QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 08 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBAHANAHUWATA ALA BUPATI ACEH BESAR Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan pelayanan pada masyarakat di bidang Parkir, maka Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 08 Tahun 2003 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum perlu adanya revisi karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan sekarang dan dipandang perlu mengatur kembali jenis kenderaan dan besar tarif Retribusi Parkir; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu adanya revisi Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 08 Tahun 2003 tentang Retribusi Parkir; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan dalam suatu Qanun. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1092);
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186); Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana ( Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3427); Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3892); Undang- Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan Undang-Undang 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Lembaran Negara Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5025); Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ( Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan lembaran Negara Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemeriksaan dibidang Retribusi Daerah; Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh Besar (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008 Nomor 03, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 03);
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH BESAR Dan BUPATI ACEH BESAR MEMUTUSKAN : Menetapkan : QANUN KABUPATEN ACEH BESAR TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS QANUN NOMOR 08 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten Aceh Besar adalah bagian dari Daerah Propinsi sebagai suatu Kesatuan Masyarakat Hukum yang di beri kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan Pemerintahan dan kepentingan Masyarakat setempat sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang dipimpin oleh seorang Bupati; 2. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten Aceh Besar adalah Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten yang terdiri atas Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Besar; 3. Bupati adalah Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar yang di pilih melalui suatu proses Demokratis yang di lakukan berdasarkan Azas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil; 4. Wakil Bupati adalah Wakil Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar yang di pilih melalui suatu proses Demokratis yang di lakukan berdasarkan Azas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten yang selanjutnya disebut DPRK adalah Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Aceh Besar yang Anggotanya di pilih melalui Pemilihan Umum;
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Besar; 7. Pejabat adalah Pegawai yang di beri tugas tertentu di Bidang Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku; 8. Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika Kabupaten Aceh Besar; 9. Badan adalah suatu bentuk Badan Usaha yang meliputi Perseroan terbatas, perseroan Komanditer, Peseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan, atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya; 10. Kenderaan Bermotor adalah Kenderaan yang digerakkan oleh peralatan teknis yang berada pada kenderaan itu termasuk kenderaan gandengan atau kereta tempelan yang dirangkaikan dengan kenderaan bermotor; 11. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kenderaan bermotor yang bersifat sementara; 12. Tempat Parkir adalah tempat yang berada di tepi jalan umum tertentu dan telah ditetapkan oleh Kepala Daerah sebagai tempat parkir kenderaan bermotor; 13. Retribusi Jasa Umum adalah Retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemamfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan; 14. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum yang selanjutnya dapat disebut Retribusi adalah pembayaran atas penggunaan tempat parkir di tepi jalan umum yang akan ditetapkan oleh Kepala Daerah; 15. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang- Undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi; 16. Tanda Retribusi Parkir Kenderaan adalah karcis parkir yang diberikan oleh juru parkir kepada wajib retribusi parkir sebagai tanda telah membayar retribusi parkir, yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang menangani parkir; 17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya di singkat SKRD, adalah surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah Retribusi yang terutang; 18. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,mengolah data dan/ atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
Retribusi Daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan, dan Retribusi Daerah; 19. Penyidikan Tindak Pidana di bidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya di sebut Penyidik, untuk menilai serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak Pidana di bidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya. BAB II NAMA OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI Pasal 2 Dengan nama Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum di pungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir di tepi jalan umum. Pasal 3 (1) Objek Retribusi adalah Pelayanan penyediaan tempat parkir di tepi jalan umum; (2) Jalan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Daerah. Pasal 4 Subjek Retribusi adalah Orang Pribadi atau Badan yang menggunakan tempat parkir di tepi jalan umum BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5 Retribusi parkir di tepi jalan umum digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 6 Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan frekwensi penggunaan tempat parkir.
BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN Pasal 7 (1) Prinsip dan sasaran dalam menetapkan struktur dan besarnya tarif Retribusi didasarkan atas tujuan untuk mengendalikan permintaan dan pengguna jasa pelayanan dalam rangka memperlancar lalu lintas jalan dengan tetap memperhatikan biaya penyelenggaraan pelayanan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan; (2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pengadaan maka biaya pengadaan rambut-rambut, biaya operasional, pemeliharaan, administrasi dan biaya transportasi dalam rangka pengawasan dan pengadilan. BAB VI STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasal 8 (1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan tingkat kepadatan parkir di tepi jalan umum; (2) Tinkat kepadatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diukur berdasarkan jumlah rata-rata kenderaan yang parkir dibandingkan dengan kapasitas tempat parkir di tepi jalan umum; (3) Struktur dan besarnya tarif ditetapkan sebagai berikut; a.. Parkir ditepi jalan : NO Jenis Kenderaan Bermotor Besar Tarif (Rp) 1 2 3 4 5 Roda 2 (dua) dan sejenisnya Roda 3 (tiga) dan sejenisnya Roda 4 (empat) dan sejenisnya Roda 6 (enam) dan sejenisnya Roda 6 (enam) keatas Rp. 1000/ sekali parkir Rp. 1000/sekali parkir Rp. 1.000/ sekali parkir Rp. 2.000/ sekali parker Rp. 3.000/ sekali parkir
b. Parkir pada kegiatan keramaian yang bersifat insidentil : NO Jenis Kenderaan Bermotor Besar Tarif (Rp) 1 2 3 4 Roda 2 (dua) dan sejenisnya Roda 3 (tiga) dan sejenisnya Roda 4 (empat) dan sejenisnya Roda 6 (enam) dan sejenisnya Rp. 2.000/ sekali parkir Rp. 2.500/sekali parkir Rp. 4.000/ sekali parkir Rp. 5.000/ sekali parkir BAB VII WILAYAH PEMUNGUTAN RETRIBUSI Pasal 9 Retribusi yang terutang di pungut di wilayah Daerah tempat pelayanan penyediaan parkir diberikan. BAB VIII SAAT RETRIBUSI TERUTANG Pasal 10 Saat retribusi terutang adalah pada saat ditetapkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. BAB IX TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 11 (1) Pemungutan Retribusi tidak dapat di borongkan; (2) Retribusi di pungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang di persamakan dan SKRDKBT. BAB X TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 12
(1) Retribusi yang terutang harus di lunasi sekaligus di muka untuk 1 (satu) kali masa Retribusi; (2) Retribusi yang terutang di lunasi selambat-lambatnya 15 (Lima belas) hari sejak diterbitnya SKRD dan Dokumen lain yang dipersamakan dan SKRDKBT; (3) Tata Cara Pembayaran penyetoran, tempat pembayaran Retribusi di atur dengan Peraturan Bupati. BAB XI TATA CARA PENAGIHAN Pasal 13 (1) Pengeluaran Surat Teguran/ Peringatan/ Surat lain yang sejenis sebagai awal/ tindakan pelaksanaan penagihan Retribusi dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayara.; (2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Teguran? Peringatan/ Surat lain yang sejenis, wajib Retribusi harus melunasi Retribusinya yang terutang; (3) Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh pejabat yang ditunjuk. BAB XII PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 14 (1) Bupati dapat memberikan pengurangan, dan pembebasan Retribusi; (2) Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di berikan dengan memperhatikan kemampuan wajib Retribusi; (3) Tata Cara pengurangan, keringanan dan pembebasan Retribusi ditetapkan oleh Bupati.
BAB XII KETENTUAN PIDANA Pasal 15 (1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibanyasehingga merugikan keuangan Daerah di ancam Pidana Kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 7 (tujuh) kali jumlah Retribusi yang terutang; (2) Tindak Pidana yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran; BAB XIV PENYIDIKAN Pasal 16 (1) Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar di beri wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana; (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau Laporan berkenaan dengan tindak Pidana di bidang Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap atau jelas; b. Meneliti, mancari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang Pribadi atau Badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan Tindak Pidana Retribusi Daerah; c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah; d. Melakukan penggeledahan untuk mendapat bukti pendukung, pencatatan dan dokumen-dokummen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkkan bukti pendukung, pencatatan dan dokumen-dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyelidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;
g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruang atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan indentitas orang dan atau Dokumen yang di bawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi Daerah; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. Menghentikan penyidikan; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah menurut Hukum yang dapat di pertanggung jawabkan; (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut Umum sesuai dengan ketentuan yang di atur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. BAB XV KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Dengan berlakunya Qanun ini maka semua ketentuan yang bertentangan dengan Qanun ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 18 Hal hal yang belum diatur dalam qanun ini, sepanjang mengenai Peraturan pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 19 Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Besar. Ditetapkan di : Kota Jantho Pada tanggal : 2009 M 1430 H BUPATI ACEH BESAR BUKHARI DAUD Diundangkan di : Kota Jantho, Pada Tanggal : 2009 M 1430 H SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH BESAR ZULKIFLI AHMAD LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2009 NOMOR : 09