BAB I PENDAHULUAN. MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan seperti SMS (Short Message Service), MMS. (Multimedia Messaging Service), WAP (Wireless Application Protocol),

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar, salah satunya yaitu informasi kepegawaian di Stone Cafe. Seperti kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Steganografi adalah teknik menyisipkan pesan kedalam suatu media,

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE)

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sangatlah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pengolahan citra digital memiliki kegunaan yang sangat luas. geologi, kelautan, industri, dan lain sebagainya.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. (images), suara (audio), maupun video. Situs web (website) yang kita jumpai

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN COMPRESSED SENSING BERBASIS BLOK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. negatif terutama bagi pemilik asli citra digital. Sisi positif dari kemudahan

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PENYEMBUNYIAN CITRA DALAM CITRA DENGAN ALGORITMA BERBASIS BLOK ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang akurat, handal serta up to date, dealer selaku wakil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem analog yaitu dengan pita rekam dan seperangkat alat perekam,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akademik merupakan sistem yang mengolah data dan

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi komputer terus meningkat. Komputer tidak hanya

PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI KATA PENGANTAR.. DAFTAR GAMBAR DAFTAR MODUL..

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard /

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kramat Jati merupakan suatu

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

BAB I PENDAHULUAN. dari isinya, informasi dapat berupa penting atau tidak penting. Bila dilihat dari sifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip engineering untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. bit serta kualitas warna yang berbeda-beda. Semakin besar pesat pencuplikan data

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 ANALISA HASIL PENGUJIAN Pengukuran BSNR pada tiap citra asli dan yang dihasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Kata Kunci : non-blind watermarking, complex wavelet transform, singular value decomposition.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang

ABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS (Short Messaging Service) yang berupa pesan teks pendek, dan EMS (Enhanced Messaging Service) yang berupa pesan teks ilustratif. MMS adalah generasi SMS yang ditingkatkan pada jaringan 3G (3 rd Generation) dengan menggunakan WAP sebagai protokol dan GPRS sebagai media teknologi paket transportasi data berkecepatan tinggi. Salah satu atribut menarik MMS adalah kemampuannya untuk mengirim pesan dalam bentuk citra. Kualitas citra MMS sebelum dikirimkan dengan kualitas citra MMS setelah dikirimkan cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh noise fisik yang terjadi selama proses pengiriman berupa nilai troughtput, BER dan EB pada jaringan selular. Penurunan kualitas citra tersebut dapat mengganggu kenyamanan pengamat, apabila citra berisi informasi penting atau persentase penurunan citra relatif besar. Hasil analisa citra dapat menentukan berapa besar penurunan kualitas citra yang diterima oleh pengamat dengan mengacu pada parameter-parameter yang telah ditentukan. Teknik yang digunakan untuk mengolah dan menganalisa noise pada citra adalah transformasi Wavelet. Karakteristik utama Wavelet diantaranya adalah lebih sensitif jika dibandingkan dengan transformasi lain dan kemampuannya menyediakan analisis multi-resolusi sebuah citra dengan dekomposisi spasial dan frequensial pada saat yang sama. Transformasi Wavelet 1

2 dapat menterjemahkan sebuah fungsi berdomain waktu menjadi sebuah representasi yang terlokalisir tidak hanya dalam frekuensi, tetapi juga dalam ruang. Hasil transformasi wavelet digunakan untuk menganalisis kualitas citra MMS dengan tepat atau sesuai. Mengacu pada konsep tersebut maka transformasi Wavelet dalam proses analisa kualitas citra diharapkan akan sangat membantu dalam pengembangan metode-metode yang telah ada dan berkembang saat ini. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan dalam analisa citra MMS sangat luas sehingga dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Menganalisa apakah ada penurunan kualitas citra MMS setelah dikirimkan dan berapa besar penurunan yang terjadi serta bagaimana pengaruhnya terhadap user/pengamat. 2. Mencari hubungan antara penurunan kualitas citra dengan intensitas dari citra yang dikirimkan. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud pembuatan tugas akhir ini adalah menganalisa penurunan kualitas citra MMS. Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah : 1. Menganalisa penurunan citra MMS dengan mengumpulkan citra setelah dikirim, dan membandingkannya dengan citra sebelum dikirim.

3 2. Menganalisa dan mencari hubungan antara tinggi rendahnya intensitas citra dengan nilai obyektif citra (MSE dan PSNR) dengan menggunakan metode analisa Wavelet Haar. 1.4 Batasan Masalah Untuk membatasi masalah agar tidak melebar terlalu jauh, maka pada tugas akhir ini pembahasannya akan dibatasi dan diarahkan terhadap beberapa hal sebagai berikut : 1. Citra yang diolah adalah citra digital MMS. Citra input yang dipakai adalah citra dengan format standar MMS pada telepon selular yaitu dalam format file kompresi JPEG, dengan resolusi 176 x 208 pixels. 2. Menggunakan parameter obyektif yaitu MSE (Mean Square Error) antara citra asli (pada sender) dengan citra yang sudah terkirim/terdapat noise (pada receiver), PSNR (Peak Signal to Noise Ratio), dan parameter subyektif MOS (Mean Opinion Score). 3. Tidak membahas semua masalah yang berhubungan dengan jaringan operator penyedia layanan telepon selular berupa noise atau gangguan pada saat pengiriman dan atau penerimaan MMS yang terjadi pada jaringan GSM, baik teknis sistem maupun proses sistem. 4. Menggunakan transformasi Wavelet Haar dan perbandingan langsung (tanpa metode) untuk analisa.

4 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Pustaka Mencari referensi dan literatur mengenai teknologi MMS dan pemrosesan citra digital (image processing) dari berbagai sumber. 2. Metode yang digunakan dalam proses software menggunakan Waterfall Model yang mana terdapat beberapa proses sebagai berikut : a. System / Information Engineering Sistem pembuatan suatu perangkat lunak yang merupakan bagian terbesar dari pengerjaan suatu proyek yang dimulai dengan menetapkan segal hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek. b. Analisist Tahap dimana sistem engineering menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan perangkat lunak. c. Design Tahap penterjemahan dari keperluan atau data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai. d. Code Proses penterjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman komputer yang ditentukan. e. Test

5 Setelah program selesai dibuat, maka tahap berikutnya adalah pengujian terhadap program tersebut. f. Maintenance Merupakan tahap dimana perangkat lunak yang sudah selesai dan dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pemakai.

6 Berikut adalah diagram alir penelitian : Gambar 1.1 Diagram alir penelitian

7 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam pembahasannya, penulisan skripsi ini akan didasarkan pada sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Membahas berbagai teori yang dipakai sebagai landasan dalam mengulas permasalahan yang meliputi teori dasar MMS, penjelasan umum tentang citra, teknik pengolahan citra digital, teori dasar transformasi Wavelet dan filter. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini membahas tentang metode analisis sistem perangkat lunak simulasi, analisa kualitas citra MMS yang mencakup analisa kebutuhan sistem, Data Flow Diagram (DFD), kamus data, spesifikasi proses, serta rancangan sistem dan rancangan tampilan program simulasi. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL SIMULASI Bab ini berisi lingkungan pengembangan simulasi sistem analisa pengolahan data citra MMS, user interface (antarmuka pemakai). Analisa terhadap data yang diperoleh dari hasil percobaan yang menunjukkan kemampuan dalam menganalisa penurunan kualitas

8 citra MMS. Parameter yang digunakan dalam mengukur kinerja sistem adalah parameter obyektif berupa PSNR, MSE, dan waktu, serta analisa penilaian manusia (subyektif). BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir ini dan saran-saran untuk pengembangan dan perbaikan selanjutnya.