PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 81 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587), perlu diatur Badan Usaha Milik Desa; b. bahwa dalam rangka tertib pengelolaan keuangan desa serta menggali potensi-potensi yang ada serta dalam rangka pemberdayaan ekonomi desa demi tercapainya kemakmuran masyarakat desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Badan Usaha Milik Desa. - 89 -
- 90 - Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang- Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587);
- 91 - Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT dan BUPATI KOTAWARINGIN BARAT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat;
- 92-4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten; 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di Kabupaten Kotawaringin Barat; 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; 9. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; 10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa; 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa;
- 93-12. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDES, adalah suatu badan hukum yang bergerak di bidang perekonomian dengan modal seluruhnya atau sebagian milik pemerintah desa atau yang diperoleh dari kekayaan desa yang dipisahkan. Pasal 2 Dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, Pemerintah Desa dapat mendirikan BUMDES sesuai dengan karakteristik dan potensi desa. BAB II TATA CARA PENDIRIAN Pasal 3 Pendirian BUMDES sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut : a. tahapan inisiatif awal; b. tahapan identifikasi potensi dan kebutuhan; c. tahapan pembuatan studi kelayakan; d. tahapan kesepakatan penentuan bentuk institusi BUMDES; dan e. tahapan pendirian BUMDES.
- 94 - Pasal 4 (1) Pendirian BUMDES sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ditetapkan dengan Peraturan Desa. (2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat : a. Ketentuan pendirian ; b. Tempat kedudukan, tujuan dan jenis kegiatan usaha; c. Permodalan dan pengelolaan; d. Tahun buku dan anggaran; e. Penetapan dan penggunaan laba; f. Pembubaran dan perubahan status hukum; g. Ketentuan peralihan dan penutup. Pasal 5 (1) Badan Usaha Milik Desa harus berbentuk badan hukum. (2) Pengesahan bentuk badan usaha memuat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pasal 6 BUMDES adalah usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa dan masyarakat desa.
- 95 - BAB III PERMODALAN Pasal 7 Permodalan BUMDES dapat berasal dari : a. Pemerintah Desa; b. tabungan masyarakat; c. bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten; d. pinjaman; e. penyertaan modal pihak lain atau kerja sama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan. Pasal 8 Seluruh tata cara pelaksanaan permodalan harus mendapat persetujuan BPD. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 9 Hak BUMDES adalah : a. Mendapatkan perlindungan secara hukum dari Pemerintah Desa; b. Mengeksploitasi desa terutama potensi yang berasal dari kekayaan milik desa;
- 96 - c. Melakukan pinjaman dalam rangka peningkatan permodalan; d. Mendapatkan bagian dari hasil usaha BUMDES; e. Mengembangkan jenis usaha BUMDES; f. Melaksanakan kerja sama dengan pihak ketiga. g. Memberikan masukan kepada Pemerintah Desa dalam rangka pengembangan BUMDES; h. Mendapatkan bimbingan dalam bidang manajemen perusahaan dan dalam bidang teknis pengelolaan. Pasal 10 (1) Setiap pengurus berhak atas pembayaran jasa usaha dari BUMDES yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan BUMDES. (2) Pengurus wajib menjalankan kegiatan usaha secara profesional, transparan dan akuntabel serta wajib menyampaikan laporan setiap akhir tahun kepada Pemerintah Desa. (3) Hak dan kewajiban pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Desa dan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga. Pasal 11 Kewajiban BUMDES adalah : a. menjalankan kegiatan usaha secara profesional, transparan dan akuntabel; b. mengakomodasi dan mendorong peningkatan kegiatan unit unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat; c. mampu memberikan kontribusi kepada Pemerintah Desa; dan
- 97 - d. melaporkan secara rutin kondisi keuangan BUMDES kepada Pemerintah Desa. BAB V BAGI HASIL USAHA Pasal 12 (1) Kontribusi BUMDES kepada Pemerintah Desa diatur dengan Peraturan Desa. (2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga mengatur beban yang harus ditanggung masing-masing pihak apabila terjadi kerugian dalam pengelolaan BUMDES. Pasal 13 (1) Bagi hasil BUMDES adalah merupakan pendapatan BUMDES yang diperoleh selama 1 (satu) tahun buku dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses usaha. (2) Bagi hasil usaha BUMDES sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur secara profesional dalam Peraturan Desa dan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga.
- 98 - BAB VI KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA Pasal 14 Setiap kerja sama dalam rangka pengembangan usaha dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Pemerintah Desa dan BPD. BAB VII KEPENGURUSAN Pasal 15 (1) Kepengurusan BUMDES terdiri dari Pemerintah Desa dan masyarakat desa. (2) Kedudukan Pemerintah Desa dalam kepengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai unsur penasihat. (3) Kedudukan masyarakat dalam kepengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai unsur pelaksana BUMDES. Pasal 16 Struktur organisasi kepengurusan BUMDES ditetapkan dengan Peraturan Desa disesuaikan dengan bentuk badan usaha.
- 99 - Pasal 17 (1) Jumlah pengurus dan formasi jabatan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan BUMDES. (2) Personil pengurus BUMDES harus mempunyai kemampuan dan kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Susunan kepengurusan BUMDES ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Pasal 18 (1) Pemerintah Desa sebagai pengelola BUMDES dapat menunjuk seorang direksi. (2) Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari Perangkat Desa yang mempunyai kemampuan atau dipandang mampu dalam bidang manajemen usaha. (3) Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan sebagai penasihat dalam BUMDES. (4) Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
- 100 - BAB VIII MEKANISME PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 19 Pelaksanaan operasional BUMDES dilaksanakan oleh masyarakat yang tergabung dalam susunan kepengurusan BUMDES. Pasal 20 (1) Pengurus BUMDES wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengelolaan kepada Pemerintah Desa setiap 1 (satu) tahun sekali. (2) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham BUMDES. BAB IX PEMBINAAN Pasal 21 Instansi terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten wajib memberikan bimbingan teknis kepada BUMDES, sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing.
- 101 - BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Pasal 23 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 26 Maret 2008 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, ttd Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 27 Maret 2008. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN H. UJANG ISKANDAR, ST, M.Si KOTAWARINGIN BARAT, ttd Drs. KUSNAN ARIADY N. NIP. 010 072 420 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2008 NOMOR : 7.