BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan tingkat satuan pendidikan SD/MI. Mata pelajaran PKn menjadi instrument penting dalam pendidikan karakter bangsa, yaitu untuk membangun watak dan moral bangsa dengan disertai internalisasi nilai melalui pemahaman, dan lebih menekankan pada aspek afektif. Peran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai instrument pendidikan karakter sejauh ini dirasakan belum optimal yang diduga karena muatannya lebih banyak menekankan aspek kognitif. Dalam kenyataanya, PKn lebih banyak mentransfer pengetahuan dan ketrampilan, tanpa disertai dengan internalisasi nilai yang terkandung dalam pengetahuan tersebut. Peserta didik hanya memiliki pengetahuan, tetapi tanpa memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Akibat dari mata pelajaran PKn yang hanya menekankan aspek kognitif tanpa disertai internalisasi nilai yang terkandung dalam pengetahuan tersebut, pendidikan hanya menghasilkan manusia yang egois, yang tidak memahami arti kehidupan yang di dalamnya ada perbedaan, nilai dan norma yang harus dihormati dan dijunjung tinggi. Salah satu mata pelajaran yang erat hubungannya dengan pembentukan karakter siswa di Sekolah Dasar (SD) adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Sebagai sebuah mata pelajaran, PKn termasuk dalam karakteristik 1
2 pelajaran yang dianggap hafalan. Dari hasil penelitian pada pembelajaran dijumpai adanya kecenderungan siswa tidak mau mengajukan pertanyaan atau memberi tanggapan terhadap penjelasan guru, meskipun sebenarnya belum mengerti materi yang disampaikan oleh guru. Aktifitas siswa hanya berkutat pada menghafal saja, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa bersifat verbalisme. Selama kegiatan pembelajaran siswa terlihat kurang tertarik dalam menerima pembelajaran yaitu dilihat dari banyaknya siswa yang mencontek saat ulangan dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap materi yang diajarkan, mengobrol saat guru sedang menjelaskan, bermain sendiri saat pelajaran baru akan dimulai, dan tidak mendengarkan perintah dari guru. Masalah di atas jika dibiarkan akan berdampak buruk pada proses dan prestasi belajar siswa selanjutnya. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah. Prestasi belajar siswa yang masih rendah dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang belum mencapai KKM 70 yaitu dilihat dari data ulangan harian siswa tahun ajaran 2014-2015 yang menunjukan bahwa masih banyaknya siswa yang belum mencapai nilai KKM yaitu sebanyak 64% dan yang mencapai KKM hanya 36% materi menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya. Beberapa faktor yang menyebabkan situasi dan kondisi belajar yang demikian, dari guru mengakui bahwa penggunaan model pembelajaran yang masih kurang bervariasi, kurang menyenangkan, pembelajaran lebih banyak berpusat kepada guru (teacher centre), karena pembelajaran yang digunakan guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah. Untuk
3 mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan maka perlu dicarikan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Strategi Action Learning adalah model yang menggunakan media video dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk kreatif dalam bertukar pendapat tentang penemuan mereka dengan sesama siswa sembari melakukan kegiatan pembentukan tim. Diharapkan ada peningkatan keaktifan siswa yang signifikan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti dan guru kelas IV bersepakat untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan Strategi Action Learning dengan Media Video untuk meningkatkan Prestasi belajar siswa. Penggunaan Strategi Action Learning dengan media video pada pembelajaran PKn akan lebih berkesan dan menarik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah : 1. Bagaimana strategi Action Learning dengan media Video dapat meningkatkan sikap disiplin siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn materi menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya? 2. Bagaimana strategi Action Learning dengan media video dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn materi menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya?
4 C. Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan yaitu : 1) Meningkatkan sikap disiplin siswa kelas IV SD 1 Negeri Tiparkidul melalui strategi Action Learning dengan media Video pada materi menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya. 2) Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD 1 Negeri Tiparkidul melalui strategi Action Learning dengan media Video pada materi menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya. D. Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan, yaitu : 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan dan ketrampilan peneliti mengenai strategi Action Learning dan penggunaan video dalam pembelajaran. b. Dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Siswa 1) Meningkatkan partisipasi belajar siswa dalam proses pembelajaran PKn pada materi menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya. 2) Meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
5 b. Guru 1) Meningkatkan profesionalitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran PKn. 2) Meningkatkan ketrampilan guru dalam proses pembelajaran melalui strategi Action Learning dengan menggunakan media video. 3) Ditemukan pembelajaran yang dapat diterapkan pada semua mata pelajaran khususnya PKn.