BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah

ERIZA MUTAQIN A

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dari bagaimana cara perusahaan itu mempromosikan produk tersebut. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempermudah kita untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

CAMPUR KODE DALAM IKLAN ACARA DI RADIO RRI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan media yang dipakai perusahaan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fungsi bahasa pada umumnya adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. memustahilkan adanya keterpaduan atau asimilasi bunyi. Keraf (2001: 118)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. penjual kepada calon pembelinya. Iklan juga merupakan alat promosi yang digunakan

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu kebutuhan bagi pengguna atau pemakainya. Iklan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Nur Eva, 2014 Wujud prinsip kerja sama wacana humor Pada buku watir (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

I. PENDAHULUAN. produk atau jasa yang tentunya menjadikan bahasa sebagai sarananya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Dalam iklan, tuturan atau kata-kata adalah paling efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. elektronik. Media cetak berupa koran, spanduk, dan pamflet. Sedangkan media

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

TINDAK TUTUR WACANA IKLAN KOPI BERBAHASA INDONESIA DI RCTI. Oleh: Dewi Mutiara Suwandi IKIP Widya Darma Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan lambang bunyi yang mempunyai arti dan fungsi

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sarana yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, 2008:26). Batasan ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan alat yang paling penting dalam kehidupan manusia. Masyarakat berbahasa tergantung pada penggunaan bahasa yang digunakan oleh penutur bahasa di dalam situasi interaksi yang sebenarnya. Bagaimana percakapan digunakan di dalam suatu peristiwa tutur, yakni apakah secara langsung atau tidak, strategi bertutur mana yang dipilih, apakah maksud penutur disampaikan tersirat atau tersurat. Penggunaan bahasa yang demikian sangat dipengaruhi oleh kondisi pragmatik. Fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai alat komunikasi. Dalam kehidupannya, manusia berkomunikasi dengan bahasa melalui ragam bahasa, antara lain ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan. Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Ragam bahasa lisan sering kita jumpai dalam komunikasi sehari-hari, antara lain di televisi. Televisi merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Melalui media ini, pesan dapat tersampaikan dalam bentuk audio, visual, dan gerak. Masyarakat sering menggunakan media televisi untuk mencari informasi, baik berupa berita maupun hiburan. Akan tetapi, terkadang banyak di antara pemirsa yang merasa terganggu saat menikmati suatu acara di televisi yaitu dengan munculnya 1

2 iklan. Dengan banyaknya selingan iklan yang muncul saat acara berlangsung seolaholah iklan telah mendominasi seluruh acara yang ada. Iklan merupakan sebuah berita tentang suatu produk yang pada dasarnya berupa ajakan untuk menggunakan produk tersebut. Iklan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran (Jefkins, 2007:15). Oleh karena itu, iklan harus dibuat semenarik mungkin agar pemirsa terpikat dengan produk yang ditawarkan disela-sela setiap program acara di televisi. Iklan dibuat dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat dan menarik, agar kata-kata yang disampaikan mudah dicerna, diingat dan melekat dalam ingatan pendengar. Bisa dikatakan bahwa di dalam bahasalah letak keberhasilan sebuah iklan. Untuk itu setiap menawarkan produknya, produsen membuat kalimat dalam iklan pasti mempunyai variasi berbeda yang menjadi ciri khas dari produk tersebut. Penggunaan bahasa digunakan pada iklan bertujuan untuk membentuk persepsi, mengubah sikap, dan akhirnya mempengaruhi tindakan para konsumen. Bahasa yang tertuang di dalam iklan haruslah dari hasil olahan yang cermat agar iklan itu mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, konsumen diharapkan untuk tidak hanya membaca atau mendengar yang tersurat maupun terucap, tetapi juga tergiring untuk menangkap yang tersirat di balik bahasa iklan itu. Pada kenyataannya, terputusnya komunikasi terjadi karena kesalahan praanggapan yang dilakukan penutur kepada mitra tutur. Praanggapan yang dimaksud adalah dugaan atau anggapan penutur kepada mitra tutur bahwa mitra tutur telah mengetahui apa yang dimaksud penutur. Praanggapan menurut Nababan, istilah presuposisi adalah turunan dari bahasa Inggris presupposition yang berarti perkiraan,

3 prasangkaan (Mulyana, 2005:14). Kalimat. Istri Dokter Rendra sangat cantik, praanggapannya adalah Dokter Renda mempunyai istri dan ada seorang istri yang berparas sangat cantik. Seperti halnya dalam sebuah iklan, dalam iklan pasti tidak terlepas dengan penggunaan bahasa. Bahasa yang disusun dalam iklan sebelumnya pasti ada anggapan tertentu. Anggapan ini dibuat agar maksud dan tujuan dalam iklan tersebut bisa tersampaikan. Ketika menonton televisi, peneliti melihat iklan Indomie Goreng Rendang yang diperagakan oleh artis Sandra Dewi dan grup band Ran. Iklan tersebut menceritakan mereka yang telah capai memainkan musik. Sandra dewi menawarkan mereka untuk membuat mie instan rasa ayam atau spesial. Lalu Ran meminta yang spesial. Di dalam iklan tersebut terdapat dialog pertama dengan rasa daging rendang yang diolah dengan bumbu rendang asli hadirkan kelezatan dengan aroma menggoda. Pada iklan tersebut, peneliti melihat adanya praanggapan bahwa hanya indomie goreng rendang yang dibuat dengan hasil olahan bumbu rendang dan aroma khas rendang yang akan menggoda selera. Dengan adanya praanggapan tersebut maka konsumen akan tertarik untuk mencoba indomie goreng rendang itu. Dengan demikian, maksud dan tujuan dari produsen membuat iklan tersebut dapat tercapai. Pada iklan Wafer Fullo, iklan tersebut mempunyai ciri khas bahwa iklan tersebut ingin memberitahukan kepada konsumen bahwa wafer fullo berisikan coklat yang lembut dan padat. Yang disimbolkan dengan kalimat Fullo nggak bolong, Full coklat nyo. Fullo. Dari kalimat tersebut dapat ditarik praanggapan yaitu konsumen akan menyukai wafer yang coklatnya penuh, seperti halnya yang menjadi kelebihan wafer fullo. Biasanya wafer yang lain berisi coklat yang sedikit sehingga kelihatan berlubang. Pada iklan tersebut produsen membuat kalimat iklan dengan semenarik

4 mungkin dengan harapan konsumen akan tertarik dengan produknya. Bahwa Wafer Fullo itu, wafer yang lezat karena berisikan coklat yang lembut dan padat. Adapula iklan roti Roma Kelapa, iklan tersebut diperagakan oleh sebuah keluarga. Ada ayah ibu dan dua anak. Dalam iklan tersebut terdapat adegan dua anak dan ayah yang sedang memohon kepada ibunya meminta biskuit roma kelapa. Dalam iklan tersebut terdapat kalimat Roma kelapa dari kelapa segar pilihan, jadikan gurihnya kelapa asli. Kerasa banget kelapanya. Dari kalimat tersebut maka dapat ditarik suatu praanggapan bawa roti roma adalah roti rasa kelapa yang sangat istimewa, dibuat dari kelapa segar sehingga, menimbulkan rasa yang sangat gurih dan menggoda selera. Selain itu juga dengan adanya adegan memohon antara anak dan ayah kepada ibunya seolah-olah kelezatan roti tersebut tidak bisa terbayangkan sehingga, konsumen akan merasa penasaran untuk mencoba. Berdasarkan pada ketiga fenomena yang peneliti temukan, maka peneliti berasumsi bahwa produsen mempunyai praanggapan tertentu dalam mengiklankan produknya. Semua iklan makanan pasti terdapat suatu praanggapan tertentu yang sengaja dibuat agar produk yang diiklankan dapat menarik konsumen. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih banyak dan lebih dalam mengenai praanggapan yang terdapat pada tuturan iklan makanan di televisi. Peneliti bermaksud mengkaji praanggapan tuturan iklan makanan pada enam stasiun televisi secara empirik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana bentuk-bentuk praanggapan yang terdapat dalam iklan makanan pada enam stasiun televisi?

5 2. Apa sajakah macam-macam praanggapan yang terdapat dalam iklan makanan pada enam stasiun televisi? C. Tujuan Penenitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk praanggapan yang terdapat dalam iklan makanan pada enam stasiun televisi. 2. Mendeskripsikan macam-macam praanggapan yang terdapat dalam iklan makanan pada enam stasiun televisi. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini dapat menambah sumbangan materi kajian ilmu bahasa (linguistik) khususnya pragmatik. Kajian pragmatik meliputi tindak tutur, implikatur, dieksis, prinsip kesopanan, prinsip kerjasama, dan praanggapan. Penelitian ini mengkaji masalah praanggapan yang terdapat pada iklan. Dengan demikian, penelitian ini dapat menambah sumbangan materi kajian pragmatik. b. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan penelitian bahasa khususnya pragmatik pada subpokok bahasan praanggapan. Penelitian ini membahas masalah praanggapan pada iklan. Semakin banyak dilakukan penelitian tentang praanggapan, semakin banyak pula wawasan ilmu kajian pragmatik.

6 2. Manfaat Praktis a. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan atau referensi bagi penelitian selanjutnya. Khususnya tentang analisis pragmatik pada pokok bahasan praanggapan. Dengan adanya kajian praanggapan mengenai bahasa iklan yang diteliti oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto maka, penelitian ini dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar lebih memahami dan mengerti makna eksplisit di dalam berkomunikasi. Dalam penelitian ini membahas tentang praanggapan didalam iklan. Dalam berkomunikasi manusia tidak terlepas dari tuturan yang mengandung praanggapan pula. Dengan adanya penelitian ini maka masyarakat lebih mengerti dan menghargai tentang anggapan dibalik suatu tuturan. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian dengan judul Kajian praanggapan iklan makanan pada enam stasiun televisi, yaitu: Bab I berisi pendahuluan menguaraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah mengungkapkan alasan-alasan diadakannya penelitian ini. Rumusan masalah digunakan untuk menegaskan topik masalah agar tidak melebar. Tujuan penelitian memuat tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Manfaat penelitian menguraikan manfaat teoritis dan praktis dari penelitian ini. Adapaun sistematika penulisan diperlukan untuk mempermudah penyususnan laporan penelitian.

7 Bab II berisi penelitian yang relevan dan landasan teori. Penelitian yang relevan berisi resume penelitian-penelitian serupa yang sudah pernah dilakukan. Penelitian yang relevan mencangkup dua hal, pertama Analisis Eksternal Wacana pada Iklan obat-obat Warung di televisi dan yang kedua Analisis Eksternal Wacana pada Iklan kosmetik di Televisi. Penelitian yang relevan menunjukkan posisi penelitian ini dan perbedaanya dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Landasan teori berisi beberapa teori yang penulis gunakan untuk menganalisis objek penelitian. Bab III, berisi metodologi penelitian meliputi pendekaatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, data dan sumber data, prosedur pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai iklan makanan pada enam stasiun televisi. Bahasa yang dibahas meliputi bentuk-bentuk praanggapan dan macam-macam praanggapan. Bab V berisi simpulan dan saran. Pada bab ini diungkapkan simpulan mengenai praanggapan yang terdapat pada iklan makanan. Adapun saran berisi pertimbangan-pertimbangan yang mungkin dibutuhkan bagi peneliti lain yang akan membahas permasalahan yang sama.