar V Kebun Kelapa Kec. Beringin Kab. Deli Serdang. 2. Data Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM ) dalam penelitian ini menggunakan data KIM tahun 2013. 3. Penelitian ini hanya meneliti peran KIM dalam mewujudkan Desa Mandiri di Desa Pasar V Kebun Kelapa Kec. Beringin Kab. Deli Serdang. 1.4. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, untuk menjadi arahan maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana KIM di Desa Pasar V Kebun Kelapa dalam mewujudkan Desa Mandiri. 2. Upaya dan solusi apa saja yang di lakukan oleh KIM di Desa Pasar V Kebun Kelapa dalam mewujudkan Desa Mandiri. 5

1.5. Tujuan Penelitian Setelah mengetahui perumusan masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini mempunyai beberapa tujuan. Adapun tujuannya antara lain : 1. Untuk mendeskripsikan, serta menganalisis peranan Kelompok Informasi Masyarakat dalam Mewujudkan Desa Mandiri di Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin, Kabupaten Deli Serdang. 2. Untuk mengetahui apa saja upaya dan solusi yang di laksanakan oleh KIM dalam mewujudkan Desa Mandiri di Desa Pasar V Kebun Kelapa Kec. Beringin. 1.6. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut di atas, hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan : 1. Segi Teoritis : Untuk menambah, memperdalam, dan mengembangkan pengetahuan penulis, khususnya yang berkait degan permasalahan pada penelitian ini yaitu tentang Peranan Kelompok Informasi Masyarakat dalam Mewujudkan Desa Mandiri di Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin, Deli Serdang. 2. Segi Praktis : Sebagai masukan informasi khususnya Dinas Informasi dan Komunikasi dan Pemerintah Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin, Deli Serdang. 3. Memberi informasi terhadap semua pihak yang membutuhkan khususnya Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin, Deli Serdang tentang fungsi Kelompok Informasi Masyarakat. 6