BAB I PENDAHULUAN. bunga Sertifikasi Bank Indonesia atau SBI rate yang sebesar 6 persen. SBI sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak orang berlomba untuk berinvestasi. Baik itu dari kalangan

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

BAB 5 SUKU BUNGA A. Pengertian Suku Bunga B. Faktor yang mempengaruhi suku bunga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara konvensional. Metode konvensional adalah metode atau cara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

BAB I PENDAHULUAN. kredit bermasalah yang terjadi dalam suatu bank. Semakin tinggi

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan lembaga perantara (intermediary) yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian di suatu negara. Pada perekonomian yang semakin

DANA PENSIUN GEREJA KRISTEN INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI A S E T N E T O Per 30 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB I PENDAHULUAN. uang giral serta sistem organisasinya. Lembaga keuangan dibagi menjadi lembaga

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. Maju mundur industri perbankan di Indonesia tentunya tidak dapat dilepaskan

I. PENDAHULUAN. Obligasi merupakan salah satu surat utang yang termasuk dalam sekuritas jangka

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

SURVEI INDEKS KEPERCAYAAN PERBANKAN TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan perekonomian suatu bangsa, bank memegang peranan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat pada tahun Setelah terbukti mampu bertahan pada masa krisis

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

Determinan simpanan masyarakat di perbankan wilayah Eks-Karesidenan F

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank-bank umun pemerintah dan Bank-bank umum swasta nasional di

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor bersedia menanamkan dananya di suatu investasi jika

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. investasi dinilai baik apabila memiliki tingkat pengembalian yang baik pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa. Perkembangan sektor ekonomi global saat ini yang didominasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, manusia

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persamaan dan perbedaanya yang mendukung penelitian ini :

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

Analisis Hubungan Antar Variabel Input dan Output

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belakangan ini banyak orang berlomba untuk berinvestasi. Baik itu dari kalangan ritel ataupun dari kalangan besar. Kebanyakan investor ritel menempatkan dana investasi dalam bentuk deposito karena dapat dicairkan dalam jangka waktu yang dapat ditentukan sendiri. Ada dalam jangka waktu 1 (satu), 3 (tiga), 6 (enam), dan 12 (dua belas) bulan. Selain itu deposito juga aman karena dijamin oleh LPS ( Lembaga Penjamin Simpanan). Namun yang terjadi di pasar uang belakangan ini, tingkat bunga naik turun. Beberapa waktu yang lalu Lembaga Penjamin Simpanan menaikan tingkat suku bunga penjaminan menjadi 5,75 persen. Angka ini bahkan dibawah tingkat suku bunga Sertifikasi Bank Indonesia atau SBI rate yang sebesar 6 persen. SBI sebagai instrument investasi jelas lebih rendah resikonya dibandingkan deposito berjangka. Jadi bagi investor menempatkan dana dalam bentuk SBI jadi lebih menarik dibandingkan dengan deposito berjangka (yang dijamin oleh LPS). Terlepas dari keadaan tersebut, investor akan bimbang menentukan apakah deposito ataupun instrument investasi lainnya. Jika tujuannya hanya untuk keamanan dana memang deposito adalah pilihan yang tepat. Walaupun begitu kita pun tidak tahu dalam beberapa waktu kedepan. 1

Sebagai contoh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kenaikan Tarif Dasar Listrik ( TDL) akan mendorong biaya ekonomi untuk produksi dan distribusi otomatis akan ikut meningkat. Dan bila ini terjadi pasti akan ikut berpengaruh pada tingkat inflasi. Tidak dapat dibayangkan bila tingkat suku bunga deposito tidak berubah, maka nilai uang yang ada didalam deposito bukannya mengalami kenaikan tetapi nilai rill yang tersisa dalam uang tersebut telah berkurang sebesar selisih antara tingkat bunga dan laju inflasi. Turunnya suku bunga deposito menurunkan juga minat para investor untuk menempatkan dananya di bank. Jika untuk bank kecil hal ini akan sulit, jika mereka menurunkan bunga depositonya maka mereka akan kehilangan deposan. Karena suku bunganya rendah, kebanyakan investor cenderung mencari aset investasi yang bunganya lebih tinggi. LPS berpesan untuk berhati hati jika ada perbankan yang memberikan suku bunga yang lebih tinggi daripada suku bunga penjamin lembaganya. LPS menilai bila ada perbankan yang melakukan hal demikian maka bank tersebut kurang sehat. Hal ini perlu diwaspadai karna tingginya suku bunga deposito bisa saja dananya tidak dijaminkan ke LPS. Nasabah yang memperoleh bunga deposito tinggi sebenarnya diuntungkan secara tidak wajar, bisa saja uang nasabah tersebut tidak dapat dikembalikan jika banknya tempat simpanan deposito itu berhenti beroperasi. LPS hanya akan menjaminkan dana deposito nasabah di bawah Rp 2 miliar dengan suku bunga yang sudah ditetapkan oleh LPS Rate. Berdasarkan data LPS, 2

sekitar Rp1 triliun dana simpanan masyarakat di 46 bank yang dilikuidasi sejak 2006, ternyata hanya Rp 670 miliar yang dinilai layak bayar. Sementara itu, sisanya sebesar Rp 445 miliar justru dianggap tidak layak bayar.(www.lps.go.id) BI rate atau suku bunga Bank Indonesia, merupakan tingkat suku bunga untuk satu tahun yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai patokan bagi suku bunga pinjaman maupun simpanan bagi bank dan atau lembaga-lembaga keuangan di seluruh Indonesia. Jika Bank Indonesia rate naik, maka bunga pinjaman maupun simpanan di bank dan lembagai keuangan lainnya juga bisa naik. Patokan ini hanya bersifat rujukan dan bukan merupakan peraturan, sehingga tidak mengikat ataupun memaksa. Jadi para bank boleh saja menaikkan bunga pinjaman kepada orang yang mengajukan kredit dengan alasan Bank Indonesia rate naik, namun disisi lain bunga deposito atau tabungan bagi para nasabahnya tidak naik sama sekali. Sementara bagi Bank Indonesia sendiri, Bank Indonesia rate adalah suku bunga bagi Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yang disalurkan ke bank-bank. Ketika Bank Indonesia rate naik, maka para bank bisa menaruh dana mereka di Bank Indonesia dalam bentuk SBI, dan akan menerima bunga. Kenyataannya bila Bank Indonesia rate dinaikkan, maka para bank tentunya akan lebih suka menaruh dana tabungan nasabah mereka di Bank Indonesia daripada menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Sebab meskipun bunga yang ditetapkan Bank Indonesia lebih kecil dari bunga kredit, namun penjaminnya adalah pemerintah, sehingga resiko kredit macetnya sangat kecil, bahkan mendekati 3

nol. Jika dana milik masyarakat yang dipegang para bank diendapkan di BI, maka jumlah uang cash yang beredar di masyarakat akan berkurang, dan pada akhirnya menurunkan tingkat inflasi. Itulah sebabnya Bank Indonesia rate merupakan instrumen yang biasanya cukup ampuh untuk menurunkan tingkat inflasi. Jadi adalah wajar ketika kemarin tingkat inflasi ternyata melebihi ekspektasi, banyak pihak kemudian menuntut agar Bank Indonesia segera menaikkan Bank Indonesia rate-nya. Selain Bank Indonesia rate, Bank Indonesia juga memiliki beberapa instrumen lainnya yang juga bertujuan untuk menekan pertumbuhan inflasi. Misalnya sukuk, obligasi ritel Indonesia, surat utang negara, dll. Pada dasarnya semuanya menggunakan prinsip yang sama, yaitu menyerap dana sebesar-besarnya dari masyarakat sehingga jumlah uang cash yang beredar di masyarakat jadi berkurang. Penyebab tingginya inflasi karena jumlah uang yang beredar di masyarakat terlalu banyak. Ketika jumlah uang cash yang beredar di masyarakat berkurang, pertumbuhan inflasi memang akan tertekan. Namun disisi lain juga beresiko menekan pertumbuhan ekonomi. Misalnya, jika para bank tidak memberi pinjaman modal ke pengusaha karena mereka lebih suka menyimpan dananya di BI, maka para pengusaha tentunya akan kesulitan mengembangkan usahanya, dan pada akhirnya akan menekan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Karena itulah, jika kemudian tingkat inflasi telah terkendali, maka Bank Indonesia bisa menurunkan kembali Bank 4

Indonesia rate-nya, agar dana yang tadinya diendapkan bisa kembali dikucurkan ke masyarakat, untuk menumbuhkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Ketika Bank Indonesia menaikkan Bank Indonesia rate, pertimbangannya adalah pertumbuhan ekonomi masih stabil, sementara tingkat inflasi mulai tidak terkendali. Ketika inflasi mulai naik tidak terkendali, maka efeknya adalah biaya operasional para perusahaan yang terdaftar di BEI menjadi membengkak, karena naiknya harga bahan baku, gaji karyawan, dll. Akibatnya, laba bersih para emiten dikhawatirkan akan turun. Alhasil, harga sahamnya pun turun. Dan jika hal ini terjadi pada banyak saham, maka IHSG secara keseluruhan juga akan turun. Jadi ketika Bank Indonesia rate dinaikkan dan harapannya inflasi akan terkendali, maka IHSG juga bisa bangkit kembali. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP DEPOSITO BERJANGKA PADA PT BANK CENTRAL ASIA TBK. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi permasalahan pokok adalah : 1. Apakah tingkat suku bunga berpengaruh terhadap volume deposito pada PT Bank Central Asia Tbk? 5

2. Apakah inflasi berpengaruh terhadap volume deposito pada PT Bank Central Asia Tbk? 3. Apakah tingkat suku bunga dan inflasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap volume deposito pada PT Bank Central Asia? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka tujuan dilakuknnya penelitian adalah: 1. Mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap volume deposito pada PT Bank Central Asia Tbk. 2. Mengetahui pengaruh inflasi terhadap volume deposito pada PT Bank Central Asia Tbk. 3. Mengetahui pengaruh tingkat suku bunga dan inflasi secara bersama-sama terhadap volume deposito pada PT Bank Central Asia Tbk. Kegunaan penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk improvisasi diri dan menambah pengetahuan terhadap deposito pada PT Bank Central Asia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan dan evalusai bagi pihak manajeman perusahaan untuk meningkatkan kulaitas pelayaanan dalam transaksi deposito serta sebagai 6

bahan masukan dan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi deposito pada PT Bank Central Asia Tbk. 3. Bagi Pembaca Sebagai referensi bagi mahasiswa yang akan menulis skripsi dan sebagai bahan pembanding bagi penulis lain yang akan melakukan penelitian sejenis. 7