SKRIPSI DYAH INDRAWATI PENYALURAN BANTUAN LIKUIDITAS BANK INDONESIA (BLBn SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN LIKUIDITAS PERBANKAN.----------- MILia PI!ItPUITAKAAI't VNIYI!RSITA' AIItLANOOA SURABAYA '--- FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AlRLANGGA SURABAYA 1999
PENYALURAN BANTUAN LIKUIDITAS BANK INDONESIA (BLBn SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN LIKUIDITAS PERBANKAN SKRIPSI DIAJUKAN GUNA MELENGKAPI TUGAS.:rUGAS DAN MEMENUHI SYARAT-SYARAT UNTUK MENCAPAI GELAR SARJ~NA HUKUM Kt I~' s,. 190, 14. ~. Penyusun, Dr. Mach.iinaeni. S.H. MS. NIP. 130604 270 Dyah Indrawati NIM. 039514189 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AlRLANGGA SURABAYA 1999
Telah diuji pada tanggal: 13 Januari 1999. Tim Penguji Skripsi : 1. Ketua : Sri Handajani. S.H., M.Hum. 2. Anggota : 1. Dr. Moch. Isnaeni, S.H., MS. 2. Yohanes Sogar Simamora, S.H., M.Hum. / 3. Ago' Yudba Hemoko, S.H., MH. 4. Lisman. S.H., MS.
BABIV PENUTUP 1. KESIMPULAN a. Kenyataan menunjukkan bahwa hamplr semua bank-bank yang menertma bantuan llkuldltas berada dalam program penyehatan BPPN. Hal Itu dlsebabkan Bank Indonesia tldak lugas dan tegas dalam membatasl pembertan BLBI. Pada kenyataannya yang tel"jadl seakan-akan Bank Indonesia Udak dapat mencegah untuk tldak dapat memberlkan BLBI setlap kau bank mengalaml kesulltan IIkuldltas. Disamping Itu pemberlan BLBI secara besar-besaran tanpa batasan dllakukan dengan tldak transparall karena lemahllya Independensl BI terhadap InteNensl plhak luar, termasuk pemerlntah, yang banyak memlnta fasllltas darl BI. Selama Inl sering pengaturan uang oleh BI tersendat aklbat campur tangan pemertntah. Sebellarnya perlu dlsadarl, penyedlaan Itkulditas olel1 BI kepada perbankan dalam fungsinya sebagai lender of the last resort bukan merupakan pinjaman kepada pemilik bank. Penyediaan Ilkuldltas Itu dlmaksudkan untuk kelancaran siklus IIkuldltas bank yang bersangkutan. Dengan kata lain, dlgunakan untuk kepentlngan menyeluruh bank yang bersangkutan, bukan untuk menyelamatkan pemlllk bank. Oleh karena Itu harus dapat 53
54 dlbedakan dengan plnjaman yang dlberlkan suatu bank kepada nasabahnya. b. Di dalam praldek menunjukkan masih lemahnya law enforcement mengenal penanganan bank-bank bermasalah. Selama inl hanya terhadap bank-banknya saja yang diberl sanksl administratif berupa penurunan tlngkat kesehatan bank, pencabutan izin bank, serta pembekuan keglatan usaha bank. Sedangkan hingga kinl nyatanya belum ada pengurus dan pemegang saham/pemilik bank yang dlkenai sanksi dalam hal yang bersangkutan telah menyebabkan bank-bank tersebut menjadi bermasalah dan atau karena telah menyelewengkan penggullaan BLBI. Perlu dipertanyakan kemana larlnya dana BLBI yang digunakan oleh bank-bank ilu. 2. SARAN a. Pemberlall BLBI hanjs dllakukan secara transparan dengall memberlkan ketenluan yang jelas dan legas mengenai batas jumlah yang harus dlberikan serta tolak ukur dalam hal apa suatu bank dapat memperoleh BLBI dan dalam hal apa tidak dapat memperoleh BLBI, sehlngga untuk selanjutnya pemberlan bantuan likulditas dapat lebih efeldlf dan terarah serta terjamin pengemballannya. Segera diberikall kemandlrlan yang penuh kepada BI dalam menjalallkall tugasnya demi meningkatkan
55 obyektivitas. Hal inl dapat terwujud apablla jabatan Gubernur BI tldak lagl dimasukkan dalam susunan kablnet. Dengan kata lain, BI akan memiliki kedudukan khusus dalam perekonomian, bebas dari pengaruh pemerlntah dan plhak manapun Juga. Landasan hukum mengenal Independensl BI harus dinyatakan dalam bentuk UU Bank Sentral yang baru, yang menl.lrut program reformasl yang didukung IMF harus selesal akhir tahun 1998. Namun landasan hukum Itu hanya formalltasnya saja, yang terpentlng adalah pelaksanaannya yang efektlf terhadap fungsl BI yang independen Itu, dlmana jajaran yang profeslonal dengan Integrltas yang tidak boleh diragukan merupakan kondlsl mutlak yang harus dipenuhl. Oleh karenanya BI harus secara terencana dan Intenslf meningkatkan kualltas sumber daya manusla (SDM) perbankan. b. Penegakan sanksl-sanksl hukum (balk pldana, perdata, maupun administratif) sebalknya dllakukan tldak hanya terhadap bank-bank saja, namun yang terutama tel11adap pengurus bank yang melakukan kelalalan berat dan kesengajaan sehingga bankbanknya menjadl bermasalah seilingga hal Inl dapat dijadlkan pengalaman dan contoh bagi bank-bank lain untuk tidak melakukan atau mengulangl kesalahan yang sama. Seyoglanya sanksi hukum tersebut harus dljatuhkan dengan tldak pandang bulu terhadap pemllik ataupun pengurus bank yang bersangkutan.