BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Menurut Mulyasa, pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. Kajian ini berkenaan dengan kedisiplinan guru Al-Qur an Hadits

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dep. Agama RI., Al-quran dan terjemah, Jakarta: Dep. Agama RI, 2000, Hal.994.

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1996, hlm Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII,

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Secara ideal seorang guru semestinya memiliki kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. secara dinamis, mulai dari kandungan sampai akhir hayatnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

BAB I PENDAHULIAN. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Guru telah hadir cukup lama di negara Indonesia ini, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Mengajar merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diharapkan siswa akan mendapatkan hasil yang maksimal

DAFTAR RUJUKAN. Aminuddin dkk Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

BAB I PENDAHULUAN. rangka membangun masa depan. Karena itu, pendidikan berperan. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. kompleks sehingga sulit dipelajari dengan tuntas. Oleh sebab itu masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. A. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah di MTs N 2 Palangka Raya

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan kembeli kode etik guru Indonesia yang akan menjadi arah atau pedoman bagi

BAB I PENDAHULUAN. Algensindo, 2005, hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung, Sinar Baru

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad saw (Q.S Al Anbiya: 107), tetapi kebanyakan manusia masih. Rahmat yang diberikan Allah swt kepada manusia bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. Desember Diakses pada tanggal 17

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. di dalam proses pembelajaran. Guru yang profesional dituntut agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, cet II, 2000), h Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam Di

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 34 2

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB V PENUTUP. dengan kesimpulan oleh guru. 2. hasil belajar siswa menggunakan metode diskusi ini tidak memuaskan

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB I PENDAHULUAN. itu, hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada proses pembelajaran di dalamnya, proses pembelajaran meliputi

terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Sebagaimana diperbuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11).

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 36

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Oleh karena, itu bagi sebuah bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan manfaatnya menurut para pengelola pendidikan membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, 2005, hlm. 49. hlm , hlm , hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas merupakan faktor utama dalam mendukung suksesnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai yang ada berlangsung suatu proses pendidikan sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Mata Padi Presindo, Yogyakarta, 2015, Hlm Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi, PT.

APRIANI. MANGASOK Dra. Hj. Salma Bowtha. M.Pd (Pembimbing I) Agil Bachsoan. S.Ag, M.Ag (Pembimbing II)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. 1995, hlm Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 15.

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan teknikal, manusiawi dan konseptual. 1 Sedangkan pembelajaran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. 1 Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan didorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik. 2 Menurut Suharsimi Arikunto, ada tiga unsur yang berkaitan langsung dengan pembelajaran, yaitu siswa yang sedang belajar, guru yang memfasilitasi siswa yang sedang belajar, serta kurikulum (materi) yang menjadi objek belajar. 3 Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka dibuat peraturan dan tata tertib yang mesti ditaati oleh guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah. Dengan demikian dalam melaksanakan tugasnya, para guru harus berpedoman kepada ketentuan atau peraturan yang telah dibuat, tujuannya tidak lain agar di dalam melaksanakan tugasnya dapat 1 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 100. 2 Muhaimin, et. al., Paradigma Pendidikan Islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 145. 3 Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi (Jakarta: PT Rineka Cipta,2004), h. 29.

sesuai apa yang diharapkan. Oleh karena itu, hendaklah para guru dapat mengikuti dan bekerja dengan disiplin. Karena salah satu dari kode etik guru adalah melakukan tugas profesinya dengan disiplin dan rasa pengabdian 4 Ali Imran mengutip The Liang Gie mengatakan : disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan senang hati. 5 Untuk itu guru dalam melaksanakan tugasnya harus bertanggung jawab dengan disiplin dan rasa pengabdian. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal. Diantaranya adalah membuat perencanaan pembelajaran. Walaupun kegiatan pembelajaran telah menjadi tugas rutin yang dijalani dari waktu kewaktu, tetapi perencanaan harus tetap dibuat. Adanya perencanaan membuat guru memiliki kerangka dan orientasi yang lebih kongkrit dalam pencapaian tujuan. 6 18: Hal diatas sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al Hasyr (59) ayat Artinya, Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 4 M. Ngalim Purwanto, MP, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h, 159. 5 Ali Imron, Pembinaan Guru di indonesia, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1995), h, 182. 6 Ngainun Naim, Menjadi guru inspiratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h, 25.

Ayat-ayat lain yang berkesinambungan dengan perencanaan adalah Al-Qur an 17:36) sebagai berikut: Artinys, Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Perencanaan pembelajaran ini setidak-tidaknya mencakup : 1. Tujuan yang hendak dicapai 2. Bahan pelajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan 3. Bagaimana proses pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien 4. Bagaimana menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur apakah tujuan tercapai atau tidak. Akan terlihat jelas bagaimana perbedaan proses pembelajaran yang dilengkapi dengan perencanaan yang rapi dan matang dengan pembelajaran yang tanpa perencanaan. Disinilah arti penting perencanaan pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus menyusun rencana pembelajaran secara baik. Perencanaan ini harus dicermati dan terus disempurnakan dari waktu ke waktu. 7 Menurut Ahmad Tafsir dalam bukunya Metodologi Pengajaran Agama Islam, mengemukakan bahwa Pengajaran yang baik adalah 7 Ibid., h, 25-26.

pembelajaran yang cepat dan tepat. Dan dalam mengajar digunakan lesson plan atau persiapan mengajar. Adapun prinsip-prinsip yang perlu diterapkan dalam membuat persiapan mengajar adalah sebagai berikut : 1. Memahami tujuan pendidikan 2. Menguasai bahan pelajaran 3. Memahami teori-teori pendidikan selain teori pengajaran 4. Memahami teori-teori belajar 5. Memahami beberapa model pengajaran yang penting 6. Memahami prinsip-prinsip evaluasi 7. Memahami langkah-langkah membuat lesson plan 8 Maka seorang guru harus mengetahui prinsip-prinsip yang perlu diterapkan dalam membuat persiapan mengajar, agar tujuan pendidikan bisa terlaksana dengan baik. Rencana pembelajaran merupakan persiapan guru mengajar untuk tiap pertemuan. Rencana pembelajaran berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar dikelas agar lebih efisien dan efektif. 9 Perencanaan pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru pada dasarnya berfungsi antara lain untuk : a. Menentukan arah kegiatan pengajaran atau pembelajaran b. Memberi isi dan makna tujuan c. Menentukan cara bagaimana mencapai tujuan yang diterapkan 8 Ahmad tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1995), h.13. 9 Moh.User Ustman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1995), h, 61.

d. Mengukur seberapa jauh itu telah tercapai dan tindakan apa yang harus dilakukan apabila tujuan belum tercapai 10 Hadits nabi yang menyatakan tentang perencanaan antara lain adalah : إغتنم خمسا قبل خمس حیاتك قبل موتك وصحتك قبل سقامك وفراغك قبل شغلك وشبابك قبل ھرامك وغناك قبل فقرك. (رواه البیھقى عن ابن عباس) Artinya, Gunakanlah 5 perkara sebelum datang 5 perkara lainnya, gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu., masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum miskinmu, masa lapangmu sebelum datang masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang matimu.( HR. Muslim, Tirmidzi dari Amru bin Maimun) Perencanaan dalam fungsi memenegemen amat penting. Suatu kegiatan yang sukses biasanya merupakan indikasi dari perencanaan yang matang. Bahkan dalam kegiatan-kegiatan tertentu kita perlu menyiapkan beberapa lapis perencanaan agar kegiatan tersebut dapat mencapai sukses secara maksimal Agar mampu mengelola interaksi pembelajaran, guru harus menguasai bahan, materi, mampu mendesain program pembelajaran, mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai dasar bertindak. Didalam pembelajaran kegiatan interaksi antara guru dan siswa merupakan kegiatan yang cukup dominan. Kemudian didalam kegiatan interaksi antara guru dan siswa dalam rangka transfer of knowledge dana bahkan juga transfer of values, akan senantiasa menuntut komponen yang satu dengan yang lain. Serasi dalam hal ini berarti komponen-komponen yang ada 83. 10 Syafrudin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasinya (Jakarta: PT. Ciputat, 2005), h.

pada kegiatan proses pembelajaran itu akan saling menyesuaikan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan belajar bagi anak didik. Jelasnya, proses interaksi guru dan siswa tidak semata-mata hanya tergantng cara atau metode yang dipakai, tetapi komponen-komponen yang lain juga akan mempengaruhi keberhasilan interaksi pembelajaran tersebut. 11 Pada hakekatnya bila suatu kegiatan direncanakan lebih dahulu, maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih berhasil. Seharusnya seorang guru harus mempunyai kemampuan dalam merencanakan pengajaran. 12 Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di sekolah Madrasah Aliyah se-kecamatan Dayun, ditemukan gejala-gejala: 1. Masih ada guru yang tidak membuat perencanaan pembelajaran 2. Masih ada guru yang menyimpang dalam menjelaskan teori atau materi dalam pembelajaran 3. Guru menjelaskan materi berbelit-belit sehingga pelajaran tidak selesai 4. Masih ada guru yang menggunakan media dan metode kurang tepat 5. Guru mengevaluasi tanpa memberi tahu terlebih dahulu kepada murid Oleh karena itulah penulis ingin melakukan penelitian dengan judul PENGARUH KEDISIPLINAN GURU Al-QUR AN HADITS DALAM 11.Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 172 12. B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 27.

MEMBUAT RENCANA PEMBELAJARAN TERHADAP TINGKAT KETERCAPAIAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI MADRASAH ALIYAH SE-KECAMATAN DAYUN KABUPATEN SIAK B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini, maka penulis perlu menegaskan pengertianya sebagai berikut: 1. Kedisiplinan guru Al-Qur an Hadits dalam membuat rencana pembelajaran. Kedisiplinan adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan senang hati. 13 Guru adalah salah satu diantara faktor pendidikan yang memiliki peranan yang paling strategis, sebab gurulah pemain yang paling menentukan didalam proses belajar mengajar. 14 Rencana pembelajaran merupakan persiapan guru mengajar untuk setiap pertemuan. 15 Sedangkan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah guru Qur an Hadits rutin membuat rencana pembelajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran. 2. Ketercapaian proses belajar-mengajar 13 Ali Imron, Loc.Cit., h. 182. 14 Haidar Putra Daulay, pendidikan islam (Jakarta Timur: Prenada Media, 2004), h. 75 15 Moh. User Ustman, Op.cit., h. 61.

Ketercapaian berasal dari kata capai yang berarti dapat dicapai 16. Proses belajar-mengajar adalah merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar. 17 Sedangkan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru Al-Qur an-hadits. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan persoalan yang telah dipaparkan dilatar belakang, maka persoalan-persoalan yang mengitari kajian ini dapat diindentifikasi sebagai berikut : a. Bagaimana kedisiplinan guru membuat rencana pengajaran? b. Bagaimana tingkat tercapainya proses belajar mengajar? c. Apakah kedisiplinan guru dalam membuat rencana pengajaran dapat mempengaruhi tingkat ketercapaian proses belajar mengajar? 2. Batasan Masalah Dikarenakan luasnya masalah disekitar fokus penelitian ini, seperti yang penulis kemukakan dalam identifikasi masalah diatas dan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya serta menjaga agar penelitian ini lebih terarah, maka masalah penelitian ini dibatasi yaitu pengaruh 16 J.s. Budula dan Sultan Mohammad Zein, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1975), H. 253. 17 Sardiman, Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, Persada,2008), h.14.

kedisiplinan guru Qur an Hadist dalam membuat rencana pengajaran terhadap tingkat ketercapaian proses belajar mengajar di MA Sekecamatan Dayun Kabupaten Siak 3. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah, Apakah ada pengaruh antara kedisiplinan guru Al-Qur an Hadits dalam menerapkan rancangan pembelajaran terhadap tingkat tercapainya proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Sekecamatan Dayun D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh yang sangat signifikan antara kedisiplinan guru menerapkan rencanan pembelajaran terhadap tingkat ketercapaian proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Sekecamatan Dayun 2. Manfaat Penelitian a. Sebagai pengembangan wawasan keilmuan penulis dalam bidang pendidikan islam dan yang berkaitan dengan penulisan ilmiah b. Secara teoritis atau akademis hasil penelitian ini diharapkan memperkaya khazanah kepustakaan pendidikan c. Sebagai informasi bagi MA Se-kecamatan Dayun tentang kedisiplinan guru membuat rencanan pembelajaran