BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepribadian, kecerdasan dan memiliki akhlak mulia, serta keterampilan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniarsih, 2014 Perilaku sosial remaja tunadaksa yang menggunakan jejaring sosial

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. serta menerima perubahan yang ada. Dampak yang terlihat adalah trend

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi sudah sangat berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan investasi jangka panjang manusia guna dapat bersaing pada era

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Internet atau interconnection networking telah membentuk

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Vera Ratna Pratiwi,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan juga dapat membawa budaya baru bagi penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar. perusahaan tersebut dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

BAB I PENDAHULUAN. komputer, internet dan telepon seluler berbasis web sudah bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pada mahkluk-makhluk lainnya di muka bumi ini. Manusia memiliki akal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da

I PENDAHULUAN. pendidikan. Bahkan sistem pendidikan di Indonesia saat ini juga telah banyak. mengubah pola pikir terutama dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan individu tidak mendapatkan feedback dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses belajar mengajar adalah suatu hal penting yang menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Sekolah Islam Terpadu pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belakang dengan budaya Indonesia atau bahkan bertolak belakang juga dengan

mengembangkan dirinya melalui respons-respons terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

dapat dikatakan berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan erat satu sama lain. Menurut Susanto (2013: 4) Belajar adalah suatu aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

PEMANFAATAN INTERNET SEHAT MENUJU KEHIDUPAN BERKEMAJUAN

I PENDAHULUAN. yang tinggi serta perkembangan teknologi yang sangat pesat. Keadaan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Perceptions of Personal and Group Discrimination menyatakan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lain atau disebut manusia sebagai makhuk sosial. Semua itu didapatkan melalui

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan dengan orang lain di beda tempat (Dyah, 2009). Remaja

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

2015 PELAKSANAAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA D ALAM PENINGKATAN PERAN PENGASUHAN IBU UNTUK ANAK USIA D INI D I BKB D AHLIA PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Perempuan; Ita Yuliati Alita Group

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan. demokratis serta bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses membangun peradaban dalam masyarakat guna mengembangkan potensi dan mampu menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang baik. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa definisi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. Pendidikan diharapkan mampu menjadi media informasi dan komunikasi yang baik karena dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengasah potensi pada dirinya dan dapat menghasilkan komunitas sosial yang baik. Pada era globalisasi sekarang ini, sumber belajar dalam pendidikan dapat di akses secara mudah dengan adanya kemajuan teknologi seperti internet. Internet merupakan jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis dengan menggunakan tipe komunikasi seperti

telepon, satelit, dan lain sebagainya. Luas cakup area internet adalah terbesar daripada network lainnya (Daryanto, 2010:74). Kehadiran internet dapat menciptakan kultur masyarakat baru yang bercirikan bebas, terbuka, optimis, toleran dan rentang terhadap suatu perubahan. Internet juga dapat memberikan kebebasan dan kemudahan bagi masyarakat dalam mencari apa yang dibutuhkan misalkan mengenai pengetahuan, hiburan, kesehatan dan lain-lain. Selain itu internet memberikan ruang dimana didalamnya masyarakat dapat saling berinteraksi. Namun dengan seiring perkembangannya, internet mampu melahirkan suatu jaringan baru yang biasa dikenal dengan sebutan media sosial. Berdasarkan hasil temuan yang peneliti dapatkan dari sebagian masyarakat menyatakan bahwa Media sosial merupakan salah satu media online dimana penggunanya dapat ikut serta mencari informasi, berkomunikasi, dan menjaring pertemanan, dengan segala fasilitas dan aplikasi yang dimilikinya kehadiran media sosial memberikan pengaruh tersendiri terhadap kegiatan yang dilakukan oleh manusia saat ini. (Setiyani, 2013) Selain itu, penggunaan media sosial di Indonesia sangat beragam, salah satunya yang paling populer adalah facebook. facebook saat ini sangat digemari di kalangan siswa, masyarakat, dan lain-lain. Bahkan di Indonesia keberadaan pengguna facebook sangat cukup populer. Hal ini dapat dilihat pada diagram pengguna media sosial.

sebanyak 3,4 juta jiwa 4% sebanyak 10 juta jiwa 10% sebanyak 19,5juta jiwa 20% Pengguna Media Sosial sebanyak 1 juta jiwa 1% sebanyak 65 juta jiwa 65% Facebook Twitter Line Google plus Linkedin Gambar 1. Diagram lingkaran tentang pengguna media sosial di Indonesia (kominfo, 2014) Berdasarkan informasi data tersebut menunjukan bahwa pengguna media sosial di Indonesia tercatat pengguna facebook mencapai angka tertinggi yaitu 65% sebanyak 65 juta jiwa. Sedangkan data dari bakeri telekom menyebutkan twitter mencapai 20% sebanyak 19,5 juta jiwa, line mencapai 10% sebanyak 10 juta jiwa, google plus mencapai 4% sebanyak 3,4 juta jiwa dan linkedin mencapai 1% sebanyak 1 juta jiwa. Ini menunjukan bahwa sangat popularnya pengguna facebook di masyarakat Indonesia. Menurut Madcom (2010:1) facebook merupakan suatu situs jaringan sosial yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk menjalin hubungan pertemanan dengan seluruh orang yang ada dibelahan dunia untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, facebook dapat menjadi sarana informasi dan komunikasi yang baik, tidak

hanya dapat menambah pertemanan tetapi para penggunanya dapat menambah wawasan tentang berita atau kabar yang sedang dibicarakan. Selain itu, facebook juga dapat menjadi sarana diskusi. Dimana seseorang dapat bertukar pikiran kepada sesama pengguna media sosial lainnya. Mulai membahas tentang pengetahuan, hiburan, bahkan ada juga yang membahas mengenai tugas sekolah yang susah dikerjakan. Selain dikalangan masyarakat, populasi pengguna facebook juga merebak dikalangan siswa. Berdasarkan hasil survei menurut Techinasia (2015) bahwa pengguna facebook di indonesia sangat merebak di kalangan siswa berikut bagan data startistik pengguna facebook di indonesia Data Pengguna Facebook Di Indonesia tahun 2015. 100.000.000 10.000.000 1.000.000 13 juta 21 13 14 juta juta juta 7,4 juta 4,5 juta 2,3 juta 1,5 juta 1,1 juta 610 ribu 390 ribu 420 ribu 100.000 10.000 umur 13-19 umur 20-29 umur 30-39 umur 40-49 umur 50-59 umur 60+ perempuan laki-laki Gambar 1.2 Data Pengguna Facebook Di Indonesia tahun 2015. Techinasia.com

Berdasarkan informasi data tersebut, pengguna facebook di Indonesia tahun 2015 jika data pengguna laiki-laki dan perempuan di gabungkan tercatat bahwa pada usia 20-29 tahun pengguna facebook mencapai 35 juta, hal ini menunjukan pengguna facebook paling banyak, kemudian pada usia 13-19 tahun pengguna facebook mencapai 26.juta, pengguna facebook usia 30-39 mencapai 12 juta, dan terakhir pengguna facebook pada usia 40-49 mencapai 6,32 juta. Maka dapat disimpulkan bahwa banyaknya pengguna facebook pada usia 13-19 mencapai 26 juta pengguna. Hal ini setara dengan umur siswa yang masih duduk di SMP/SMA jika dilihat dari tingkatan pendidikan (https://id.techinasia.com/talk/statistika-pengguna-internet-dan-mediasosial-terbaru-di-indonesia.) Seiring meningkatnya popularitas facebook., banyak siswa yang memanfaatkan facebook ini untuk memperluas jaringan pertemanan di dunia maya. Hal ini menjadikan siswa lebih mudah dalam mendapatkan informasi dari dunia luar. Namun kemudahan facebook yang seharusnya dapat digunakan dengan baik justru cenderung menyimpang yang membuat minat belajar siswa menjadi kurang karena sebagian waktu siswa miliki dihabiskan untuk online dibandingkan dengan belajar. Selain itu rasa kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar akan berkurang juga. Hal ini disebabkan oleh pengaruh yang ditimbulkan oleh facebook tersebut.

Fenomena tersebut marak terjadi di SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto, siswa-siswi yang ada disekolah lebih sering menggunakan berbagai macam media sosial. Salah satunya yang paling sering digunakan adalah facebook, Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan dari guru pendidikan kewarganegaraan melalui wawancara pada saat pra-penelitian tercatat sebanyak 76% siswa menggunakan facebook atau sekitar 737 siswa menggunakan facebook dari jumlah 970 siswa di Sekolah. selain itu banyak guru-guru yang sudah memberikan larangan kepada siswa pada saat KBM di mulai untuk tidak mengaktifkan Handphone (HP) Walaupun sudah di larang, akan tetapi masih banyak siswa yang mengaktifkan hanphone (HP) untuk mengakses facebook dikelas. Hal ini sangat menganggu dalam proses aktivitas belajar siswa. Selain itu. facebook sering digunakan siswa untuk berinteraksi sosial. Akan tetapi seringnya menggunakan facebook membuat siswa terkena dampaknya seperti waktu bersosialisasi dengan lingkungan nyata menjadi semakin sedikit, begitu juga karakter mereka akan berubah, baik itu dari segi bahasa maupun prilaku yang semula sopan menjadi tidak sopan, adanya pertikaian antara teman, kecemburuan sosial yang diakibatkan oleh gaya hidup yang glamour, dan lain-lain. Kurangnya pengawasan orang tua, justru lebih leluasa menyalahgunaan facebook tersebut. Dengan kondisi seperti ini yang menjadi pemikiran sekaligus perhatian bersama. Oleh karena itu, peran pembelajaran pendidikan

Kewarganegaraan sangat dibutuhkan untuk dapat mengarahkan siswa dalam penggunaan facebook yang positif. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peranan dalam pembentukan karakter siswa, hal ini diantaranya untuk meningkatkan pribadi yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, siswa akan dapat membedakan hal yang baik dan tidak baik, Sebagaimana diungkapkan oleh Sunarso dkk (2008:1) bahwa Pendidikan Kewarganegaraan secara kurikuler dirancang sebagai subjek pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi individu agar menjadi warga negara Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif dan bertanggung jawab. Hal ini menunjukan adanya peranan penting pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembentukan karakter. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti akan tertarik mengenai bagaimana Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pembentukan Karakter Dalam Menanggulangi Dampak Media Sosial Facebook di SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pembentukan karakter dalam menanggulangi dampak media sosial?

2. Bagaimanan kendala yang dihadapi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap dampak facebook? 3. Bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk dapat mengatasi dampak facebook dalam pembentukan karakter siswa? C. Tujuan Penelitian untuk mengetahui: Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan penelitian ini adalah 1. Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pembentukan karakter dalam menanggulangi dampak media sosial 2. Kendala yang dihadapi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap dampak facebook. 3. Upaya yang dilakukan guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk dapat mengatasi dampak facebook dalam pembentukan karakter siswa. D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis: penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian mengenai peran pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana pembentukan karakter dalam menanggulangi dampak media sosial facebook

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Hasil penelitian ini, dapat menjadi masukan bagi guru dalam meminimalisisr dampak facebook melalui pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan yang multivariasi b. Bagi Siswa Bagi para siswa dapat menjadi masukan agar dapat menggunakan facebook dengan bijak sesuai kaedah atau nama yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi bagian dari pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. c. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, agar dapat memberikan pengawasan terhadap siswa dalam menggunakan fasilitas sekolah, khususnya jaringan internet di lingkungan sekolah.