HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRI KELAS IV SDN 018 SUNGAI KERANJI KECAMATAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJR PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN 008 TERATAK AIR HITAM KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 003 PULAU PADANG KECAMATAN SINGINGI JURNAL

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVICE BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 015 KECAMATAN SENTAJO RAYA

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAIAN SEPAKBOLA PADA TIM SMAN 3 SINGINGI HILIR KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

PENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KECEPATAN REAKSI DAN MOTIVASI TERHADAP KECEPATAN LARI JARAK PENDEK 100 METER PADA ATLET PPL PPROVINSI RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

Keywords: explosive leg muscle power, long jump style squat style

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Journal of Physical Education, Health and Sport

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

STUDI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V SMPN 5 KOPAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL. Oleh ZAINAL ABIDIN

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

THE CORRELATION EXPLOSIVE POWERLEG MUSCLES WITH SPEED OF T KICK 0N COLLEGE STUDENTS SILAT WALET PUTI PEKANBARU

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 BENGKALIS JURNAL. Oleh RANIANTI

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

TINJAUAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA TEAM SMPN 1 PANGEAN KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh YAN OKTA IRSYADI

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Oleh YOPI ANGGA SETIA Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Gumilar Mulya, M.Pd.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

PENGARUH LATIHAN FINDERS KEEPERS TERHADAP KECEPATAN LARI PADA ATLET ATLETIK KABUPATEN SIAK

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

JURNAL. Oleh YON MARYONO

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA SD NEGERI 006 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh AL AMIN

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN TERHADAPKEMAMPUAN CHEST PASS TIM BASKET SMAN 1 KUBU KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh JUNAIDI

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

JURNAL OLEH : ANOM SIGIT WICAKSONO NPM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP LARI 80 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MARAWOLA. Muhammad Nur

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

Yan Indra Siregar. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

KARYA ILMIAH. Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : HARRY PUTRANTO NIM :

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

Transkripsi:

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL Oleh JANDRI PALISON 1405166621 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2016

1 EXPLOSIVE POWER LEG MUSCLE CORELATION WITH RUNNING SPEED 60 METERS STUDENTS CLASS VII OF SMPN 3 DISTRICT OF SINGINGI Jandri Palison 1, Drs. Ramadi., S.Pd., M.Kes AIFO 2, Ardiah Juita., S.Pd, M.Pd 3 palisonjandri@gmail.com 1, mr.ramadi59@gmail.com 2, ardiah_juita@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT, The problem in this research is running speed student distance of 60 meters not maximal yet, it is suspected because of leg muscle explosive power is less than optimal. This study aims to determine the corealtional of explosive power leg muscle with running speed 60 meters students class VII SMPN 3 Singingi District. This is a correlational study by comparing the measurement results of two different variables. A sample of 30 people using purposive sampling technique. The data in this study was obtained from the measurement results using the standing broad jump test for explosive power leg muscel and the running of 60 meters. Based on the research that has been done in students class VII SMPN 3 District of Singingi obtained r = 0.425, including the category enough. Tests of significance using the formula t test Significance. From the calculation results are known t = 2.485 while t table = 1.701. So t = = 2,485> t table = 1.701. Then it can be concluded as follows: There is a significant corealtion between the explosive power leg muscle with a running speed of 60 meter class VII SMPN 3 Singingi District. Keywords : Explosive Power, Leg Muscle, Running Speed 60 meters

2 HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI Jandri Palison 1, Drs. Ramadi., S.Pd., M.Kes AIFO 2, Ardiah Juita., S.Pd, M.Pd 3 palisonjandri@gmail.com 1, mr.ramadi59@gamil.com 2, ardiah_juita@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK, Masalah dalam penelitian ini adalah tidak maksimalnya kecepatan lari siswa jarak 60 meter, hal itu diduga karena explosive power otot tungkai kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan explosive power otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter siswa kelas VII SMPN 3 Kecamatan Singingi. Penelitian ini adalah merupakan penelitian korelasional dengan membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda. Sampel sebanyak 30 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengukuran explosive power otot tungkai menggunkan tes standing broad jump dan hasil lari 60 meter. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Kecamatan Singingi didapat r = 0.425 termasuk kategori cukup. Uji signifikansi dengan menggunakan rumus Signifikansi Uji t. Dari hasil perhitungan diketahui t hitung = 2.485 sedangkan t tabel = 1,701. Jadi t hitung = = 2.485 > t table = 1,701. Maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan yang signifikan antara explosive power otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter siswa kelas VII SMPN 3 Kecamatan Singingi. Kata kunci: Explosive Power, Otot Tungkai, Kecepatan Lari 60 meter

3 PENDAHULUAN Olaharaga merupakan berbagai aktivitas jasmani yang dilakukan manusia dalam bentuk permainan dan perlombaan dalam rangka memperoleh rakreasi atau kesenangan. Selain itu olahraga dapat menjadi alat pemersatu bangsa, karena tidak ada perbedaan ras dan golongan. Kemudian olahraga juga dapat turut menunjang pembangunan mental dan karakter bangsa yang kuat, lewat filosofi yang lahir darinya jenis olahraga apa pun itu yaitu fairplay. Belum lagi nilai-nilai lainnya, seperti kedisiplinan, semangat pantang menyerah, bangkit dari kekalahan, jiwa karsa yang tinggi, kerjasama, kompetisi sportif, dan memahami ada aturan yang berlaku. Pentingnya pembinaan keolahragaan Nasional tertuang dalam Undangundang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (2006:41) dijelaskan bahwa Sistem keolahragaan nasional merupakan keseluruhan subsistem keolahragaan yang saling terkait secara terencana, terpadu dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional. Subsistem yang dimaksud, antara lain, perilaku olahraga, organisasi olahraga, dana olahraga, prasarana dan sarana olahraga, peran serta masyarakat, dan penunjang keolahragaan termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, dan industri olahraga. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif terhadap siswa. Pendidikan jasmani diberikan untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan jiwa dan raga serta kekelarasan antara perkembangan kecerasan otak dan keterampilan jasmani, maka disekolah-sekolah di seluruh tanah air tercinta diberikan pendidikan jasmani. Salah satu pendidikan jasmani adalah atletik yang diberikan mulai dari sekolah dasar sampai keperguruan tinggi. Di sekolah dasar pelajaran pendidikan atletik, termasuk mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan adalah lari 60 meter. Lari adalah aktivitas fisik melakukan gerakan langkah maju dengan kecepatan, sedangkan kecepatan adalah kemampuan seseorang dapat melakukan dengan kaki, gerakan sejenis yang banyak dalam waktu yang singkat. Dengan demikian kecepatan lari adalah kemampuan seseorang dapat memindahkan tubuh dengan gerakan langkah maju mencapai jarak tertentu dalam waktu yang singkat. Pada lari 60 meter, faktor pendukung utamanya adalah kecepatan. Oleh karena itu kecepatan dalam melakukan suatu gerak ditentukan oleh berbagai faktor. faktor motoris yang mempengaruhi kecepatan terdiri atas kekuatan, kecepatan reaksi, kontraksi, relaksasi dan koordinasi otot serta Explosive power otot tungkai. Selain kecepatan faktor pendukung lainnya dalam berlari adalah kekuatan otot tungkai yang baik, kemudian diperlukan juga kelincahan dalam

4 gerak dari faktor diatas dalam penelitian ini penulis hanya ingin mengetahui kontribusi faktor Explosive power otot tungkai dengan kecepatan lari, karena Explosive power otot tungkai memegang peranan penting dalam kecepatan berlari seseorang. Lari jarak pendek (sprint) faktor pendukung utamanya adalah kecepatan. Oleh karena itu kecepatan dalam melakukan suatu gerak ditentukan oleh berbagai faktor. Sifat motoris yang mempengaruhi kecepatan terdiri atas: kekuatan, reaksi, kontraksi, relaksasi dan koordinasi otot serta explosive power otot tungkai. Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada pertandingan/kegiatan O2SN siswa SMPN 3 Kecamatan Singingi, ditemukan permasalahan yaitu hasil lari 60 meter siswa belum optimal, hasil lari masih jauh dibawah rata-rata peserta lomba. Kurang optimalnya kemampuan lari ini dikarenakan beberapa faktor seperti kecepatan reaksi, explosive power otot tungkai, daya tahan, keseimbangan, dan latihan yang efektif. Dari permasalahan yang telah di kemukakan di atas oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Explosive Power Otot Tungkai Dengan Kecepatan Lari 60 Meter Siswa Kelas VII SMPN 3 Kecamatan Singingi. Power atau daya ledak disebut juga sebagai kekuatan eksplosif (Pyke & Watson, 1978). Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Batasan yang baku dikemukakan oleh Hatfield (1989) yaitu: power merupakan hasil perkalian antara gaya (force) dan jarak (distance) dibagi dengan waktu (time) atau dapat juga power dinyatakan sebagai kerja dibagi waktu (Kirkendall, 1987). Dengan demikian tes yang bertujuan untuk mengukur power seharusnya melibatkan komponen gaya, jarak, dan waktu.ismaryati (2008: 59) Sajoto (1995: 8) menyatakan daya otot (muscular power) adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek pendeknya. Daya ledak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya ledak otot tungkai atau Eksplosive Power otot tungkai yaitu merupakan kekuatan otot tungkai dalam mengatasi tahanan atau beban dalam suatu gerakan utuh dengan kecepatan yang singkat. Lebih Ismaryati (2008: 59) membedakan power menjadi dua, yaitu power siklis dan asiklis. Pembedaan jenis ini dilihat dari segi kesesuaian jenis gerakan atau keterampilan gerak. Dalam kegiatan olahraga power tersebut dapat dikenali dari perannya pada suatu cabang olahraga. Cabang-cabang olahraga yang lebih dominan power asiklisnya adalah melempar, menolak, dan melompat pada atletik, unsurunsur gerakan senam, beladiri, loncat indah, dan permainan. Sedangkan olahraga seperti lari cepat, dayung, renang, bersepeda, dan yang sejenis lebih dominan power siklisnya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi daya ledak otot adalah kecepatan kontraksi otot yang terkait. Daya ledak juga ditentukan oleh factor koordinasi

5 inter-intra otot. Koordinasi inter adalah koordinasi antara otot-otot yang sinergis, sedangkan koordinasi otot intra adalah koordinasi antara serabut-serabut didalam otot. Selain itu faktor lainnya yang dapat mempengaruhi daya ledak otot adalah posisi sudut kerja persendian yang dapat mempengaruhi kekuatan dan kecepatan kontraksi otot (Sajoto, 1995:8). Upaya peningkatan kondisi fisik dengan tujuan utama meningkatkan daya ledak, kekuatan, kecepatan kontraksi otot dan rasangan saraf secara efektif adalah dengan menggunakan beban sedang dan bersifat isotonic. Salah satu meningkatkan daya ledak dengan cara mengembangkan kekuatan dan kecepatan secara bersama-sama ialah dengan latihan pliometrik. Pliometrik adalah suatu latihan yang memiliki ciri kusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat merupakan respon dari pembebanan dinamik atau regangan yang cepat dari otot-otot yang terlibat. Latihan ini disebut juga dengan stretch reflex atau miotatik reflex atau muscle spindle reflex. Sebagian besar latihan ini kusus melibatkan otot panggul dan tungkai, karena kelompok otot ini secara nyata merupakan pusat power dari gerakan olahraga dan memiliki keterlibatan yang besar dalam semua gerakan. Pliometrik merupakan salah satu metoda latihan yang terbaik guna meningkatkan daya ledak otot tungkai dalam olahraga (Sajoto, 1995:36). Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa daya ledak merupakan hasil perpaduan dari kekuatan dan kecepatan kontraksi, daya ledak merupakan salah satu dari komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktivitas yang sangat berat karena dapat menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh seseorang dapat melempar, seberapa cepat seseorang dapat berlari dan lainnya. Dua unsur penting yang menentukan kualitas daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan. Sprint atau lari cepat merupakan salah satu nomor lomba dalam cabang olahraga atletik. Sprint atau lari cepat merupakan semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh. Sampai dengan jarak 400 meter masih digolongkan dalam lari cepat atau print. Menurut Tinsowati Tamat (2001; 2.29) pada dasarnya gerakan lari itu untuk semua jenis sama. Namun dengan demikian dengan adanya perbedaan jarak tempuh, maka sekalipun sangat kecil terdapat pula beberapa perbedaan dalam pelaksanaannya. Sedangkan yang dimaksud dengan perbedaan atau pembagian jarak dalam nomor lari adalah lari jarak pendek (100 400 meter), lari menengah (800 1500 meter), lari jauh (5000 meter atau lebih). Lari jarak pendek atau sprint adalah semua jenis lari yang sejak start ampai finish dilakukan dengan kecepatan maksimal. Beberapa faktor yang mutlak menentukan baik buruknya dalam sprint ada tiga hal yaitu start, gerakan sprint, dan finish. Kemampuan siswa dalam lari cepat akan ditingkatkan melalui metode komando. Hal ini diperkuat oleh Supandi (1992:24) bahwa proses pembelajaran dalam metode ini sepenuhnya di dominasi guru.

6 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian korelasional yaitu suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. ( Arikunto, 2006:273). Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 3 Kecamatan Singingi. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 3 Kecamatan Singingi. Berdasarkan data dilapangan jumlah siswa yang terdapat di Kelas VII SMPN 3 Kecamatan Singingi adalah 55 siswa. Agar sampel data penelitian ini homogen, maka peneliti mengambil sampel pada siswa putra saja dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 30 orang pada siswa kelas VII. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengukuran explosive power otot tungkai menggunakan tes standing broad jump dan tes lari 60 meter. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Uji kenormalan data merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji data yang diperoleh dari hasil penelitian terdistribusi normal atau tidak. Apabila berditribusi normal, maka untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dapat digunakan statistik parametrik (dalam hal ini adalah analisis regresi). Berkaitan dengan pengujian kenormalan data ini digunakan uji Liliefors, apabila diperoleh probabilitas lebih besar dari taraf kesalahan yang digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan normalitas data diketahui bahwa data Explosive Power Otot Tungkai = LoMax 0,131 dan data Kecepatan Lari 60 Meter = LoMax 0,097 dengan L tabel untuk keduanya adalah = 0,161. Berdasarkan hal tersebut maka diketahui bahwa Lo max < L tabel dengan demikian maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. 1. Explosive Power Otot Tungkai Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi Setelah melakukan pengukuran Explosive Power Otot Tungkai Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi didapatkan distribusi frekuensinya T score sebanyak 6 kelas interval dengan panjang kelas intervalnya adalah 11. Pada kelas pertama dengan rentang 141-152 ada 2 orang, pada kelas kedua dengan rentang 153-164 ada 1 orang, pada kelas ketiga dengan rentang 165-176 ada 15 orang, pada kelas keempat dengan rentang 177-188 ada 8 orang, pada kelas kelima dengan rentang 189-200 ada 3 orang, pada kelas keenam dengan rentang 201-212 ada 1 orang. Untuk lebih jelasnya dapar dilihat pada table berikut:

7 Tabel 1. Distribusi Frekuensi T Score Explosive Power Otot Tungkai Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1 141-152 2 6.67% 2 153-164 1 3.33% 3 165-176 15 50.00% 4 177-188 8 26.67% 5 189-200 3 10.00% 6 201-212 1 3.33% Jumlah 30 100% Kemudian dari data pengukuran Explosive Power Otot Tungkai Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi bahwa nilai T score yang tertinggi adalah 203, nilai terendah adalah 141, nilai mean (rata-rata) adalah 176, nilai median (nilai tengah) adalah 176 dan nilai modus (nilai yang sering muncul) adalah 172, serta nilai Standar Deviasinya (SD) adalah 12.26. Tabel 2. Data T Score Explosive Power Otot Tungkai Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi mean 176 median 176 modus 172 SD 12.26 max 203 min 141 Data yang tertuang pada tabel 1 di atas juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram berikut ini. 15 10 5 0 2 141-152 Standing Boardjump 1 153-164 15 165-176 8 177-188 3 189-200 1 201-212 Gambar 1. Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Data Explosive Power Otot Tungkai Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi

8 2. Kecepatan Lari 60 Meter Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi Setelah melakukan pengukuran Kecepatan Lari 60 Meter Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi didapatkan distribusi frekuensinya T score sebanyak 6 kelas interval dengan panjang kelas intervalnya adalah 6. Pada kelas pertama dengan rentang 4.53-5.19 ada 2 orang, pada kelas kedua dengan rentang 5.20-5.86 ada 5 orang, pada kelas ketiga dengan rentang 5.87-6.53 ada 7 orang, pada kelas keempat dengan rentang 6.54-720 ada 8 orang, pada kelas kelima dengan rentang 7.21-7.87 ada 1 orang, pada kelas keenam dengan rentang 7.88-8.54 ada 7 orang. Untuk lebih jelasnya dapar dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Distribusi Frekuensi T Score Kecepatan Lari 60 Meter Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi No Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1 4.53-5.19 2 6.67% 2 5.20-5.86 5 16.67% 3 5.87-6.53 7 23.33% 4 6.54-7.20 8 26.67% 5 7.21-7.87 1 3.33% 6 7.88-8.54 7 23.33% Jumlah 30 100% Kemudian dari data pengukuran Kecepatan Lari 60 Meter Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi bahwa nilai T score yang tertinggi adalah 8.43, nilai terendah adalah 4.53, nilai mean (rata-rata) adalah 6.76, nilai median (nilai tengah) adalah 6.79 dan nilai modus (nilai yang sering muncul) adalah 7.10 serta nilai Standar Deviasinya (SD) adalah 1.09. Tabel 4. Data T Score Kecepatan Lari 60 Meter Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi mean 6.76 median 6.79 modus 7.10 SD 1.09 max 8.43 min 4.53 Data yang tertuang pada tabel 3 di atas juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram berikut ini.

9 10 0 2 5 7 8 Lari 60 Meter 4.53-5.19 5.20-5.86 5.87-6.53 6.54-7.20 7.21-7.87 7.88-8.54 1 7 Series1 Gambar 2. Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Data Kecepatan Lari 60 Meter Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi B. Analisis Data Pada penelitian ini, data hasil penelitian yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Yang menjadi variabel X adalah explosive power otot tungkai dan yang menjadi variabel Y adalah kecepatan lari 60 meter. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y atas X adalah Y = 0.11 + 0,04 X. Persamaan tersebut memberi arti bahwa kenaikan variabel X sebesar 0,04 diikuti pula oleh variabel Y sebesar 0.11. Dengan kata lain X memiliki hubungan yang berarti dengan Y. Untuk uji linearitas regresi dengan analisis varians diperoleh nilai F hitung sebesar 6.177 Pada tabel distribusi F ternyata F (5%) = 4.20, atau 6.177>4.20 hal ini berarti F hitung > F tabel, artinya Ho ditolak berarti hipotesis model regresi linear diterima. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa besar nilai korelasi explosive power otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi adalah 0,425. Setelah angka korelasi didapat, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus Signifikansi Uji t. Dari hasil perhitungan diketahui t hitung = 2.485 sedangkan t tabel dengan dk=n-2=30-2=28 pada tingkat kepercayaan 95% adalah 1,701. Kriteria pengujian diterima Ho jika t hitung lebih kecil dari t tabel sedangkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa (t hitung > t tabel ) atau 2.485 > 1,701, dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu terdapat hubungan explosive power otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. diterima. C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan explosive power otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi Hal ini ditunjukkan dari hasil diuji keberartiannya menggunakan uji t diperoleh t hitung 2,88 yang lebih besar dari nilai probabilitas α = 0.05, sebesar 1,701 yang berarti signifikan.

10 Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa explosive power otot tungkai mempengaruhi kecepatan lari 60 meter. Semakin baik hubungan explosive power otot tungkai seseorang, maka kecepatan lari 60 meter akan semakin cepat, sebaliknya semakin lambat explosive power otot tungkainya, maka kecepatan lari 60 meter semakin lambat pula. explosive power otot tungkainya merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi gerak. Kecepatan lari merupakan unsur keampuan gerak yang harus dimiliki seorang pelari 60 meter sebab dengan explosive power otot tungkai yang baik, maka kecepatan dalam berlari juga akan semakin baik. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya explosive power otot tungkai yang baik maka semakin baik kecepatan lari 60 meter. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi diperoleh nilai r hitung = 0,425 > r tabel = 0,361. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: Terdapat hubungan explosive power otot tungkai dengan kecepatan lari 60 meter siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut : Perlunya siswa latihan yang dapat meningkatkan explosive power otot tungkai agar dapat meningkatkan hasil kecepatan lari 60 meter. Dalam penyusunan program latihan fisik untuk meningkatkan explosive power otot tungkai. Bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan istrumen tes yang lebih tepat. Agar melakukan penelitian yang sejenis untuk mengkaji lebih lanjut faktor-faktor lain yang termasuk dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Ismaryati.2008. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta. UNS Press Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize Suharsimi Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Depdikbud Tamat,Tisnowati dan Mirman,Moekarto,2002. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: UT U. Jonath, E. Krampel, Atletik I, Diterjemahkan oleh Soeparmo, (Jakarta : PT. Rosda Jayapura, 1987).