BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)

BAB II LANDASAN TEORITIS. pemilik menyewa orang lain (agen) untuk melakukan beberapa jasa demi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Hutang juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Pengklasifikasian Utang. Utang Menurut Djarwanto (2004) merupakan kewajiban perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB I PENDAHULUAN. telah diperoleh. Sumber dana dapat berasal dari dalam (internal) ataupun dari

BAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menggunakan dana yang bersumber dari pihak internal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Free cash flow adalah bentuk lain ukuran arus kas. Pengertian free cash

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pendanaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kerja atau investasi pada aset. Kas tersebut biasanya menimbulkan konflik

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini dibahas,

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari eksternal. Kebijakan hutang ini dilakukan untuk menambah dana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membutuhkan beberapa teori yang mendasarinya, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dalam mengelola suatu perusahaan telah lama dikenal suatu istilah yang

BAB V PENUTUP. menganalisis pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi (Suhayati dan Anggadini, 2013). Bagi sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Menurut Muhammad (2004:4) perusahaan didirikan dengan

BABl PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan tentang pembagian

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggap wajar apabila ditinjau dari segi kebutuhan manusia dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Marcella Fransisca Santosa dan Paskah Ika Nugroho (2014)

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tajam dalam pasar global merupakan suatu tantangan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal yang optimal sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi dan Pengklasifikasian Hutang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak perusahaan kecil maupun perusahaan besar yang

Shella Febri Priatama ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. timbul bila terjadi kesulitan keuangan pada industri manufaktur, maka perlu. kemungkinan kebangkrutan dapat dideteksi lebih awal.

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk mengelola dan menjalankan perusahaan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. antara manajer ( agent) sebagai pengelola dengan pemegang saham ( principal)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era industri yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun Oleh : THORIQ AHMAD B B

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fenomena yang banyak ditemui ketika perusahaan bertambah besar maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendanaan eksternal perusahaan.utang juga sangat rentan terhadap konflik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham dengan cara menaikkan nilai perusahaan. Awalnya suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kredibilitas yang dijunjung tinggi, mempunyai kualitas bagus dan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. melalui kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Namun pihak. diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. maka para investor atau pemilik perusahaan menyerahkan pengelolaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pemerintahan tersebut membangun bangsanya. Pembangunan bangsa

yang diangkat oleh pemegang saham bertindak atas kepentingan pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. Selama setengah abad terakhir, sektor Consumer Goods telah. mencapai pertumbuhan yang signifikan dari segi pendapatan dan imbal

BAB I PENDAHULUAN. Sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Metode Hasil Penelitian 1. Gamatika. 2013. Analisis Pengaruh Manajerial, Institusional dan Dividen terhadap Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. in institusional, dividen Multiple regression (regresi berganda). 2. Larasati. 2011. Pengaruh Manajerial, Institusional dan Dividen terhadap Hutang hutang in institusional, dividen Metode regresi berganda Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajerial dan institusional memiliki pengaruh terhadap hutang perusahaan. Akan tetapi, dividen tidak memiliki pengaruh terhadap hutang perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajerial tidak berpengaruh terhadap hutang perusahaan, institusional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap hutang, deviden memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap hutang perusahaan 6

7 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Metode Hasil Penelitian 3. Nasrizal, Kamaliah dan Tika Rahmi Syafitri. 2010. Analisis pengaruh Free Cash Flow, Dividen, Saham Manajerial, dan Saham Institusional Terhadap Hutang Pada yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. in Free cash flow, dividen, saham saham institusional Persamaan regresi berganda (multiple regression) 4. Purba. 2011. Analisis Pengaruh Dividen, Ukuran perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Hutang (Studi Kasus Pada in dividen, ukuran perusahaan, profitabilitas. Analisis regresi berganda Hanya variabel saham institusional dan seluruh variabel kontrol yang berpengaruh secara signifikan terhadap hutang sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan. manajerial dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap dividen dan ukuran perusahaan menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan mempengaruhi

8 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Metode Hasil Penelitian Non Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009). 5. Pakpahan. 2012. Pengaruh Manajerial, Institusional, Dan Ukuran Terhadap Hutang (Studi Pada Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011). 6. Karinaputri. 2012. Analisis Pengaruh Institusional, Dividen, Profitabilitas dan Pertumbuhan in dividen, ukuran perusahaan. in institusional, dividen, Analisis regresi berganda Analisis regresi berganda institusional dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap dividen dan ukuran perusahaan menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan mempengaruhi institusional, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap dividen menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap

9 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Metode Hasil Penelitian Terhadap Hutang (Studi Pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010). profitabilitas, pertumbuhan perusahaan 7. Wahyu. 2011. Analisis Pengaruh Manajerial Dan Institusional Terhadap Hutang Pada Manufaktur Di Indonesia. 8. Kurniati. 2007. Pengaruh Struktur Terhadap Hutang (Studi Pada Textile/Garmen ts di Bursa Efek Jakarta). in institusional. in saham oleh saham oleh institusional, dividen yang Analisis regresi linier berganda Analisis persamaan simultan dengan menggunakan analisis regresi berganda. manajerial dan institusional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Ukuran perusahaan dan volatilitas pendapatan memiliki pengaruh signifikan terhadap hutang saham oleh manajemen, saham oleh institusi, struktur aset, dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap hutang, sedangkan profitabilitas berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap hutang perusahaan.

10 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Metode Hasil Penelitian dibayar oleh perusahaan, struktur aset, profitabilitas 9. Arimoerti. 2003. Pengaruh Struktur Terhadap Hutang Pada Manufaktur yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 1998-2000 10. Pithaloka. 2009. Pengaruh Faktor-Faktor Intern Terhadap Hutang: Dengan Pendekatan Pecking Order Theory. in insider ownership, institutional investor, shareholder dispersion, ukuran perusahaan hutang In firm size, growth sales Model regresi berganda (multiple linear regression method) Metode regresi linier berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa insider ownership, institutional investor dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap rasio hutang, sedangkan variabel shareholder dispersion tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio hutang Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh terhadap Secara parsial (individu) variabel manajerial dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Penelitian yang dilakukan oleh Larasati (2011) dan Kurniati (2007) menyimpulkan bahwa dividen berpengaruh signifikan terhadap hutang perusahaan. Sedangkan hasil penelitian Gamatika (2013), Nasrizal (2010),

11 Purba (2011), Pakpahan (2012), dan Karinaputri (2012) menyatakan bahwa dividen tidak berpengaruh terhadap hutang perusahaan. Gamatika (2013), Purba (2011), Kurniati (2007), Arimoerti (2003), dan Pithaloka (2009) dari hasil penelitian menyatakan bahwa manajerial mempengaruhi secara signifikan Penelitian yang dilakukan Larasati (2011), Nasrizal (2010), Pakpahan (2012), dan Wahyu (2011) menyatakan sebaliknya bahwa manajerial tidak mempengaruhi institusional berpengaruh secara signifikan terhadap hutang sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gamatika (2013), Larasati (2011), Nasrizal (2010), Pakpahan (2012), Karinaputri (2012), Kurniati (2007), dan Arimoerti (2003). Sedangkan penelitian Wahyu (2011) menyatakan bahwa institusional tidak berpengaruh terhadap hutang perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Purba (2011) dan Karinaputri (2012) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Penelitian Kurniati (2007) menyebutkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Karinaputri (2012) dari hasil penelitian menyebutkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Sedangkan penelitian Pithaloka (2009) mendapatkan hasil yang berlawanan yaitu pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap

12 2.2 Kajian Teoritis 2.2.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah cabang dari ekonomi yang berhubungan dengan perilaku para prinsipal dan agen. Prinsipal adalah adalah pemilik perusahaan atau pemegang saham dan agen adalah pihak manajemen dari perusahaan tersebut. Kedua belah pihak diikat oleh kontrak yang menyatakan hak dan kewajiban masing-masing. (Horne, 2005: 7) Prinsipal menyediakan fasilitas dan dana untuk menjalankan perusahaan, sedangkan pihak manajerial atau agen mempunyai kewajiban untuk mengelola apa yang ditugaskan oleh para pemegang saham. Dari kerjasama tersebut prinsipal akan memperoleh hasil berupa pembagian laba, sedangkan pihak manajerial akan memperoleh gaji, bonus dan kompensasi lainnya. Menurut Horne (2005: 6) pemisahan dan pengendalian dalam perusahaan modern mengakibatkan potensi konflik antara pemilik dan manajer. Tujuan dari pihak manajemen dapat berbeda dari tujuan para pemegang saham perusahaan. Di dalam perusahaan besar, saham dapat dimiliki oleh terlalu banyak pemegang saham sehingga mereka bahkan tidak dapat mengungkapkan tujuan mereka, dan karenanya mereka hanya memiliki sedikit kendali atau pengaruh atas pihak manajemen. Pemisahan dari pihak manajemen ini, akan menciptakan situasi yang memungkinkan manajemen bertindak untuk kepentingannya sendiri daripada untuk kepentingan para pemegang sahamnya.

13 Untuk membatasi dan mengendalikan pihak yang dapat dilakukan oleh pemegang saham adalah melakukan pengawasan. Dapat dilakukan dengan mengaudit laporan keuangan, menghitung penghasilan tambahan manajemen, dan membatasi keputusan ada di pihak manajerial. 2.2.2 Hutang hutang perusahaan merupakan tindakan manajemen perusahaan yang akan mendanai operasional perusahaan dengan menggunakan modal yang berasal dari (Kurniati, 2007: 12) Kreditor lebih menyukai rasio hutang yang rendah karena semakin rendah rasio hutang, semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditor jika terjadi likuidasi. Di sisi lain, pemegang saham menginginkan lebih banyak leverage karena akan memperbesar laba yang diharapkan. (Brigham, 2010: 143) hutang pada perusahaan merupakan salah satu hal penting dalam usaha untuk memajukan dan mempertahankan perusahaan. Karena dengan modal yang besar perusahaan akan semakin kuat untuk menghadapi persaingan dari perusahaan lain. 2.2.3 Manajerial manajerial adalah prosentase saham yang dimiliki oleh pihak manajerial atau agen. Pihak manajerial dalam suatu perusahaan adalah pihak yang secara aktif berperan dalam mengambil keputusan untuk menjalankan perusahaan.

14 manajerial yang semakin meningkat akan membuat manajemen menjadi semakin berhati-hati dalam mengelola hutang perusahaan, karena kekayaan pribadi manajer secara langsung berkaitan erat dengan kekayaan perusahaan, sehingga pengunaan hutang menjadi lebih kecil atau optimal. (Surya & Rahayuningsih, 2012: 215) saham manajerail yang besar pada perusahaan akan mendorong manajemen untuk bekerja lebih giat dan termotivasi untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik dan optimal. Karena jika manajemen memiliki saham pada perusahaan maka laba yang diperoleh tidak hanya untuk kepentingan pemegang saham, tetapi juga untuk memaksimalkan kesejahteraan pihak manajerial itu sendiri. 2.2.3.1 Pengaruh manajerial terhadap hutang Pemegang saham dan manajer memiliki kepentingan masing-masing untuk memaksimalkan tujuannya. Pemegang saham atau prinsipal fokus terhadap dividen yang diperolehnya, sedangkan manajer atau agen mendapatkan komisi atas kerja kerasnya menjalankan operasional perusahaan. Konflik kepentingan bisa terjadi apabila manajer hanya memaksimalkan kepentingannya yang tidak sejalan dengan pemilik saham. (Kurniati, 2007: 23) saham oleh pihak manajerial atau agen akan mengoptimalkan penggunaan hutang perusahaan. Jika manajer memiliki saham di perusahaan maka akan lebih berhati-hati dalam penggunaan hutang, karena pihak manajerial juga akan mendapatkan kerugian apabila perusahaan tersebut menggunakan hutang tidak secara optimal.

15 2.2.4 Institusional institusional adalah saham yang dimiliki oleh institusi lain di luar perusahaan seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, dan institusi lain dapat meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan. Pihak institusional diharapkan mampu melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap manajer. Hal ini dikarenakan dari segi skala ekonomi, pihak institusional memiliki keuntungan lebih dari memperoleh informasi dan menganalisis segala hal yang berkaitan dengan manajer. (Gamatika, 2013: 18) saham oleh institusional akan sangat membantu untuk sistem pengawasan kinerja manajer, karena institusi lain tentu ingin saham yang sudah diinvestasikan akan memperoleh laba yang tinggi dan tidak ingin mengalami kerugian. 2.2.4.1 Pengaruh institusional terhadap hutang Ketika suatu perusahaan dikuasai oleh saham institusional dalam jumlah atau tingkatan yang besar maka akan menimbulkan adanya kekuasaan yang besar pada institusi tersebut. Kekuasaan yang besar pada institusional ini mengakibatkan munculnya kontrol dan pengawasan yang ketat terhadap manajer, sehingga tindakan pencarian pendanaan perusahaan yang berupa hutang akan semakin ditekan dan terkendali. 2.2.5 Dividen dividen digunakan untuk menentukan berapa banyak laba perusahaan berupa dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, dalam bentuk

16 dividen tunai atau dalam bentuk pembelian kembali saham yang ditahan, dan kestabilan pembayaran dividen dari tahun ke tahun. (Brigham, 2001:65) Laba perusahaan yang ditahan dalam jumlah besar, akan menjadikan laba yang akan dibayarkan atau dibagikan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Hal terpenting dalam dividen adalah menentukan laba yang akan dibayarkan sebagai dividen dan laba yang akan ditahan di perusahaan. 2.2.5.1 Pengaruh dividen terhadap hutang Secara umum dividen dapat diartikan sebagai bagian yang dibagikan oleh emiten kepada masing-masing pemegang saham. dividen memiliki pengaruh terhadap tingkat penggunaan hutang suatu perusahaan. dividen yang stabil menyebabkan adanya keharusan bagi perusahaan untuk menyediakan sejumlah dana untuk membayar jumlah dividen yang tetap tersebut sehingga kebutuhan pendanaan perusahaan akan meningkat. 2.2.6 Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Profitabilitas yang tinggi akan mempengaruhi dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan juga akan menarik banyak investor ke dalam perusahaan itu. 2.2.6.1 Pengaruh profitabilitas terhadap hutang Semakin tinggi profit yang diperoleh perusahaan maka akan semakin kecil penggunaan hutang yang digunakan dalam pendanaan perusahaan karena perusahaan dapat menggunakan internal equity yang diperoleh dari laba yang ditahan terlebih

17 dahulu. Apabila kebutuhan dana belum tercukupi, perusahaan dapat menggunakan (Yeniatie & Destriana, 2010: 7) 2.2.7 Pertumbuhan Pertumbuhan perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sedang melakukan perluasan usaha sehingga dapat dipastikan perusahaan tersebut membutuhkan dana untuk mendukung perluasan usahanya tersebut. (Surya & Rahayuningsih, 2012: 207) Pertumbuhan perusahaan merupakan gambaran bagaimana perkembangan usaha yang dilakukan periode sekarang dibandingkan dengan periode sebelumnya. Suatu perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti perusahaan tersebut berhasil meningkatkan nilai perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atau laba. (Hardiningsih & Oktaviani, 2012: 16) yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi menunjukkan bahwa dengan sumber daya yang dimiliki bisa menghasilkan pertumbuhan yang baik dan akan lebih memaksimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki. 2.2.7.1 Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap hutang dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi tentu membutuhkan modal yang besar. Untuk memenuhi modal yang besar tersebut, perusahaan cenderung menggunakan hutang untuk operasional perusahaan karena lebih mudah untuk didapatkan.

18 2.2.8 Kajian Islam Musyarakah Pada perusahaan konvensional, kebutuhan dana atau modal dapat menggunakan akad musyarakah. Musyarakah adalah pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masingmasing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.... Artinya:...dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orangorang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh... (QS. Shad: 24) Hutang berkaitan dengan kebutuhan tambahan modal untuk operasional perusahaan. dapat mencari investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan atau menggunakan pihak ketiga untuk mendapatkan Pada akad musyarakah keuntungan yang didapat akan dibagi hasilkan kepada investor tersebut dan pembagian keuntungan tersebut harus sudah disepakati di awal perjanjian.

19 Al-Qardh Al-Qardh adalah suatu akad pinjaman kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada LKS (Lembaga Keuangan Syari ah) pada waktu yang telah disepakati oleh LKS dan nasabah.... Artinya: "Hai orang yang beriman!jika kamu bermu'amalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis..." (QS. Al-Baqarah: 282) syari ah dapat menggunakan akad Al-Qardh untuk mendapatkan modal atau menggunakan syari ah wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima dalam waktu yang telah disepakati dan tanpa bunga.

20 2.3 Kerangka Berfikir dan Kerangka Konsep Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penelitian ini diberikan kerangka pemikiran sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Independen Manajerial Institusional Dependen Dividen Hutang Profitabilitas Pertumbuhan

21 2.4 Hipotesis Pengembangan hipotesis dilakukan untuk menguji institusional, dividen, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap Berikut ini pengembangan hipotesis yang dilakukan: Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesa: : dividen, struktur, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap hutang : dividen, struktur, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap hutang