PENUMBUHKEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA MELALUI PELATIHAN TEKNIK DASAR MAKRAME DALAM PEMBUATAN TAS DARI TALIKUR

dokumen-dokumen yang mirip
M A K R A M E (KERAJINAN DENGAN TEKNIK SIMPUL)

MAKALAH PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SD MAKRAME. Dosen Pengampu : Edy Siswanto, S.Pd., M.Pd

PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA

KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

7 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Bangsa yang ingin maju haruslah memajukan pendidikannya terlebih. kebutuhan dengan segala keterampilan yang dimilikinya.

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Indikator Esensial Mengindentifikasi tahapan dalam membuat benda kerajinan

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

KRIYA TEKSTIL SMK. Budiyono dkk

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan dan implikasi yang akan diuraikan pada bab ini disusun

KETERAMPILAN AKSESORIS BUSANA MENGGUNAKAN TEKNIK MAKRAME DAN TEKNIK JUMPUTAN DI KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

MAGANG KEWIRAUSAHAAN PADA INDUSTRI MENDONG BAGI MAHASISWA PGSD UPI SEBAGAI TINDAK LANJUT PROGRAM KWU. HODIDJAH, dkk

IbM PENERAPAN TEKNIK UKIR MOTIF PRING SEDAPUR PADA SANGKAR BURUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK PENGRAJIN SANGKAR DI KABUPATEN MAGETAN

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. besar pola pikir masyarakat semakin kreatif dibandingkan dengan daerah-daerah

BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xiv. A. Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. Seni merupakan salah satu kebutuhan manusia, sehingga bentuk kesenian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

MODUL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

EKSPLORASI SIMPUL PADA TALI KATUN UNTUK PELENGKAP BUSANA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. orang lain, lingkungan dan masyarakat, berwirausaha akan memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Implementasi konsep ekonomi kreatif ke bentuk pengembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

PENERAPAN IPTEKS. IbM PENINGKATAN PENDAPATAN IBU-IBU PKK MELALUI PEMBUATAN KERAJINAN MANIK-MANIK. Oleh Herlina Jasa Putri Harahap

PENGUATAN USAHA PRODUKSI KEMBANG GOYANG DI NGAMPIN AMBARAWA

IbM PENGRAJIN ROTAN DI KELURAHAN LEMBO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Seni Budaya merupakan satu diantara mata pelajaran yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah hasil karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan

PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

LAPORAN HASIL PPM PENYULUHAN KETRAMPILAN BATIK TULIS PADA KELOMPOK PKK DUSUN DERO KEPANJEN WEDOMARTANI SLEMAN YOGYAKARTA

PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT. Mudjiati

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK

BOOK WITH NATURAL COVER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA

SISTEMATIKA PEMBUATAN JURNAL P2M

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luar, misalnya panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan alat penghantar

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis dari bab ke bab berikutnya yang. terurai diatas, dapat disimpulkan bahwa pembagian jenis ragam

PENGEMBANGAN USAHA SERABI DI NGAMPIN AMBARAWA

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di IndonesiaMenurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

PELATIHAN MEMBUAT RAGAM HIAS KERAJINAN KERAMIK DI DESA SANDI KECAMATAN PATTALASSANG KABUPATEN TAKALAR

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


BAB I PENDAHULUAN. istilah keramik tradisional. Keramik gerabah dikenal sebagai produk benda pakai

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN INSEKTISIDA NABATI DARI LIMBAH PENYULINGAN DAUN NILAM

BUSANA TENUN IKAT TRADISIONAL KAB. KUPANG

LAPORAN HASIL PPM JUDUL : PENYULUHAN KETRAMPILAN BATIK TULIS (Pada Ibu PKK Dusun Nayan, Maguwoharjo, Depok Sleman, Yogyakarta)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PELATIHAN TARI KREASI BARU DI SD NEGERI TRENGGULUNAN KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG BIDANG KEGIATAN :

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Mata Kuliah : Pendidikan Seni Rupa. Kode Mata Kuliah : SKS : 3 (Tiga) Oleh : Ira Rengganis, S.Pd., M.

57. Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang

PEMBUATAN BERBAGAI JENIS BARANG FUNGSIONAL YANG CANTIK, MENARIK, UNIK, DAN EKSKLUSIF DARI BAHAN DASAR SAMPAH PLASTIK DI KELURAHAN NEGLASARI BANDUNG

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

Buchari. et al. Peningkatan Mutu Produk Kelompok Usaha Pengrajin Eceng Gondok

Program Kreativitas Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik ialah seni kerajinan yang ada sejak zaman kerajaan Majapahit abad

DAFTAR LAMPIRAN. Halaman

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

Bidang Kegiatan: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengangguran menjadi suatu permasalahan khususnya di negara

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DOSEN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

BAB V KESIMPULAN. mengutamakan keterampilan tangan. Seni kriya termasuk ke dalam seni rupa terapan,

1. Pendahuluan. Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Berbagai produk kerajinan diproduksi oleh perusahaan kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut.

Transkripsi:

PENUMBUHKEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA MELALUI PELATIHAN TEKNIK DASAR MAKRAME DALAM PEMBUATAN TAS DARI TALIKUR Indah Hartati 1 *, Laeli Kurniasari 1 1 Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jalan Menoreh Tengah X No 22 Semarang *Email: hartatiprasetyo@gmail.com Abstrak Dewasa ini, bangsa Indonesia dihadapkan pada permasalahan tingginya angka pengangguran yang berasal dari kelompok terdidik. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mendorong tumbuh dan berkembangnya wirausaha khususnya oleh kelompok masyarakat terdidik. Di dunia pendidikan tinggi, mata kuliah kewirausahaan dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran. Guna mendukung tumbuhberkembangnya jiwa kewirausahaan pada mahasiswa, maka perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan-pelatihan ketrampilan yang berpotensi untuk dijadikan sebagai basis usaha. Penyuluhan kewirausahaan dan pelatihan ketrampilan telah diberikan kepada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim. Pelatihan yang diberikan adalah pelatihan pembuatan tas dari talikur dengan teknik makrame. Setelah mendapat penyuluhan dan pelatihan pembuatan tas talikur dengan teknik makrame, mahasiswa menjadi lebih termotivasi untuk mengembangkan wirausaha, khususnya pembuatan tas dari talikur dengan teknik makrame. Kata kunci: jiwa wirausaha, macramé, talikur, tas. PENDAHULUAN Setiap negara menghadapi masalah yang timbul akibat tingginya tingkat pengangguran. Angka pengangguran di berbagai negara mengalami peningkatan selama beberapa dekade. Indonesia juga mengalami hal yang sama, terlebih dengan adanya krisis ekonomi 1998 yang juga telah ikut menyumbangkan angka pengangguran. Di Indonesia angka pengangguran terbanyak justru diciptakan oleh kelompok terdidik (Ifham dan Helmi, 2002). Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mendorong tumbuh dan berkembangnya wirausaha khususnya oleh kelompok masyarakat terdidik. Di dunia pendidikan tinggi, mata kuliah kewirausahaan dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran. Di Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang, mata kuliah kewirausahaan telah dimasukkan dalam mata kuliah wajib. Namun demikian guna mendukung tumbuh dan berkembangnya jiwa kewirausahaan pada mahasiswa, maka dipandang perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan-pelatihan ketrampilan yang berpotensi untuk dijadikan sebagai basis usaha. Pemberian mata kuliah tersebut dinilai telah berhasil memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai potensi wirausaha. Namun demikian motivasi mahasiswa untuk berwirausaha masih perlu ditingkatkan mengingat hingga kini kemunculan usaha oleh mahasiswa masih minim. Beberapa hal yang dipandang perlu untuk ditingkatkan adalah: (i) peningkatan pengetahuan dan wawasan mahasiswa akan konsep wirausaha, (ii) peningkatan pengetahuan mahasiswa akan jenis-jenis usaha dan (iii) peningkatan ketrampilan mahasiswa yang dapat dijadikan sebagai basis usaha. Solusi yang ditawarkan adalah berupa penyuluhan agar jiwa kewirausahaan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim semakin tumbuh dan berkembang. Selain penyuluhan, pelatihan ketrampilan perlu untuk diberikan kepada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim. Sementara ini, jenis usaha yang dikenalkan pada kuliah kewirausahaan adalah usaha yang berbasis ilmu teknik kimia. Sementara usaha-usaha yang berbasis kreativitas dan ketrampilan belum mendapat porsi yang cukup. Oleh karena itu dipandang perlu untuk mengenalkan jenis usaha yang berbasis kreativitas dan ketrampilan. Salah satu pelatihan yang telah diberikan diantaranya adalah pelatihan pembuatan tas dari talikur dengan teknik makrame. 20

Penumbuhkembangan Jiwa Kewirausahaan... Hartati dan Kurniasari METODE Penyuluhan dan pelatihan dilakukan di Lab Proses Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang dengan tahapan: a. Sosialisasi kegiatan b. Persiapan bahan Bahan bahan yang digunakan dalam pelatihan pembuatan tas dari talikur dengan teknik makrame terdiri atas: tali kur, gunting, mistar dan handle tas. c. Penyuluhan mengenai penumbuhkembangan jiwa kewirausahaan dan pelatihan pembuatan tas dari talikur dengan teknik makrame HASIL DAN PEMBAHASAN Sosialisasi kegiatan dilakukan oleh tim pengabdian bersama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang. Sosialisasi dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa mampu memahami latar belakang pengambilan tema penyuluhan kewirausahaan dan pelatihan pembuatan tas dari talikur dengan teknik makrame. Tim pengabdian melihat bahwa pada umumnya sebagian besar mahasiswa tidak memiliki ketrampilan tertentu yang dapat didayagunakan dan dijadikan basis usaha. Jenis wirausaha yang dikenalkan kepada mahasiswa pada mata kuliah kewirausahaan adalah usaha yang berbasis keilmuan dibidang teknik kimia. Selain usaha yang berbasis keilmuan, tim pengabdian memandang perlu untuk mengenalkan potensi atau peluang usaha yang berbasis ketrampilan dan kreativitas mahasiswa. Pembuatan tas dari talikur dengan teknik makrame merupakan salah satu jenis ketrampilan yang dewasa ini mendapat perhatian dari para penggiat seni kriya. Bahan-bahan yang digunakan mudah ditemui dan harganya murah. Teknik yang digunakan merupakan teknik dasar simpul yang mudah untuk dipelajari serta potensi harga jual produk yang tinggi mengingat seni ini baru saja menunjukkan geliatnya. Hal hal tersebut diatas disampaikan dalam proses sosialisasi secara lisan kepada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilakukan di Lab Proses Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang. Pada penyuluhan kewirausahaan disampaikan hal hal mengenai: (i) definisi wirausaha, (ii) ciri-ciri, tingkah laku, karakterisik dan sifat seorang wirausaha, (iii) faktor faktor yang mempengaruhi kualitas kewirausahaan, (iv) proses entrepreneurship, (v) proses intrapreneurship, dan (vi) kewirausahaan mahasiswa (Lestari dan Wijaya, 2012). Pada proses pelatihan pembuatan dari talikur dengan teknik makrame disampaikan hal hal terkait makrame. Setelah itu dilanjutkan dengan proses pelatihan. Beberapa hal yang disampaikan diantaranya adalah mengenai sejarah kata macramé. Sobandi (2006) menyatakan bahwa kata makrame berasal dari bahasa Turki yakni Turki: Ma-kra ma atau Miqramah. Sartini (2011) menyatakan bahwa macramé dalam bahasa Turki memiliki arti rumbai-rumbai. Istilah macramé juga dinyatakan berasal dari kata dalam bahasa Arab, yakni Mucharam yang artinya susunan kisi-kisi. Seni kerajinan yang berbasis macramé telah menyebar ke penjuru dunia, dan saat ini telah mulai berkembang dan dikenal di Indonesia. Saat ini, telah banyak ditemui hasil karya yang merupakan hasil dari jenis-jenis kerajinan simpul seperti ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan dinding, keranjang untuk menggantung tanaman, gorden, gelang, topi, rompi, taplak meja dan sebagainya. Berbagai jenis hasil karya tersebut dihasilkan dari berbagai jenis tali yang diikat atau dibentuk dari berbagai jenis simpul dasar. Pada pelatihan juga disampaikan jenis jenis simpul yang digunakan pada teknik macramé (Sobandi, 2006), diantaranya simpul kepala, simpul rantai dan simpul mati (Gambar 1). Pelatihan dilanjutkan dengan mengajari cara membuat tas dari tali kur dengan teknik makrame. Adapun tahap pembuatan tas adalah sebagai berikut: - Pemotongan tali - Pembuatan simpul dasar - Merangkai simpul dasar - Membuat motif - Membuat dasaran tas 21

a. Simpul kepala b. Simpul Rantai c.simpul mati Gambar 1. Jenis jenis simpul Pemotongan tali dilakukan untuk persiapan pembuatan simpul dasar. Panjang tali yang digunakan tergantung ukuran tas serta motif tas yang akan dibuat. Pada umumnya tali kur dipotong sepanjang 2 hingga 2,5 m untuk tas berukuran 30 x 22 x 8 cm. Apabila dikehendaki tas berukuran lebih besar maka tali dapat dipotong dengan ukuran yang lebih panjang. Simpul dasar dibuat dari 2 utas tali. Beberapa simpul dasar dibuat secara terpisah dan kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan serta dihubungkan agar menghasilkan lingkaran (Gambar 2). Selanjutnya tas dirangkai dan dibuat sesuai motif yang diinginkan. Adapun jenis jenis motif makrame antara lain motif daun, pagar, cacing, bunga, miring dan motif jagung. Gambar 2. Rangkaian simpul dasar 22

Penumbuhkembangan Jiwa Kewirausahaan... Hartati dan Kurniasari Gambar 3. Proses pelatihan Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai kewirausahaan dan mengikuti pelatihan pembuatan tas dari talikur dengan teknik macramé (Gambar 3), mahasiswa mendapatkan wawasan mengenai peluang dan potensi wirausaha berbasis ketrampilan dan kreativitas. Terlebih setelah mereka mendapati bahwa pembuatan tas dari talikur dengan teknik makrame merupakan ketrampilan yang mudah untuk dipelajari dengan hasil yang baik dan estetis. Gambar 4. Persentase kemampuan mahasiswa dalam mempraktekkan pembuatan simpul-simpul dasar teknik macramé 23

Peningkatan wawasan mahasiswa mengenai kewirausahaan dan sejarah macramé dapat diketahui berdasarkan hasil diskusi secara lisan yang dilakukan setelah kegiatan penyuluhan, sementara peningkatan ketrampilan mahasiswa mengenai teknik teknik dasar simpul macramé disajikan pada Gambar 4. Secara umum dapat disampaikan bahwa semua mahasiswa mampu membuat simpul-simpul dasar KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai kewirausahaan, mahasiswa semakin memahami mengenai definisi wirausaha, ciri-ciri, tingkah laku, karakterisik dan sifat seorang wirausaha, faktor faktor yang mempengaruhi kualitas kewirausahaan, proses enterpreneurship, proses intrapreneurship dan kewirausahaan pada mahasiswa. Mahasiswa juga mendapat pemahaman bahwa jenis usaha dapat berbasis pada kreativitas dan ketrampilan tangan. Setelah mendapat pelatihan pembuatan tas talikur dengan teknik makrame, mahasiswa dapat membuat tas dari talikur dengan teknik makrame. Saran Disarankan mahasiswa memgembangkan kreativitasnya dengan mencoba berbagai motif simpul makrame dalam pembuatan tas. Diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan usaha dengan mulai membuat dan mencoba memasarkan produknya. DAFTAR PUSTAKA Ifham A dan Helmi AF. 2002. Hubungan kecerdasan emosi dengan kewirausahaan pada mahasiswa, Jurnal Psikologi no 2, 89-111 Lestari RB dan Wijaya T. 2012. Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP dan STE MUSI, Forum Bisnis dan Kewirausahaan, Vol 1 No 2 Sobandi B. 2006. Makrame kerajinan dengan simpul, Makalah pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Bahasa Dan Seni Rupa Universitas Pendidikan Indonesia 24