HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN SUMBER INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEULINGKE KOTA BANDA ACEH JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh Oleh: RAHMANIDAR PERINADA NIM: 09010225 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH PRODI D-III KEBIDANAN BANDA ACEH TAHUN 2012
PERNYATAAN PERSETUJUAN Jurnal Ilmiah ini Telah Disetujui oleh Pembimbing dan Ketua Diploma III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh Banda Aceh, 16 September 2012 Pembimbing (NURLAILA RAMADHAN, SST) MENGETAHUI : KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH (CUT EFRIANA, SST)
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN SUMBER INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEULINGKE KOTA BANDA ACEH EDUCATION CONNECTION WITH THE KNOWLEDGE AND SOURCES OF INFORMATION ON TREATMENT METHODS OF KANGAROO MOTHER CARE (KMC) WORKING IN THE AREA PUSKESMAS JEULINGKE KOTA BANDA ACEH Intisari RAHMANIDAR PERINADAˡ ˡMahasiswi STIKes U Budiyah Banda Aceh Diperkirakan kejadian prematur dan BBLR di Indonesia memang makin menurun, tetapi masih cukup tinggi yaitu 52% per 100 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) di Banda Aceh T ahun 2011 adalah 5/1000 KH atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara sejak Tahun 2007-2011, angka kematian bayi mencapai 27/1000 KH. Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 41 responden yang berpendidikan dasar sebagian besar berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 29 orang (70,7. Setelah di uji statistik, di jumpai hasil bahwa nilai uji p < α (0,006 < 0,05). Sedangkan dari 69 responden yang memiliki informasi tidak langsung sebagian besar memiliki pengetahuan kurang sebanyak 39 orang (56,5. Setelah di uji statistik, di jumpai hasil bahwa nilai uji p > α (0,772 > 0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan pengetahuan ibu hamil tentang PMK sangat berhubungan, sedangkan sumber informasi tidak ada hubungan yang signifikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang PMK. Diharapkan Institusi pendidikan dan juga tempat penelitian agar terus meningkatkan ilmu-ilmu pengetahuan baru untuk meningkatkan kemampuan praktek dalam menerapkan asuhan kebidanan dalam masyarakat. Kata Kunci : PMK, Pendidikan, Sumber Informasi, Pengetahuan Abstract Estimated incidence of premature and low birth weight in Indonesia is diminishing but still quite high at 52% per 100 live births. Infant Mortality Rate (IMR) in Banda Aceh in 2011 was 5/1000 KH or increased compared to the previous year. Meanwhile, since 2007-2011, the infant mortality rate reached 27/1000 KH. This research is analytic using cross sectional. The results showed that of the 41 respondents were educated base most knowledgeable about as many as 29 people (70.7. Once in a statistical test, the results encountered in the test value p <α (0.006 <0.05). Meanwhile, from the 69 respondents who had no immediate information most have less knowledge of as many as 39 people (56.5. Once in a statistical test, in that the test results meet p> α (0.772> 0.05). From this study it can be concluded that education and knowledge of pregnant women about the KMC highly correlated, while the source of the information is not there a significant relationship with the knowledge of pregnant women about the KMC. Expected educational institutions as well as research to continue to improve the new sciences to improve midwifery practice in implementing the community. Keywords: KMC, Education, Resources, Science
PENDAHULUAN Perawatan Metode Kangguru (PMK) pertama kali diperkenalkan oleh Rey dan Martinez di Bogota, Columbia, Amerika Latin dan dari penemuan tersebut akhirnya diketahui bahwa cara skin to skin contact (kontak kulit bayi lansung kepada ibu/ pengganti ibu) dapat meningkatkan kelansungan hidup bayi terutama yang mengalami BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau premature (Uhudiyah, 2003 ). Berdasarkan perkiraan organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) pada tahun 2007, di negara berkembang hampir 70% dari 5 juta kematian neonatal dan 17 dari 25 juta persalinan per tahun melahirkan bayi dengan BBLR (kurang dari 2500 gr). Setiap tahun, diperkirakan sekitar 20 juta bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Penyebab utamanya dapat karena lahir sebelum waktunya (prematur) atau gangguan pertumbuhan selama masih dalam kandungan atau Intra Uterine Growth Retardation (Uhudiyah, 2003). Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia) dalam seminar orientasi metode kanguru yang diselenggarakan pada Forum Promosi Kesehatan Indonesia, bayi prematur maupun BBLR terutama dibawah 2000 gr terancam kematian yang diakibatkan hipotermi (suhu badan dibawah 36,5 C), di samping asfiksia (kesulitan bernafas) dan infeksi. Diperkirakan kejadian prematur dan BBLR di Indonesia memang makin menurun tetapi masih cukup tinggi yaitu 52% per 100 kelahiran hidup (Uhudiyah, 2003). Angka Kematian Bayi (AKB) di Banda Aceh tahun 2011 adalah 5/1000 atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara sejak 2007-2011, angka kematian bayi mencapai 27/1000 KH (Dakota, 2012). Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah Hubungan Pendidikan dan Sumber Informasi dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang PMK?. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pendidikan dan sumber informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang PMK. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang PMK. b. Untuk mengetahui hubungan sumber informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang PMK. Manfaat Penelitian 1. Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu kebidanan tentang PMK. 2. Sebagai penambah informasi untuk mahasiswa jurusan Kebidanan dalam melakukan penelitian terutama yang berkaitan dengan PMK. 3. ssebagai Sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat PMK. METODELOGI PENELITIAN Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan pengetahuan tertentu sehingga sasaran
pendidikan itu dapat berdiri sendiri (Notoatmodjo, 2003). Pendidikan Sumber informasi Variabel Penelitian 1. Variabel independen (bebas), yaitu pendidikan dan sumber informasi yang mempengaruhi variabel dependen (terikat) yaitu pengetahuan. 2. Variabel dependen (terikat) yaitu pengetahuan yang dipengaruhi oleh variabel independen (bebas) yaitu pendidikan dan sumber informasi. Hipotesa 1. Ada hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang PMK. 2. Ada hubungan sumber informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang PMK. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder sebagai alat ukur untuk mengetahui hubungan pendidikan dan sumber informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang PMK di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Kota Banda Aceh. Populasi dan Sampel 1. Populasi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penerapan Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke tahun 2012. Jumlah seluruh populasi ibu hamil yang ada di wilayah keja Puskesmas Jeulingke pada bulan Maret tahun 2012 adalah 117 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Random Sampling dengan Cluster Random Sampling dan jumlah sampel 91 orang. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Jeulingke dengan alasan jumlah sampel mencukupi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 13-20 Juli 2012. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan pemberian kuesioner kepada responden sebagai alat ukur, yang diawali dengan perkenalan singkat, kemudian menjelaskan cara pengisian serta menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti oleh responden. Analisa Data 1. Analisa Univariat Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada tiap variabel dalam penelitian. 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Analisa yang digunakan adalah hasil tabulasi silang. Untuk menguji hipotesis dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi - Square Test (x) pada tingkat kemaknaan 95% (p. Value < 0,05 ). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti kumpulkan pada responden yang berjumlah 91 orang diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Tahun 2012 Pendidikan Frekuensi % 1. Tinggi 2. Menengah 3. Dasar 21 29 41 23,1 31,9 45,1 Total 91 100 Tabel 1 menunjukkan bahwa pada umumnya ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Jeulingke memiliki pendidikan dasar yaitu sebanyak 41 orang (45,1. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Tahun 2012 Sumber Frekuen % Informasi si 1. Langsung 2. Tidak 22 69 24,2 75,8 Langsung Total 91 100 Tabel 2 menunjukkan bahwa pada umumnya sumber informasi ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Jeulingke yaitu secara tidak langsung sebanyak 69 orang (75,8. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang PMK di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Tahun 2012 Pengetahuan Frekuensi % 1. Baik 2. Kurang 41 50 45,1 54,9 Total 91 100 Tabel 3 menunjukkan bahwa pada umumnya ibu hamil di wilayah keja puskesmas Jeulingke memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 50 orang (54,9. Tabel 4 Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang PMK di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Tahun 2012 Pengetahuan Pendi Baik Kurang Tota dikan f % f % l Tinggi 15 71,4 6 28,6 21 Menen gah 14 48,3 15 51,7 29 Dasar 12 29,3 29 70,7 41 Total 41 50 91 Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 21 responden yang berpendidikan tinggi sebagian besar berpengetahuan baik yaitu sebanyak 15 orang (71,4. Sedangkan dari 29 responden yang berpendidikan menengah sebagian besar berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 15 orang (51,7. Demikian juga dari 41 responden yang berpendidikan dasar sebagian besar berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 29 orang (70,7. Setelah di uji p 0,006
statistik, di jumpai hasil bahwa nilai uji p < α (0,006 < 0,05). Tabel 5 Hubungan Sumber Informasi dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang PMK di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Tahun 2012 Sum ber Infor masi Lang sung Tida k Lang sung Pengetahuan Baik Kurang f % f % 11 50, 0 30 43. 5 11 50, 0 39 56, 5 Tota l Total 41 50 91 P 22 0,77 69 2 Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 22 responden yang memiliki sumber informasi langsung yang berpengetahuan baik sama dengan ibu hamil yang berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 11 orang (50,0.Sedangkan dari 69 responden yang memiliki informasi tidak langsung sebagian besar memiliki pengetahuan kurang sebanyak 39 orang (56,5. Setelah di uji statistik, di jumpai hasil bahwa nilai uji p > α (0,772 > 0,05). PEMBAHASAN 1. Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil Hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil dari hasil penelitian di dapatkan bahwa pada umumnya responden yang berpengetahuan baik adalah responden yang berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 15 responden (71,4 dari 21 responden. Sedangkan responden yang berpengetahuan kurang pada umumnya adalah responden yang berpendidikan dasar yaitu sebanyak 29 responden (70,7 dari 41 responden. Setelah di lakukan uji statistik di temukan bahwa nilai p < α (0,006 < 0,05), maka H o ditolak dan H a diterima yang menunjukkan ada hubungan bermakna antara pendidikan dan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Notoatmodjo (2003) pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan pengetahuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Pengetahuan di pengaruhi oleh tradisi, sikap, kepercayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, paritas, usia, tingkat sosial ekonomi dan informasi yang didapat. Menurut Sari (2008) mengatak an bahwa setelah dilakukan penelitian pengaruh pendidikan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang PMK, pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pengetahuan ibu, karena semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin mudah juga untuk menerima informasi yang telah di sampaikan kepada ibu. Menurut asumsi peneliti setelah melakukan penelitian ini yaitu responden yang berpendidikan dasar harus lebih diperhatikan lagi karena pada umumnya responden yang memiliki pendidikan dasar memiliki pengetahuan kurang mengenai PMK bahkan sama sekali tidak mengetahui apa itu PMK. Hal ini mungkin di sebabkan oleh kurangnya pendidikan kesehatan yang di terima oleh responden sehingga menghambat pengetahuan responden mengenai PMK. 2. Hubungan Sumber Informasi dengan Pengetahuan Ibu Hamil Hubungan sumber informasi dengan pengetahuan ibu hamil berdasarkan hasil penelitian yaitu di temukan bahwa dari 69 responden yang memiliki informasi tidak langsung pada umumnya berpengetahuan kurang sebanyak 39 orang (56,5. Sedangk an dari 22 responden yang memiliki sumber informasi langsung yang berpengetahuan baik sama dengan ibu hamil yang berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 11 orang (50,0. Setelah di uji statistik,
di jumpai hasil bahwa nilai uji p > α (0,772 > 0,05), maka H o diterima dan H a ditolak yang berarti menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara sumber informasi dan pengetahuan. Jadi sumber informasi tidak begitu berpengaruh terhadap pengetahuan ibu hamil. Karena pengetahuan ibu hamil akan baik apabila mereka pernah mendapatkan informasi mengenai PMK serta manfaatnya dengan tidak memandang dari mana sumber informasi yang mereka dapatkan. Hal ini sesuai dengan teori Uhudiyah (2003) yang menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam menyebarluaskan informasi mengenai berbagai manfaat PMK juga akan membantu penerapan PMK di masyarakat. Penyebaran informasi secara terus menerus akan mampu mempopulerkan metode ini. Demikian juga menurut pendapat Sari (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik adalah responden yang sebelumnya telah mendapatkan informasi serta penyuluhan tentang PMK. Oleh sebab itu perlu KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) dan motivasi yang terus menerus sehingga ibu yang mempunyai BBLR dapat menerapkan PMK dengan benar dan angka kematian akibat BBLR terutama hipotermi dapat diturunkan. Menurut asumsi peneliti setelah melakukan penelitian ini adalah ibu yang pernah mendapatkan informasi tentang PMK maka cenderung memiliki pengetahuan yang baik. Dan informasi mengenai PMK tersebut bisa diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Baik dari petugas kesahatan, teman, kerabat, keluarga serta dari media cetak dan media elektronik (majalah, Koran, TV, rado, dan sebainya). PENUTUP Kesimpulan pengaruhi oleh tradisi, sikap, kepercayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, paritas, usia, tingkat sosial ekonomi dan informasi yang didapat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 13-20 Juli 2012 di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke dapat disimpilkan sebagai berikut: 1. Hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil dari hasil penelitian di dapatkan bahwa setelah di lakukan uji statistik di temukan nilai p < α (0,006 < 0,05), maka H o ditolak dan H a diterima yang menunjukkan ada hubungan bermakna antara pendidikan dan pengetahuan. 2. Hubungan sumber informasi dengan pengetahuan ibu hamil berdasarkan hasil penelitian yaitu setelah di uji statistik, di jumpai hasil bahwa nilai uji p > α (0,772 > 0,05), maka H o diterima dan H a ditolak yang berarti menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara sumber informasi dan pengetahuan. Saran 1. Bagi Peneliti Diharapkan hasil penelitian karya tulis ilmiah ini menjadi pengalaman yang berharga serta meningkatkan pengetahuan peneliti dalam menerapkan ilmu kebidanan ini khususnya mengenai PMK. 2. Institusi Pendidikan Diharapkan Institusi pendidikan agar terus memberikan ilmu-ilmu baru kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan praktek dan teori mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan dalam masyarakat. 3. Tempat Penelitian Diharapkan pada tenaga kesehatan khususnya bidan untuk terus memberikan informasi yang berguna bagi ibu hamil, baik itu seputar perawatan kehamilan, persiapan kelahiran, perawatan masa nifas, dan perawatan pada bayi seperti salah satu metode ini yaitu PMK. Menurut Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa pengetahuan di
DAFTAR PUSTAKA Dakota, Angka Kematian Bayi di Aceh Masih Tinggi. Internet, Tersedia dalam [http://bandaacehnews.com/keseh atan/297-kesehatan/1663-angkakematian-bayi-di-banda-acehtinggi], 2012. Diakses tanggal 23 Mei 2012. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Metode Kanguru. Jakarta, RSUPN Cipto Mangunkusumo, 2008. IDAI, Perawatan Metode Kanguru (PMK) Meningkatkan Pemberian ASI. Internet, Tersedia dalam [http://www.idai.or.id/asi.asp], 2009. Diakses tanggal 10 Februari 20121. Notoadmodjo S, Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta, 2003. Sari, Triana D, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Perawatan metode Kanguru pada BBLR. Surabaya, 2008. Uhudiyah, Uut dkk, Perawatan Bayi Berat Lahir rendah dengan Metode kanguru. Jakarta, Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia). 2003.