Oleh : Indriyani Mustika 2 dan Ngurah Ayu Nyoman Murniati 3. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERPERSPEKTIF CRC (CHILDREN RIGHTS CONVENTION) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL 1

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Pebli Vidia Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian Sebelum Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Danang Septa F 2) dan Nur Khoiri 3) Abstrak

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

Oleh : Pagunanto 2 dan Joko Sefan 3. Kata kunci : alat peraga multi board, hasil belajar

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN ALAT- ALAT SEDERHANA FISIKA UNTUK MENINGKATAN KETRAMPILAN PROSES SAINS SISWA

SKRIPSI OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA (Bagian-Bagian Tumbuhan) Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Kelas IV SDK Padat Karya

Endang Srininsih Guru SMPN 4 Mataram. menyanyi sesuka mereka tanpa memperdulikan adanya aturanaturaan

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

PROSIDING ISBN :

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN

Penerapan Metode Jigsaw untuk Peningkatkan Hasil Belajar Ketrampilan Pengolahan Hasil Samping Seralia dan Umbi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fika Septiningkasih, Eko Setyadi Kurniawan, Nur Ngazizah

JURNAL. Oleh: SUKARTI NPM Dibimbing oleh : 1. Mumun Nurmilawati, S.Pd., M.Pd. 2. Agus Muji Santoso, S.Pd., M.Si.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA-FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DENGAN MEMANFAATKAN ALAT DAN BAHAN DI LINGKUNGAN SEKITAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KRAGAN REMBANG TAHUN AJARAN 2008/2009 1 Oleh : Indriyani Mustika 2 dan Ngurah Ayu Nyoman Murniati 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah peningkatan hasil belajar melalui pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar pada pokok bahasan kalor di SMP Negeri 4 Kragan Rembang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 38 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terencana. Masing- masing siklus merupakan rangkaian tahapan Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Siklus II bertujuan untuk memperbaiki kekurangn yang ada pada siklus I. Dari data yang telah didapat pada siklus I nilai rata- rata tes awal siswa 5,7 dan nilai rata- rata tes akhir/ ulangan harian siswa 6,3. Presentase ketuntasan klasikal tes awal 42,1% atau 22 siswa, setelah praktikum diberikan presentase ketuntasan naik menjadi 68,42% atau 26 siswa. Pada siklus II rata- rata tes awal 6,4 dan nilai rata- rata tes akhir 7,1. Presentase ketuntasan klasikal pada tes awal adalah 73,68% atau 28 siswa dan presentase ketuntasan klasikal tes akhir 84,21% atau 32 siswa. Jika dilihat dari tiap siklus ketuntasan belajar mengalami kenaikan. Dan jika dilihat dari ketuntasan belajar tes akhir/ ulangan harian dari siklus I 68,42% ke siklus II 84,21% mengalami kenaikan sebesar 15,79%. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas siklus pertama dan suklus kedua, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar IPA Fisika di SMP Negeri 4 Kragan rembang dalam kegiatan pembelajaran IPA Fisika pokok bahasan Kalor. 1 Ringkasan hasil penelitian tahun 2009 2 Alumni PS Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang 3 Dosen PS Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang -89-

JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011 A. Pendahuluan IPA merupakan ilmu yang terdiri dari produk dan proses. IPA dapat disampaikan dengan mengajak siswa menemukan sendiri konsep yang ada dalam IPA. Konsep- konsep yang ada dalam IPA akan sulit diterima siswa apabila mengandalkan komunikasi verbal yang dilakukan oleh guru. Suatu konsep dalam IPA akan mudah diterima oleh siswa apabila dalam proses pembelajaran siswa dapat melihat proses ditemukannya suatu konsep atau teori tersebut. Sejauh mana siswa menerima dan menguasai suatu konsep dalam IPA ditinjau dengan kemampuan memahami konsep IPA yaitu mampu menyelesaikan permasalahan yang ditentukan pada proses belajar mengajar kemampuan tersebut ditunjukkan dengan nilai prestasinya. Mata pelajaran fisika di SMP adalah bagian dari mata pelajaran IPA yang mempelajari sifat materi, gerak, dan fenomena lain yang ada hubungannya dengan energi. Selain itu juga keterkaitan konsep- konsep fisika dengan kehidupan nyata dan kesadaran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan antara lain adalah menggunakan ketrampilan proses untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep- konsep fisika. Fisika dipandang sebagai suatu proses dan sekaligus produk sehingga dalam pembelajaranya harus mempertimbangkan strategi atau metode pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu salah satunya melalui kegiatan praktik. Hal ini dikarenakan melalui kegiatan praktik, siswa melakukan olah pikir dan olah tangan. Kegiatan praktik dalam pembelajaran fisika mempunyai peran motivasi dalam belajar, memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan sejumlah ketrampilan, dan meningkatkan kualitas belajar siswa. Namun, pembelajaran praktikum di sekolah sulit dilaksanakan, terbatasnya alat dan prasarana percobaan di sekolah menjadi kendala terbesar yang dihadapi para guru. Mengatasi kendala tersebut, guru harus lebih kreatif mengupayakan praktik dengan alat- alat sederhana yaitu dengan memanfaatkan bahan atau peralatan di lingkungan sekitar. Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari guru mata pelajaran IPA Fisika yang mengajar di kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang bahwa masih rendahnya kualitas siswa dalam memahami konsep- konsep IPA Fisika, menelaah dan mengerjakan soal- soal IPA Fisika, yang berdampak pada pencapaian nilai IPA Fisika. Diketahui bahwa nilai Ujian Tengah Semester Ganjil tahun ajaran 2008/2009 nilai tertinggi 83 dan nilai terendah adalah 52, sedangkan nilai rata-rata Ujian Tengah Semester adalah 57. Padahal yang diharapakan adalah 63 untuk mencapai ketuntasan belajar yaitu sesuai dengan standar kelulusan minimal (KKM) SMP Negeri 4 Kragan Rembang untuk pelajaran IPA Fisika. Hal ini terjadi karena pembelajaran di SMP Negeri 4 Kragan Rembang masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan sehingga pembelajaran berlangsung kurang efektif dan kondusif. -90-

Penyampaian pelajaran di SMP Negri 4 Kragan Rembang selama ini telah diupayakan agar memperoleh hasil guna menumbuhkan minat peserta didik terhadap pelajaran IPA Fisika. Selama ini guru menyampaikan pelajaran IPA Fisika secara singkat yang dilengkapi dengan pemberian rumus- rumus dan perhitungan matematis. Akibatnya siswa hanya menghafal rumus tanpa memperhatikan pengertian konsepnya atau memahami arti fisis dari rumus tersebut dengan benar. Dalam kegiatan belajar- mengajar di SMP Negeri 4 Kragan Rembang jarang sekali melakukan kegiatan praktikum dengan alasan belum memiliki laboratorium dan keterbatasan alat- alat praktikum yang dimiliki karena SMP tersebut adalah SMP yang baru didirikan sekitar dua tahun yang lalu. Uutuk itu harus diusahakan agar kegiatan belajar mengajar IPA Fisika membuahkan hasil bagi siswa sehingga memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang benar walaupun selama ini guru bidang studi IPA Fisika telah melakukan beberapa cara tersebut di atas akan tetapi masih terdapat kesulitan mencapai hasil yang diharapkan. Bahkan pada umumnya selama ini hasil belajar mata pelajaran IPA Fisika taraf serapnya masih rendah. Menghadapi peserta didik dengan kondisi sarana prasarana yang dimiliki, guru mata pelajaran IPA Fisika perlu menciptakan suasana kegiatan belajar- mengajar IPA Fisika yang dapat meningkatkian hasil belajar IPA Fisika, dan perlu dilengkapi dengan perangkat kegiatan belajar mengajar sehingga proses pencapaian pendidikan dapat tercapai. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna membuktikan kebenaran bahwa dengan memberikan pembelajaran praktikum dapat meningkatikan hasil belajar IPA Fisika. Untuk itu penulis mengambil judul penelitian Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika Melalui Pembelajaran Praktikum dengan Memanfaatkan Alat dan Bahan di Lingkungan Sekitar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang Tahun Ajaran 2008/2009. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah peningkatan hasil belajar IPA Fisika melalui pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang Tahun Ajaran 2008/2009? B. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang, tahun pelajaran 2008/ 2009. Dengan jumlah 38 siswa Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa selama proses pembelajaran baik sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan dengan lingkup materi yang berbeda tetapi -91-

JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011 mempunyai karakteristik yang sama yaitu kalor. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi partisipatif antara guru mata pelajaran fisika kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang dan peneliti. Dalam tiap siklusnya penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap yaitu: 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Pengamatan 4. Refleksi. Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian dapat ditunjukkan gambar dibawah ini: SIKLUS I Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Observasi Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS II Refleksi Observasi Gambar 1. Siklus model PTK Kemmis & Mc Taggrat (Arikunto,2006:97) Berdasarkan gambar di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah merencanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar antara lain: -92-

a. Membuata rancangan pembelajaran yang akan digunakan b. Membuat petunjuk praktikum c. Menyiapkan alat dan bahan d. Membuat lembar pre tes dan lembar ulangan e. Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam melaksanakan kegiatan praktukum f. Membuat angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran praktikum. 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan pada tahap ini adalah Guru memberikan pre test pada siswa, kemudian sebelum praktikum dimulai guru melakukan demonstrasi di depan kelas untuk memudahkan siswa dalam praktikum. Praktikum dilakukan di ruang kelas. Melaksanakan praktikum sesuai dengan yang direncanakan yaitu pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan Alat dan Bahan di lingkungan sekitar sesuai dengan yang direncanakan dalam proses pembelajaran. 3. Pengamatan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengamati segala peristiwa yang terjadi selama pelaksanaan tindakan yaitu mengamati siswa pada kegiatan praktikum. 4. Refleksi Semua data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan dan proses observasi dikumpulkan dan dianalisis untuk mengkaji tujuan sementara. Hasil analisis tersebut digunaka oleh peneliti untuk merefleksi diri. Selanjutnya, hasil refleksi ini dijadikan sebagai acuan untuk merncanakan tindakan pada siklus selanjutnya. Begitu seterusnya tahap- tahap tersebut dilaksanakan bersiklua dengan materi yang berbeda sampai hasil belajar siswa meningkat. Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan 3 macam metode yaitu tes, observasi, dan angket. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari proses analisis untuk menghitung presentasi keaktifan siswa dan mengetahui tingkat hasil belajar siswa. a) Aktivitas Siswa Data ini untuk mengetahui seberapa besar aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran maka dilakukan analisis pada instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui presentase. Adapun perhitungan prosentase keaktifan siswa adalah sebagai berikut: -93-

JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011 n Prosentase = 100 % N Keterangan: n = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas sesuai indikator N = Jumlah seluruh skor % = Tingkat prosentase keaktifan siswa Kriteria penafsiran variabel penelitian ini ditentukan sebagai berikut: Apabila aktivitas siswa > 75% maka keaktifan siswa tinggi Apabila aktivitas siswa 65%- 75% maka keaktifan siswa sedang Apabila aktivitas siswa <65 maka keaktifan siswa kurang b) Hasil Belajar Siswa Analisis tes hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa yang diperoleh dari tiap siklus. Penguasaan materi pelajaran dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa untuk setiap siklus. Indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah: Peningkatan hasil belajar. Untuk perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas belajar fisika bila telah mencapai skor 63% atau 63. Tercapainya ketuntasan belajar klasikal yaitu 70% siswa mendapat nilai 63 atau lebih. (Standar kelulusan minimal (KKM) SMP Negeri 4 Kragan Rembang 2008/2009). C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembahasan hasil penelitian ditunjukkan untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Adapun permasalahan tersebut adalah Bagaimanakah Peningkatan Hasil Belajar IPA Fisika Melalui Pembelajaran Praktikum dengan Memanfaatkan Alat dan Bahan di lingkungan sekitar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang Tahun Ajaran 2008/2009? Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan Alat dan Bahan di lingkungan sekitar yang dilakukan 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang menunjukkan peningkatan hal ini dapat ditunjukkan pada table berikut ini: -94-

Tabel 1. Data perbandingan antara siklus I dan siklus II Presentase (%) Keterangan Siklus Siklus I II Observasi terhadap proses pembelajaran 66.31 76.84 Nilai rata- rata kelas a. Pre test b. Tes Akhir Siswa yang tuntas berdasarkan hasil tes c. Pre test d. Tes Akhir 57.63 64.34 42.1 68.42 62.76 71.13 73.68 84.21 Tanggapan siswa terhadap pembelajaran praktikum 62.81 73.33 Berdasarkan data di atas dapat dilihat adanya peningkatan data siklus I dan siklus II dengan perincian sebagai berikut: 1. Hasil observasi terhadap proses pembelajaran Dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran praktikum menunjukkan adanya peningkatan dari 66,31% menjadi 76,84%. Hal ini terjadi karena pada siklus I kerjasama atau interaksi siswa kurang, siswa banyak yang bermain- main sendiri pada saat praktikum, siswa banyak yang tidak berani bertanya pada guru, dan siswa kurang memahami petunjuk praktikum dengan benar. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan karena siswa sudah mulai berinteraksi dengan temannya, sudah melakukan praktikum dengan tekun dan siswa sudah aktif bertanya pada guru materi yang kurang jelas. Table 2. Persentasi perbandingan hasil observasi terhadap proses pembelajaran siklus I dan siklus II keterangan Siklus I Siklus II Observasi terhadap proses 66.31 76.84 pembelajaran Jika dibuat dalam grafik presentase perbandingan hasil observasi siswa pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: -95-

JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011 78 76 74 72 70 68 66 64 62 60 Siklus I Siklus II Observasi terhadap proses pembelajaran Gambar 2. Grafik presentase perbandingan hasil observasi siswa pada siklus I dan siklus II 2. Hasil tes siswa Dari hasil tes akhir nilai rata- rata siswa pada siklus I sebesar 64,34% mengalami peningkatan dari pre tes siklus I sebesar 57,63%. Siswa yang tuntas pada tes akhir adalah 26 siswa atau 68,42%. Sedangkan pada siklus II nilai rata- rata 71,13% mengalami peningkatan dari hasil pre tes siklus II yatu 62,76%. Siswa yang tuntas belajar pada tes akhir siklus II adalah 32 siswa atau sebesar 84,21%. Nilai presentase ratarata siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 6.79%. Terjadi peningkatan ini dikarenakan siswa lebih aktif dalam melakukan kegiatan praktikum, tiap kelompok sudah dapat bekerjasama dengan temannya, dapat memanfaatkan waktu dengan tepat, dan siswa sudah sktif bertanya pada guru, dan tiap akhir pembelajaran guru selalu memotivsi siswa untuk belajar dan tidak takut mencoba hal- hal baru dalam belajar. Table 3. Presentasi perbandingan rata- rata hasil tes awal dan tes akhir siklus I dan siklus II keterangan Siklus I Siklus II Tes awal 57.63 62.76 Tes akhir 64.34 71.13 Jika dibuat dalam grafik presentase perbandingan rata- rata hasil tes awal dan tes akhir siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut; -96-

80 70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus I Siklus II Tes awal Tes akhir Gambar 3. Grafik presentase perbandingan rata- rata hasil tes awal dan tes akhir klus I dan siklus II 3. Hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran praktikum Dari hasil angket tangapan siswa terhadap pembelajaran praktikum menunujukkan adanya peningkatan dari siklus I sebesar 62,81% menjadi 73,33% pada siklus II naik sebesar 10,53%. Hal ini terjadi karena dengan pembelajaran praktikum siswa lebih bersemangat dalam belajar mempermudah pemahaman materi dan menjadikan siswa lebih berani menguingkapkan pendapatnya. Table 4. Persentasi perbandingan tanggapan siswa terhadap pembelajaran praktikum siklus I dan siklus II Keterangan Siklus I Siklus II Tanggapan siswa terhadap pembelajaran 62.81 73.33 praktikum Jika dibuat dalam grafik presentase perbandingan tanggapan siswa terhadap pembelajaran praktikum siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: -97-

JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011 75 70 65 60 Tanggapan siswa terhadap pembelajaran praktikum 55 Siklus I Siklus II Gambar 4. Grafik presentase perbandingan tanggapan siswa terhadap pembelajaran praktikum siklus I dan siklus II D. Simpulan Berdasarkan tujuan awal dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA Fisika melalui pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan Alat dan Bahan di lingkungan sekitar. Hasil penelitian yang dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas melalui pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan bahan- bahan di ingkungan sekitar pada siswa kelas VII semester II SMP Negeri 4 Kragan Rembang pada siklus I dan II dapat disimpulkan sebagai berikut: Melalui pembelajaran praktikum dengan memanfatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VII SMP Negeri 4 Kragan Rembang. Dapat dilihat dari nilai rata- rata siswa untuk siklus I 6,4 meningkat menjadi7,1 pada siklus II. Dilihat dari ketuntasan hasil belajar juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 62,76% sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa 71,13%. Sehingga sudah mencapai ketuntasan klasikal yaitu dengan ketuntasan minimal 70%. Peningkatan ini dapat terjadi karena adanya perbaikan dalam setiap pembelajaran. -98-

Daftar Pustaka Anggraeni, Ari Murti. 2007. Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Praktikum Dengan Memanfaatkan Alat dan Bahan di lingkungan sekitar Siswa Kelas VII SMP N 5 Satu Atap Larangan Brebes Tahun Pelajaran 2006/ 2007 Skripsi Jurusan Fisika. FPMIPA IKIP PGRI SEMARANG. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsini. 2002. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Darsono, Max. 2001. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Dimyati dan Muldjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful dan Aswan Zaini. 2006. Erlangga Strategi Belajarmengajar. Jakarata: Asdi Mahasatya. Kanginan, Marthen. 2007. IPA FISIKA untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Purwadarminta. 1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Sudjana, nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tim MKDK.1990. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. -99-