PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

DASAR TEORI Siklus jantung terdiri atas periode sistol (konstraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan uji One Way Anova. Rerata tekanan darah sistolik kelompok

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. psikologis akibat proses menua. Lanjut usia merupakan tahapan dimana

BAB II TINJAUAN TEORITIS. antara curah jantung (Cardiac Output = CO) dan tekanan vaskuler

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hipertensi adalah salah satu penyakit dengan kondisi medis yang beragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

Tinjauan Pustaka Fisiologi Keseimbangan Cairan dan Hormon yang Berperan. Physiological Balance of Fluid and Hormones

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Apakah labu siam menurunkan tekanan darah.

KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKROLIT, ASAM DAN BASA * Kuntarti, S.Kp

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

BAB 1 PENDAHULUAN. melebihi 140/90 mmhg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Etiologi penyebab edema dapat dikelompokan menjadi empat kategori umum:

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

Struktur bagian dalam ginjal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah

dr. Nurnaningsih, Sp.A(K)

Sistem Ekskresi Manusia

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. lebih atau sama dengan 90 mmhg (Chobanian et al., 2003). Hipertensi merupakan

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

MAKALAH FARMAKAKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS

Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama: Sistem hormonal/sistem endokrin Sistem saraf

FISIOLOGI HORMON STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A

BAB XIII. Kelenjar Adrenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. milimeter air raksa (mmhg) (Guyton, 2014). Berdasarkan Seventh Joint National

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1) DM tipe I atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) Adanya kerusakan sel β pancreas akibat autoimun yang umumnya

Ditulis oleh Administrator Kamis, 07 Agustus :39 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 02 April :21 EFEK VASKULER OBAT ANTIHIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

GAMBARAN KETEPATAN DOSIS PADA RESEP PASIEN GERIATRI PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENATALAKSANAAN PASIEN HIPERTENSI DALAM KASUS PENCABUTAN GIGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Protein Hati Itik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Ginjal Kronik dilaksanakan pada bulan November Maret 2016 dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

Suhu inti (core temperature) Suhu inti menggambarkan suhu organ-organ dalam (kepala, dada, abdomen) dan dipertahankan mendekati 37 C.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

LAPORAN BASIC SCIENCE IN NURSING II-KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

BAB V PEMBAHASAN A. PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON TERHADAP. kelompok kontrol pemberian pisang ambon, rata-rata tekanan darah sistolik

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

BAB II TINJAUAN TEORI. mmhg dan tekanan diastolic di atas 90 mmhg.pada populasi manula, hipertensi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

MAPPING CONCEPT

PENGATURAN SIRKULASI Salah satu prinsip paling mendasar dari sirkulasi adalah kemampuan setiap jaringan untuk mengatur alirannya sesuai dengan kebutuhan metaboliknya. Terbagi ke dalam pengaturan jangka pendek, serta pengaturan jangka panjang.

PENGATURAN JANGKA PENDEK perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

PENGATURAN JANGKA PANJANG Merupakan pengaturan yang akan melibatkan hormon untuk menyampaikan informasi atau pembawa pesan yang nantinya akan berdampak pada pembuluh darah secara sistemik atau pengaturan sirkulasi secara humoral. Hormon dilepaskan secara langsung sebagai respon terhadap perubahan tekanan darah dan sebagai respon terhadap rangsangan saraf atau keduanya.

FAKTOR-FAKTOR HUMORAL TERPENTING YANG MEMPENGARUHI FUNGSI SIRKULASI Zat Vasokonstriktor : 1. Norepinefrin dan epinefrin 2. Angiotensin II 3. Vasopressin (ADH) 4. Endotelin 5. Glukokortikoid Zat Vasodilator : 1. Peptida natriuretik atrial 2. Bradikinin 3. Histamin

PENGATURAN JANGKA PANJANG DARI TEKANAN DARAH Dibagi menjadi 5 mekanisme utama: Mekanisme Renin-Angiotensin-Aldosteron Mekanisme Vasopressin (ADH) Mekanisme Natriuretik Atrial Mekanisme Penggeseran Cairan Respon Relaksasi Stress

MEKANISME RENIN-ANGIOTENSIN- ALDOSTERON

Angiotensin II Tekanan darah arteriol berkonstriksi resistensi perifer total (TPR) tekanan darah Tekanan darah rasa haus ekspansi volume plasma tekanan arteri Merangsang vasopresin Aldosteron Tekanan darah reabsobsi ion natrium dan klorida volume plasma volume sekuncup dan curah jantung tekanan darah

MEKANISME VASOPRESSIN (ADH)

Tekanan darah vasopresin mencapai membran basolateral sel-sel tubulus (tubulus distal dan pengumpul) melalui sistem sirkulasi berikatan dengan reseptor spesifik mengaktifkan second messanger camp jumlah saluran H2O di membran permeabilitas membran terhadap H2O reabsrbsi H2O volume darah curah jantung tekanan darah Tekanan darah vasokontriksi pembuluh darah resistensi aliran darah tekanan darah

MEKANISME NATRIURETIK ATRIAL Atrial Natriuretic Peptide (ANP) dibebaskan dari sel atria jantung atau tepatnya dari atrium kanan jantung sebagai respon terhadap peningkatan volume CES Mekanisme: langsung dan tidak langsung Langsung Tekanan darah inhibisi aktivitas saraf simpatis ke jantung dan pembuluh darah resistensi perifer total dan curah jantung berkurang tekanan darah

Tidak Langsung Efek utama: menghambat reabsorbsi Na+ di bagian distal nefron ekskresi Na meningkat Menghambat 2 langkah sistem RAAS - menghambat sekresi renin oleh ginjal - bekerja pada korteks adrenal untuk menghambat sekresi aldosteron Tekanan darah arteriol aferen berdilatasi tekanan darah kapiler glomerulus dan relaksasi sel-sel mesangium glomurulus Kf GFR mendorong natriuresis dan diuresis garam dan air yang diekskresi tekanan darah

VASOKONSTRIKTOR LAIN Norepinefrin dan Epinefrin Endotelin

NOREPINEFRIN DAN EPINEFRIN Norepinefrin terutama adalah hormon vasokonstriktor yang amat kuat; epinefrin tidak begitu kuat dan di beberapa jaringan menyebabkan vasodilatasi. Secara umum memperkuat sistem saraf simpatis di sebegian besar jaringan. Stress dan olahraga merangsang sistem saraf simpatis (kelenjar adrenal) sekresi epinefrin dan norepinefrin dalam darah sirkulasi keseluruh tubuh efek

CON T Efek dari norepinefrin dan epinefrin terhadap sirkulasi dilakukan melalui mekanisme pendudukan reseptor dari masing-masing hormon tersebut, yang berada dalam jalur sirkulasi. Norepinefrin medula adrenal berikatan dengan reseptor α untuk menimbulkan vasokonstriksi umum. Epinefrin hormon medula adrenal yang paling banyak, berikatan dengan reseptor α dan β 2. Reseptor β 2 menimbulkan vasodilatasi, tetapi tidak pada semua jaringan memiliki reseptor β 2 (terdapat di arteriol jantung dan otot rangka)

ENDOTELIN Berupa peptida besar yang terdiri atas 21 asam amino Rangsangan yang akan melepaskan endotelial, umumnya adalah adanya kerusakan pada endotel, misalnya kerusakan yang disebabkan oleh cedera jaringan, atau dengan menyuntikkan zat kimia yang me nimbulkan trauma ke dalam pembuluh darah Pelepasan endotelin lokal dan vasokonstriksime membantu mencegah perdarahan yang berlebihan dari arteri dengan diameter sebesar 5 milimeter yang telah terbuka dan robek akibat cedera tekan Menyebabkan vasokonstriksi dengan menginduksi kontraksi otot polos arteriol

Bradikinin Histamin VASODILATOR LAIN

BRADIKININ Kinin merupakan polipeptida kecil yang dipisahkan oleh enzim proteolitik dari alfa2-globulin dalam plasma atau cairan jaringan enzim proteolitik adalah kalikrein, yang terdapat dalam darah dan cairan jaringan dalam bentuk tidak aktif Kalikrein diaktifkan oleh maserasi darah, peradangan jaringan, atau oleh pengaruh fisik atau kimiawi yang serupa pada darah atau jaringan bekerja pada alfa2- globulin membebaskan suatu kinin yang disebut kalidin diubah oleh enzim jaringan menjadi bradikinin Bradikinin menyebabkan dilatasi kuat arteriol dan peningkatan permeabilitas kapiler

HISTAMIN Merupakan mediator kimiawi lokal yang mempengaruhi otot polos arteriol. Dalam keadaan normal tidak berperan dalam mengontrol aliran darah, histamin penting dalam keadaan-keadaan patologis tertentu. Histamin disintesis dan disimpan di dalam sel jaringan ikat khusus pada berbagai jaringan dan di jenis-jenis tertentu sel darah putih. Pada saat jaringan mengalami cedera atau selama reaksi alergi, terjadi pelepasan histamin di daerah yang bersangkutan. otot polos arteriol relaksasi vasodilatasi di daerah yang cedera aliran darah lokal ke daerah yang bersangkutan

HORMON TIROID DAN SISTEM KARDIOVASKULER Efek Hormon Tiroid pada Kontraksi Miokardial dan Hemodinamik Mekanisme Seluler dari Hormon Tiroid

EFEK HORMON TIROID PADA KONTRAKSI MIOKARDIAL DAN HEMODINAMIK Kerja dari hormon tiroid pada sirkulasi antara lain sebagai berikut: 1. konsumsi oksigen perifer dan substansi yang dibutuhkan untuk kontraktilitas jantung, sekaligus kontraktilitas jantung secara langsung. 2. Triiodotironin resistensi system vaskuler dengan mendilatasi arteriol resisten pada sirkulasi perifer. Dosis tinggi dari triiodotironin resistensi vaskuler sistemik dan cardiac output selama beberapa jam setelah prosedur infasif pada arteri koroner

CON T 3. Hormone tiroid dapat meningkatkan volume darah. resistensi system vaskuler, efektivitas pengisian arteriol pengeluaran renin dan dari aktivasi angiostensin-aldosteron stimulasi reabsorpsi Na + pada ginjal volume plasma Hormon tiroid juga menstimulasi sekresi eritropoietin. Kombinasi efek dari aksi ini akan meningkatkan volume darah yang selanjutnya dapat meningkatkan cardiac output

EFEK HORMON TIROID PADA KONTRAKSI MIOKARDIAL DAN HEMODINAMIK

MEKANISME SELULER DARI HORMON TIROID

KESIMPULAN