MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Eli Dwi Susanti, 2) Indrawati, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI PETA KONSEP DI MAN 2 JEMBER (Pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN TGT

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA FOTO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 2 JEMBER

PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (KAJIAN: DI SMAN 1 TAPEN BONDOWOSO)

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Aulya Nanda P., Sri Astutik, Rif ati Dina H.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

DAMPAK MODEL INKUIRI TERBIMBING DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

ABSTRAK

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR


PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING-PROMPTING DENGAN PENILAIAN PRODUK

Robby Apriadi 1), Wince Hendri 2), dan Nawir Muhar 2) Universitas Bung Hatta. Abstract

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PERBANDINGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT DAN TPS DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY (GD) DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI SMP

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Automotive Science and Education Journal

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Abstrak. Kata kunci : LKS berbasis analisis wacana fisika, metode eksperimen, aktivitas belajar siswa, hasil belajar fisika.

Dewa Ayu Desinta Ratna Dewi, 1) Singgih Bektiarso, 1) Subiki 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) DENGAN ORIENTASI MELALUI OBSERVASI GEJALA FISIS DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TWO STAY TWO STRAY

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DENGAN BANTUAN LKS ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

ISSN: Volume 3, Nomor

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH TEKNIK MENCATAT PETA PIKIRAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MAN 1 MALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK LINGKARAN

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN TTW

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL INQURI TERBIMBING DISERTAI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI MAN 1 JEMBER

Keywords: learning result, media microsoft office powerpoint, constructivism approach, dynamic electric.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BELAJAR PQ4R DAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP PADA MATERI VIRUS

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITIES UNTUK SISWA DI SMP ARTIKEL

Transkripsi:

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL Oleh Moh. Jamalul Lail NIM 090210102035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2014

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Moh. Jamalul Lail, 2) Subiki, 2) Rif ati Dina H. 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Jember Email: iyloel@yahoo.com Abstract STAD cooperative learning model of a CTL based learning approach that emphasizes on the fact that learning becomes meaningful. This study aims to implement STAD cooperative learning model of CTL based approach to learning physics in high school. This research is an experimental research design with Post - test Only Control Design. Population taken is class X students of SMAN 1 Ambulu Jember Year 2013/2014. Data collection techniques used include, observation, tests, interviews, and documentation. The results of the data analysis by t test to post-test results between the experimental class and control class obtained the Sig. ( 2 - tailed ) of 0.000 or less than 0.05. This means that there are significant differences between the results of studying physics students between classes using STAD cooperative model -based approach to contextual teaching and learning ( CTL ) with a class that uses hands-on learning. The average percentage of student learning activity observed in the experimental class was 72.22 % are active category. Key word: STAD cooperative learning model of a CTL based learning. PENDAHULUAN Pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2010:17). Menurut Yamin (2008:122) belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang didapatkan melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam yang berusaha memahami aturan-aturan alam dan hukum-hukum yang dapat dideskripsikan secara matematis. Fisika menguraikan dan menganalisis struktur dan peristiwa yang terjadi di alam, teknik dan lingkungan di sekitar kita. Menurut Duxes (dalam Sugiharti, 2005:30) dalam proses tersebut ditemukan sejumlah aturan atau hukum-hukum di alam yang dapat menerangkan gejala alam tersebut secara logis dan rasional. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika adalah suatu proses belajar mengajar yang di dalamnya terjadi interaksi antara guru dengan siswa dalam mempelajari aturan atau hukumhukum di alam yang dapat menerangkan gejala alam secara rasional melalui suatu pengalaman belajar secara nyata.

Menurut Hamid A. (2011:6). Dalam pembelajaran fisika pada umumnya, siswa pasif sehingga banyak yang mengantuk saat pembelajaran. Siswa tidak aktif bekerja ilmiah, bersikap ilmiah, dan tidak dapat menemukan sendiri produk ilmiah yang diharapkan. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa dituntut untuk dapat memahami, aktif, dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata, serta mengaitkan dengan pengetahuan yang berhubungan dengan konsep tersebut agar siswa dapat menyimpan pengetahuannya dalam waktu yang lama. Menurut Ausubel (dalam Yamin, 2008:125) proses belajar merupakan proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Untuk itu guru perlu menggunakan model, strategi, dan metode pembelajaran yang efektif dan inovatif agar dapat melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran, meningkatkan aktivitas siswa, menarik minat belajar siswa dan menyenangkan. Pembelajaran kooperatif dapat dijadikan salah satu cara yang dapat digunakan. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa tidak menjadikan temannya sebagai saingan dalam belajar, namun sebagai teman yang diajak bekerjasama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, dalam pembelajaran fisika perlu adanya pembelajaran pada hal yang sebenarnya, yaitu pembelajaran kontekstual agar pembelajaran dapat menjadi bermakna. Oleh karena itu, digunakan model kooperatif STAD teaching and learning (CTL). Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme. Pada dasarnya teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan dimana siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu (Soejadi dalam Rusman, 2010:201). Dalam pembelajaran kooperatif para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru (Slavin, 2005:8). STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Model ini merupakan model yang paling banyak digunakan karena mudah diadaptasi (Slavin, 2005:143). Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Menurut Rusman (2010:215), langkah-langkah model pembelajaran STAD ada enam yaitu, (1) penyampaian tujuan dan motivasi, (2) pembagian kelompok, (3) presentasi guru, (4) kegiatan belajar dalam tim, (5) Kuis (evaluasi), dan (6) Penghargaan prestasi tim. Dari langkah-langkah pembelajaran model STAD di atas, maka peneliti akan menggabungkan dengan pendekatan kontekstual. CTL memungkinkan siswa mampu menghubungkan isi mata pelajaran akademik dengan konteks kehidupan kesehariannya untuk menemukan makna. CTL memperluas konteks pribadi siswa lebih lanjut melalui pemberian pengalaman segar yang akan merangsang otak guna menjalin hubungan baru untuk menemukan makna yang baru (Johnson, 2010:64). Suatu model pembelajaran tidak akan lepas dari kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan dan kekurangan STAD menurut Hamdani (dalam Kusuma, 2012:16) yaitu, (1) melatih siswa untuk dapat bekerja sama, (2) saling menghargai antar siswa, (3) saling ketergantungan untuk mencapai tujuan kelompok, (4) meningkatkan motivasi belajar siswa, dan (5) membantu mengumpulkan keterangan dari berbagai sumber informasi. Sedangkan kekurangannya adalah: (1) adanya ketergantungan siswa yang lambat berfikir, sehingga tidak dapat berlatih sendiri, (2) memerlukan waktu yang lama, (3) pemberian penghargaan kadang menyulitkan guru, dan (4) ramai saat diskusi. Mengacu pada uraian kelebihan dan kekurangan tersebut, maka peneliti akan menggabungkan model pembelajaran STAD dengan pendekatan kontekstual agar perpaduan model dan pendekatan tersebut dapat saling melengkapi kekurangannya masing-masing sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini berjudul model kooperatif STAD berbasis pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada pembelajaran fisika di SMA. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengkaji perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model kooperatif STAD berbasis Pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada pembelajaran fisika dengan model pembelajaran langsung, (2) Untuk mengetahui aktifitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif STAD berbasis Pendekatan contextual teaching and learning (CTL). METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tempat penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Ambulu, populasi penelitian ini adalah siswa kelas X. Responden penelitian ditentukan dengan menggunakan metode cluster random sampling yaitu dengan teknik pengundian setelah sebelumnya melakukan uji homogenitas pada populasi. Desain penelitian ini adalah Posttest-Only Kontrol Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes (pengumpulan data hasil belajar fisika melalui post-test untuk penilaian kognitif produk), observasi (untuk aktivitas, perilaku berkarakter, keterampilan sosial, dan psikomotor), dokumentasi, dan wawancara. Analisis data untuk menjawab rumusan masalah yang pertama digunakanuji beda (uji t) dengan menggunakan program SPSS V.20. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah yang keudua digunakan rumus presentase keaktifan siswa P a = A N m x 100 HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun data hasil belajar siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1.Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Aspek Rata-rata Kognitif Produk 71,28 Psikomotor 81,77

Keterampilan Sosial 80,77 Perilaku Berkarakter 81,77 Hasil belajar pada kelas kontrol hanya kognitif produk. Nilai rata-rata kognitif produk kelas yaitu sebesar 54,49. Perbandingan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dapat ditampilkan pada grafik berikut: Gambar 1. Grafik Perbandingan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol Dari data pada grafik, maka dapat dilihat perbedaan hasil belajar kognitif produk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji t dengan menggunakan SPSS V.20 diperoleh nilaisig. (2-tailed) sebesar 0,000<0,05 artinya H a diterima H 0 ditolak sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa antara kelas yang menggunakan model kooperatif STAD berbasis pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dengan kelas yang menggunakan pembelajaran langsung. Adapun aktivitas belajar siswa yang diamati saat pembelajaran di kelas eksperimen yaitu memperhatikan penjelasan awal guru, berdiskusi kelompok, melakukan presentasi, dan memberi respon terhadap presentasi dari kelompok lain. Data hasil observasi dapat diuraikan pada tabel berikut: Tabel 3. Presentase Rata-rata Aktivitas Siswa Aktivitas Belajar Siswa Memperhatikan penjelasan awal guru Presentase Aktivitas (%) RPP 1 RPP 2,3,4 100 80,34 Berdiskusi kelompok 95,73 76,07 Melakukan presentasi 46,15 66,67 Memberi respon terhadap presentasi dari kelompok lain 47,86 64,96 Rata-rata Dari hasil rata-rata aktivitas belajar siswa setiap indikator dalam empat pertemuan diperoleh nilai ratarata dari seluruh indikator yaitu sebesar 72,22%. Apabila kita mengacu pada kriteria aktivitas belajar siswa, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika dengan model kooperatif STAD teaching and learning (CTL) pada RPP 1 sampai dengan RPP 4 termasuk kategori aktif. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran fisika, ternyata guru menanggapi baik penggunaan model pembelajaran STAD berbasis pendekatan CTL karena dapat mengurangi rasa stres siswa dalam belajar fisika dan dapat menggali kembali semangat siswa untuk belajar fiska karena siswa dibawa pada hal yang sebenarnya. Menurut hasil wawancara terhadap salah seorang siswa kelas eksperimen menyatakan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif STAD teaching and learning (CTL) cukup menyenangkan karena siswa jarang melaksanakan pembelajaran yang mengajak untuk bekerja kelompok dan belajar pada keadaan yang sesungguhnya sehingga siswa bertambah semangat dan tidak bosan dalam belajar fisika. Secara keseluruhan pembelajaran dengan model kooperatif STAD teaching and learning (CTL) telah

terlaksana dengan baik dan berhasil. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol dan rata-rata presentase aktivitas belajar siswa kelas eksperimen tergolong baik. Meskipun pembelajaran pada kelas eksperimen berhasil, tidak dapat dipungkiri juga terdapat kendala-kendala yang menghambat keberhasilan. Adapun kendala tersebut yaitu pengelolaan kelas yang kurang pada saat kegiatan kelompok, kemampuan siswa dalam melakukan presentasi dan menanggapi presentasi kelompok lain masih kurang, serta kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini perlu waktu yang lebih untuk mengatur siswa agar melakukan kegiatan dalam kelompok secara efektif. Untuk bisa mengelola kelas yang baik perlu pendekatan pada siswa terlebih dahulu sebelum melaksanakan proses pembelajaran sehingga kelas dapat dikelola dengan baik. Agar kemampuan melakukan presentasi dan menanggapi presentasi kelompok dapat menjadi lebih baik perlu pembiasaan pembelajaran yang mengajak siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajarn salah satunya dengan menerapkan pembelajaran yang kooperatif. Perlu adanya manajemen waktu dan pengelolaan kelas yang baik agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. PENUTUP Dari hasil analisis data, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 1 Ambulu Jember yang menggunakan model kooperatif STAD teaching and learning (CTL) dengan yang menggunakan model pembelajaran langsung, (2) aktivitas siswa kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif STAD teaching and learning (CTL) tergolong kategori aktif yaitu sebesar 72,22%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan antara lain: (1) bagi guru, untuk menerapkan model kooperatif STAD teaching and learning (CTL), guru harus kreatif dan memiliki kemampuan pengelolaan kelas dan sistem manajemen waktu yang sangat baik agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, (2) Bagi peneliti lain diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengembangkan pembelajaran dengan model kooperatif STAD berbasis pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dengan memadukan dengan metode dan strategi lain yang lebih kreatif. DAFTAR PUSTAKA Hamid, A. 2011. Pembelajaran Fisika di Sekolah. Cetakan I. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.. Johnson, E. B. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Alih bahasa oleh Ibnu Setiawan. 2010. Bandung: Kaifa. Kusuma, Y. A. 2012. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD Disertai Media CD Interaktif dalam Pembelajaran FIsika di SMP. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: Universitas Jember Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Provesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slavin, E. R. Cooperative Learning : Teori, Riset, dan Praktik. Alih bahasa oleh Narulita Yusron. 2005. Jakarta : Nusa Media. Sugiharti, P. 2005. Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan Penabur. Th. IV. No. 05. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. Yamin, M. H. 2008. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: GP Press.