BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Bentuk deskriptif yaitu bentuk penelitian yang memusatkan pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat. 24 B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Medan yang beralamat Jl. Listrik No. 8 Medan. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. 25 Maka dalam penelitian ini 24 Nawawi, 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial hal 64 25 Sugiono. 2005. Metode Penelitian Administrasi hal 90
yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT. PLN (Persero) Area Medan yang berjumlah 300 pegawai. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 26 Dalam menentukan sampel dari objek penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti. Yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. 27 Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% dari populasi. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan prosedur pengambilan sampel dari jumlah populasi 300 orang, akan diambil 20% yaitu sebanyak 60 orang. D. Teknik Pengukuran Skor Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah skala ordinal untuk menilai jawaban responden. 26 Sugiono. 2005 hal 91 27 Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek hal 12
Di dalam skala ordinal ada lima alternatif jawaban dimana tiap-tiap alternatif tersebut diberikan skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut: a. Untuk alternatif jawaban A diberi nilai/skor 5 b. Untuk alternatif jawaban B diberi nilai/skor 4 c. Untuk alternatif jawaban C diberi nilai/skor 3 d. Untuk alternatif jawaban D diberi nilai/skor 2 e. Untuk alternatif jawaban E diberi nilai/skor 1 Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang dan rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut: 5 1 = 5 = 0.8 Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masingmasing variabel adalah sebagai berikut: Skor untuk kategori sangat baik = 4.21 5.00 Skor untuk kategori baik = 3.41 4.20 Skor untuk kategor kurang baik = 2.61 3.40 Skor untuk kategori tidak baik = 1.81 2.60 Skor untuk kategori sangat tidak baik = 1.00 1.80
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua cara, yaitu: 1. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui: a. Kuesioner Kuesioner yang terdiri dari daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia. b. Observasi Observasi yaitu dengan cara mengadakan langsung dan selanjutnya mengadakan pencatatan terhadap gejala-gejala yang ditemukan di lapangan. 2. Pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data dan informasi yang diperlukan/diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan denga masalah yang diteliti. a. Penelitian Kepustakaan Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, tulisan dan karya ilmiah yang memiliki relevansi dan ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. b. Studi Dokumentasi Yaitu, teknik yang digunakan dengan mengambil catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.
F. Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik. Adapun metode statistik yang digunakan dalam mengelola data penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Koefisien Korelasi Product Moment Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2005: 212). Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut: Ket : r xy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y N x y xy = Jumlah Sampel = Jumlah skor x = Jumlah skor y = Jumlah hasil kali antara x dan y Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel yaitu : a. Nilai r xy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.
b. Nilai r xy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua. c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu : Tabel 2. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Antara 0,00 0,199 Antara 0,20 0,399 Antara 0,40 0,599 Antara 0,60 0,799 Antara 0,80 1,000 Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Dari nilai r xy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah bila r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < rt abel ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya, apabila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > rt abel ) maka Ha diterima. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.
2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji t ) Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus diujikan adalah H o : ρ = 0, melawan H a : ρ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) : Ket : t = nilai hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan Hasil t hitung kemudian dikonfirmasi pada nilai t tabel untuk mengetahui sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris. Kriteria pengujian adalah jika harga t hitung < t tabel, maka hipotesis alternatif ditolak dan jika harga t hitung > t tabel, maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk taraf nyata = α, maka hipotesis diterima jika tt (1 1 2 ) αα <t<tt (1 1 2 ) αα, dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2). Dalam hal lainnya H o ditolak. Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis H o bisa H a : ρ> 0 atau Ha : ρ< 0. Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang diambil.
3. Koefisien Determinasi Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus koefisien determinasi D yaitu (Sugiyono, 2005 : 212) : D = (r xy ) 2 x 100% Ket : D = koefisien determinan r XY = koefisien korelasi product moment antara X dan Y 4. Regresi Linier Sederhana Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah (Sugiyono, 2005 : 204-206): Y = a +bx Ket : Y = Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan a = konstanta (nilai Y apabila X = 0) b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau penurunan variabel X = Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: