BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

PELAKSANAAN METODE DAKWAH MAUIDZAH HASANAH OLEH PENGASUH DALAM MENUMBUHKAN AKHLAKUL KARIMAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN AN-NUR TROSO PECANGAAN JEPARA

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Noviyanto, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Pondok Pesantren bertugas untuk mencetak manusia yang benarbenar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang

BAB I. mengandung nilai-nilai rahmatan lil alamin, artinya ajarannya bersifat universal,

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

( ). BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini dihadapkan pada tuntutan tujuan yang semakin

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru, Surabaya, 1997, hlm. 2.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan karakter dan jati diri bangsa merupakan cita-cita luhur yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Akhlak dapat merubah kepribadian muslim menjadi orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB VI PENUTUP. Menanamkan nilai mahabbatulloh dapat meningkatkan keimanan yang

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, suatu bangsa menyongsong masa depan yang lebih baik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam pendidikan sangat diutamakan dan ditekankan dalam rangka

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Rini Dwi Susanti, Strategi Pembelajaran Bahasa, NORA MEDIA ENTERPRISE, Kudus, 2011, hal. 83

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN. Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm 36.

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DIMASDJID AGUNG DARUSSALAM PALU MINGGU, 20 PEBRUARI 2011

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB I PENDAHULUAN. berdakwah ajaran agama dapat dilestarikan dan tidak akan hilang. Karena

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh : Ir. Saptawati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

POLA KEPEMIMPINAN K. H. M. THOHIR ABDULLAH, A.H DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN RAUDLOTUL QUR AN DI MANGKANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Karakter guru mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB VI PENUTUP. Kegiatan Keagamaan terhadap Akhlakul Karimah Siswa di MTsN. Aryojeding Rejotangan Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. sunyi dari segala macam lukisan dan gambaran. Manakala anak-anak itu dibiasakan

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. santri di Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang merupakan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia yakni al-qur'an dan al-hadits yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekstrakurikuler seperti yang ada di sekolah-sekolah umum, tapi merupakan salah satu

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAKTUALISASIKAN KEGIATAN DAKWAH DI GAMPONG BUKIT SEULEMAK KECAMATAN BIREM BAYEUN. Skripsi. Diajukan Oleh : ANITA

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu mata pelajaran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Andi Mappiare, Psikologi Remaja (Surabaya: Usaha Nasional 1982), h. 45

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia dapat dibedakan dengan makhluk-makhluk lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK DI PAUD IT SUNNAH BANDA ACEH. Ayi Teiri Nurtiani 1 dan Romayanti 2. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya, dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa dakwah menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama islam, tidak dapat dibayangkan apabila kegiatan dakwah mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh beberapa faktor terlebih pada era globalisasi sekarang ini, dimana berbagai informasi masuk begitu cepat dan instan yang tidak dapat dibendung lagi. 1 Oleh sebab itu masyarakat harus bisa menyaring informasi yang masuk melalui media masa yang ada. Dalam proses dakwah, da i dan strategi atau metode dakwah berada pada posisi yang saling berkaitan. Da i merupakan pengendali bagi strategi dakwah bahkan bagi unsur-unsur dakwah lainnya. Sebaliknya, meskipun dua hal yang disebut terlahir ini berada dibawah kendali da i, namun posisi dan perannya tidak kalah penting bagi keberhasilan suatu proses dakwah, bahkan sama pentingnya dengan posisi da i. perbedaannya adalah fungsi dan peranan struktur dakwah lainnya berada pada posisi sasaran, sedangkan posisi dan fungsi da i juga dapat berubah seiring dengan peran yang dimainkannya, baik dia tetap sebagai seorang da i ataupun tidak lagi berperan sebagai da i. Di dalam melaksanakan suatu kegiatan dakwah diperlukan metode penyampaian yang tepat agar tujuan dakwah tercapai. Metode dalam kegiatan dakwah adalah suatu cara yang dipergunakan oleh subyek dakwah dalam menyampaikan materi atau pesan-pesan dakwah kepada 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5 1

2 obyek dakwah. Metode dakwah di sini adalah rencana yang tersusun dan teraturnya yang berhubungan dengan cara penyajiannya. Sebagaimana sesuai penelitian yang akan kami bahas mengenai metode maudzah hasanah. Maudzah hasanah sebagai metode dakwah mengajak manusia dengan memberi pelajaran dan nasihat yang baik, yang dapat menyentuh perasaan dan dapat membangkitkan semangat untuk mengamalkan syari at islam. 2 Selain mauidzah hasanah juga bisa berupa ungkapan, perbuatan atau tindakan yang mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira, peringatan, pesan-pesan penting (wasiat) yang dapat dijadikan sebagai acuan dan panduan dalam berdakwah menuju tercapainya tujuan-tujuan dakwah. Akhlak adalah ajaran utama dalam islam, memeluk islam tanpa akhlak yang mulia adalah suatau kesalahan dan justru akan menghancurkan islam itu sendiri. Seseorang yang tidak kenal dengan islam atau tidak memeluk islam secara formal, tetapi punya akhlak yang mulia, maka ia akan dicintai oleh Allah Swt. 3 Al-Qur an dan hadist, menjadi dasar dalam pendidikan akhlak, karena keduanya merupakan sistem moral yang bertitik pada ajaran Islam. Al-Qur an mengajarkan umatnya untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan buruk karena al qur an adalah firman Allah yang kebenarannya mutlak untuk diyakini, sedang hadist merupakan cerminan akhlak mati yang berupa perbuatan, ucapan dan penetapan (taqrir) yang harus diikuti dan diteladani. Nabi Muhammad SAW. Diutus Allah unuk menyempurnakan Akhlak manusia. Beliau lahir dan tumbuh di masyarakat Arab jahiliyah yang berakhlak buruk dan tidak beradab Rasulullah SAW. Diutus untuk mengajar dan mendidik masyarakat agar berakhlak sesuai dengan ajaran Islam, akhlak yang baik menurut Islam antara lain; sabar, mawas diri, 2 Tata Sukayat, 2009, Quantum Dakwah, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 42 3 M. Solihin, 2005, Akhlak Tasawuf, Nuansa, Bandung, hlm. 145

3 hormat terhadap orang tua, slalu menjaga tali silaturahmi teguh pendirian, jujur, simpati, dan rela berkorban. Rasulullah mengajar dengan memberi teladan, apapun yang Allah perintahkan, pastilah Rasulullah yang melakukan pertama kali. Selain itu Rasulullah mengajar umatya dengan pembiasaan. Penulis menyebutnya teori moral atau akhlak, karena dari situ bisa ditarik berbagai metode untuk membangun karakter dan moral masyarakat salah satunya dengan metode dakwah mauidzah hasanah. Metode mauidzah hasanah dalam menumbuhkan akhlakul karimah bisa dalam bentuk nasihat, bimbingan, tabsyir (menggembirakan), tanzir (peringatan), wasiat, dan kisah kisah atau ajaran dakwah melalui proses bertutur kata atau bercerita tentang masa lalu, sekarang dan yang akan datang yang sarat dengan nilai-nilai edukasi atau mengandung ibrah yang bias dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Pesantren atau pondok pesantren adalah Sekolah Islam berasrama (islamic boarding school). Para pelajar pesantren (disebut sebagai santri) belajar pada sekolah ini, sekaligus tinggal pada asrama yang disediakan oleh pesantren. Pesantren dalam proses perkembangannya masih tetap disebut sebagai suatu lembaga keagamaan yang mengajarkan, mengembangkan dan mengajarkan ilmu agama islam. Dengan segala dinamikanya pesantren dipandang sebagai lembaga yang merupakan pusat dari perubahan-perubahan masyarakat lewat kegiatan dakwah islam, seperti tercermin dari berbagai pengaruh pesantren terhadap perubahan dan pengembangan individu, sampai pada pengaruhnya terhadap politik diantara para pengasuhnya dan pemerrintah. Pesantren sebagai lembaga pendidikan islam yang memberikan pengajaran agama islam, tujuannya tidak semata-mata memperkaya pikiran santri dengan teks-teks dan penjelasan yang islami, tetapi untuk meninggikan moral, melatih dan mempertinggi semangat, menghargai nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan, mengajarkan sikap tingkah laku yang

4 jujur dan bermoral, dan menyiapkan murid untuk hidup sederhana dan bersih hati. Setiap murid diajar agar menerima etik agama di atas etik-etik yang lain. 4 Berdasarkan masalah diatas maka penulis berusaha membahas menegenai seberapa besar tingkat pelaksanaaan metode dakwah mauidzah hasanah dalam menumbuhkan ahklaqul karimah di pondok pesantren An- Nur Ttroso Pecangaan Jepara. B. Fokus Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengarah pada beberapa fokus penlitian, agar supaya penelitian tidak jauh melebar kemana-mana, maka perlu adanya fokus penelitian. Fokus penelitian disini mengarah pada pelaksanaan metode dakwah mauidzah hasanah dalam menumbuhkan akhlakul karimah santri di Pondok Pesantren An-Nur Troso Pecangaan Jepara. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pelaksanaan metode dakwah mauidzah hasanah dalam meningkatan akhlakul karimah santri di Pondok Pesantren An-Nur Troso Pecangaan Jepara? 2. Bagaimana akhlak santri di Pondok Pesantren An-Nur Troso Pecangaan Jepara? 3. Apa kendala dalam pelaksanaan metode dakwah mauidzah hasanah dalam menumbuhkan akhlakul karimah santri di Pondok Pesantren An-Nur Troso Pecangaan Jepara? 4 Qodri Abdillah Azizy, 2002, Dinamika Pesantren dan Madrasah, Pustaka pelajar offset, Semarang, hlm. 39-44

5 D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan metode dakwah mauidzah hasanah dalam menumbuhkan akhlakul karimah santri di Pondok Pesantren An-Nur Troso Pecangaan Jepara 2. Untuk mengetahui akhlak santri di Pondok Pesantren An-Nur Troso Pecangaan Jepara 3. Untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan metode dakwah mauidzah hasanah dalam menumbuhkan akhlakul karimah santri di Pondok Pesantren An-Nur Troso Pecangaan Jepara E. Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut; 1. Secara teoritis a. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan dan referensi keagamaan untuk pengembangan ilmu pengetahuan Agama, terutama dalam hal pelaksanaan metode dakwah mauidzah hasanah yang baik dan benar 2. Secara praktis a. Bagi peneliti dapat mengamalkan ilmu ini untuk sesama, jika menumbuhkan akhlak yang baik itu bisa dengan metode maudzah hasanah. b. Bagi Pondok Pesantren dapat memberikan sumbangan ilmu tentang mauidzah hasanah guna menumbuhkan kualitas pendidikan islam. c. Bagi praktisi dakwah dapat menjadi tambahan pelajaran mengenai cara-cara berdakwah metode mauidzah hasanah.