BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. Tari Molapi Saronde, tari Saronde dan tari Saronde Kreasi merupakan tari daerah

PENERAPAN TARI RANTAK PADA PEMEBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DI SMPN 9 BANDUNG

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. atau jalan yang harus dilalui dalam pembelajaran. Ketepatan dan kesesuaian. pengembangan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan disajikan pembahasan pada produk final hasil

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SENI BUDAYA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. berkunjung dan menikmati keindahan yang ada di Indonesia khususnya dalam

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Dengan program itu para peserta didik melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anonim bersama kreativitas masyarakat yang mendukungnya.

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita kategori ringan membutuhkan pendidikan sebagaimana anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

PERSETUJUAN PEMBIMBING

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membangkitkan motivasi siswa, (4) prinsip individual, dan (5) peragaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, cara berpakaian, dan cara berperilaku antara sesama. Kehadiran seni tidak

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian peserta didik, yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada program

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

PENCAK SILAT GAYA BOJONG PADA PAGURON MEDALSARI DESA BOJONG KECAMATAN KARANG TENGAH DI KABUPATEN CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

I PENDAHULUAN. Pendidikan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kualitas pendidikan bagi pembangunan bangsa di masa datang. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan atas. Bahkan saat ini sudah banyak sekolah-sekolah dan lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan menjadi kompetensi bekal untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. SD Kristen Paulus Bandung merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fitri Chintia Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang penting dalam kehidupan. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kebudayaan suatu daerah. Pasal 22 Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya

BAB II KAJIAN TEORI. relevan dengan penelitian ini. Berikut ini akan diuraikan beberapa kajian relevan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran seni tari merupakan bagian dari pendidikan seni budaya. Sesuai dengan

2015 EKSISTENSI KESENIAN HADRO DI KECAMATAN BUNGBULANG KABUPATEN GARUT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh siswa dari tingkat pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi. Pengajaran bahasa

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat pada umumnya memahami seni sebagai sesuatu yang berhubungan dengan segala bentuk keindahan yang diciptakan oleh manusia, sesuatu yang mampu memberikan kesenangan, kepuasan, dan kenikmatan dalam jiwa manusia yang baik sebagai seniman (kreator) maupun sebagai penikmat (apresiator). Pendidikan seni memberikan kontribusi terhadap perkembangan individu serta memberikan pengalaman yang berharga (pengalaman Estetik) sebagai bagian yang penting dari kebudayaan. Pendidikan melalui seni mempunyai kontribusi tersendiri terhadap individu karena membantu pengembangan mental, Emosional, Kreativitas, Estetika, Sosial, dan Fisik. Seni mempunyai usia yang lebih kurang sama dengan keberadaan manusia dimuka bumi ini. Seni telah menjadi bagian dari sejarah kebudayaan manusia, menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia diberbagai belahan bumi. Dalam usianya yang sudah tua tersebut, seni hadir dengan beraneka macam fungsi, bentuk dan jenisnya. Namun walaupun seni telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita tetapi seringkali kita kesulitan untuk menjelaskan Apakah Seni itu? Seni lahir karena upaya manusia dalam memahami kehidupan ini, baik kehidupan sosial, ekonomi, alam, dan sebagainya. Ekspresi tersebut dikongkritkan melaui media gerak (tari), suara (musik), rupa dan penggabungan/peleburan berbagai media akan melahirkan kesatuan Estetika. Tari merupakan salah satu jenis seni yang rekomendasikan digunakan dalam proses pendidikan sekolah. Melalui tari, anak dilatih untuk menggerakan berbagai sensori motoriknya, melatih kepekaannya, mengkoordinasikan antara gerakan dan

bunyi, menginterpretasikan pengalaman disekitarnya dalam gerak dan sebagainya. Disamping itu seperti halnya jenis-jenis seni yang lain, mempelajari berbagai jenis tari juga berarti sarana untuk mengenali berbagai varian seni dan kebudayaan di daerah lain bahkan di mancanegara. Dalam KTSP, disetiap jenjang sekolah diarahkan untuk mempelajari tari daerah setempat dan tari nusantara dalam hal ini pembelajaran tari daerah setempat sudah dilakukan di sekolah-sekolah, sedangkan pembelajaran tari Nusantara belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena beberapa hal. Alasan atau pertimbangan tidak dilaksnakannya pembelajaran tari Nusantara yakni pertama, bahan kurang mamadai media pembelajaran terbatas, pengetahuan dan wawasan guru terbatas. Gorontalo memiliki kesenian dalam bentuk music, tari, ataupun sastra. Tari molapi saronde, tari saronde, dan tari saronde kreasi merupakan tari daerah Gorontalo. Yang memiliki ciri khas tersendiri. Kurikulum yang digunakan dalam Seni tari di SDN 5 Limboto Barat adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan materi tari daerah Gorontalo yaitu tari Saronde Kreasi. Adanya pembelajaran tari nusantara supaya siswa diharapkan dapat mengetahui, memahami, dan mencintai budayanya sendiri, serta akan menjadi generasi penerus dalam melestarikan budaya bangsa. Mengapa Tari Saronde Kreasi perlu diperkenalkan pada siswa? agar siswa tidak kurang pergaulan dalam pengetahuan tentang kesenian Nusantara yang ada di Indonesia, khususnya di daerah mereka sendiri yaitu kesenian daerah Gorontalo. Memang banyak kesenian-kesenian lain yang ada di Indonesia, namun tidak semua kesenian dikenal banyak orang. Melalui pendidikan Seni Budaya Dan Keterampilan siswa dapat memahami kesenian yang ada di Indonesia, seperti tari Saronde Kreasi. Tujuan dari pembelajaran ini agar para siswa dapat mengetahui, memperagakan, dan menjaga serta mengembangkan seni budaya ini pada masa yang akan datang. Agar seni budaya kita ini tidak akan punah atau di telan waktu. Sesuai dengan kenyataan yang ada bahwa pembelajaran tentang seni daerah Nusantara sudah kurang di terapkan karena dipengaruhi oleh jaman dan media

informasi. Sehingga banyak para generasi penerus sudah merasa gengsi dan bahkan tidak lagi mengetahui Seni daerah yang ada ditempat mereka sendiri. Karena mereka lebih menyukai tarian dari negara lain yang saat ini sudah tersebar di seluruh daerah yang ada di Indonesia atau yang biasa dikenal dengan Danch. Sesuai hasil observasi di SDN 5 Limboto Barat pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, terdapat siswa yang belum mampu memperagakan Tarian Daerah Gorontalo. Hal ini sudah diusahakan oleh guru bidang studi mata pelajaran SBK dengan menggunakan Metode Drill serta memberikan teori tentang tarian daerah ini. Akan tetapi masi ada juga siswa yang kemampuanya kurang pada bidang ini. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji melalui penelitian dengan judul MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMPERAGAKAN TARI SARONDE KREASI MELALUI METODE DRILL DI KELAS V SDN 5 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan yaitu : 1. Belum ada guru Seni yang khusus Tarian di SDN 5 Limboto Barat 2. Masih terdapat siswa yang belum mampu memperagakan Seni Tari Saronde kreasi 1.3 Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Metode Drill dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memperagakan Tari Saronde Kreasi di kelas V SDN 5 Limboto Barat?

1.4 Cara Pemecahan Masalah Masalah rendahnya kemampuan siswa kelas V SDN 5 Limboto Barat dalam memperagkan Tari Saronde Kreasi pada pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan akan ditindak lanjut oleh guru dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam hal ini siswa diharapkan mampu memperagakan tarian Nusantara daerah setempat. Untuk memecahkan masalah diatas, maka guru mengajak siswa pada suatu tempat yang tertutup agar mereka fokus pada pembelajaran yang diberikan. Sebelum siswa memperagkan tarian nusantara tersebut, guru harus memberikan sedikit penjelasan tentang gambaran tarian yang akan diajarkan pada siswa. Setelah dijelaskan teorinya, maka guru dapat memulai latihan dengan berjenjang yang dimulai dengan gerakan dasar hingga gerakan akhir dari tarian yang diperagakan. Melalui kegiatan tari keunikan anak akan terbina karena tari merupakan salah satu cara agar anak dapat belajar mengenali dirinya sendiri dengan baik. Dengan demikian pemenuhan diri anak dapat berkembang dan ini menyebabkan tumbuhnya inisiatif, kemampuan mengkritik, memimpin dan mengkreasi. Anak merasakan keberadaannya memiliki arti berintegrasi dalam kelompoknya. Hal tersebut tampak terutama jika dia diberi peran tertentu dalam suatu kegiatan, termasuk dalam kegiatan yang memberikan pengalaman artistik/estetik. Selain dengan cara diatas, masalah dapat diselesaikan dengan cara berikut ini menurut Hmazah (2014:20) 1. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu. 2. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostic : a). pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna. b). dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul c). respon yang benar harus diperkuat d). baru diadakan variasi, perkembangan arti dan control 3. Masa latihan secara relative singkat, tetapi harus sering dilakukan

4. Pada waktu latihan dilakukan proses esensial 5. Didalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan 6. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas. a). Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu b). Perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya c). Perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar. 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peneliti mempunyai tujuan yang dicapai, yaitu sbb: Untuk meningkatkan kemampuan siswa memperagakan tari saronde kreasi melalui metode driil di kelas V SDN 5 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman tentang Seni Tari Nusantara Daerah setempat kepada siswa kelas V SDN 5 Limboto Barat dalam pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, dengan demikian siswa dapat termotivasi untuk lebih giat dalam mempelajari tarian Nusantara tersebut. 1.6.2 Bagi Guru Penelitian ini memberikan manfaat bagi guru, dengan memberikan pengalaman dan wawasan pada guru dalam membelajarkan Tarian Nusantara dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan.

1.6.3 Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pembelajaran Tarian Nusantara Daerah Setempat. Dapat mengetahui proses dan hasil dari pembelajaran Tarian Nusantara Daerah Setempat.