BAB II LANDASAN TEORI. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sistem pasar modal mirip dengan pasar-pasar lainnya, dimana terjadi transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. saham keputusan investasi sangat penting karena investasi dijadikan indikator

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

Entrepreneurship and Innovation Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memenuhi kebutuhan tersebut ikut menentukan sampai seberapakah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Perusahaan yang ingin bertahan dan sukses, haruslah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB I PENDAHULUAN. (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Teori-teori 1. Pengertian Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu : investasi pada asset-aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi pada asset-aset riil dapat berbentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya, menurut Halim (2005:4). Menurut Anjani (2012) Investasi sebagai komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada masa mendatang. Dana yang diinvestasikan di pasar modal adalah dana lebih, bukan dana yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari dan juga bukan dana yang digunakan sebagai dana cadangan atau dana untuk keperluan darurat. Tujuan dari investasi haruslah jelas, dari apa saja tujuan melakukan investasi di pasar modal, membuat skala prioritas manakah yang paling penting, tingkat toleransi terhadap risiko dan jangka waktu 13

14 a. Penggolongan Investasi Saragih dalam anjani (2012) menyatakan investor dapat melakukan investasi pada berbagai jenis aset baik aset riil maupun aset finansial. Beberapa penggolongan investasi antara lain : 1. Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang adalah investasi dalam bentuk saham, obligasi, tanah, dan bentuk lain yang dimiliki investor dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Investasi jangka panjang itu sendiri terdiri dari investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang. Investasi dalam harta tetap berwujud yang saat ini digunakan dalam spekulasi seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi. Investasi yang disisihkan untuk dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun atau dana yang digunakan untuk perluasan pabrik, dan nilai penyerahan kas dari asuransi jiwa. Investasi dalam anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi. 2. Investasi jangka pendek Investasi jangka pendek adalah investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dimiliki investor dalam jangka waktu yang relatif pendek. Pengaturan investasi yang efektif perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: i. Adanya usulan-usulan

15 ii.estimasi arus kas dari usul-usul investasi tersebut. iii.evaluasi arus kas tersebut. iv.memilih proyek-proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu. v.monitoring dan penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah investasi dilaksanakan. b. Jenis Investasi Menurut Mulyadi dalam saragih (2008:284) jenis-jenis investasi terdiri dari 4 (empat) yaitu : 1. Investasi yang tidak menghasilkan laba Investasi ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat kontrak yang telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa mempertimbangkan laba atau rugi. Misalnya karena air limbah yang telah digunakan dalam proses produksi jika dialirkan keluar pabrik akan mengakibatkan timbulnya pencemaran lingkungan, maka pemerintah mewajibkan perusahaan untuk memasang instalasi pembersih air limbah, sebelum air tersebut dibuang ke luar pabrik. Karena sifatnya merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan maka jenis ini tidak memerlukan pertimbangan ekonomis sebagai kriteria untuk mengukur perlu tidaknya pengeluaran tersebut. 2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun laba yang diharapkan oleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk

16 dihitung secara teliti. Sebagai contoh adalah pengeluaran biaya promosi untuk jangka panjang, biaya penelitian dan pengembangan. Biasanya yang dipakai sebagai pedoman dalam mempertimbangkan jenis investasi ini adalah persentase tertentu dari hasil penjualan untuk biaya promosi produk), persentase tertentu dari laba bersih perusahaan (untuk biaya penelitian dan pengembangan). 3. Investasi dalam penggantian mesin dan peralatan Investasi meliputi penggantian mesin dan peralatan yang ada. Dalam pemakaian mesin dan peralatan pada suatu saat akan terjadi biaya operasi mesin dan peralatan menjadi lebih besar dibandingkan biaya operasi jika mesin dan peralatan tersebut diganti dengan yang baru atau produktivitasnya tidak mampu memenuhi kebutuhan. 4. Investasi dalam perluasan usaha Investasi ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya. Untuk memutuskan jenis investasi ini, yang perlu dipertimbangkan adalah apakah aktiva yang diperlukan untuk perluasan usaha diperkirakan akan menghasilkan laba yang jumlahnya memadai. c. Macam-macam Bentuk Investasi Nurzaman (2013), Pada umumnya, bentuk investasi dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu :

17 1. Real Asset, yaitu bentuk investasi yang ditanamkan investor ke dalam bentuk kekayaan riil atau bersifat berwujud, seperti gedung, kendaraan, mesin, dan sebagainya. 2. Financial asset, adalah investasi yang ditanamkan oleh investor ke dalam bentuk tabungan dan surat berharga atau dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung pemegangnya terhadap aktiva riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut. Salah satu perbedaan antara riil dengan aktiva keuangan adalah likuiditasnya. Likuiditas disini diartikan tingkat kemudahan mengkonversi suatu asset menjadi ruang tunai dan biaya transaksinya cukup rendah. Real Asset secara umum kurang likuid dan return asetnya sulit diukur secara akurat. 2. Pengertian Keputusan investasi Keputusan Investasi adalah suatu kebijakan atau keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang atau permasalahan bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Secara singkat keputusan investasi yaitu penggunaan dana yang bersifat jangka panjang. Bentuk, macam dan komposisi dari investasi akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu investasi akan mengandung risiko atau ketidakpastian. Risiko dan

18 hasil yang diharapkan dari investasi itu akan mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai perusahaan. Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu, (Anjani:2012). Menurut (Helvert, 2005:7) keputusan investasi merupakan kekuatan penggerak utama dari setiap sistem usaha. Hal itu akan mendukung strategi persaingan yang akan dikembangkan oleh manajemen dan berdasarkan pada perencanaan (anggaran modal) untuk menjalankan dana yang ada atau yang baru diperoleh terhadap tiga bidang utama : 1. Modal kerja (saldo kas, piutang yang jatuh tempo dari pelanggan, dan persediaan dikurangi kredit dagang dari pemasok dan kewajiban lancar normal lainnya). 2. Bangunan, mesin dan peralatan, perabotan kantor, dan sebagainya. 3. Program pembelanjaan utama (penelitian dan pengembangan, pengembangan produk atau jasa, program promosi, dan lain-lain). a. Proses Keputusan Investasi Proses keputusan invesatsi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan. Menurut Tandelilin dalam saragih (2008:8) proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahapantahapannya adalah : 1. Penentuan Tujuan Investasi

19 yaitu menentukan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung investor yang membuat keputusan. 2. Penentuan Kebijakan Investasi Tahap ini dimulai dari penentuan keputusan alokasi asset. Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimliki pada berbagai klasklas asset yang tersedia (saham, obligasi, real estate). Investor juga harus memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan investasi seperti seberapa besar dana yang dimiliki porsi pendistribusian dana tersebut serta beban pajak yang harus ditanggung. 3. Pemilihan Strategi Portofolio Strategi portofolio yang dipilih harus sesuai dengan dua tahap sebelumnya. Strategi portofolio ada dua yaitu strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik dan strategi portofolio pasif meliputi aktivitas pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi strategi pasif adalah bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan direfleksikan pada harga saham. 4. Pemilihan Asset adalah pemilihan asset yang memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio yang efisien yaitu

20 portofolio yang menawarkan return yang tertinggi dengan tingkat resiko terendah. 5. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio Merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan Setelah tahap ini dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama. b. Penilaian Investasi Menurut, (Kasmir dan Jakfar, 2007:96) metode penilaian investasi yang dipakai adalah sebagai berikut : 1. Payback period Metode payback periode merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan modal sendiri). 2. Accounting Rate of Return Metode accounting rate of returnmerupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata 3. Net Present Value Net Present Value atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of Proceed) dengan PV

21 investasi (capital outlays) selama umur Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net Present Value (NPV). Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu kita harus tau berapa PV kas bersihnya. PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari cash flow perusahaan selama umur investasi tertentu. 4. Internal Rate ot Return Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. 5. Profitability Index Metode profitability index (PI) atau benefitand cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Investasi a.likuiditas Menurut, (Harahap, 2011:301), rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Rasio likuiditas yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio lancar. Rasio lancar dapat dihitung dengan rumus : Rasio lancar =

22 Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. b. Solvabilitas Menurut, (Harahap, 2011:303). Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang. Rasio solvabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio utang atas modal. Rasio solvabilitas dapat dihitung dengan rumus : Rasio utang atas modal = ( ) Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio leverage. c. Profitabilitas Rasio rentabilitas atau disebut juga rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio ini yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga

23 Operating Ratio, Menurut,(Harahap, 2011:311). Rasio profitabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio return on equity (ROE) Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan rumus : Return on Equity (ROE) = ( ) Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus. 4. Pengaruh Likuiditas Terhadap Keputusan Investasi Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam memenuhi kebutuhan perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Pengertian tersebut menunjukkan apakah dengan kas yang tersedia perusahaan mengalami kesulitan untuk mendanai investasinya atau tidak. Perusahaan dikatakan tidak mengalami kesulitan dalam mendanai investasinya apabila perusahaan mampu mengahasilkan kas dalam membiayai Semakin besar likuiditas perusahaan struktur modalnya/hutangnya akan semakin berkurang, karena dengan likuiditas yang tinggi, perusahaan memiliki dana tersedia yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan perusahaan dengan modal sendiri, dalam pengambilan keputusan investasi biaya modal sendiri justru diperhitungkan dari pada menanggung resiko. Penelitian yang dilakukan Rani (2010) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap keputusan

24 5. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Keputusan Investasi Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan di biayai utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Penggunaan rasio solvabilitas bagi perusahaan memberikan banyak manfaat yang dapat dipetik, baik rasio rendah maupun rasio tinggi. Apabila dari hasil perihitungan, perusahaan ternyata memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan berdampak timbulnya risiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada kesempatan mendapat laba juga besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas lebih rendah tentu mempunyai risiko kerugian lebih kecil pula, terutama pada saat perekonomian menurun. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi, (Kasmir, 2011:150). 6. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Keputusan Investasi Menurut Birmingham dan Gapenski dalam anjani (2012) profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan, jadi dikatakan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi.

25 Hubungan profitabilitas berkaitan dengan keputusan-keputusan antara lain keputusan investasi yaitu sebagai pengaturan anggaran dan proyeksi keuntungan. Penelitian yang dilakukan Rani (2010) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap keputusan B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Penelitian Variabel yang Digunakan Hasibuan dan Saragih (2008) Anjani (2012) Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi Analisis faktorfaktor yang berpengaruh terhadap keputusan investasi ROI, struktur modal, tingkat penjualan, dan keputusan Likuiditas, kesempatan investasi, profitabilitas, hutang, peluang pertumbuhan perusahaan, keputusan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel ROI, struktur modal, tingkat penjualanberpengaruh terhadap keputusan 1. Likuiditas tidak memiliki pengaruh yang signifikanterhadap keputusan investasi 2. kesempatan investasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan 3. Profitabilitas (ROI) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan 4. Rasio hutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi, dengan arah positif.

26 Rani (2010) Pengaruh rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas terhadap keputusan investasi Rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan keputusan 5. Peluang pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan 6. Peluang pertumbuhan perusahaan dapat memoderasi pengaruh hutang terhadap perkembangan investasi namun dengan arah negatif. Rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap keputusan Gifarullah (2009) Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan investasi Investasi, passive informant hypothesis, active informant, financing, dan stock market pressure. hypothesis berlaku dengan pertumbuhan arus kas dan pertumbuhan hutang sebagai faktor yang signifikan mempengaruhi keputusan investasi perusahaan. 1. Hasibuan dan Saragih (2008), meneliti Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Faktor-faktor yang menjadi variabel penelitian ROI, struktur modal, tingkat penjualan, dan keputusan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel ROI, struktur modal, tingkat penjualan berpengaruh terhadap keputusan

27 Hasibuan dan saragih melakukan penelitian dengan menggunakan analisis linier berganda. 2.Anjani (2012), meneliti Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages yang terdiri 17 perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari tahun 2006 sampai dengan 2009. Faktor-faktor yang menjadi variabel penelitian dalam penelitian ini adalah Likuiditas, kesempatan investasi, profitabilitas, hutang, peluang pertumbuhan perusahaan, keputusan Anjani melakukan penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan 1)Likuiditas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan 2)kesempatan investasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan 3)Profitabilitas (ROI) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan 4)Rasio hutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi, dengan arah positif. 5)Peluang pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan 6)Peluang pertumbuhan perusahaan dapat memoderasi pengaruh hutang terhadap perkembangan investasi namun dengan arah negatif. 3. Rani (2010), meneliti Pengaruh rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas terhadap keputusan investasi pada sektor pertambangan yang go public yang terdiri 9 perusahaan sektor pertambangan yang go public

28 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data tahun 2003 sampai dengan 2008. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah Rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan keputusan Rani melakukan penelitian dengan menggunakan analisis regresi berganda, korelasi dan koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan Rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap keputusan 4. Gifarullah (2009), meneliti Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi perusahaan (studi kasus perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia). Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data tahun 2004 sampai dengan 2007. Faktor-faktor yang menjadi variabel penelitian dalam penelitian ini adalah Investasi, passive informant hypothesis, active informant, financing, dan stock market pressure. Gifarullah melakukan penelitian dengan menggunakan metode data panel. Hasil penelitian menunjukkan hypothesis berlaku dengan pertumbuhan arus kas dan pertumbuhan hutang sebagai faktor yang signifikan mempengaruhi keputusan investasi perusahaan. C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas dan sistematis serta dapat menjadi pedoman bagi penelitian secara keseluruhan. Menurut Indriantoro dan Supomo (2005), kerangka konseptual merupakan dasar pemikiran peneliti untuk dikomunikasikan dengan orang lain, sehingga

29 hasilnya dapat dimengerti oleh orang lain dan memungkinkan untuk direplikasi atau diekstensi oleh peneliti yang lain. Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan penelitian sebelumnya maka dapat dibentuk kerangka konseptual dalam penelitian ini, yaitu pada gambar 2.1 dibawah ini : Likuiditas (X 1 ) Solvabilitas (X 2 ) Keputusan Investasi (Y) Profitabilitas (X 3 ) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Gambar 2.1 diatas menunjukkan variabel tidak bebas yaitu keputusan dipengaruhi beberapa variabel bebas yaitu ; Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (X 1 ) diukur dengan rasio lancar, Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya (X 2 ) diukur dengan rasio utang atas modal, dan Profitabilitas yang merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu (X 3 ) diukur dengan ROE. Kemudian variabel tidak bebas yaitu keputusan investasi menggambarkan terjadinya pengambilan keputusan investasi di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya variabel-variabel tersebut

30 disusun kedalam bentuk persamaan regresi linier berganda dan dilakukan pengujian asumsi klasik. D. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dan kajian empiris yang dilakukan sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel likuiditas diduga memberi pengaruh positif terhadap keputusan 2. Variabel solvabilitas diduga memberi pengaruh positif terhadap keputusan 3. Variabel profitabilitas diduga memberi pengaruh positif terhadap keputusan