BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan tingkat ekonomi di Indonesia menyebabkan banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. contohnya wajah dan leher (Wolff et al., 2008). Lesi melasma ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Yunani, melas yang berarti hitam. Melasma merupakan kelainan hiperpigmentasi didapat, berupa

I. PENDAHULUAN. World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. muda sampai coklat tua mengenai area yang terpajan sinar. pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dan dagu. 2

BAB I PENDAHULUAN. laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki dapat jatuh dan bertekuk lutut di

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan suatu organ yang berada pada seluruh permukaan luar

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KRIM I M P EMU M TI T H I Bleaching Cream Dra. a N. az a liln i i n w i at a y t,m,. M S. i S. i,. A, p A t p

BAB 1 PENDAHULUAN. merubah warna kulit sehingga menjadikan kulit putih bersih dan bersinar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan

Tips Menghilangkan Flek Hitam di Wajah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Komponen warna kulit manusia termasuk di dalamnya adalah melanin,

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan wrinkle/kerutan kulit, kulit yang kasar, kulit kering,

Hidrokinon dalam Kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. berwarna coklat muda sampai coklat tua, dan mengenai daerah yang sering terpajan

MEKANISME KERJA WHITENING AGENT MAKALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi

Jerawat biasanya muncul di wajah, leher, bahu, dada, punggung dan bahu, dan maaf ada juga di daerah pantat.

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmein artinya berhias. Kosmetik digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan bagi remaja dan dewasa muda merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. organ tubuh (termasuk kulit) secara perlahan untuk memperbaiki atau mengganti

BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat banyak keuntungan dari penyampaian obat melalui kulit, seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh.

Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk Nipis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit kulit yang melibatkan unit pilosebasea ditandai. Indonesia, menurut catatan Kelompok Studi Dermatologi Kosmetika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAWATAN WAJAH / FACIAL

Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda. Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

Bahan Pemutih (Bleaching Agent)

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

Nama : Fitria Intan Beladina NIM: FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB I PENDAHULUAN. pleomorfik, komedo, papul, pustul, dan nodul. (Zaenglein dkk, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan. kemajuan teknologi saat ini, diharapkan dapat mewujudkan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri.

Triple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Sebagai pelindung utama tubuh dari kerusakan fisika, kimia dan


BAB I PENDAHULUAN. Wanita dan kosmetik adalah dua hal yang saling berkaitan. Kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modern ini banyak masyarakat menggunakan alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. yang esensial dan vital (Tortora dan Derrickson, 2009). Warna kulit ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya iklan di berbagai media yang menampilkan wanita berkulit cerah

BAB I PENDAHULUAN. terkena polusi dan zat zat yang terdapat di lingkungan kita. Kulit merupakan

Written by Administrator Friday, 28 November :56 - Last Updated Friday, 28 November :20

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. atas. Akne biasanya timbul pada awal usia remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan bisa menjerumuskan ke dalam hal-hal yang negatif bagi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total.

BAB I PENDAHULUAN. manusia berbeda-beda ada yang terang, kuning langsat, sawo matang, coklat,

DAFTAR ISI. C. Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Menua Dengan Teknologi D. Pertanyaan Penelitian... 42

Iklim tropis di Indonesia menjadikan negara kita ini memperoleh sinar. matahari sepanjang tahun. Pengaruh menguntungkan dari sinar matahari adalah

The Correlation between Cosmetics Usage to Acne Vulgaris in Female Student in FKIK Muhammadiyah University of Yogyakarta

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian khusus. Cross dan Cross

Merawat Kulit Kering dan Menua

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang sangat modern untuk meningkatkan

Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne)

Data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laennec di tahun 1819, kemudian diperinci oleh Sir William Osler pada

BAB I PENDAHULUAN. punggung bagian atas. Jerawat terjadi karena pori-pori kulit. terbuka dan tersumbat dengan minyak, sel-sel kulit mati, infeksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepala, kecuali pada bibir, telapak tangan dan telapak kaki. Batang-batang

PROFIL MELASMA PADA PEREMPUAN USIA TAHUN MENGGUNAKAN LAMPU WOOD DI REJUVA SKIN & BEAUTY SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. mencerahkan kulit wajah. Pada penelitian yang telah dilakukan didapatkan fakta

DEWI TRI MAULITA J

RINGKASAN. SINTESIS, KARAKTERISASI, MEKANISME DAN UJI PREKLINIK NANOGOLD SEBAGAI MATERIAL ESENSIAL DALAM KOSMETIK ANTI AGING Titik Taufikurohmah

BAB 4 METODE PENELITIAN

Beauty From Nature

Selulit Penyebab, Mitos, dan Terapinya

Tabir surya. kulit terhadap sinar matahari sehingga sinar UV tdk dpt memasuki kulit (mencegah gangguan kulit karena radiasi sinar )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bagaimana Menjadi CANTIK dan TAMPAN Lewat Perawatan Alami

BAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BELLS PALSY DEXTRA DI RSAL. DR.RAMELAN SURABAYA

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR LAMPIRAN. xvii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sebaran usia mahasiswi yang menggunakan kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. adalah bekas lesi infeksi sekunder skabies yang sering terjadi dan

BAB I. PENDAHULUAN. Meningioma merupakan tumor otak primer yang berasal jaringan. meninges dan merupakan salah satu tumor primer yang cukup sering

PROSES ASUHAN FISIOTERAPI PADA KONDISI BELL S PALSY SINISTRA DI RSAL. DR.RAMELAN SURABAYA

Advance Toning System Dapatkah Anda mengambalikan proses penuaan?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Munculnya kerutan halus pada wajah, timbul spot-spot hitam, merupakan ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

EFEKTIFITAS PENUSUKAN TITIK ZUSANLI (ST 36) DAN TAICHONG (LR 3) PADA KASUS MELASMA IBU GURU SMPN III COLOMADU, KARANGANYAR

A. Latar Belakang Masalah. diketahui,tanpa adanya kelainan neurologic lain. Pada sebagian besar

Transkripsi:

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan tingkat ekonomi di Indonesia menyebabkan banyak masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi menengah ke atas. Hingga nilai beli terhadap sesuatu yang sekunder meningkat. Contohnya kalau zaman tahun 1980 an kebutuhan akan kosmetik bukan merupakan kebutuhan yang urgen, karena perempuan-perempuan pada zaman itu lebih berkonsentrasi pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Berbeda dengan wanita zaman sekarang di mana penampilan fisik sepertinya menjadi sesuatu yang prioritas. Hingga pemakaian kosmetik secara membabi buta pun dilakukan tanpa memperhatikan resiko dan bahaya dari kosmetik tersebut. Penggunaan bahan kimia yang berlebihan dalam bentuk kosmetik, obatobatan juga menimbulkan efek samping bagi kulit, khususnya kulit muka, sehingga akan menimbulkan gangguan pada kulit. Jenis bahan kimia tersebut seperti merkuri senyawa bismuth, fenol, hidrogen peroksida, hidrokinon dan asam azelat (Djuanda, 1993). Salah satu penyakit kulit yang mempunyai potensi dari pemakaian kosmetik yang mengandung bahan berbahaya adalah melasma. Secara umum faktor resiko terhadap terjadinya penyakit adalah di sebabkan faktor perilaku, manusia, agen penyebab dan faktor lingkungan (Natoatmodjo, 2003). Berkaitan dengan penyakit melasma, cenderung di sebabkan oleh faktor fisik

13 berupa paparan sinar matahari, dan faktor kimia seperti paparan bahan-bahan. kimia, serta faktor manusia yaitu kebiasaan penggunaan kosmetik yang mengandung bahan kimia melebihi toleransi dan berlangsung lama, kebiasaan menggunakan alat kontrasepsi yang jenis hormonal, penggunaan obat-obatan yang bersifat fototoksis, kehamilan serta faktor genetik (Fitzpatrick, et al,2005). Secara epidemiologi menurut Torok (2006) melasma lebih dominan terjadi pada wanita daripada laki-laki, pekerja yang terpapar sinar matahari biasanya pada wajah, dan leher, dan pada daerah tropis seperti Indonesia. Pengaruh globalisasi dan informasi juga mempengaruhi trend mode dan gaya.televisi tak henti-hentinya mengapdate trend mode dan tata rias baik lokal maupun yang sedang mendunia. Hal tersebut mempengaruhi nilai konsumtif wanita Indonesia akan kosmetik. Ketergantungan akan kosmetik seperti menjadi satu kesatuan dengan keharusan berpenampilan menarik. Ditambah lagi wanita di Indonesia telah banyak mengisi jajaran posisi-posisi penting di tempat-tempat vital. Contohnya menteri, direktris, sekretaris sampai dengan owner sebuah perusahaan. Peran fisioterapi pada kasus-kasus integumen memang belum terlalu banyak. Karena itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini. Sebenarnya banyak yang bisa di lakukan fisioterapi pada penanganan kasus Integumen. Modalitas fisioterapi seperti massage, ultrasound dan infra merah cukup menjanjikan hasilnya untuk penatalaksanaan kasus-kasus pada kulit, terutama kulit wajah. Massage di kenal sebagai physical treatment yang dapat

14 membuat kulit kenyal, lembut dan tampak menarik selain itu massage juga dapat membantu menenangkan saraf dan mencegah kerutan. Sedangkan infra merah di kenal sebagai alat pembantu untuk mengeringkan masker wajah pada saat facial treatment, terutama pada kulit berminyak dan terjadi peradangan seperti jerawat. Sedangkan ultrasound di kenal dengan efek micromassage yang dapat membantu proses regenerasi kolagen, dan keunikan ultrasound dapat membantu memperdalam penetrasi obat-obatan melalui proses phonophoresis yang tidak di miliki oleh disiplin ilmu yang lain. B. Identifikasi Masalah Melasma atau flek hitam adalah gangguan pigmen yang sangat sering di jumpai terutama di daerah tropis. Berupa perubahan warna kulit yang menjadi coklat atau coklat kehitaman dan banyak di jumpai pada wanita dengan perbandingan kasus pada pria 24:1. Melasma lebih sering di jumpai pada wanita, terutama pada wanita usia subur dengan riwayat sering terkena paparan sinar matahari langsung dengan inensitas yang banyak. Etiologi dari melasma adalah sinar ultra violet, hormon estrogen, progesteron dan MHS (melanin stimulasi hormon), obat-obatan, genetik, ras, kosmetik dan idiopatik. Berdasarkan gambaran klinis melasma di bedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Bentuk Sentro fasial meliputi daerah dahi, hidung, pipi bagian medial, bawah hidung serta dagu (63%) b. Bentuk Malar, meliputi daerah hidung dan pipi bagian lateral (21%) c. Bentuk Mandibular, meliputi daerah mandibula atau rahang bawah

15 Pada bentuk Sentro fasial dan bentuk malar, pasien akan sangat terganggu, terutama dalam hal penampilan. Terutama pada Sentro Fasial melasma sudah menyerupai topeng dan biasanya berwarna lebih gelap sehingga tidak bisa di tutupi dengan kosmetik lagi. Hal ini sangat mempengaruhi psikis pasien, hingga menyebabkan kurangnya rasa percaya diri. Sebenarnya melasma bisa ditangani dengan beberapa cara, yaitu: 1. Pengobatan topical a. Menggunakan Hidrokinon Dipakai pada malam hari, perubahan terlihat setelah 6-8 mingggu dan diteruskan sampai 6 bulan. Setelah penghentian pemakaian sering terjadi kekambuhan b. Asam retinoat Sebagai terapi kombinasi, dipakai pada malam hari, efek sampingnya eritema. c. Asam asetat Asam asetat 20%, dipakai selama 6 bulan akan memberikan efek yang baik, efek sampingnya panas dan gatal. 2. Pengobatan Sistemik a. Asam Askorbat/ vitamin C Vitamin C mempunyai efek merubah melonin bentuk oksida menjadi melanin bentuk reduksi yang berwarna lebih cerah dan mencegah pembentukan melanin dengan merubah DOPA kinon menjadi DOPA.

16 b. Glutation Glutation bentuk reduksi adalah senyawa slfhidril yang berpotensi menghambat pembentukan melanin dengan cara bergabung dengan ciprum dari tirosinase. 3. Tindakan khusus a. Pengelupasan Kimiawi Pengelupasan kimiawi di lakukan dengan mengoleskan krim asam glikolat 10% selama 14 hari. Setelah itu mengoleskan asam glikolat 50-70% selama 4-6 menit di lakukan setiap 3 minggu selama 6 kali. b. Bedah Laser Menggunakan Laser Q-swiched Ruby dan laser argon, dengan resiko kekambuhan bisa terjadi. C. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah penurunan melasma pada wajah dengan pemberian ultrasound? 2. Adakah penurunan melasma pada wajah dengan penambahan vitamin C pada ultrasound? 3. Adakah perbedaan penurunan melasma dengan penambahan vitamin C pada ultrasound dan dengan ultrasound?.

17 D. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Untuk mengetahui perbedaan penurunan melasma dengan penambahan Vitamin C pada Ultrasound dan dengan ultrasound. b. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui penurunan melasma pada wajah dengan pemberian ultrasound. b. Untuk mengetahui penurunan melasma pada wajah dengan penambahan vitamin C pada ultrasound E. Manfaat Penelitian 1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Manfaat untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kesehatan, bahwa ultrasound dengan metode phonophoresis dapat mempenetrasi Vitamin C ke dalam lapisan epidermis hingga mengurangi atau mengatasi permasalahan melasma pada kulit wajah. 2. Praktisi Manfaat bagi fisioterapi adalah untuk memberikan sumbangan informasi atau masukan untuk meningkatkan profesionalisme bagi fisioterapis tentang penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi melasna pada kulit wajah.

18 3. Manfaat untuk institusi Sebagai sarana pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik di lingkungan pendidikan fisioterapi. Untuk memahami serta melaksanakan proses fisioterapi dengan modalitas yang ada. 4. Manfaat untuk pendidikan Manfaat untuk pendidikan, menambah referensi untuk bahan bacaan, terutama di bidang integument 5. Peneliti Manfaat bagi penulis sebagai wawasan dan pemahaman tentang kondisi melasma pada kulit wajah dan cara mengatasinya.