HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE II DI RSU PANCARAN KASIH Junita C. Timisela*, Budi T. Ratag*, Angela F.C.

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

BAB I PENDAHULUAN. mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

DR. R.D KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

PENERAPAN PELAYANAN KEFARMASIAN RESIDENSIAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KOTA CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit

INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RS BHAYANGKARA ANDI MAPPA OUDANG MAKASSAR

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KUALITAS HIDUP DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT SEBAGAI VARIABEL ANTARA PADA PASIEN DM

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (lebih dari 60 tahun) diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun 2000 hingga

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus telah menjadi masalah kesehatan di dunia. Insidens dan

Nunung Sri Mulyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Hubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi Ereksi

GAMBARAN PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DAN HbA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-MEI 2014 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah peningkatan jumlah kasus diabetes melitus (Meetoo & Allen,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. II di berbagai penjuru dunia dan menurut WHO (World Health atau sekitar 2,38%. Menurut data Non-Communicable pada MDGs

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN SELF CARE DIABETES DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE 2 DI POLIKLINIK INTERNA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) akibat kekurangan atau resistensi insulin (Bustan, 2007). World

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

Kedokteran Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

GAMBARAN PENGETAHUAN TENAGA KESEHATAN TENTANG DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS KOTA MANADO

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. dibutuhkan atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan seharusnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) sebagai suatu penyakit tidak menular yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. irritabilitas, poliuria, polidipsi dan luka yang lama sembuh (Smeltzer & Bare,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado


BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015

HASIL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH PADA NELAYAN DI KELURAHAN BITUNG KARANGRIA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

HUBUNGAN KARAKTERISKTIK PASIEN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENJALANI TERAPI DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TEMBUKU 1 KABUPATEN BANGLI BALI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menurut badan organisasi dunia World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU TAHUN 2016.

* Fakultas Kesehatan Masyarakat

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB

Transkripsi:

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE II DI RSU PANCARAN KASIH Junita C. Timisela*, Budi T. Ratag*, Angela F.C. Kalesaran* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Beberapa aspek dari penyakit diabetes melitus yang mempengaruhi kualitas hidup yaitu adanya tuntutan yang terus menerus selama hidup terhadap perawatan penderita DM, seperti pembatasan diet, pembatasan aktivitas, monitoring gula darah, selanjutnya gejala yang timbul saat kadar gula darah turun ataupun tinggi, ketakutan akibat adanya komplikasi yang menyertai dan disfungsi seksual. Aktivitas fisik juga merupakan faktor risiko mayor dalam memicu terjadinya diabetes melitus. Melakukan latihan teratur secara terus menerus dibawah pengawasan tenaga medis pada diabetesi dapat bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah, memperbaiki kontrol diabetes, meningkatkan fungsi jantung dan pernafasan, menurunkan berat badan dan meningkatkan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSU. Pancaran Kasih GMIM Manado. Metode penelitian ini menggunakan survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional (study potong lintang) jumlah sampel 132 subjek. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner DQOL (Diabetes Quality of Life) dan IPAQ. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai p value : 0,000. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus tipe II di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado tahun 2017. Kata kunci: aktivitas fisik, kualitas hidup. ABSTRACT Some aspects of diabetes that affect quality of life are the ongoing demand for the care of diabetic patients, such as dietary restrictions, activity restrictions, blood sugar monitoring, symptoms that arise during lowering of blood sugar levels or high, fear. maturity. For complications Dissertation and sexual dysfunction. Physical activity is also a major risk factor in triggering diabetes mellitus. Regular regular exercise under medical supervision in diabetic patients may be useful for lowering blood sugar, improving diabetes control, improving heart and respiratory function, losing weight and improving quality of life. The purpose of this study was to analyze the relationship between physical activity and quality of life of people with type 2 diabetes mellitus in RSU. GMIM Pancaran Kasih Manado. This research method used an analytical survey with cross sectional design (cross sectional study) with sample size of 132 subjects. Data were collected using DQOL (Quality of Life Diabetes) and IPAQ questionnaires. Based on data analysis results obtained p value: 0.000. Conclusion that there is relationship between physical activity and quality of life of type II diabetes mellitus at Manado General Hospital Arc of Love GMIM 2017. Keywords: physical activity, quality of life 1

PENDAHULUAN Penyakit diabetes melitus akan menyertai seumur hidup penderita sehinggga akan mengganggu atau dapat mempengaruhi penurunan kualitas hidup penderita diabetes melitus jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Beberapa aspek dari penyakit diabetes melitus yang mempengaruhi kualitas hidup yaitu adanya tuntutan yang terus menerus selama hidup terhadap perawatan penderita DM, seperti pembatasan diet, pembatasan aktivitas, monitoring gula darah (Zimmet, 2009) World Health Organization menyatakan secara global, diperkirakan pada tahun 2014 terdapat 422 juta orang dewasa yang hidup dengan diabetes, dibandingkan dengan tahun 1980 terdapat 108 juta penderita diabetes. Prevalensi global (usia standar) pada tahun 1980 diabetes dua kali lipat meningkat dari 4,7% menjadi 8,5% pada populasi orang dewasa. Pada tahun 2012 diabetes menyebabkan 1,5 juta kematian. 43% dari 3,7 juta kematian sering terjadi sebelum usia 70 tahun (WHO, 2016). Hasil Riskesdas 2013 yang dilihat dari pemeriksaan penduduk di perkotaan dari 6,9% penderita diabetes melitus didapatkan, 30,4% yang telah terdiagnosis sebelumnya dan 69,6% tidak terdiagnosis sebelumnya. Meskipun peningkatan proporsi penderita diabetes melitus yang terdiagnosis namun proporsi yang tidak terdiagnosis sebelumnya masih besar (Riskedas, 2013). Berdasarkan data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, jumlah kasus DM di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2015 berjumlah 3652 dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 yang berjumlah 5083. Dan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Manado kasus DM di Kota Manado pada tahun 2015 berjumlah 2756 dan meningkat pada tahun 2016 dengan jumlah 3496 (Dinkes Provinsi Sulut, 2016). Aktivitas fisik juga merupakan latihan bagi diabetesi sesuai dengan kondisi penyakitnya. Melakukan latihan teratur secara terus menerus dibawah pengawasan tenaga medis pada diabetesi dapat bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah, memperbaiki kontrol diabetes, meningkatkan fungsi jantung dan pernafasan, menurunkan berat badan dan meningkatkan kualitas hidup (Depkes, 2009). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Panjaitan di Puskesmas Purnama Kecamatan Pontianak Selatan mengenai hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus tipe 2 terdapat sebanyak 17 subjek dengan aktivitas fisik tinggi, semua subjek (100 %) memiliki kualitas hidup yang baik, sedangkan dari 21 subjek dengan aktivitas tidak tinggi hanya 8 subjek (38,09%) yang memiliki kualiats hidup baik dan 13 subjek (61,91) memiliki kualitas hidup kurang baik. Terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Data penyakit 3 tahun terakhir berdasarkan survei awal di RSU. Pancaran kasih GMIM Manado didapatkan bahwa DM merupakan penyakit dengan jumlah kasus kedua terbanyak yaitu pada tahun 2014 terdapat 1875 pasien, pada tahun 2015 mengalamai peningkatan dengan jumlah kasus 3201 pasien 2

begitu pun pada tahun 2016 juga mengalami peningkatan dengan jumlah kasus 5261 pasien. Dilihat dari latar belakang maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian mengenai hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS. Pancaran Kasih GMIM Manado. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional (study potong lintang). Waktu penelitian pada bulan maret-juni 2017 dan penelitian dilaksanakan di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Populasi pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang terdiagnosis DM Tipe 2 yang berkunjung di poliklinik interna RSU. GMIM Pancaran Kasih Manado. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 132 sampel dan diambil dengan menggunakan teknik sampling purposif (Purpostive Sampling). Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel adalah sebagai berikut: 1. Kriteria Inklusi 1. Responden didiagnosis DM tipe 2 berdasarkan rekam medik RSU. Pancaran Kasih GMIM Manado 2. Dapat berkomunikasi dengan baik 3. Bersedia menjadi responden penelitian 2. Kriteria Eksklusi 1. Pasien yang mempunyai komplikasi berat, seperti kaki diabetes, kesemutan yang sering, penglihatan kabur, ulkus diabetikum. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner kualitas hidup DQOL memiliki 30 pertanyaan didalamnya mencakup kepuasan, dampak dari penyakit dan kekhwatiran mengenai fungsi fisik serta masalah psikologis dan sosial dan aktivitas fisik IPAQ memiliki jumlah total 27 pertanyaan yang terdiri dari 5 bagian. Pertanyaan-pertanyaan kuesioner berhubungan dengan jenis dan lama aktivitas fisik yang dilakukan seseorang setiap hari dan kemudian akan dihitung dalam tujuh hari terkahir. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Dalam penelitian yang dilaksanakan di Poli Interna RSU Pancaran Kasih GMIM Manado dengan jumlah sampel 132 orang, distribusi responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan berjumlah 74 responden, berdasarkan umur terbanyak adalah yang berumur 47-56 tahun, pendidikan terbanyak yaitu SMA berjumlah 69 responden, berdasarkan pekerjaan yang terbanyak adalah IRT berjumlah 41 responden. Aktivitas Fisik Responden Nilai METs yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebesar 62,1 responden memiliki aktivitas berat ( >1500 METs/Minggu), hal ini berdasarkan pengkategorian aktivitas fisik menurut Nieman (2011). 3

Tabel 6. Distibusi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado Aktivitas Fisik n % Ringan 23 17,4 Sedang 27 20,5 Berat 82 62,1 Total 132 100 jumlah tertinggi yaitu 101 (76,5%), cukup dengan jumlah 31 (23,5%). Hubungan Antara Aktivitas Fisik dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus Kualitas Hidup Total Aktivitas Fisik Baik Cukup p value n % n % N % Ringan 7 31,8 15 68,2 22 100 Sedang 13 48,1 14 51,9 27 100 0,000 Berat 81 97,6 2 2,4 83 100 Total 101 76,5 31 23,5 132 100 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa tipe 2. Nilai p sebesar 0,000 ( p < 0,05). aktivitas fisik di klasifikasi menjadi 3 Berikut ini adalah tabel analisis hubungan kategori yaitu aktivitas fisik ringan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup berjumlah 23 (17,4%), sedang berjumlah dapat dilihat di bawah ini 27 (20,5%), dan aktivitas berat merupakan Tabel 8. Hubungan Antara Aktivitas Fisik aktivitas dengan jumlah terbanyak yaitu 82 dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes (62,1%). Melitus Tipe 2 di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado Kualitas Hidup Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa Tabel 7. Distribusi Responden responden yang memiliki aktivitas fisik ringan Berdasarkan Kualitas Hidup Pada Pasien yang memiliki kualitas hidup baik berjumlah 7 Diabetes Melitus Tipe 2 di RSU Pancaran (31,8%) dan yang memiliki kualitas hidup Kasih GMIM Manado cukup berjumlah 15 (68,2%), sedangkan Kualitas Hidup n % aktivitas fisik sedang yang memiliki kualitas Baik 101 76,5 hidup baik berjumlah 13 (48,1%) dan yang Cukup 31 23,5 kualitas hidup cukup berjumlah 14 (51,9), dan Kurang 0 0 responden dengan aktivitas berat yang Total 132 100 memiliki kualitas hidup baik berjumlah 81 Dari tabel 6 dilihat bahwa responden (97,6%) dan yang memiliki kualitas cukup dengan kualitas hidup yang baik memiliki berjumlah 2 (2,4%). 4

KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Sebagian besar responden berumur 47-56 tahun, berjenis kelamin perempuan memiliki 2. pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT), dan memiliki pendidikan terakhir tamat SMA. 3. Aktivitas fisik pada pasien diabetes melitus tergolong menjadi 3 kategori yaitu ringan sebesar 31,8%, sedang sebesar 48,1%, dan berat sebesar 97,6%. 4. Kualitas hidup pada pasien diabetes melitus yang memiliki kualitas hidup baik 76,5% dan kualitas hidup cukup 23,5%. 5. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus tipe II di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. SARAN 1. Bagi Rumah Sakit Pihak rumah sakit lebih mengaktifkan penyuluhan kesehatan tentang penyakit DM pada masyarakat yang berisiko DM. Kepada tenaga kesehatan di rumah sakit diharapkan lebih aktif lagi mendorong masyarakat untuk lebih sering memeriksakan kesehatan terutama mengontrol kadar gula darah dan lebih meningkatkan kualitas dalam pelayanan di rumah sakit. 2. Bagi Masyarakat Diharapkan bagi masyarakat agarlebih meningkatkan pengetahuan tentang penyakit DM berserta risiko penyakit DM. Masyarakat juga bisa mencegah dengan menjaga pola makan dan pola hidup. Masyarakat khususnya penderita DM perlu mempertahankan aktivitas fisik yang baik dalam menjaga kesehatan tubuh, khususnya dalam mengontrol kadar gula darah untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya dijadikan pembanding untuk lebih mendalam membahas mengenai penyakit diabetes melitus tipe II. DAFTAR PUSTAKA Amos ES. 2014. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar Adiponektin Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Kota Manado. Skripsi. Manado: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Anggraeni N.2016. Hubungan Pengetahuan, Aktivitas Fisik dan Pola Diet Dengan Kualitas Hidup Lansia Penderita DM Tipe II. Jogjakarta: Program Studi ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Bustan. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT Rineka Cipta 5

Depkes. 2009. Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus. Jakarta: Depkes RI Depkes. 2007. Pedoman Surveilans Epidemiologi Diabetes Melitus. Jakarta: Depkes RI Depkes. 2009. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Diabetes Melitus. Jakarta: Depkes RI IPAQ. 2004. Guidelines for Data Processing and Analysis of the Internasional Physical Activity Questionnaire (IPAQ- Short Form), Version 2.0 April 2004. Kementrian Kesehatan RI.2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Nieman D. 2011. Exercise Testing and Preseription : A Health Related Approach Seventh Edition. New York: McGraw-Hill Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Soegondo S, Soewondo P, Subekti I, dkk. 2011. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: FKUI Utami DT, Karim D, Agrina.2014. Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Dengan Ulkus Diabetikum. Riau: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau. Wicaksono RP. 2011. Artikel: Hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 (Studi Kasus di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr. Kariadi). Semarang: Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/37123/3, diakses 14 maret 2016 Yudianto K, Rizmadewi H, Maryati I. 2008. Jurnal: Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur http://jurnal.unpad.ac.id/mku/article/vi ew/73, diakses 08 april 2017 Yusra.2011. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Jakarta: Jurusan Keperawatan Universitas Indonesia Wahyuni T, Anna NA.2014. Kualitas Hidup Berdasarkan Karakteristik Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Padjadjaran: Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. WHO. 2016. Global Report on Diabetes. http://www.who.int/mediacentre/facts heets/fs312/en/, diakses 16 mei 2017 Zimmet P. 2009. Preventing Diabetic Complication: A Primary Care Prospective, Diabetes Res Clin Pract 84:107-116. 6