PELAPORAN PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH Oleh: Cahya Tri Wulan Pepustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam satuan pendidikan formal dilingkungan pendidikan, yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan. Sekolah wajib memiliki perpustakaan sebagaimana diamanatkan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Pasal 23 ayat (1) Undang -Undang Nomor 43 Tahun 2007 menyatakan bahwa setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan (Syarif Bando : 2014). Perpustakaan yang termasuk dalam pengertian perpustakaan sekolah adalah Perpustakaan Sekolah Dasar (SD), Perpustakaan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Perpustakaan Sekolah Menengah Atas (SMA), Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah (MTs), Perpustakaan Madrasah Aliyah (MA), Perpustakaan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dan lainlain sesuai jenjang dan bentuk satuan Pendidikan lain yang sederajat. Perpustakaan sekolah bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan minat baca, literasi informasi, bakat dan kecerdasan (intelektual, emosional dan spiritual) peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mendukung tujuan Pendidikan nasional melalui penyediaan sumber belajar. Bagan organisasi perpustakaan sekolah pada semua tingkatan sekolah umumnya terdiri dari : Dinas Pendidikan Kab./Kota, Kepala sekolah, Kepala Perpustakaan Sekolah, dan Bagian layanan teknis pengelola perpustakaan. Dinas pendidikan diharapkan dapat membina dan mengembangkan perpustakaan sekolah, kepala sekolah bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan perpustakaan sekolah yaitu penerbitan SK perpustakaan, Kepala perpustakaan sekolah (pembina perpustakaan) ditunjuk berdasarkan ST atau SK Kepala Sekolah guna membimbing pengelola perpustakaan dan selanjutnya Tenaga Layanan Teknis Perpustakaan yang merupakan pustakawan/pengelola perpustakaan sekolah adalah orang yang bertanggung jawab langsung terhadap Kepala Perpustakaan Sekolah dalam penyelenggaraan perpustakaan. Pengelola perpustakaan sekolah berkewajiban membuat laporan rutin untuk melaporkan keadaan administrasi dan penyelenggaraan perpustakaan. Untuk mempermudah dalam penyusunan laporan, perpustakaan minimal harus memiliki 3 (tiga) buku besar, yaitu: Buku Inventaris, adalah buku yang memuat data koleksi bahan pustaka perpustakaan. Contoh buku inventaris: Buku Pengunjung, adalah buku yang memuat data anggota yang berkunjung ke perpustakaan. Contoh buku pengunjung: Buku Peminjaman adalah buku yang digunakan untuk mendata anggota yang akan meminjam buku perpustakaan. Contoh buku peminjaman:
Selain ketiga buku besar di atas, perpustakaan sekolah juga hendaknya membuat beberapa laporan yang disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan, Jenis Laporan Perpustakaan tersebut meliputi : 1. Laporan Keuangan, memuat informasi tentang penerimaan dan pengeluaran di perpustakaan, berikut adalah contoh laporan keuangan perpustakaan sekolah: 2. Laporan Keanggotaan, memuat informasi tentang siswa yang mendaftar menjadi anggota perpustakaan. Biasanya sebagian besar sekolah keanggotaan perpustakaan siswa aktif berdasarkan kartu siswanya, namun jika tidak bisa dibuatkan laporan keanggotaan seperti gambar berikut: 3. Laporan Pengunjung, memuat informasi rekapan pengunjung perpustakaan. Laporan ini wajib dibuat guna menunjukkan statistik pengunjung perpustakaan pada tiap bulan maupun tahunnya. Berikut adalah contoh laporan pengunjung perpustakaan: 4. Laporan Peminjaman, memuat informasi rekapan peminjaman buku di perpustakaan, berikut adalah contoh laporan peminjaman:
5. Laporan Pengembalian, memuat informasi rekapan pengembalian buku di perpustakaan, berikut adalah contoh laporan pengembalian: 6. Laporan Denda, jika perpustakaan menerapkan sistem denda maka perpustakaan wajib membuat pelaporannya, berikut adalah contoh laporan denda perpustakaan: 7. Laporan koleksi, laporan koleksi memuat informasi tentang koleksi yang dimiliki perpustakaan. Laporan biasanya dibuat berdasarkan jenis koleksi yang dimiliki ataupun nomor kelas buku (DDC) dilengkapi dengan jumlah judul dan eksemplar yang dimiliki. Berikut adalah contoh laporan koleksi berdasarkan jenis koleksi dan berdasarkan bagan nomor kelas DDC: No Jenis Koleksi Jumlah Judul Jumlah Eksemplar 1. Buku Teks/Paket 307 13428 2. Buku Non Teks 5202 11665 3. Buku Referensi 1257 3417 4. Buku Fiksi 658 1152 5. Majalah 58 1406 6. Surat Kabar 1 31 7. Kliping 0 0
8. Kaset Video 6 14 9. Kaset Tape Recorder 75 75 10. Peta 45 45 11. VCD 65 81 JUMLAH 7674 31314 Berdasarkan bagan DDC KELA FIKS JUMLA 000 100 200 300 400 500 600 700 800 900 S I H JUDU L 361 269 388 625 254 463 812 328 781 620 673 5574 EKS. 800 388 1403 2440 2134 4466 1528 578 1033 1767 1170 17707 Selain laporan koleksi diatas, keadaan koleksi juga hendaknya dilaporkan. Berikut adalah contoh Laporan Keadaan Koleksi : 8. Laporan perawatan koleksi, setelah membuat laporan keadaan koleksi biasanya ditindaklanjuti dengan perawatan koleksi untuk koleksi yang rusak, berikut adalah contoh laporan perawatan koleksi: Dalam penyajian laporan selain menggunakan tabel hendaknya dilengkapi dengan grafik statistik guna mempresentasikan data dengan lebih baik dan mudah dicermati. Terutama untuk data tahunan. Periode pelaporan perpustakaan biasanya adalah Laporan per bulan (bulanan), Laporan triwulan, Laporan semester, dan Laporan per tahun (tahunan). Sebaiknya laporan perpustakaan sekolah disampaikan perbulan dan pertahun. Dan laporan tersebut di atas bersifat fleksibel dan disesuaikan kebutuhan masingmasing perpustakaan. DAFTAR PUSTAKA: Syarif Bando.2014. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.