PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR

dokumen-dokumen yang mirip
e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

Universitas Bung Hatta Abstract

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 50-55

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DRILL KELAS X BUSANA 2 SMKN 3 BLITAR

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENATAAN SANGGUL MODIFIKASI CIWIDEY DI SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO

Key words: method, activity, achivement i

PENERAPAN LEMBAR KEGIATAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PEMANGKASAN RAMBUT DASAR DIAGONAL KE DEPAN DI SMK NEGERI 2 LUMAJANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

Keywords: results of the study, activeness, resitasi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA KOMPETENSI MENGGERINDA PAHAT SISWA KELAS XI TPM 3 DI SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

Economic Education Analysis Journal

METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

Tukini. SD Negeri Jembayat 02 Received : September 2017; Accepted : February Abstrak

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 8-16

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

e-journal. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, Edisi Yudisium Periode Agustus 2016, Hal 23-32

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

PENERAPAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI MENGHIAS BUSANA SISWA KELAS X SMKN 6 SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAH POLA KEBAYA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XII DI SMKN 1 BUDURAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PLC MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMKN2 WONOSARI

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIK MELALUI MODEL KOOPERATIFTEKNIKBERTUKAR PASANGAN DI SDN 26 PADANG TAE

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA STANDAR KOMPETENSI SISTEM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Hindun Fatwati 68-80

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PEWARNAAN RAMBUT ARTISTIK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN SISWA KELAS V

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

Abstrak. questions is 77.5 %, the percentage of the average response to the question was

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 79-84

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN DI SMKN 1 PURWOREJO

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENDINGIN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Joyful Learning Journal

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

Transkripsi:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR Religia Banyu Putri Mahasiswa S-1 Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (ghea90@yahoo.com) Suhartiningsih Dosen Program Studi S-1 Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (Suhartiningsih1957@yahoo.com) Abstrak: Metode demonstrasi dapat meningkatkan kompetensi dasar melakukan pewarnaan rambut di kelas XI SMK Negeri 3 Blitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) keterlaksanaan sintaks metode demonstrasi, 2) aktivitas siswa, 3) kompetensi dasar melakukan pewarnaan rambut. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian siswa kelas XI SMKN 3 Blitar sebanyak 25 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan lembar tes. Untuk analisis data menggunakan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) keterlaksanaan sintaks penggunaan metode demonstrasi yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, penutup, pengelolaan kelas, susasana kelas pada siklus I diperoleh rata-rata 3,4 yang dikategorikan baik, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata 3,7 yang dikategorikan sangat baik, maka terjadi peningkatan yaitu sebesar 0.3. 2) Aktivitas siswa dalam pengajaran menggunakan metode demonstrasi didapat pada kompetensi melakukan pewarnaan rambut pada pertemuan / siklus I dan II seluruh aktivitas yang dilaksanakan oleh siswa pada aktivitas 1 yaitu siswa memperhatikan guru pada siklus I hanya 84% dan siklus II menjadi 100%, pada aktivitas tersebut mengalami peningkatan yaitu 12%, pada aktivitas 2 yaitu siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru siklus I 79% dan siklus II 100% maka dari itu terjadi peningkatan sebesar 21%, dan pada aktivitas 11 yaitu siswa melakukan hair styling siklus I 99% mengalami peningkatan 1% pada siklus II yaitu 100%. 3) Kompetensi dasar melakukan pewarnaan rambut pada kompetensi melakukan pewarnaan rambut dengan menggunakan metode demonstrasi pada siklus I diketahui bahwa dari 25 siswa, diperoleh sebanyak 13 siswa mendapat nilai 75 dan 12 siswa mendapat nilai 75. Jika dihitung dengan menggunakan persentase penilaian kompetensi dasar secara klasikal maka 52% siswa dinyatakan Tuntas. Pada siklus II mengalami peningkatakan sebesar 48% dengan mendapatkan nilai 75. sehingga mereka semua 100% dinyatakan tuntas belajar. Kata kunci : Metode Demonstrasi, Melakukan Pewarnaan Abstract: Demonstration method to improve basic competence of performing hair coloring in grade XI SMK Negeri 3 Blitar. This research aims to know; 1) syntax realization of demonstration method, 2) student activity, 3) Basic competence of performing hair coloring. Type of this research was classroom action research. Research subject were students grade XI SMK Negeri 3 Blitar as many 25 students. Data collecting technique used observation and test. Research instrument were observation sheet and examination sheet. Data analysis used was mean. Result of this research shows that: 1) syntax realization of demonstration method category including introduction activity, main activity, closing, classroom management, and classroom condition at cycle I the average 3,4 obtained good category and at cycle II the average 3,7 obtained very good, so happen improvement is 0,3. 2) The activity use demonstration method be obtained competence of performing hair coloring in meeting/ cycle I and II all activity the implemented by student in activity I is student attention teacher in cycle I only 83% and cycle II to be 100%, at the activity experiencing improvement is 12%, at activity 2 is student answer the quation giving by teacher cycle I 79% and cycle II 100% so experiencing improvement is 21% and at activity II is do hair styling cycle I 99% experiencing improvement 1% at cycle II to be 100%.. 3) Basic competence of performing hair coloring use demonstration method at cycle I note that of the 25 student, obtained as many as 13 student scored 75 and 12 students received 75. If calculated using the percentage of basic competency assessments in classical then 52% of students declarates complete. At cycle II experiencing improvement where 48% use scored 75, so they all 100% appointed completed. Keywords: demonstration method, performing coloring 174

PENDAHULUAN Hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan dengan guru pengajar bidang keahlian Tata Rias Kecantikan Rambut di SMK Negeri 3 Blitar saat melaksanakan kegiatan PPL 2, masih terdapat siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), siswa kurang bersemangat dalam menerima materi yang diajarkan. Peneliti menginginkan model pengajaran yang digunakan oleh guru sesuai dengan materi pengajaran. Standart kompetensi melakukan pewarnaan memiliki karakteristik pembelajaran yang dilaksanakan secara teori dan praktik. Hal ini dibutuhkan metode pengajaran yang efektif untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, karena proses belajar mengajar pada standart kompetensi melakukan pewarnaan rambut dilakukan dengan cara memperagakan. Hal ini sesuai dengan karakteristik metode demonstrasi menurut Syaiful dan Aswan (2010:92) menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dari pemaparan di atas peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian tentang Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kompetensi Dasar Melakukan Pewarnan Rambut Di Kelas XI SMK Negeri 3 Blitar. Rumusan Masalah: 1) Bagaimanakah keterlaksanaan sintaks metode demonstrasi?, 2) Bagaimanakah aktivitas siswa dalam proses belajar melakukan pewarnaan rambut kelas XI di SMK Negeri 3 Blitar?, 3) Bagaimanakah Kompetensi dasar melakukan pewarnaan rambut kelas XI SMK Negeri 3 Blitar? Tujuan Penelitian ini adalah: (1) Mengetahui keterlaksanaan sintaks metode demonstrasi, (2) Mengetahui aktivitas siswa dalam proses belajar melakukan pewarnaan rambut kelas XI di SMK Negeri 3 Blitar (3) Mengetahui Kompetensi dasar melakukan pewarnaan rambut kelas XI SMK Negeri 3 Blitar Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan pada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. (Syaiful dan Aswan, 2010:92). Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000:22). Jadi dari berbagai pengertian diatas metode demonstrasi adalah suatu metode atau tindakan dalam proses belajar mengajar yang mempertunjukkan suatu proses atau cara kerja suatu benda, kejadian, aturan, ataupun urutan melakukan suatu kegiatan dengan menggunakan bantuan media yang secara langsung. Aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar yang merupakan interaksi antara siswa dengan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. (Wina Sanjaya, 2008:133). Menurut Kusumadewi dkk (2001:183) pewarnaan adalah tindakan mengubah warna rambut. Dalam seni tata rambut modern pewarnaan dapat berwujud sebagai tiga proses yang berbeda, yaitu penambahan warna, pemudaan warna dan penghilangan warna. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan 2 siklus. Menurut Suharsimi (2008:58): Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan pengajaran. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut di SMK Negeri 3 Blitar. Rancangan Penelitian penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Refleksi Refleksi SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan Pelaksanaan 175?

Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I melakukan pewarnaan rambut dengan teknik frosting dan siklus II melakukan pewarnaan rambut dengan teknik shoeshinning yang terdiri dari empat tahap yaitu: 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Pelaksanaan. 3. Tahap Pengamatan 4. Tahap Refleksi Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 3 Blitar di Jl. Sudanco Supriadi no 24 Blitar program studi Tata Kecantikan Rambut kelas XI Kecantikan 2. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi atau Pengamatan Kegiatan observasi dilakukan sebanyak 3 observer yaitu satu guru mata diklat serta dua para mahasiswa tata rias 2009. Observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan sintaks pengelolaan pengajaran langsung dan aktivitas siswa pada teori pewarnaan rambut. Observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk kedua siklus. 2. Tes Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi pewarnaan rambut. Tes dilakukan dengan satu cara yaitu tes praktek (psikomotor). Teknik analisis data penelitian menggunakan: 1. Analisis data keterlaksanaan sintaks Dalam kemampuan pengelolaan kelas dengan metode demonstrasi pada kompetensi melakukan pewarnaan rambut diberikan oleh pengamat dianalisis dengan cara nilai rata rata tiap kategori pengamatan. 2. Analisis aktivitas siswa Analisis aktivitas siswa menggunakan skala Guttman yaitu aktivitas siswa diperoleh berdasarkan perhitungan skor penilaian terhadap jawaban ya atau tidak. Jawaban ya menunjukkan siswa melakukan aktivitas sesuai dengan lembar observasi aktivitas siswa, sedangkan jawaban tidak menunjukkan siswa tidak melakukan aktivitas sesuai dengan lembar observasi aktivitas siswa. 3. Analisis Kompetensi dasar Teknik analisis data kompetensi dasar yang diperoleh dari tes dilihat dari ketuntasan belajar individu. Kompetensi dasar siswa (individu) berhasil dikatakan tuntas belajar individu apablia seorang siswa dikatakan mencapai hasil belajar dengan baik jika diperoleh 75% (ketuntasan individu), apabila ketuntasan indivisu serta menentukan ketuntasan belajar klasikal jika siswa tercapai 75% dan sudah mencapai skor minimum 75% keatas. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keterlaksanaan Sintaks Pengelolaan Pengajaran dengan Metode Demonstrasi Hasil penelitian keterlaksanaan sintaks pengajaran pada penerapan metode demonstrasi pada kompetensi dasar melakukan pewarnaan rambut dapat ditunjukkan pada diagram di bawah ini: Dari diagram di atas dapat dijelaskan yaitu keterlaksanaan sintaks pengajaran pada penerapan metode demonstrasi mengalami peningkatan. Rata-rata keseluruhan aspek yang diamati bahwa siklus I memiliki rata-rata 3,4 yang dikategorikan baik, dan rata-rata pada siklus II yaitu 3,77 yang dikategorikan sangat baik. 2. Aktivitas Siswa Hasil dari penelitian aktivitas siswa selama pengajaran langsung. Hal ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa yang dilakukan selama proses belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram batang di bawah ini : Berdasarkan dari diagram diatas didapat bahwa aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi pada kompetensi pewarnaan rambut pada siklus I diperoleh persentase paling rendah dari hasil pengamatan kegiatan aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar adlah siswa memperhatikan penjelasan guru sebesar 84%, hal ini karna siswa tidak fokus memperhatikan penjelasan guru dan berbicara sendiri dengan teman, siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 176

secara lisan sebesar 79%, hal ini karena siswa terlalu diam dan pasif pada saat proses belajar mengajar. Siswa melakukan hair styling sebesar 99%, hal ini karena siswa masih kesulitan untuk menata rambut yang tepat setelah pewarnaan. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan seluruh aktivitas yang dilaksanakan oleh siswa pada aktivitas 1 yaitu siswa memperhatikan guru mengalami perubahan pada siklus I hanya 84% pada siklus II menjadi 100%, pada aktivitas 2 yaitu siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru siklus I 79% meningkat pasa siklus II yaitu 100%, dan pada aktivitas 11 yaitu siswa melakukan hair styling siklus I 99% mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 100%. 3. Kompetensi Dasar Melakukan Pewarnaan Rambut Kompetensi Dasar Melakukan Pewarnaan Rambut pada kompetensi pewarnaan rambut menggunakan metode demonstrasi dapat dilihat pada diagram di bawah ini : Berdasarkan data Kompetensi dasar dalam penelitian ini terdiri dari nilai tes yaitu nilai tes praktek 100%. Hasil tes praktek ini dilakukan setelah melakukan proses belajar mengajar berlangsung pada siklus pertama dan siklus kedua. Dari Kompetensi dasar secara individual pada siklus I diketahui bahwa 13 siswa mendapat nilai 75 dan 12 siswa mendapat nilai 75. Sedangkan untuk mengetahui persentase ketuntasan kompetensi dasarsecara klasikal maka 52% siswa dinyatakan Tuntas. Pada siklus II, jika 100% dari satu kelas dapat mencapai kriteria baik, maka kelas tersebut dapat dikatakan tuntas belajar yaitu Kompetensi dasar dapat dikatakan optimal dan sesuai target yang diinginkan. Hal ini karena Kompetensi dasar mengalami peningkatan dengan mendapatkan nilai 75 untuk nilai psikomotor pada seluruh siswa sehingga mereka semua dinyatakan tuntas belajar 100%. Maka dari itu pada kompetensi dasar melakukan pewarnaan rambut mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan selama proses belajar berlangsung pada siklus I terdapat perbaikan sebagai berikut : Tabel 4.1 Refleksi Siklus I Kegiatan Proses Belajar Mengajar Keterangan Perbaikan Keterlaksanaan Pada saat Guru harus Sintaks Pengelolaan melakukan pelatihan bisa membimbing Pengajaran terbimbing siswa secara dengan Metode dalam praktik merata Demonstrasi guru merasa mengalami kesulitan karena siswa menerima terbimbing satu persatu Aktivitas siswa Masih terdapat Guru harus siswa yang bisa menegur tidak dan melaksanakan memberitahu kegiatan pada siswa dalam proses yang tidak belajar mendengarkan mengajar yang ataupun tidak sesuai aktif dalam dilembar aktivitas siswa proses belajar mengajar sesuai dilembar aktivitas siswa Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Melakukan Pewarnaan Rambut secara individu masih rendah dibawah nilai rata-rata ketuntasan minimal, dari ketuntasan secara klasikal hanya mendapatkan nilai 52% Meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memberikan tugas lanjutan untuk memperbaiki nilai Siklus II dilakukan refleksi seperti pada siklus I. Pada siklus II semua fase pengajaran sudah terlaksana dengan baik, berdasarkan data pengamatan proses keterlaksanaan sintaks pengelolaan pengajaran 177

dengan metode demonstrasi, aktivitas siswa dan kompetensi dasar mulai dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan yang sangat baik. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penilaian dan pembahasan yang tellah dilaksanakan pada siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Blitar, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Keterlaksanaan sintaks metode demonstrasi kompetensi dasar melakukan pewarnaan rambut pada siklus I diperoleh rata-rata 3,4 yang dikategorikan baik, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata 3,7 yang dikategorikan sangat baik, maka terjadi peningkatan yaitu sebesar 0.3. 2) Aktivitas siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMKN 3 Blitar dalam pengajaran menggunakan metode demonstrasi didapat pada kompetensi melakukan pewarnaan rambut pada pertemuan / siklus I dan II seluruh aktivitas yang dilaksanakan oleh siswa pada aktivitas 1 yaitu siswa memperhatikan guru pada siklus I hanya 84% dan siklus II menjadi 100%, pada aktivitas tersebut mengalami peningkatan yaitu 12%, pada aktivitas 2 yaitu siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru siklus I 79% dan siklus II 100% maka dari itu terjadi peningkatan sebesar 21%, dan pada aktivitas 11 yaitu siswa melakukan hair styling siklus I 99% mengalami peningkatan 1% pada siklus II yaitu 100%. 3) Kompetensi dasar melakukan pewarnaan rambut pada kompetensi melakukan pewarnaan rambut dengan menggunakan metode demonstrasi pada siklus I diketahui bahwa dari 25 siswa, diperoleh sebanyak 13 siswa mendapat nilai 75 dan 12 siswa mendapat nilai 75. Jika dihitung dengan menggunakan persentase penilaian kompetensi dasar secara klasikal maka 52% siswa dinyatakan Tuntas. Pada siklus II mengalami peningkatakan sebesar 48% dengan mendapatkan nilai 75 untuk nilai psikomotor pada seluruh siswa. sehingga mereka semua 100% dinyatakan tuntas belajar. motivasi belajar kepada siswa serta memberikan bimbingan dan latihan lanjutan pada saat siswa mengalami kesulitan belajar, guna mengetahui kompetensi dasar. DAFTAR PUSTAKA Achmadi,dkk.1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Arikunto, Suharsimi, 2011. Prosedur Penelitian. Yogyakarta Hamalik, Oemar,2010. Psikologi Belajar & Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algensindo Kusumadewi, dkk. 2001. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Modern. Jakarta: PT. Carina Indah Utama Rostamailis, dkk. 2009. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah. Kejuruan Sardiman, R. M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sudjana, Nana. 2005. Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Bandung Algasindo Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: ALAFABETA Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Gragindo Persada Syaiful Bahri Djamarah dan Swan Zain, 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Universitas Negeri Surabaya. 2006. Pedoman Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: UNESA University Press Uzer Usman, Moh 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran kepada guru dan siswa untuk meningkatkan aktivitas dan kompetensi dasar melakukan pewarnaan rambut pada kompetensi pewarnaan rambut sebagai berikut: 1) Aktivitas siswa ditingkatkan serta dapat terlaksana lebih baik lagi guna menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru dengan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih bersemangat dan antusias selama mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas, 2) Untuk meningkatkan kompetensi dasar dalam melakukan pewarnaan rambut, guru memberikan 178