Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

dokumen-dokumen yang mirip
Susmaneli, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I Kabupaten Rokan Hulu 2013

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TENTANG KOLOSTRUM DI PUSKESMAS BAHU MANADO. Nensy Ratnawati Sukari Sefti Rompas Yolanda B.

ASTRID FARMAWATI SINIPAR

BAB I PENDAHULUAN. Kolostrum merupakan air susu yang pertama kali keluar seringkali berwarna

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

ANALISIS PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI SECARA DINI MENURUT FAKTOR PENYEBABNYA PADA BAYI DI PUSKESMAS MARGADANA KOTA TEGAL TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS NORMAL 1-3 HARI TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI RUANG NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PERTAMA (KOLOSTRUM) Dl RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS SEDAYU I BANTUL YOGYAKARTA

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014

ANALISIS KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI MALIAH PALEMBANG TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU YANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CILACAP TENGAH I KABUPATEN CILACAP TAHUN 2017

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI FACTORS RELATED TO INITIATION OF BREAST-FEEDING EARLY

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Nisa khoiriah INTISARI

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Rice Noviawanti, Faktor-faktor yang Beruhubungan dengan PASI / MP-ASI Bayi < 6 Bulan di Kelurahan Labuh Baru Barat Pekanbaru

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI DI RSUD LABUANGBAJI MAKASSAR

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU NIFAS MENGKONSUMSI VITAMIN A

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. garam-garam organik yang di sekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu, serta

Transkripsi:

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Factors That Cause Colostrum Giving Women In The Postpartum Camar I Arifin Achmad Province Riau *Dosen STIKes Hangtuah Pekanbaru, Hp: 081378644997 Abstrak Liva Maita*Na imatu Shalihah** Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pemberian kolostrum pada ibu nifas di ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah kuantitaif analitic dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau sebanyak 170 responden. Analisa data Bivariat. Hasil penelitian didapatkan umur ibu berhubungan dengan pemberian kolostrum p-value 0.024 0.05, paritas berhubungan pemberian kolostrum p-value 0.000 0.05, pendidikan berhubungan dengan pemberian kolostrum p-value 0.021 0.05, dukungan keluarga berhubunan dengan pemberian kolostrum p-value 0.000 0.05, pengetahuan berhubungan dengan pemberian kolostrum p-value 0.044 0.05, IMD berhubungan dengan pemberian kolostrum p-value 0.567 0.05. Kata kunci : RSUD Arifin Achmad, Kolostrum dan Ibu nifas ABSTRACT This study aims to determine the factors that led to the provision of postpartum maternal colostrum in the first gulls Arifin Achmad Riau Province Year 2013. This research is quantitative Analytical cross- sectional design. The study population was around the postpartum mothers in Space gulls I Arifin Achmad Riau Province 170 respondents. Bivariate data analysis. The results showed maternal age associated with the administration of colostrum 0024 p- value 0.05 parity provision of colostrum associated p-value 0.000 0.05 associated with the provision of education colostrum 0.021 p-value 0.05 berhubunan family support by giving colostrum p-value 0.000 0:05, knowledge relating to the provision of colostrum 0044 p-value 0.05 IMD associated with administration of colostrum 0567 p-value 0:05. Keywords : Arifin Achmad, Colostrum and mother postpartum Jurnal Maternity dan Neonatal Volume 1 no 6 Page 254

Pendahuluan Kolostrum merupakan ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir. Kolostrum merupakan cairan yang agak kental berwarna kekuningkuningan, lebih kuning dibanding ASI matur, bentuknya agak kasar karena mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel. Kolostrum kaya akan daya tahan tubuh yang penting untuk ketahanan terhadap infeksi untuk jangka waktu sampai 6 bulan dan untuk memenuhi kebutuhan bayi (Kristiyanasari, 2011). Rekomendasi WHO tentang pemberian ASI adalah menyusui bayi sedini mungkin dalam 1 jam pertama setelah kelahiran, pemberian kolostrum dan pemberian ASI Eksklusif hingga 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun atau lebih (Februhartanty, 2009). Banyak wanita usia reproduktif ketika melahirkan seorang anak tidak mengerti dan memahami bagaimana pembentukan kolostrum yang sebenarnya sehingga dari ketidaktahuan ibu tentang pembentukan kolostrum akhirnya terpengaruh untuk tidak segera memberikan kolostrum pada bayinya dan membuang kolostrum secara cuma-cuma karena warnanya yang tidak sama seperti ASI (Kodrat, 2010). Cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif di Provinsi Riau pada tahun 2010 sebesar 52%, sudah tercapai target Rencana strategi 2010 yaitu 50%. Tetapi ada beberapa Kabupaten beberapa Kabupaten /Kota yang masih belum mencapai target salah satunya adalah Kota Pekanbaru 46,1 % sehingga perlu sosialisasi ASI pada ibu yang baru melahirkan untuk memberikan ASInya secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan (DinKes Riau, 2010). Pemberian kolostrum hendaknya dilakukan seketika setelah bayi lahir. Adapun faktor yang menyebabkan pemberian kolostrum menurut Kodrat (2010), adalah umur, paritas, pengetahuan. Menurut Februhartanty (2009), faktor yang menyebabkan pemberian kolostrum adalah dukungan keluarga, tenaga kesehatan dan serta sosial budaya. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurmaya (2011), tentang gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang kolostrum terhadap bayi di Puskesmas Sidomulyo Rawat Jalan Pekanbaru dari 94 responden didapatkan hasil keseluruhan sebanyak 59 orang (62,76%) yang berpengetahuan kurang tentang kolostrum. Hal ini disebabkan oleh umur, pendidikan, dan pekerjaan ibu. Berdasarkan studi pendahuluan peneliti di ruang camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau didapatkan data bahwa dari 12 ibu nifas 4 ibu nifas tidak memberikan kolostrum pada bayinya. Melihat adanya ibu yang tidak memberikan kolostrum maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang menyebabkan pemberian kolostrum pada ibu nifas di ruang camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Jurnal Maternity dan Neonatal Volume 1 no 6 Page 255

penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian ini Hasil Analisis Univariat dilakukan di ruang Camar I RSUD Hasil analisis univariat Arifin Achmad Provinsi Riau tahun menunjukkan bahwa mayoritas ibu Populasi dari penelitian ini adalah nifas memberikan kolostrum seluruh ibu nifas yang melahirkan di sebanyak 128 orang (76.4%). ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada bulan Maret tahun 2013. Populasi pada penelitian Berdasarkan karakteristik ibu nifas mayoritas ibu nifas dengan rentang umur 20 35 tahun sebanyak 130 ini digunakan seluruhnya untuk orang (76.5%), dengan paritas dijadikan sampel (total populasi) multipara (>1 anak) sebanyak 124 sebanyak 170 responden. orang (72.9%), dan pendidikan tinggi Pengumpulan data menggunakan (SMA, PT) sebanyak 115 orang data primer yaitu data yang diperoleh (67.7%). Berdasarkan dukungan dengan cara wawancara dengan ibu keluarga sebanyak 148 orang (87%). nifas menggunakan kuesioner. Ibu nifas mayoritas berpengetahuan Kemudian dianalisis univariat dan baik sebanyak 159 orang (93.6%) bivariat dengan analisis dan tidak melakukan IMD sebanyak menggunakan chi square. 166 orang (97.6%). Tabel 0.1 Distribusi Frekuensi ibu nifas yang memberikan kolostrum di RSUD Arifin Achmad Variabel N % Pemberian Kolostrum 1. Tidak diberikan 42 23.6 2. Diberikan 128 76.4 Umur 1. <20 dan >35 tahun 40 23.5 2. 20-35 tahun 130 76.5 Paritas 1. Primipara (1 anak) 46 27.1 2. Multipara (>1 anak) 124 72.9 Pendidikan 1. Rendah (SD, SMP) 55 32.3 2. Tinggi (SMA, PT) 115 67.7 Dukungan Keluarga 1. Tidak Mendukung 22 13 2. Mendukung 148 87 Pengetahuan 1. Kurang 11 6.4 2. Baik 159 93.6 Inisiasi Menyusu Dini 1. Tidak Dilakukan 166 97.6 2. Dilakukan 4 2.4 Total 170 100 Analisis Bivariat Analisis Bivariat dengan uji Jurnal Maternity dan Neonatal Volume 1 no 6 Page 256

chi square menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan pemberian kolostrum adalah variabel umur (p-value 0.024 0.05 ; CI 95% : OR = 0.090 0.808), paritas (pvalue 0.000 0.05 ; CI 95% : OR = 1.954 8.689), pendidikan (p-value Variabel Tabel 0.2 Resume Analisis Bivariat Pemberian Kolostrum Tidak Diberikan 0.021 0.05 ; CI 95% : OR = 0.137 0.809), dukungan keluarga (p-value 0.000 0.05 ; CI 95% : OR = 9.415 125.833), dan pengetahuan (pvalue 0.044 0.05 ; CI 95% : OR = 1.182 14.219) Total p-value OR / Diberikan (CI 95%) N % N % N % Umur <20 dan >35 Tahun 4 10 36 90 40 100 0.024 0.269 20 35 Tahun 38 29.2 92 70.8 130 100 (0.090 0.808) Jumlah 42 24.7 128 75.3 170 100 Paritas Primipara (1 anak) 21 45.6 25 54.4 46 100 Multipara (>1 anak) 21 16.9 103 83.1 124 100 0.000 4.120 Jumlah 42 24.7 128 75.3 170 100 (1.954 8.689) Pendidikan Rendah (SD, SMP) 7 12.7 48 87.3 55 100 Tinggi (SMA, PT) 35 30.4 80 69.9 115 100 0.021 0.333 Jumlah 42 24.7 128 75.3 170 100 (0.137 0.809) Dukungan Keluarga Tidak Mendukung 19 86.4 3 13.6 22 100 Mendukung 23 15.5 125 84.5 148 100 0.000 34.420 Jumlah 42 24.7 128 75.3 170 100 (9.415 125.833) Pengetahuan Kurang 6 54.5 5 45.5 11 100 Baik 36 22.6 123 77.4 159 100 0.044 4.100 Jumlah 42 24.7 128 75.3 170 100 (1.182 14.219) IMD Tidak Dilakukan 42 25.3 124 74.7 166 100 Dilakukan 0 0 4 100 4 100 0.567 - Jumlah 42 24.7 128 75.3 170 100 Pembahasan Faktor-faktor yang menyebabkan Pemberian Kolostrum pada Ibu Nifas Jurnal Maternity dan Neonatal Volume 1 no 6 Page 257

Umur Hasil analisis hubungan umur dengan pemberian kolostrum adalah p-value 0.024. Berdasarkan p-value 0.05 maka ada hubungan umur 20 35 tahun dengan pemberian kolostrum pada ibu nifas di ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. Umur ibu sangat menentukan kesehatan maternal karena berkaitan dengan kondisi kehamilan, persalinan, dan nifas, serta cara mengasuh juga menyusui bayinya. Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun masih belum matang dan belum siap secara jasmani dan sosial dalam menghadapi kehamilan, persalinan, serta dalam membina bayi dalam dilahirkan. Sedangkan ibu yang berumur 20-35 tahun, disebut sebagai masa dewasa dan disebut juga masa reproduksi, di mana pada masa ini diharapkan orang telah mampu untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan tenang secara emosional, terutama dalam menghadapi kehamilan, persalinan, nifas, dan merawat bayinya nanti. Pada primipara dengan usia 35 tahun ke atas di mana produksi hormon relatif berkurang, mengakibatkan proses laktasi menurun, sedangkan pada usia remaja (12-19 tahun) harus dikaji pula secara teliti karena perkembangan fisik, psikologis, maupun sosialnya belum siap sehingga dapat mengganggu keseimbangan psikologis dan dapat mempengaruhi dalam produksi ASI. Umur 35 tahun lebih, ibu melahirkan termasuk beresiko karena pada usia ini erat kaitannya dengan anemia gizi yang dapat mempengaruhi produksi ASI yang dihasilkan (Arini, 2012). Semakin meningkatnya umur dan tingkat kematangan maka kekuatan seseorang dalam berpikir dan bekerja juga akan lebih matang. Perkembangan fisik, psikologis, maupun sosial dengan rentang umur 20 35 tahun sudah siap secara jasmani dan sosial, sehingga dapat mempengaruhi produksi ASI. Paritas Hasil analisis hubungan paritas dengan pemberian kolostrum adalah p-value 0.000. Berdasarkan p-value 0.05 maka ada hubungan paritas dengan pemberian kolostrum pada ibu nifas di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. Menurut Arini (2012) pengalaman pemberian ASI dapat diperoleh melalui menyusui pada kelahiran anak sebelumnya, kebiasaan menyusui dalam keluarga, serta pengetahuan tentang manfaat ASI berpengaruh terhadap keputusan ibu untuk menyusui atau tidak. Dalam pemberian ASI, ibu yang pertama kali menyusui pengetahuannya terhadap pemberian ASI belum berpengalaman dibandingkan dengan ibu yang sudah berpengalaman menyusui anak sebelumnya. Selain itu, faktor emosional dan sosial juga menunjang keberhasilan pemberian ASI. Paritas dalam menyusui berkaitan dengan pengalaman menyusui pada kelahiran anak sebelumnya. Seseorang yang sudah melahirkan lebih dari satu kali dapat memberikan kolostrum pada bayi baru lahir dengan baik. Pendidikan Hasil analisis hubungan pendidikan dengan pemberian Jurnal Maternity dan Neonatal Volume 1 no 6 Page 258

kolostrum adalah p-value 0.021. Berdasarkan p-value 0.05 maka ada hubungan pendidikan dengan pemberian kolostrum pada ibu nifas di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. Menurut pendapat Tirtarahardja (2008) menyatakan pendidikan formal sangat penting karena dapat membentuk pribadi dengan wawasan berfikir yang lebih baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal akan semakin luas wawasan berpikirnya, sehingga akan lebih banyak informasi yang diserap. Pendidikan diperkirakan ada kaitannya dengan pengetahuan ibu menyusui dalam memberikan ASI, hal ini dihubungkan dengan tingkat pengetahuan ibu bahwa seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang rendah. Pendidikan juga akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan jadi pengetahuan. Dukungan Keluarga Hasil analisis hubungan dukungan keluarga dengan pemberian kolostrum adalah p-value 0.000. Berdasarkan p-value 0.05 maka ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian kolostrum pada ibu nifas di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. Keluarga dapat menciptakan suasana yang menyenangkan. Perhatian keluarga terutama ayah kepada ibu yang sedang menyusui untuk memberikan dukungan dan membesarkan hatinya bahwa menyusui merupakan anugerah dan tugas yang mulia (Depkes RI, 2005). Dukungan keluarga dalam hal ini adalah keterlibatan keluarga dalam merawat bayi dan memberikan informasi mengenai ASI kepada ibu. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa responden yang mendapat informasi tentang ASI dari keluarganya akan terdorong untuk memberikan ASI dibandingkan dengan yang tidak pernah mendapatkan informasi atau dukungan dari keluarganya, sehingga dukungan keluarga berpengaruh terhadap pemberian ASI. Pengetahuan Hasil analisis hubungan dukungan keluarga dengan pemberian kolostrum adalah p-value 0.044. Berdasarkan p-value 0.05 maka ada hubungan pengetahuan dengan pemberian kolostrum pada ibu nifas di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. Menurut Kodrat (2010) pengetahuan melandasi seseorang untuk berperilaku sehat atau tidak seperti perilaku pemberian kolostrum sangat ditentukan oleh pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan tentang kolostrum dilakukan dengan upaya pemberian informasi dan untuk memperoleh informasi seseorang memerlukan proses belajar baik formal maupun non formal. Pengetahuan masyarakat yang rendah tentang pemberian kolostrum dapat menyebabkan para ibu menyusui memberikan makanan lain selain kolostrum. Kekebalan bayi akan bertambah dengan adanya kandungan zat-zat dan vitamin yang terdapat pada kolostrum. Tingkat pengetahuan mempunyai kontribusi yang besar dalam merubah prilaku seseorang untuk berbuat sesuatu. Jurnal Maternity dan Neonatal Volume 1 no 6 Page 259

Pengetahuan yang cukup tentang ASI akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan menyusui dalam hal ini adalah pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Faktor-faktor yang tidak menyebabkan Pemberian Kolostrum pada Ibu Nifas Inisiasi Menyusu Dini Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2013 didapatkan hasil analisis hubungan dukungan keluarga dengan pemberian kolostrum dengan p value 0.567. Berdasarkan p-value 0.05 maka tidak ada hubungan IMD dengan pemberian kolostrum pada ibu nifas di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. Tidak adanya hubungan IMD dengan pemberian kolostrum pada ibu nifas di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013, dikarenakan banyak ibu yang tidak melakukan IMD ini disebabkan oleh rata rata ibu yang melahirkan di RSUD merupakan pasien rujukan sehingga kurang mendapat informasi yang lengkap mengenai Inisiasi Menyusu Dini. Sehingga pada penelitian ini terdapat bias informasi dikarenakan pada saat pengisian kuesioner responden kurang memahami tentang Inisiasi Menyusu Dini. Berdasarkan uraian diatas maka dengan ini peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Proporsi ibu nifas memberikan kolostrum pada umur 20 35 tahun sebanyak 130 orang (76.5%), dengan paritas multipara (>1 anak) sebanyak 124 orang (72.9%), pendidikan tinggi (SMA, PT) sebanyak 115 orang (67.7%), dukungan keluarga sebanyak 148 orang (87%), pengetahun sebanyak 159 orang (93.6%), tidak melakukan IMD sebanyak 166 orang (97.6%). 2. Ada hubungan umur, paritas, pendidikan, dukungan keluarga, pengetahuan dengan pemberian kolostrum pada ibu nifas di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. 3. Tidak ada hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan pemberian kolostrum pada ibu nifas di Ruang Camar I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013 Disarankan kepada RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dapat melakukan penyuluhan mengenai ASI pada ibu hamil Trimester III untuk persiapan pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini dan diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk mengikuti pelatihan Inisiasi Menyusu Dini, dan diiharapkan bagi ibu nifas dapat menerapkan pengetahuan tentang pemberian kolostrum pada persalinan selanjutnya dan dapat melanjutkan pemberian ASI Eksklusif. Ucapan terimakasih kepada 1. Direktur RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau 2. Ketua STIKes Hang Tuah Pekanbaru 3. Seluruh pihak yang membantu penelitian ini Daftar Pustaka Depkes RI. 2005. Manajemen Jurnal Maternity dan Neonatal Volume 1 no 6 Page 260

Laktasi. Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta. Dinkes Riau. 2011. Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2010. Dinas Kesehatan Riau: Pekanbaru. Februhartanty, J. 2009. ASI Dari Ayah Untuk Ibu dan Bayi. Semesta Medika: Jakarta. Hidajati, Arini. 2012. Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui?. Flash Books: Yogyakarta. Kodrat, L. 2010. Dahsyatnya ASI dan Laktasi. Cet I. Media Baca. Yogyakarta. Kristiyanasari, W. 2011. ASI, Menyusui dan SADARI. Cet II. Nuha Medika: Yogyakarta. Jurnal Maternity dan Neonatal Volume 1 no 6 Page 261