PENINGKATAN UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR DENGAN CARA PENGUBAHAN VOLUME SILINDER

dokumen-dokumen yang mirip
MODIFIKASI VOLUME SILINDER MOTOR TOSSA 100CC MENJADI 110CC UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA MESIN. Gatot Budy Prasetiyo 1

Optimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head


Analisis Pengaruh Proses Oversize Piston Terhadap Kinerja Motor dan Pengujian Ketahanan Mekanik Piston Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Catia V5R14

BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

STUDI PENGARUH OVERSIZE PISTON TERHADAP VOLUME LANGKAH DAN LAJU KONSUMSI BAHAN BAKAR

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN MESIN. Start. Motor Tersedia. Pemilihan Jenis Mesin Motor Daya. Daya Maksimum Tidak Ya

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KARBURATOR RACING TERHADAP KINERJA MOTOR 2-LANGKAH 150 CC Andriansyah Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat

Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc

I. PENDAHULUAN. Modifikasi kendaraan bermotor di Indonesia sering dilakukan, baik kendaraan

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PENGARUH OVERSIZE PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

BAB III METODE PENELITIAN

Analisa Ignition Timing Mesin Otto Satu Silinder Empat Langkah Berkapasitas 65 cc

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR DAN BIODIESEL B20 TERHADAP PERFORMANSI ENGINE VOLVO D9B 380

PENGARUH CAMPURAN METANOL TERHADAP PRESTASI MESIN

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR INJEKSI ABSTRAK

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

UPAYA MENINGKATKAN PERFORMA MESIN YAMAHA VEGA R DENGAN MELAKUKAN BORE UP DAN STROKE UP

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

Kata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

DAMPAK KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODE BUSI TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 4 TAK

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

Analisis Prosedur Pembesaran Ukuran (Oversize) Diameter Silinder dan Pengaruhnya Terhadap Daya Mesin

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAB II LANDASAN TEORI

UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA

PENGARUH STROKE UP TERHADAP PERFORMA MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH YANG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR PERTAMAX, PERTAMAX PLUS DAN BENSOL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Teknik Mesin UMY

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

TUGAS AKHIR MODIFIKASI MOTOR 4 LANGKAH YAMAHA JUPITER Z 110 CC MENJADI 200 CC. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

!"#$%&$'()*& LAMPIRAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

PENGARUH INJEKSI AIR UNTUK MENGURANGI GEJALA KNOCKING PADA MESIN TOYOTA 4K BERKOMPRESI TINGGI

SFC = Dimana : 1 HP = 0,7457 KW mf = Jika : = 20 cc = s = 0,7471 (kg/liter) Masa jenis bahan bakar premium.

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMAJUAN VALVE TIMING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN YAMAHA CRYPTON. Panjang langkah (L) : 59 mm = 5,9 cm. Jumlah silinder (z) : 1 buah

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

Abstract. Keywords: Performance, Internal Combustion Engine, Camshaft

MESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI MUHAMMAD SAYID D T REIGINA ZHAZHA A

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

Pengaruh Pemotongan Permukaan Penutup Ruang Bakar Pada Kepala Silinder Terhadap Daya Dan Torsi Pada Motor Jupiter Z

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN OLI MESIN TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS TERHADAP PERFORMA SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER CHASSIS

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF ABD 01 SOLAR KE DALAM MINYAK SOLAR TERHADAP KINERJA MESIN DIESEL

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Pengaruh Ukuran Katup Terhadap Torsi Dan Daya Pada Sepeda Motor Honda Supra Fit

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENINGKATAN UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR DENGAN CARA PENGUBAHAN VOLUME SILINDER Gatot Budy Prasetiyo*). ABSTRAK Peningkatan unjuk kerja sepeda motor bertujuan untuk mendapatkan performa lebih baik dari sebuah sistem kerja mesin otomotif. Ini bisa dilakukan dngan cara merubah spesifikasi komponen ataupun dengan cara memberi komponen tambahan. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana mengetahui unjuk kerja sepeda motor (daya motor) dari hasil perubahan pada silinder, dan cara merubah silinder yang dimaksud. Metode yang akan digunakan untuk mencari hasil unjuk kerja (daya motor) dengan cara menghitung kapasitas mesin, perbandingan kompresi, volume total silinder, torsi, gaya yang bekerja pada piston, daya motor. Hasil yang didapati dari perhitungan pada silinder standar Vs=97,14cm 3, Vc=12,14cm 3, Vt=109,28cm 3, F=298,8Newton, p=12346,49n/m 2 dan pada silinder yang sudah dirubah Vs=109,15cm 3, Rc=1:9,9, Vt=121,29cm 3, p=137261,31n/m 2, F=302,6 N. Dari perhitungan dapat diketahui daya motor standar sebesar 5,92Kw (8,05HP) dan daya motor yang sudah dirubah sebesar 6Kw (8,15HP). Kata kunci : Unjuk Kerja, Perbandingan Kompresi, Daya Motor, PENDAHULUAN Peningkatan unjuk kerja motor bertujuan untuk mendapatkan performa lebih baik dari sebuah sistem kerja mesin otomotif. Ini bisa dilakukan dngan cara merubah spesifikasi komponen ataupun dengan cara memberi komponen tambahan. Salah satu area mesin yang mengalami pengubahan yang trend saat ini adalah volume silinder (cc). Modifikasi volume silinder (cc) bertujuan untuk meningkatkan unjuk kerja mesin sepeda motor. Mesin sepeda motor bebek standar di Indonesia produksi tahun 2000an yang rata rata berkapasitas 110 cc sampai 125 cc. Bagi pemilik sepeda motor produki dibawah tahun 2000an yang rata rata memiliki kapasitas mesin 100 cc merasa motornya kurang bertenaga terutama untuk kaum muda. Bisa diambil alternative mengubah kapasitas mesinnya dengan mengganti komponen milik motor bebek lainnya atau saling subtitusi. Untuk menaikan volume silinder biasanya dilakukan rubahan pada diameter piston dan langkah piston. Pembahasan pada penelitian ini adalah membesarkan volume silinder (cc) sepeda motor Tossa berkapasitas 100 cc menjadi 110 cc untuk meningkatkan unjuk kerja mesin. Yaitu dengan cara menaikan diameter piston standar 50 mm menjadi 53 mm, dengan stroke / langkah piston tetap 49,5 mm.berdasarkan survey pemakai sepeda motor 100 cc yang mengganti/modifikasi volume silinder dimana banyak dari kalangan mekanik belum tahu secara pasti data-data yang mungkin dapat disempurnakan lagi dengan tujuan untuk menyempurnakan dan meningkatkan unjuk kerja motor. RUMUSAN MASALAH 1. Seberapa besar perbandingan kompresi, tekanan, gaya, torsi dan daya motor setelah dimodifikasi

TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui besar perbandingan kompresi, tekanan, gaya, torsi dan daya motor setelah dimodifikasi TINJAUAN PUSTAKA Dasar Perhitungan Volume Silinder 1) Kapasitas Mesin Kapasitas engine ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston bergerak keatas dari TMB ke TMA, disebut juga sebagai volume langkah. Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3). Rumus untuk menghitungnya adalah: Volume langkah = luas lingkaran silinder x panjang langkah Volume langkah = luas lingkaran silinder x panjang langkah = = = Sumber : Jalius Jama, buku teknik sepeda motor jilid 1, hal: 20 = volume langkah (cc) = 22/7=3,14 D = diameter silinder (mm) S = langkah piston (mm) 2) Perbandingan Kompresi Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume silinder dan ruang antara awal langkah kompresi (katup masuk mulai tertutup) dan setelah akhir langkah kompresi saat piston berada pada titik mati atas (TMA) : Sumber : Jalius Jama, buku teknik sepeda motor jilid 1, hal: 21 Rc/E = perbandingan kompresi Vs = volume langkah (cc) Vc = volume sisa/volume ruang bakar (cc) 3) Volume Total Silinder Menghitung volume total silinder pada motor yaitu dengan menjumlahkan volume langkah (Vs) dan volume ruang bakar (Vc): Vt=Vc+Vs Sumber : Jalius Jama, buku teknik sepeda motor jilid 1, hal: 21 Vt = volume total silinder (cc) 1

Vc = volume sisa ruang baklar (cc) 4) Menghitung Torsi M = F x L Sumber : Jalius Jama, buku teknik sepeda motor jilid 1, hal: 23 M = torsi (N.m) F = gaya yang bekerja pada piston (N) L = ½ langkah piston (m) 5) Gaya Yang Bekerja Pada Piston Untuk menghitung gaya yang bekerja pada piston, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan momen yaitu M = F x L. data yang diketahui pada tiap-tiap motor standard hanya torsi dan langkah piston M = F x L. Karena yang dicari adalah gaya yang bekerja pada piston maka persamaannya menjadi: Sumber : Jalius Jama, buku teknik sepeda motor jilid 1, hal: 23 M = torsi(n.m) F = gaya yang bekerja dengan piston(n) L = 1/2 dari panjang langkah piston (m) 6) Tekanan Ruang Bakar Setelah diketahui gaya yang bekerja pada piston, barulah dapat dihitung tekanan yang terjadi pada ruang bakar motor yang standard dengan menggunakan persamaan : dimana: P = tekanan (pascal atau N/m 2 ) F = Gaya yang bekerja pada piston (N) a = Luas piston (m 2 ) Sumber : Sucahyo, Mekanika Teknik, hal 40 7) Daya Motor Sebelum menghitung daya pada motor dengan piston ukuran yang telah dimodifikasi, terlebih dahulu dihitung putaran (n) yang terjadi pada motor standard, karena daya pada 2

motor standard telah diketahui seperti yang tertera pada spesifikasinya. Daya motor yang dihitung adalah jenis motor empat-langkah, dengan persamaan sebagai berikut : Sumber : Sucahyo, Mekanika Teknik, hal 41 Pi = daya motor (watt) P = tekanan motor (pascal) a = luas permukaan piston (m) L = langkah piston (mx10-3 ) n = putaran kerja (Rpm) 1. LangkahPengubahan Bore up adalah mengganti ukuran piston agar lebih besar. Biasanya akan timbul perbedaan di pen piston pada stang piston, juga rumah pen piston. Bore up biasanya adalah teknik menaikan volume ruang bakar sehingga bahan bakar dan udara buat pembakaran dalam mesin dapat lebih banyak diperoleh dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi yang menghasilkan energi lebih besar (torsi mesin) dan putaran mesin yang lebih tinggi (RPM) Janganlah asal melakukan bore up. Sebelum melakukan bore up, perlu pemahaman terhadap batas limit ukuran diameter dalam silinder orisinil sebelum dibesarkan atau dicolter. Tiap motor memiliki ketebalan liner yang berbeda. Teknik bore up terbagi menjadi 2, yaitu bore up dengan silinder orisinil dan bore up dengan mengganti linier silindernya. Jika Anda ingin bore up dengan mengganti liner silinder, Anda perlu memahami batas aman bore up. Hal ini agar tak ada part yang dikorbankan ketika silinder makin besar. Kalau mau bore up lihat dulu cc standar dari motor (lalu ukur dan hitunglah berapa besar volume ruang bakar dan berapa besar pembesarannya, biasanya pembesaran mulai dari 0,25 mm 2,5mm) untuk mendapatkan rasio tenaga yang ingin dicapai jangan sampai berlebihan atau over. Kalau sampai over resikonya besar. Mulai dari piston macet karena panas berlebih dalam ruang bakar sampai blok silindernya pecah. Hitung rasio panasnya mesin dengan rasio kompresi (tekanan dalam ruang bakar) dan juga kecepatan bahan bakar masuk, turbulensi udara, mixing udara dan bensin yg ideal. Dalam melakukan modifikasi semuanya harus kompatibel dan tidak mubazir. Harus diperhatikan pula, jangan sampai malah membahayakan mesin itu sendiri. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Pada Motor Dengan Piston Ukuran Standard Tabel1.ukuran,langkah piston,perbadingan kompresi, torsi maksimum 3

1) Menghitung Volume Langkah Volume langkah ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus volume tabung dengan satuan cc. Vs = Vs = Vs = = volume langkah (cc) = 22/7=3,14 D = diameter silinder (mm) S = langkah piston (mm) D = 50 mm S = 49,5 mm Ditanya Vlangkah..? Akhirnya diketahui volume langkahnya sebesar 97,14 cm 3 2) Menghitung Volume Sisa Ruang Bakar Volume sisa ruang bakar dapt diketahui dengan rumus perbandingan kompresi di bawah ini. Rc = Rasio kompresi Vc = Volume sisa ruang bakar (cm 3 ) Vs = Volume langkah (cm 3 ) Rc = 1 : 9,0 Vs = 97,14 cm 3 Ditanya Vc..? Akhirnya diketahui volume sisa ruang bakarnya sebesar 12,14 cm 3 4

3) Menghitung Volume Total Silindernya Menghitung volume total silinder pada motor yaitu dengan menjumlahkan volume langkah (Vs) dan volume ruang bakar (Vc). Vt = Volume total silinder Vc = Volume sisa ruang bakar Vs = Volume langkah Vc = 12,14 cm 3 Vs = 97,14 cm 3 Ditanya Vt..? Akhirnya diketahui volume total silindernya sebesar 109,28 cm 3 4) Menghitung Gaya Yang Bekerja Pada Piston Untuk menghitung gaya yang bekerja pada piston, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan momen yaitu M = F x L. dimana: M = torsi (N.m) F = gaya yang bekerja pada piston (N) L = ½ dari panjang langkah piston (m) Data yang diketahui pada tiap-tiap motor standard hanya torsi dan langkah piston. Dibawah ini adalah tabel spesifikasi tiap-tiap motor standard, Maka untuk menghitung gayanya dengan cara sebagai berikut. M = 7,39 N.m L = 49,5 x ½=24,75 cm=24,75 x 10 3 m Ditanya F..? Akhirnya diketahui gaya yang bekerja pada piston sebesar 298,8 Newton 5) Menghitung Tekanan Setelah diketahui gaya yang bekerja pada piston, barulah dapat dihitung tekanan yang terjadi pada ruang bakar motor yang standard dengan menggunakan persamaan : 5

P = Tekanan (pascal/n/m 2 ) F = Gaya yang bekerja pada piston (N) a = Luas piston (m 2 ) F = 298,8 Newton a = 1,9625 x 10-3 m 2 didapat dari perhitungan sebagai berikut : Ditanya P..? Akhirnya diketahui tekanannya sebesar 152346,49 N/m 2 A. Perhitungan Pada Motor Yang Sudah Dimodifikasi perhitungan pada motor yang sudah dimodifikasi dimaksudkan gunanya untuk mengetahui pengaruh terhadap kinerja motor. Penambahan diameter yang dilakukan pada piston sebesar 3mm milik Kawasaki Kaze 110cc oversize 0, sehingga dengan dilakukan perubahan ukuram diameter pada piston tersebut maka akan terjadi perubahan nilai dari ukuran standardnya. 1) Menghitung Volume Langka Piston Vs = Vs = Vs = Vs = Volume langkah(cm 3 ) D = Diameter silinder(mm) S = Langkah piston(mm)π π = 22/7=3,14 D = 53 mm S = 49,5 mm Ditanya Vs..? 6

Akhirnya diketahui volume langkahnya sebesar 109,15 cm 3, Dari hasil penggantian pistondengan piston yang lebih besar sebesar 3mm, telah terjadi penambahan volume langkah yaitu sekitar 12,1 cm 3. Penambahan volume langkah tersebut diakibatkan karena adanya penambahan ukuran diameter piston dari Kawasaki Kaze 110cc. 2) Perbandingan Kompresi Dimana: Rc = Perbandingan kompresi Vs = Volume silinder (cm 3 ) Vc = Volume sisa/volume ruang bakar (cm 3 ) Vs = 109,15 cm 3 Vc = 12,14 cm 3 Ditanya Rc? Perbandingan kompresi yang didapatkan lebih besar 0,9 dibandingkan dengan perbandingan rasio kompresi sebelum diganti piston, Hal ini disebabkan karena bertambahnya volume langkah motor. 3) Volume Total Silinder Dimana: Vt = Volume total silinder (cm 3 ) Vc = Volume sisa/volume ruang bakar (cm 3 ) Vs = Volume silinder (cm 3 ) Vc = 12,14 cm 3 Vs = 109,15 cm 3 Ditanya Vt..? Vt = 12,14+109,15 Vt = 121,29 =121,29 10-3 m 3 Dari perhitungan diatas didapatkan volume silinder total pada motor Tossa 100 cc yang sudah diganti pistonnya sebesar 121,29 10-3 m 3. 4) Menghitung Tekanan Tekanan yang terjadi pada ruang bakar motor ukuran yang berbeda dengan motor ukuran standard, ini terjadi karena adanya perubahan volume total akibat adanya penambahan diamater piston. Tekanan pada motor ukuran standard telah diketahui hasilnya, Sehingga untuk Menghitung tekanan yang terjadi pada motor ukuran yang lebih besar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Boyle: 7

P1 = Tekanan pada motor standard (pascal atau N/m 2 ) P2 = Tekanan pada motor lebih besar (pascal atau N/m 2 ) V1 = Volume total silinder motor standard (m 3 ) V2 = Volume total silinder motor lebih besar (m 3 ) P1 = 152346,49 N/m 2 V1 = 109,28 m 3 V2 = 121,29 m 3 Ditanya P2..? N/m 2 Pada perhitungan diatas di dapati tekanan pada motor mengalami penurunan, hal ini terjadi dikarenakan volume total silinder pada motor dengan ukuran piston lebih besar. 5) Menghitung Gaya Yang Bekerja Pada Piston Dimana: P = Tekanan (pascal atau N/m 2 ) F = Gaya yang bekerja pada piston (N) a = Luas piston (m 2 ) P = 137261,31 N/m 2 a = 2,205065 X 10-3 m 2 didapat dari perhitungan sebagai berikut : Ditanya F..? Gaya yang berkerja pada piston ukuran yang lebih besar mengalami peningkatan disbanding dengan pada piston standard. 6) Menghitung Torsi M = F x L Dimana: M = Torsi (N.m) F = Gaya yang bekerja pada piston (N) 8

L = ½ langkah piston (m) F = 302,67 N L = 24,75 mm = 24,75 x 10-3 m Ditanya M..? M = 7,49 N.m M = 7,5 N.m Pada torsi peningkatan 0,1 N.m B. Menghitung Daya Motor Sebelum menghitung daya pada motor dengan piston ukuran standard dan piston yang lebih besar 3mm, terlebih dahulu dihitung putaran (n) yang terjadi pada motor standard, karena daya pada motor standard telah diketahui seperti yang tertera pada spesifikasinya. Daya motor yang dihitung adalah jenis motor empat-langkah. Pi = Daya motor(watt) a = Luas piston(m 2 ) L = Langkah stroke(m) N = Putaran kerja(rpm) P = Tekanan (pascal atau N/m 2 ) 1) Menghitung Daya Motor Piston Standart a =1,9625 x 10-3 m 2 didapat dari perhitungan sebagai berikut : L = 49,5 x 10 3 m 2 N = 800 Rpm P = 152346,49 N/m 2 Hasil : 2) Menghitung Daya Motor Piston Lebih Besar 3mm a = 2,205065 m 2 didapat dari perhitungan sebagai berikut : 9

L = 49,5 x 10 3 m 2 N = 800 Rpm P = 137261,31 N/m 2 Hasil : Namun daya yang dihasilkan motor baik ukuran standart dan yang lebih besar 3mm untuk tiap-tiap motor relatif sama saja, Namun waktu di uji secara langsung sepeda motor tersebut terasa lebih kencang. Tabel.2.Hasil perbandingan Rasio Kompresi dan Rasio Langkah piston standar & modifikasi Tabel.3.Hasil perbandingan Torsi dan Daya Motor pada piston standar & modifikasi KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan perhitungan dan pengujian yang telah dilakukan maka telah dapat menyimpulkan bahwa : Perbandingan kompresinya meningkat sekitar 0,9 mm, Volume langkahnya mengalami perubahan sekitar 12,01 cm 2, sedang gaya yang bekerja pada piston telah didapati mengalami perubahan yaitu dari 298,8N menjadi 302,670 N Pada daya motor yang sebelumnya didapati silinder standar sebesar 5,92 Kw dan performa sebesar 8,05 HP. Menjadi sebesar 6 Kw dan performa sebesar 8,15 HP Tetapi Sebaliknya pada tekanan yang terjadi pada ruang bakar mengalami penurunan sebesar 15085,18 N/m 2. Dari hasil diatas maka beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai kelebihan dan kekurangan silinder yang telah dirubah dan silinder yang standar a. Kelebihan Pada Silinder Yang Telah Dirubah Performanya (daya motor), pada rasio kompresinya dan pada torsinya mengalami peningkatan namun pada tekanan yang terjadi pada ruang bakar mengalami penurunan. 10

b. Kelemahan Pada Silinder Yang Telah Dirubah Pada kebutuhan bahan bakar yang lebih banyak dan ketahanan pada komponen tidak tahan lama dibandingkan dengan yang sebelumnya dikarenakan pengaruh panas didalam ruang bakar. Saran Untuk melakukan penelitian ulang dengan menguji langsung objek benda perancangan yang diteliti dan mempertimbangkan pengaruh panas terhadap kekuatan material tersebut agar mendapatkan hasil yang dapat langsung dinikmati dan dirasakan. *) Staff Pengajar Universitas Yudharta Pasuruan DAFTAR PUSTAKA Heywood John B, Internal Combustion Engine Fundamentals, McGraw Hill Book Company, New Jersey, 1988 Jama julius, Buku Teknik Sepeda Motor jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2004 Nugroho, Ensiklopedi Otomotif, cetakan pertama, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005 Pilkrabek Willard W, Engineering Fundamentals Of Internal Combustion Engine, Prentice Hall, New Jersey, 1988 Setiyono agus, Buku Panduan Teknik Reparasi dan Servis Bengkel Sepeda Motor, Solo ; CV. Bahagia Pekalongan, 1995 Tabloit motor plus, Jakarta, edisi 269/2004, edisi 276/2004, edisi 318/2005, edisi 322/2005, edisi 327/2005, edisi 328/2005, Gramedia Group, Jakarta 11