BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. serta pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kurikulum 2013 yang diberlakukan oleh pemerintah juga

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembalajaran bahasa dilakukan agar seseorang itu mampu berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya.

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimengerti adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang diusahakan untuk mendewasakan manusia melalui upaya

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. sampai ke perguruan tinggi, oleh karena itu semestinya diadakan penelitian dalam

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. umum keterampilan menyimak dan berbicara adalah keterampilan yang

dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lahirnya kurikulum 2013 sebagai penerapan kurikulum yang baru ternyata

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan selayaknya. meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan produktif yang sangat diperlukan khususnya di bidang pendidikan. Dengan. memaparkan, bahkan mempengaruhi orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya 1.

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam mengungkapkan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. mampu berbahasa dan bersastra saja namun juga digunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

2014 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN ORBIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 dalam pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu kegiatan yang harus dikuasai oleh siswa, karena dengan menulis siswa mampu mengemukakan ide, pengalamanan serta pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan menulis merupakan suatu proses kreativitas menuangkan gagasan ataupun ide yang ada di dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan dengan tujuan tertentu. Menurut Barus (2010:01), menulis ialah rangkaian kegiatan mengungkapkan dan menyampaikan gagasan atau pikiran dengan bahasa tulis kepada pembaca sehingga pembaca dapat memahaminya. Kemampuan menulis merupakan salah satu kegiatan yang kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan menulis tidak datang secara tiba-tiba dan tidak pula milik orang-orang berbakat, melainkan dibutuhkan proses belajar dan berlatih. Latihan menulis berawal dari tulisan yang sederhana ke tulisan yang lebih kompleks. Menurut Kurniawan (2015:39), mengatakan bahwa dengan menulis siswa bisa menyampaikan ide/gagasannya melalui bahasa tulis. Menulis pun menjadi keterampilan berbahasa yang tinggi karena menulis menunjukkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap ilmu pengetahuan. Tarigan (2005:3), mengatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Kegiatan menulis jika dilakukan terus menerus akan menghasilkan sebuah tulisan yang baik dan menarik. Keterampilan menulis tidak akan dikuasai hanya 1

2 melalui teori saja, tetapi untuk menghasilkan tulisan yang tersusun dengan baik, harus melalui latihan dan praktek yang teratur sehingga menciptakan tulisan yang terorganisasi dengan baik. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa menulis dapat diartikan sebagai komunikasi untuk menyampaikan ide atau gagasan tertentu kepada pembaca, sehingga ide itu sampai kepada pembaca secara efektif. Penyampaian itu dapat melalui sebuah tulisan atau lambang-lambang suatu grafik yang menggambarkan pikiran, pendapat dan juga perasaan yang dimiliki seseorang. Kurikulum 2013 yang diberlakukan oleh perintah juga menghendaki terwujudnya kemampuan siswa dalam menulis teks. Dalam kurikulum 2013, jenis-jenis pembelajaran berbasis teks yang harus dikuasai siswa yaitu: teks deskripsi, teks prosedur kompleks, laporan observasi, teks eksplanasi, teks eksposisi, dan teks anekdot. Materi menulis dalam kurikulum 2013 untuk siswa kelas X yaitu K.D 4.2 Memproduksi teks eksposisi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Menurut Kosasih (2014:21), teks eksposisi dapat diartikan sebagai karangan yang menyampaikan argumentasi dengan tujuan untuk meyakinkan orang lain, dalam pengembangannya teks eksposisi mengemungkakan fakta, contoh-contoh, gagasan penulisnya ataupun pendapat-pendapat para ahli. Masalah yang menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai, salah satunya yaitu rendahnya kemampuan siswa dalam menulis. Penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa disampaikan oleh Aritonang dalam jurnal (2009:32), Pembelajaran menulis sulit dilakukan oleh guru, karena kemampuan guru yang belum memadai dalam hal pengetahuan maupun cara mengajarkannya.

3 Kegiatan menulis teks khususnya menulis teks eksposisi bukanlah sebuah materi pembelajaran yang bisa diceramahkan begitu saja oleh guru. Karakteristiknya sebagai sebuah kemampuan membuatnya menjadi pengetahuan individual yang harus dipraktekkan. Oleh karena itu, guru harus bisa kreatif dalam kegiatan belajar mengajar supaya siswa mampu menguasai materi terkhusus dalam menulis teks eksposisi sehingga kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi sesuai dengan yang diharapkan. Kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi kenyataannya belum sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Swasta Nusantara Labuhan Ruku hasil belajar dalam menulis teks eksposisi siswa berada pada kategori cukup dengan rata-rata 65, sedangkan KKM adalah 75. Selain itu, dalam pengamatan saya saat observasi awal, bahwa hasil keterampilanan topik tulisan sehingga gagasan yang terungkap cenderung tidak jelas, tulisan siswa yang terlalu pendek dan cenderung menggunakan kata yang terus berulang mengasumsikan kosakata yang dimiliki siswa juga masih sedikit. Hal tersebut diperkuat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Winda Sriani SMA Negeri 2 Medan dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Dari hasil penugasan penulis teks eksposisi hasil yang diperoleh nilai rata-rata siswa 67, sedangkan KKM 75. Guru sebagai fasilitator hendaknya dapat mengubah model pembelajaran yang konvensional agar siswa tertarik untuk mempelajari dan mudah memahamainya

4 sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehubungan dengan upaya untuk mempermudah pembelajaran maka media pembelajaran pun sangat mempengaruhinya. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat mempermudah guru menyampaikan suatu informasi. Oleh karena itu untuk menciptakan suasana belajar aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Kurniawan (2015:70), media ini berkaitan dengan sarana, alat atau bahan yang digunakan dalam pembelajaran. Media ini digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan sebagai bahan, sarana, dan alat bantu dalam memahami materi belajar. Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan, karena sudah seharusnya gurulah yang menghadirkan media dikelasnya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang akan diberikan oleh guru kepada anak didik salah satunya dengan menghadirkan media gambar berseri. Menurut Sadiman (2010:209), media gambar berseri merupakan peniruandari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa serta ukuran relatif terhadap lingkungan. Sedangkan menurut Darisman (2010), gambar berseri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan antara gambar yang satu dengan gambar yang lainnya. Gambar seri adalah rangkaian gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Setiap gambar menceritakan bagian dari cerita tersebut. gambar tersebut dapat disusun secara urut sehingga membentuk sebuah

5 cerita yang runtut. Langkah pertama mengurutkan gambar seri adalah menemukan judul cerita dalam gambar seri tersebut. setelah menemukan judul gambar seri tersebut, selanjutnya adalah menentukan peristiwa pertama yang mungkin terjadi dalam gambar tersebut selanjutnya, menentukan peristiwa yang lain yang disusun secara logis sehingga membentuk cerita yang runtut. Ada beberapa data yang mendukung bahwa media gambar berseri sangat efektif dalam meningkatkan minat dan menguasai materi pembelajaran yaitu penelitian yang sudah dilakukan oleh: Ayub dengan judul Penggunaan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menulis Karangan Jenis Narasi Di Kelas IV SD Negeri No. 101897 Kiri Hulu Kecamatan Tanjung Morawa. Hasil dari penelitian Ayub dikatakan media pembelajaran gambar berseri sangat berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks eksposisi. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa sebelum menggunakan media pembelajaran gambar berseri sebesar 14,76 meningkat dengan menggunakan media pembelajaran gambar berseri sebesar 16,66. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media gambar berseri berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks eksposisi. Selanjutnya didukung dari hasil penelitian Universitas Negeri Medan, Irma Soraya dengan judul Pengaruh Media Berseri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Hasil penelitianya bahwa media gambar berseri berpengaruh positif pada pemahaman materi pembelajaran. Dengan kata lain, media pembelajaran gambar berseri berfungsi untuk merangsang siswa agar

6 pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi bermakna dengan menggunakan gambargambar berseri. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk menjadikan permasaalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti. Adapun judul yang dipilih sesuai permasalahan tersebut yaitu Efektivitas Penggunaan Media Gambar Berseri Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Nusantara Labuhan Ruku Tahun Pembelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut. 1. Kemampuan siswa dalam menulis teks masih tergolong rendah 2. Minimnya pengetahuan siswa dalam menulis teks 3. Siswa sulit menuangkan ide dan gagasannya ke dalam tulisan 4. Media yang diterapkan guru dalam pembelajaran masih kurang efektif C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini terarah, maka perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian memilih menggunakan media pembelajaran gambar berseri. Media ini dinilai dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut.

7 1. Bagaimana kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Swasta Nusantara Labuhan Ruku sebelum menggunakan media gambar berseri? 2. Bagaimana kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Swasta Nusantara Labuhan Ruku sesudah menggunakan media gambar berseri? 3. Apakah ada efektivitas penggunaan media gambar berseri terhadap kemampuan menulis teks eksposisi oleh siswa kelas X SMA Swasta Nusantara Labuhan Ruku? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi siswa sebelum menggunakan media gambar berseri. 2. Mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi siswa sesudah menggunakan media gambar berseri. 3. Mengetahui efektivitas media gambar berseri terhadap kemampuan menulis teks eksposisi. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah. 1. Manfaat bagi Guru a. hasil penelitian dapat membantu guru memperbaiki pembelajaran keterampilan menulis.

8 b. dapat menambah wawasan pemahaman guru mengenai pembelajaran menulis teks eksposisi dengan gambar berseri, implementasinya dalam pembelajaran menulis di kelas. 2. Manfaat bagi Siswa a. dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa khususnya kegiatan keterampilan menulis karangan b. dapat meningkatkan hasil belajar siswa