LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 No. Urut: 9 Seri: D KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BIMAS INTENSIFIKASI PADI, JAGUNG, KEDELAI, HORTIKULTURA, PALAWIJA, AYAM BURAS DAN SAPI POTONG TAHUN ANGGARAN 2001 GUBERNUR SUMATERA BARAT Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian, tujuan Program Bimas Intensifikasi adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui peningkatan kesejahteraan, meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan produksi guna memantapkan swasembada pangan, mengembangkan sistem agribisnis dan mendorong terbukanya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha terutama di pedesaan; b. bahwa untuk mewujudkan tujuan sebagaimana dimaksud huruf a dan untuk menjamin tercapainya sasaran Program Bimas Intensifikasi, khususnya sasaran komoditas prioritas, maka perlu ditetapkan kebijaksanaan Program Bimas Intensifikasi Padi, Jagung, Kedelai Hortikultura, Ayam Buras dan Sapi Potong Tahun Anggaran 2001 dengan suatu Keputusan Gubernur Sumatera Barat.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 61 tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979. 2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. 4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan. 5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. 6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. 7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. 10. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen Pertanian. 11. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1998 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen. 12. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 1997 tentang Badan Pengendali Bimas. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 83 tanggal 7 Oktober 1999 tentang Kerjasama antara Pemerintah dan Bank Umum dalam Rangka Pembiayaan Kredit Usaha Tani.
14. Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali Bimas Nomor 04/SK/Mentan/Bimas/II/1994 tentang Pedoman Tatalaksana Program Intensifikasi Pertanian Dalam Repelita VI. 15. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Nomor 54 Tahun 1996 301/Kpts/LP.120/4/1996 tentang Pedoman Penyelenggaraan Penyuluh Pertanian. 16. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 732/Kpts/OT.210/9/1996 tentang Tata Hubungan Kerja Kantor Wilayah Departemen Pertanian dengan Unit Kerja Departemen lainnya. 17. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 20/Kpts/OT.210/10/1997 tentang Pedoman Usaha Kemitraan. 18. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 93/Kpts/OT.210/10/1997 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani Nelayan. 19. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 482/Kpts/OT.210/3/1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Pertanian 12/1995 tentang Pedoman Tatalaksana Penyiapan dan Penerapan Paket Teknologi Pertanian. 20. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 37/Kpts/OT.210/2/1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Badan Pengendali Bimas. 21. Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali Bimas Nomor 01/Kpts/Mentan/Bimas/III/2000 tentang Program Bimas Intensifikasi Padi, Jagung, Kedelai dan Hortikultura Tahun 2001. 22. Keputusan Bersama Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 26/MPP/Kep/I/1999 tentang Pendistribusian Pupuk untuk petani tanaman pangan di daerah yang sulit dijangkau. 23. Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali Bimas Nomor 378/Kpts/OT/201/3/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Satuan Pembina Bimas Propinsi.
24. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.017/1999 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Tani oleh Bank Pelaksana Tahun Pengadaan 1999/2000. 25. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 487/KMK.017/1999 tentang Penunjuk BUMN sebagai Koordinator Penyaluran Kredit Program. 26. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 345/KMK.017/2000 tentang Pendanaan Kredit Ketahanan Pangan tanggal 22 Agustus 2000 27. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 399/Kpts/BM.530/8/2000 tentang Petunjuk Teknis Pemanfaatan Skim Kredit Ketahanan Pangan Tanggal 22 Agustus 2000. 28. Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali Bimas Nomor 997/Kpts/OT.210/9/1999 tentang Pedoman Penerapan Teknologi/Paket Teknologi Pertanian Dalam Pelaksanaan Program Bimas Intensifikasi. 29. Keputusan Bersama Menteri Pertanian dengan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Nomor 1081/Kpts/BM.530/10/1999 tentang Pedoman 20/SKB/M/V/1999 Pelaksanaan Kredit Usaha Tani. Memperhatikan: 1. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1986 tentang Peningkatan Pengendalian Hama Wereng Coklat pada Tanaman Padi. 2. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1989 tentang Usaha Peningkatan Pengembalian Kredit Program Massal. 3. Instruksi Presiden Nomor 18 Tahun 1998 tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan Perkoperasian. 4. Instruksi Presiden Nomor 32 Tahun 1998 tentang Penetapan Harga Dasar Gabah serta Pembelian Gabah dan Beras.
5. Surat Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendalian Bimas Nomor OT.210/239/Mentan/VII/1999 tanggal 30 Juli 1999, perihal Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Satuan Pelaksana Bimas. 6. Hasil Rapat Teknis Perencanaan Bimas Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2000 tanggal 26 Juli 2000. MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT TENTANG PROGRAM BIMAS INTENSIFIKASI PADI, JAGUNG, KEDELAI, HORTIKULTURA, AYAM BURAS DAN SAPI POTONG TAHUN ANGGARAN 2001 Pasal 1 Program Bimas Intensifikasi Pertanian Tahun 2001 meliputi: a. Intensifikasi padi diseluruh Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Barat b. Intensifikasi palawija: Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar di 14 Kabupaten/Kota di 9 Kabupaten/Kota di 13 Kabupaten/Kota di 8 Kabupaten di 14 Kabupaten/Kota di 11 Kabupaten/Kota c. Intensifikasi Hortikultura terdiri: Sayur-sayuran yaitu: - Cabe Merah di 14 Kabupaten/Kota - Bawang Merah di 6 Kabupaten/Kota - Kentang di 4 Kabupaten/Kota - Kubis di 3 Kabupaten/Kota - Tomat di 4 Kabupaten
- Sayuran lainnya di 8 Kabupaten/Kota Buah-buahan yaitu: - Pisang di 8 Kabupaten/Kota - Pepaya di 5 Kabupaten/Kota - Jeruk di 8 Kabupaten/Kota - Markisah di 1 Kabupaten - Nenas di 2 Kabupaten - Semangka di 3 Kabupaten/Kota - Salak di 2 Kabupaten Obat-obatan yaitu: - Jahe di 2 Kabupaten/Kota - Kunyit di 1 Kabupaten Tanaman Hias yaitu: - Anggrek di 3 Kota - Gladiol di 2 Kota - Anturium di 2 Kota - Krisan di 2 Kota - Aster di 1 Kota - Sedap Malam di 1 Kota - Cobra di 1 Kota Peternakan yaitu: - Intab di 14 Kabupaten/Kota - Insapp di 14 Kabupaten/Kota Pasal 2 Pelaksanaan operasional Program Bimas Intensifikasi Padi, Jagung, Kedelai, Hortikultura, Ayam Buras dan Sapi Potong Tahun 2001 sebagaimana tercantum pada lampiran Keputusan ini.
Pasal 3 Koordinasi Pelaksanaan Kebijaksanaan Program Bimas Intensifikasi Padi, Jagung, Kedelai, Hortikultura, Ayam Buras dan Sapi Potong berpedoman pada Prosedur Baku Intensifikasi Pertanian yang berlaku. Pasal 4 Tata cara dan tatalaksana tugas fungsional bagi masing-masing instansi anggota Satuan Pembina Bimas selain diatur dan ditetapkan dalam petunjuk teknis yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan oleh Ketua Satuan Pembina Bimas Propinsi serta Petunjuk Teknis oleh masing-masing instansi terkait Propinsi Sumatera Barat. Pasal 5 Materi petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, masing-masing dirumuskan bersama-sama dengan instansi terkait yang terdiri dari: a. Petunjuk Teknis dari Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Propinsi Sumatera Barat (Nomenkaltur yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku). b. Petunjuk Teknis dari Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Propinsi Sumatera Barat (Nomenkaltur yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku). c. Petunjuk Teknis dari Kepala Kantor Wilayah Bank Rakyat Indonesia Propinsi Sumatera Barat. d. Petunjuk Teknis dari Kepala Dinas/Instansi lain yang terkait dalam Program Bimas Intensifikasi. Pasal 6 Bupati/Walikota selaku Ketua Satuan Pelaksana Bimas Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab Program Bimas Intensifikasi di Kabupaten/Kota selanjutnya merinci dan menjabarkan kebijaksanaan Program Bimas Intensifikasi Padi, Jagung, Kedelai dan Hortikultura Komoditi Unggulan Daerahnya dalam suatu Keputusan
Bupati/Walikota/Ketua Satuan Pelaksana Bimas Kabupaten/Kota masing-masing serta menerbitkan Pedoman Pelaksanaan. Pasal 7 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Sumatera Barat. Ditetapkan di Padang Pada tanggal 12 Februari 2001 GUBERNUR SUMATERA BARAT, Dto ZAINAL BAKAR Diundangkan di Padang Pada tanggal 14 Februari 2001 SEKRETARIS DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT, Dto Drs. H. ALI AMRAN Pembina Utama, NIP. 410002404 LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 NOMOR 9 SERI D