BAB III METODE PENELITIAN. dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah dan aturanaturan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Umar (2003:303) penjelasan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode, berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S.,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. kesejahteraan lansia yang dilakukan oleh gerakan Aisyiah di Perumnas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2005 : 4) menyatakan bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Implementasi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata implementasi berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian pembiayaan pada lembaga keuangan non-perbankan berprinsip syariah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. memberikan gambaran tentang suatu gejala tertentu. 1 Kualitatif yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sebab timbulnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode secara harfiah berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan prosedur yang kita gunakan

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah dan aturanaturan yang telah ditentukan serta berlaku secara umum. Dalam proses mencari data di lapangan yang membutuhkan waktu yang relatif lama dan kondisi tempat penelitian yang masih samar-samar peneliti harus cermat memilih metode penelitian yang akan digunakan. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang berbobot mengenai Suksesi Kepemimpinan Muhammadiyah, peneliti membutuhkan data-data lapangan yang valid, data-data yang akurat, data yang mampu memberikan jawaban atas permasalahan yang sedang diteliti. Maka dari itu, untuk dapat memperoleh hasil penelitian yang relevan dan bisa dipertanggungjawabkan maka peneliti merasa tepat untuk memilih metode penelitian kualitatif. Disamping itu, metode kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi, sehingga memungkinkan penulis untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian ini. Dalam metode penelitian kualitatif peneliti merupakan aspek penting dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, sebelum peneliti terjun ke lapangan maka peneliti harus memiliki wawasan yang luas dan pemahaman yang cukup Ali Ramdhani, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

42 untuk melakukan penelitian. Pemahaman mengenai tahapan dan prosedur penelitian yang harus dilakukan juga merupakan aspek penting yang akan mengarahkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Arikunto (1980:215) mengemukakan bahwa: Ditinjau dari lingkup wilayahnya, maka penilitian kasus yang meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit, tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus, lebih mendalam dan membicarakan kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikannya dan menginterpretasikannya. Dengan menggunakan desain ini diharapkan peneliti dapat memperoleh informasi yang mendalam tentang Suksesi Kepemimpinan Muhamadiyah dalam Konteks Pendidikan Politik. Penelitian yang dilakukan secara komprehensif menggunakan fakta-fakta, sehingga untuk bisa mengungkap fakta-fakta tentang, suksesi kepemimpinan dan pendidikan politik, penulis tidak hanya melakukan wawancara secara bertatap muka dengan subjek penelitian, namun juga mempelajari latar belakang dari objek penelitian. Dalam penelitian ini, penulis merupakan instrumen penting yang berusaha mengungkapkan data secara mendalam dengan dibantu oleh beberapa teknik pengumpulan data lainnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (Sugiyono, 2008:306) bahwa: The instrumen of choice in nauralistic in quiri is the human, we shall see that other of instrumentation may be used in later phanes of the inquiry, but the human is the initial and continuing mainstay. But if the human instrument has been used extensively in earlier stages of inquiry, so that and instrument can be construsted that is grounded in the data that the human instrument has product.

43 Selanjutnya Nasution (Sugiyono, 2008:306) menyatakan: Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatu belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan. Penelitian kualitatif juga lebih banyak menggunakan pendekatan antar personal, artinya selama proses mencari dan mengumpulkan data peneliti akan lebih banyak mengadakan kontak atau berhubungan dengan orang-orang di lingkungan lokasi penelitian, dengan demikian diharapkan peneliti dapat lebih leluasa mencari informasi dan mendapatkan data yang lebih terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian. Selain itu juga berusaha mendapatkan pandangan dari orang luar diluar sistem dari subjek penelitian, atau dari pengamat, untuk menjaga subjektifitas hasil penelitian. B. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi merupakan langkah pengamatan dalam penelitian dengan memperhatikan aspek yang ada dalam lingkungan penelitian dengan seksama. Menurut Hadi (Sugiyono, 2009: 203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah prosesproses pengamatan dan ingatan. Pengamatan mendalam yang dilakukan peneliti melalui observasi tentunya terdapat tahapan yang harus dilakukan. Menurut Marshall (Sugiyono, 2009: 310) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant

44 observation),observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation),dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation). Selanjutnya Spradley untuk memudahkan melakukan observasi penelitian maka situasi sosial dibagi atas tiga komponen yaitu place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas). Place dalam hal ini adalah tempat terjadinya interaksi sosial sedang berlangsung. Contohnya dalam bidang pendidikan observasi atau pengamatan bisa dilakukan di ruang kelas, bengkel dan lain sebagainya. Berikutnya actor atau pelaku adalah orang yang sedang memainkan peran tertentu, seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua murid, dan bahkan murid itu sendiri. Aspek yang terakhir yaitu activity atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung, dalam bidang pendidikan seperti kegiatan belajar mengajar. 2. Wawancara/Interview Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan dengan bertukar pikiran atau berbagi informasi dan untuk maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Menurut Esterberg (Sugiyono, 2009: 317) mengemukakan bahwa a meetings of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about particular topic. Menurutnya wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk membicaran suatu topik permasalahan melalui tanya jawab. Dengan

45 wawancara narasumber atau interviewee dapat memberikan informasi secara langsung dan jelas. Selanjutnya Esterberg (Sugiyono, 2009: 319) mengemukakan beberapa macam jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu pengumpulan data yang dilakukan peneliti yang telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam wawancara terstruktur peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Yang kedua adalah jenis wawancara semiterstruktur, jenis wawancara ini tidak jauh beda dengan jenis wawancara yang sebelumnya, namun dalam jenis wawancara semiterstruktur permasalahan dibahas lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Terakhir adalah jenis wawancara tidak terstruktur, dalam wawancara ini peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. 3. Studi Dokumentasi Dokumentasi merupakan langkah mencari dan mengumpulkan data-data penelitian. Dokumen yang dikumpulkan bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam hal dokumen Bogdan (Sugiyono, 2009: 329) menyatakan in most tradition of qualitative research, the phrase personal document is used broadly to refer to any first person narrative produced by an individual which describes his or her own actions, experience and belife.

46 Dokumentasi sangat diperlukan dalam penelitian untuk menambah sumber data dan melengkapi sumber informasi secara faktual. Dokumen penting dalam penelitian yang berupa catatan, transkip, bukubuku, surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya sangat menunjang sebagai salah satu pembuktian atau kredibilitas penelitian. Terkait hal tersebut Sugiyono (2009: 329) mengemukakan bahwa Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel /dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi. 4. Angket (Kuesioner) Kuesioner atau angket yaitu mengumpulkan data dari responden dengan memberikan daftar pertanyaan. Mengenai hal ini, Sugiyono (2009: 199) mengemukakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner memudahkan peneliti untuk mendapatkan data, pendapat atau informasi dari responden untuk menunjang penelitian selain dengan wawancara dan observasi. C. Lokasi dan Subjek Penelitan 1. Lokasi Penelitan Lokasi penelitian ini dilakukan di lingkungan Muhammadiyah Kota Bandung, tepatnya di Komplek Perguruan Muhammadiyah Antapani, dan pimpinan cabang Muhammadiyah Sukajadi Kota Badung. Dalam lingkungan organisasi Muhammadiyah model pemilihan pemimpin disemua tingkatan

47 berbentuk pemilihan langsung. Para kader Muhammadiyah baik langsung atau tidak langsung ikut terlibat didalamnya, dalam hal inilah terjadi aktivitas organisasi dalam menentukan keputusan dan menyiapkan pemimpin yang kompeten. Dalam kegiatan organisasi tersebut di atas para kader mendapatkan keterampilan dalam menentukan sikap dan keputusan. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk pendidikan politik yang diperoleh dalam organisasi sosial. Peneliti memilih Muhammadiyah Kota Bandung dan Muhammadiyah Sukajadi Kota Badung dikarenakan letaknya yang strategis dan merupakan sekertariat pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung. Hal tersebut sangat memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang memberikan informasi yang dipilih secara purposive yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Adapun subjek yang akan diteliti setelah peneliti menentukan sendiri berdasarkan kebutuhan dan pertimbangan tertentu, yaitu; 1. Rifki Ali Mubarok, S.Ag., M.Si sebagai ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung. 2. H. Moh. Iqbal Abdul Karim sebagai sekertaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung. 3. Suhada sebagai pimpinan cabang Muhammadiyah Sukajadi Kota Badung.

48 4. Jujun Junaedi sebagai eksekutif Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung. 5. Hada Suhada sebagai salah satu anggota senior Muhammadiyah Kota Bandung. Subjek penelitian yang dipilih dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam pengumpulan data. Penentuan subjek penelitian yang tepat akan menentukan kredibilitas dan keluasan informasi yang diperoleh. Oleh sebab itu pengamatan awal atau observasi awal akan memberikan gambaran tentang subjek penelitian mana yang harus dipilih. D. Tahap-tahap Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian Tahap pra penelitian dimulai dengn memilih dan merumuskan masalah, menentukan judul dan lokasi penelitian. Setelah masalah dan judul dinilai mantap atas persetujuan pembimbing. Peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal tentang subjek yang akan diteliti. Setelah diperoleh gambaran mengenai subjek yang akan diteliti serta relavan antara masalah yang dirumuskan dengan kodisi objektif di lapangan, selanjutnya peneliti menyusun proposal penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti harus menempuh prosedur perizinan, yakni sebagai berikut: a. Mengajukan surat permohonan izin yang ditandatangani Ketua Jurusan PKn untuk mengadakan penelitian ke instansi yang dituju. Selanjutnya diteruskan kepada Pembantu Dekan 1 FPIPS UPI untuk mendapatkan

49 surat rekomendasi dari Kepala BAAK UPI yang secara kelembagaan mengatur segala jenis urusan administratif dan akademis. b. Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional mengeluarkan surat permohonan izin No. 0974/UN 40/PL/2011 yang ditujukan kepada Kepala Kantor Kesbang dan Linmas Kota Bandung sebagai pemberitahuan penelitian. c. Selanjutnya dari Kantor Kesbang dan Linmas peneliti mendapatkan surat keterangan izin penelitian dengan No.070/1567/Kesbang Linmas yang ditujukan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung. 2. Tahap Pelaksanaan Lapangan Setelah tahap pra penelitian selesai, maka penulis mulai terjun kelapangan untuk memulai penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut: a. Melakukan observasi untuk memastikan keberadaan tempat dan pengamatan objek penelitian lebih lanjut. b. Menghubungi Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukajadi untuk konfirmasi penelitian dan mengagendakan waktu wawancara. c. Menghubungi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung untuk konfirmasi penelitian dan mengagendakan waktu wawancara. d. Mengadakan wawancara dengan responden sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah disepakati sebelumnya. Baik di kantor Ketua

50 e. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukajadi. f. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan relevan dengan masalah yang sedang diteliti, dan salah satu caranya yaitu meminta soft faile dan Print out data. Setelah selesai melakukan wawancara dengan responden, peneliti menuliskan kembali data hasil wawancara yang sebelumnya berbentuk rekaman, dengan tujuan untuk melengkapi catatan-catatan yang kurang lengkap. Dan catatan tersebut ditunjang dengan data-data yang diperoleh dari hasil dokumentasi. 3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data Tahap pengolahan dan analisis data merupakan langkah penting dalam sebuah penelitian agar data yang dihasilkan lebih bermakna pada konteks yang diharapkan. Data yang telah dipilih, dikategorikan dan mampu dikaitkan dengan konteks yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat mengarahkan arah penelitian dengan benar sehingga sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang diperoeh melalui cara mendalam melalui observasi, studi dokumentasi, wawancara dan angket atau kuesioner selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk laporan. Dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan selama proses penelitian dan diakhir penelitian. Data yang diperoleh dianalis dan dikoreksi keabsahan data tersebut untuk mendapatkan data yang valid data yang sesungguhnya yang menggambarkan hasil penelitian. Dalam pengolahan dan analisis data, maka peneliti dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

51 a. Seleksi Data Seleksi merupakan memilih data yang valid dan erat hungannya dengan inti dari masalah penelitian. Dalam seleksi data ini peneliti memeriksa relevansi dari pertanyaan penelitian dengan hasil wawancara. Hal ini dikarenakan wawancara ditujukan bukan hanya kepada ketua Pimpinan Muhammadiyah tetapi juga dilakukan dengan Sekertaris Daerah Kota Bandung dan Cabang Sukajadi, dan wawancara ini dilakukan dengan Eksekutif Daerah Kota Bandung dan Eksekutif Cabang Sukajadi. Sehingga jawaban dari hasil wawancara yang tidak sesuai dengan inti permasalahan penelitian akan dipisahkan atau tidak digunakan. b. Reduksi Data Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk mencocokan, menggolongkan, mengarahkan hasi-hasil penelitian dengan memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Dengan melakukan reduksi data maka peneliti akan lebih mudah menggunakan data yang telah didapatkan untuk digunakan sebagai bahan penting dari penelitian. c. Display Data Dalam tahap display data, setelah tahap mereduksi semua data lalu peneliti membandingkan data-data yang didapat dengan cara membuat tabel perbandingan untuk mengetahui apakah yang menjadi perbedaan dan persamaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Setelah dibanding maka peneliti dapat mengetahui ciri-ciri atau hal pokok dengan singkat dan jelas dari penelitian. Pemaparan data yang disusun secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh

52 akan memudahkan peneliti memahami gambaran terhadap aspek yang sedang diteliti. d. Verifikasi atau Kesimpulan Verifikasi atau kesimpulan merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal pokok atau dianggap hal-hal yang lebih penting. Hasil kesimpulan didapat melalui proses dan tahapan penelitian. Proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan data dilapangan, kemudian ditulis kembali dan disesuaikan dengan dokumen-dokumen yang menunjang isi dari catatan. Setelah data dirangkum, direduksi, dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian, selanjutnya data dianalisis data diperiksa kelayakan dan keabsahannya melalui beberapa teknik penelitian. Dan akhirnya berdasarkan proses serta tahapan pengolahan dan analisis data maka peneliti dapat membuat kesimpulan penelitian, yang berbentuk pernyataan-pernyataan singkat dan mudah dipahami. Dengan melalui proses dan tahapan atau prosedur penelitian yang benar maka hasil penelitian akan lebih berbobot. Oleh sebab itu, tahap akhir yaitu kesimpulan sangat tergantung terhadap proses dan tahapan penelitian yang dilakukan peneliti.