BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Nilai tukar Rupiah per

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009:5) metode penelitian dapat diartikan, Metode deskriptif itu sendiri menurut (Sugiono, 2009:206):

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan, yang akan dilaksanakan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam prosedur dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. dan price earning ratio sebagai variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang diamati oleh peneliti atau variabel penelitian tersebut. Adapun penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. risiko tidak sistematis, dan return saham. Penilaian risiko sistematis diukur

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. saham pada PT Bakrieland Development Tbk, dan PT. Bukit Sentul Tbk. Variable

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh perputaran modal kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat.

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tentang bagaimana urut-urutan penelitian dilakukan yang juga meliputi

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel variabel yang menjadi perhatian

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8)

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mencakup metode deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mencari pemecahan atas permasalahan yang telah dirumuskan.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menekankan pada uji teori-teori melalui pengukuran variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Indriantoro dan Supomo

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ditemukan melekat pada subyek penelitian. Adapun yang

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. ini adalah Bank Umum Syariah Milik Negara di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Nilai tukar Rupiah per Dolar Amerika dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data mengenai variabel yang diteliti, peneliti dapat dari publikasi instansi yang terkait, yaitu Bank Indonesia (BI), Bursa Efek Indonesia (BEI), Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2009 Juni 2009. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain penelitian Desain penelitian merupakan keseluruhan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, sehingga pertanyaan pertanyaan yang ada dapat dijawab. Dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian tersebut maka diperlukan suatu metode. Metode penelitian disini merupakan tata cara pelaksanaan penelitian yang meliputi prosedur dan teknik penelitian. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, atau menurut Sugiyono (2005:1) merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara 45

46 yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah - langkah tertentu yang bersifat logis. Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dolar Amerika (Kurs) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Maka dari tujuan tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Moh. Nazir (2003 : 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa dari masa sekarang. Tujuan dari motode deskriptif adalah membuat gambaran secara sistematis dan faktual mengenai data yang diselidiki. Dalam hal ini penelitian tidak hanya memberikan gambaran mengenai fenomena tetapi juga mengenai hubungan, menguji hipotesa dan mendapatkan makna dari fakta yang ada. Metode verifikatif menurut Hasan (2006: 22) adalah menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada dan digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan perhitungan statistik. Jadi bisa disimpulkan bahwa metode deskriptif dan verifikatif adalah metode penelitian yang menggambarkan keadaan saat ini dengan informasi yang telah didapatkan dan melihat kaitan antara variabel - variabel yang ada dimana pengujian yang digunakan dalam penelitian menggunakan perhitungan statistika.

47 3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu : 1) Variabel Independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Yang menjadi variabel independen (variabel X) dalam penelitian ini adalah nilai tukar rupiah per dolar Amerika, nilai tukar ini membandingkan mata uang negara kita yaitu rupiah terhadap dolar Amerika. 2) Variabel Dependen Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel dependen (variabel Y) dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencerminkan kondisi keseluruhan transaksi bursa saham. Karena bursa

48 saham merupakan salah satu indikator perekonomian suatu negara, maka diperlukan suatu standar untuk menghitung transaksi yang terjadi di bursa, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini merupakan standar di negara kita. 3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Nilai tukar rupiah per dolar Amerika Nilai IHSG Harga dolar Amerika dalam satuan mata uang rupiah Menggambarkan nilai pasar semua saham di bursa dibandingkan dengan nilai saham tercatat pada hari dasar Kurs Tengah dibandingkan dengan Dolar Amerika (US$) Perhitungan IHSG = (Sunariyah, 2006 : 145) ( ) ( ) Rasio Rasio 3.2.3 Sumber Data dan Jenis Data 3.2.3.1 Sumber Data Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Nilai Tukar Rupiah per Dolar Amerika (Kurs) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kurs Tengah penutupan harian dan nilai penutupan harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

49 Kurs Tengah yaitu nilai yang didapat dari perjumlahan antara Kurs Jual (Selling Rate) dan Kurs Beli (Buying Rate) kemudian dibagi dua. Dan dipilih Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena Indeks Harga Saham Gabungan ini juga merupakan indikator dari pasar modal yang memperlihatkan trend pasar yang terjadi, sehingga menentukan kapan waktu investasi yang baik. 3.2.3.2 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan pooled data. Menurut Hasan (2002: 82), data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber sumber yang telah ada. Data ini, biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan laporan peneliti terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai Tukar Rupiah per Dolar Amerika (Kurs Tengah) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah diolah oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan juga oleh Bursa Efek Indonesia dan kemudian dipublikasikan melalui majalah, surat kabar, maupun situs resmi. Sedangkan pooled data adalah kombinasi antara time series dan cross section. Data time series menurut Supranto (2004 : 64) ialah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan sesuatu kegiatan dari waktu ke waktu. Sedangkan data cross section adalah data yang dikumpulkan dari satu atau lebih variabel pada suatu waktu tertentu untuk

50 menggambarkan keadaan pada waktu yang bersangkutan. Data yang dikumpulkan adalah Nilai tukar rupiah per Dolar Amerika dan penutupan harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode Januari 2008 Desember 2008. 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi dokumentasi. Menurut Hasan (2002:87) studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu harga penutupan indeks harga saham gabungan tiap harinya selama tahun 2008. Selain dari data penutupan indeks harga saham gabungan, penulis juga mengumpulkan data kurs rupiah tiap harinya selama tahun 2008. Jenis data yang diperoleh yaitu data kuantitatif. Sumber data berupa arsip dan dokumen - dokumen dalam ilmu Akuntansi. Khususnya ilmu Manajemen Keuangan dalam hal ini pasar modal. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengambil data sekunder yang telah diterbitkan oleh beberapa instansi terkait antara lain : PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia (BI), Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

51 3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis Analisis data merupakan pengelompokkan data berdasarkan variabel, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik analisis data yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis dilakukan melalui beberapa langkah. Langkah yang ditempuh diantaranya adalah : 1. Menentukan besarnya nilai tukar Rupiah per Dolar Amerika (US$). Sesuai dengan indikator dan operasinalisasi variabel, nilai tukar Rupiah per Dolar Amerika (US$) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kurs Tengah. Kurs Tengah ini didapat dari perhitungan Kurs Jual ditambah dengan Kurs Beli, kemudian dibagi dua. 2. Pengumpulan data harga penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per hari. 3. Tabulasi data, yaitu penyajian data yang sudah terkumpul dan terseleksi dari dokumen - dokumen, catatan dan laporan - laporan, menjadi tabel - tabel yang siap untuk ditelaah dan diuji secara sistematis. Kemudian dilanjutkan dengan langkah mengukur pengaruh antar variabel yaitu nilai tukar Rupiah per Dolar Amerika (Kurs) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pengukuran menggunakan metode statistik parametrik yaitu analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear

52 digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, sehingga dari hubungan yang diperoleh kita dapat menaksir variabel yang satu apabila harga variabel yang lainnya diketahui. Dampak dari penggunaan analisis regresi ini adalah untuk memutuskan naik atau turunnya variabel dependen dapat dilakukan dengan menaikkan atau menurunkan variabel independen. 3.2.5.1 Uji Asumsi Klasik Dalam penggunaan analisis regsresi ini terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi sehingga persamaan regresi yang dihasilkan akan valid jika digunakan untuk memprediksi. Asumsi yang harus dipenuhi tersebut adalah: a) Uji Linearitas Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis regresi linear adalah asumsi linearitas. Asumsi ini menyatakan bahwa untuk persamaan regresi linier, hubungan antara variabel independen dan variabel dependen harus linear. Untuk melihat linearitas dapat dilihat pada grafik hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. b) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi ini merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali (2001:61). Untuk menguji

53 ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin- Waston (DW test). Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala autokorelasi, Singgih (2000: 314) kualifikasi angka DW adalah sebagai berikut : - Angka DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif - Angka DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi - Angka DW diatas +2 berarti terjadi autokorelasi c) Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, Ghozali (2005: 105). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini, dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya yaitu SRESID. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

54 (1). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. (2). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.2.5.2 Menghitung Persamaan Regresi Menurut Sudjana (1997: 200) analisis regresi merupakan analisis yang mempelajari hubungan yang ada di antara varaibel variabel sehingga dari hubungan yang diperoleh kita dapat menaksir yang satu apabila harga variabel lainnya diketahui. Persamaan regresi linier adalah sebagai berikut: Ŷ= + 牡 + ( Sugiyono, 2007 : 270 ) Keterangan : Ŷ = Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) a = Konstanta (Harga Y bila X = 0) b = Angka arah atau koefisien regresi X = Nilai tukar rupiah per dolar Amerika Adapun koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : = ( ) X ( X )( X Y ) ( ) = ( )( ) ( )

55 3.2.5.3 Rancangan Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakuakn dengan menempuh langkah langkah sebagai berikut : 1. Menentukan statistik yang akan diuji, yaitu nilai tukar rupiah per dolar Amerika dan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ). 2. Menerjemahkan dugaan menjadi hipotesis statistik Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah Nilai tukar rupiah per dolar Amerika berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Adapun untuk pengujiannya dijabarkan dalam bentuk hipotesis statistik sebagai berikut : H o : Nilai tukar rupiah per dolar Amerika tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) H a : Nilai tukar rupiah per dolar Amerika berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Dari hipotesis diatas penulis menetapkan taraf kesalahan (α) = 5%. Berarti bahwa dalam menetapkan kesimpulan penelitian akan ada penyimpangan sebesar 5% atau dengan kata lain apabila peneliti menolak hipotesis atas dasar (α) = 5%, maka sama artinya dengan menolak hipotesis atas dasar keprcayaan 95%. Untuk mempermudah pengolahan data maka dalam proses pengolahan data digunakan aplikasi software SPSS v.16.0 for Windows.