Perkembangan Tarian Anak Nagari Lurah Kincia Kabupaten 50 Kota.

dokumen-dokumen yang mirip
Irigasi Sawah Menggunakan kincir Air didaerah Tanjung Pati

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peranan yang sangat

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

Pengolahan gambir dengan kempa tradisional di Halaban

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB IV KESIMPULAN. Secara astronomi letak Kota Sawahlunto adalah Lintang Selatan dan

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

2017 TARI SAMBUT SEPINTU SEDULANGDI SANGGAR PESONA WANGKA KOTA SUNGAI LIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah Karo adalah salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di

Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Sumatera dan Suku Mandailing adalah salah satu sub suku Batak

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BENTUK PENYAJIAN TARI TOR-TOR NAPOSO NAULI BULUNG PADA ADAT PERKAWINAN MANDAILING DI KELURAHAN PIDOLI DOLOK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

BENTUK PENYAJIAN TARI PELEBAT DI SANGGAR LAC SUKU ALAS KABUPATEN ACEH TENGGARA ABSTRAK

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Aceh yang sebelumnya pernah disebut dengan nama Aceh Darussalam

Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

TARI GANGERENG ATAU TARI GIRING-GIRING

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, hokum adat, organisasi sosial dan kesenian. Keberagaman keindahan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEBERADAAN TARI PIRIANG DIATEH KACO DI NAGARI BAYUR MANINJAU KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nurul Kristiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggiana Puspa Dewi, 2014 Ayo, Menari Jaipong Dengan Nyi Iteung

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Jaya, 2014 Kesenian Janeng Pada Acara Khitanan Di Wonoharjo Kabupaten Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau. Tradisi ini dapat ditemui dalam upacara perkawinan, batagak gala

BAB 1 PENDAHULUAN. Timur. Secara internasional suku Maluku lebih di kenal dengan nama Molucan atau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

PERSEPSI MASYARAKAT DAN PERKEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL JARAN KEPANG MUDO LANGEN BUDOYO DI DESA KEDUNG PUCANG KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

Transkripsi:

TARIAN TRADISIONAL Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 3 No.1 (2015) 098 103 http://www perpustakaan politeknikpyk.ac.id Perkembangan Tarian Anak Nagari Lurah Kincia Kabupaten 50 Kota. Koresponden : tudeliodamella@gmail.com Hp : 081372112508 DAMELA TUDELIO 1 Mahasiswi Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 Diterima setelah revisi : Desember 2015 / Diterbitkan April 2016 Abstrak Penelitian ini bertujuan bagaimana ekstensi Tari Lurah Kincia di Nagari Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten 50 Kota. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif,dibantu alat tulis,camera foto. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah studi pustaka,observasi,wawancara terarah dan wawancara tidak terarah. Data yang di dapat kemudian di olah dan dianalisa. Hasil penelitian yang di temukan pada tanggal 4-11 Oktober 2015 bahwa tari lurah kincia merupakan tari tradisi yang di angkat dari cerita peristiwa Situjuah yang terjadi pada tanggal 15 Januari 1949,dimana terjadi tumpah darah para pejuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tarian ini sudah ada sejak tahun 1970an,namun pada saat itu tari ini hanya tampil alam bentuk kesenian ada drama,tari, dan randai namun pada tahun 2007 kesenian ini dipisah dan diberi nama Tari Lurah Kincia oleh sanggar Elyenis.Tari Lurah Kincia mendapat perhatian besar dimata masyarakat karena dilihat dari masyarakat yang berbondong-bondong untuk menyaksikannya. Tari ini ditampilkan pada acara alek Nagari Situjuah Batua yaitu pada tanggal 15 Januari. Selain di acara alek Nagari tari ini juga sudah tampil di kantor Bupati sebagai acara hiburan dan juga sudah mengikuti perlombaan.kata kunci tarian ini sudah menjadi tradisi yang menarik dan mempunyai makna yang mendalam.(elyenis, 2015) Singkatan : TGPT TH TAN TMHP Tari Gelombang Penyambut Tamu Tari Hiburan Tari Alek Nagari Tari Memperingati Hari Pahlawan 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang mempunyai ragam suku dan ragam kebudayaan yang berbeda di setiap daerah dari beragam bahasa,pakaian daerah, rumah adat, suku,dan termasuk keseniannya, seperti tari daerah yang berbeda dari sabang sampai maroeke yang unik-unik. Dan setiap tariannya mempunyai makna yang mendalam. (pers,2015) Kesenian tarian indonesia telah Go Internasional, seperti tarian Saman dari Aceh yang telah dikenal lama oleh masyarakat luar. Kesenian merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam diri manusia itu. Melibatkan proses imajinasi dan kreatif manusia itu sendiri. Dan budaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena seni adalah identitas yang sempurna dan nyata. Budaya itu sendiri pada hakikatnya unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum /suku / bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi yang keluar dari alamiah karena kebudayaan turun temurun dari nenek moyang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari tradisional, namun bisa musnah karena ketidakmauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut.di Sumatera Barat kab 50 Kota yang terdapat di daerah Situjuah Batua. Ada sebuh kesenin tari tradisional yang mungkin tidak diketahui semua orang Sumatera Barat juga termasuk Payakumbuh, tentang tarian yang sudah turun temurun dari para leluhur-leluhur orang Minang Kabau, yaitu tarian Bambu Runcing / dalam bahasa minangnya ( bambu runciang). Tarian ini diciptakan oleh anak-anak Nagari. Kemudian tarian tersebut diiringi dari berbagai alat musik tradisional Minang Kabau. Tarian ini diciptakan untuk mengenang,melihat kembali bagaimana perjuangan para pahlawan pada zaman dahulu,memperjuangkan, merebut Indonesia dari para penjajah. ( pers, 2015) Hanya dengan menggunakan bambu,dan dituangkanlah rasa kekaguman masyarakat ini dalam bentuk seni tari, yaitu tari bambu runcing, tarian ini benar-benar menggunakan bambu runcing dan diiringi dengan alat musik Tradisional minang kabau seperti talempong,bansi,saluang,dan lain-lain. 98

Damela Tudelio / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2016) 098-103 Tarian bambu runcing ini didominasikan dengan gerakangerakan,seperti gerakan melawan,menusuk,memukul,dan menahan serangan dari lawan tarian ini. cukup unik,karena tarian ini juga seperti drama. Tetapi banyak dalm bentuk gerakan-gerakan tarian. Di Nagari Situjuah ini semua masyarakat mengenal tarian ini dan sebagian masyarakat cukup mahir melakukan tarian ini. Bukan itu saja, tarian ini sudah diturunkan kepada anak-anak Nagari Situjuah, sebagian pemuda-pemudi yang memiliki bakat seni,dapat bergabung disanggar. Nama sanggar tersebut bernama sanggar Lurah Kincia, yaiu sanggar anak Nagari Situjuah Batua. Pusat kesenian Tradisional yang ada di Nagari Situjuah,dapat diikuti oleh anak-anak yang memiliki bakat tari, sekitar berumur 10 tahun-an anak-anak di Nagari Situjuah ini sudah belajar menari tarian Bambu Runcing,termasuk saya. Saya sudah mempelajari tarian ini semenjak saya di sekolah dasar. Dan sampai sekarang tarian ini tetap dilestarikan. Di teruskan oleh generasi anak-anak muda sekarang. (pers, 2015) 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan Eksistensi Tari Lurah Kincia di Sanggar Lurah Kincia di Nagari Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten 50 Kota. ( pers,2015 ) 2. Bahan dan Metode 2.1 Tempat dan waktu pelaksanaan Pelaksanaan penelitian tarian ini dilaksanakan di Situjuah Batua pada tanggal 11 Oktober 2015. (pers, 2015) 2.2 Alat dan bahan Gambar 2. Alat musik Gandang Tabuik (pers, 2015) Gambar 3. Alat musik Bansi ( pers, 2015) Gambar 1. Alat musik talempong (pers, 2015) 53 99

Damela Tudelio / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2016)098-103 Gambar 4. Baju kurung Tari Lurah Kincia (pers, 2015) Gambar 6. Selendang Untuk Kepala Dalam Tari Lurah Kincia (pers,2015) Gambar 7. Properti Tari Lurah Kincia (katidiang) Gambar 5. Kain Songket Tari Lurah Kincia (pers, 2015) ( pers, 2015) 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil 52 100

Damela Tudelio / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2016) 098-103 Gambar 7. Bajalan Sairiang (pers,2015) Gambar 10. Menumbuk Padi (pers, 2015) Gambar 8. Manurun Lurah (pers, 2015) Gambar 11. Manampih Padi (pers, 2015) Gambar 9. Maambiak Padi (pers, 2015) Gambar 12. Manampuang Aia (pers,2015) 53 101

Damela Tudelio / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2016)098-103 Gambar 13. Bamain basamo (pers, 2015) Gambar 16. Bajalan Sairiang Balia (pers, 2015) 3.2 Pembahasan Gambar 14. Mandi di Pincuran (pers, 2015) Menurut Kuntjaraningrat (1985) Manusia sebagai makhluk sosial hidup dalam lingkungan masyarakat berorientasi antara satu dengan yang lainnya baik antara individu dengan individu,individu dengan kelompok,maupun antar kelompok dalam masyarakat. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa interaksi dengan lingkungan sosialnya yang dapat berbentuk kesatuan-kesatuan atau kelompok-kelompok sosial. Begitu juga dengan tari Lurah Kincia dengan adanya interaksi dari masyarakat untuk mendukung tari lurah kincia, serta interaksi dengan masyarakat,maka Tari Lurah Kincia akan eksis dalam masyarakat. Gambar 15. Berperang (pers, 2015) Gambar 17. Masyarakat Situjuah menyaksikan acara peringatan peristiwa Situjuah (pers, 2015) 52 102

Damela Tudelio / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2016) 098-103 [1] reskiandini,2014,paper-kesenian-tradisional,tersedia Online https://id.wkipedia.org/wiki/tari Saman [2] litbang.deptan.go.id 25 Mei 2012 [3] Wahyu askari,2010, perkembangan-tarian Tersedia online, mengakses di internet pada 21 Mei 2009 [4] Debiora.2013.tarian lurah kincia [5] Aflizar.204.Kesesuaian Lahan.Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Gambar 18. Kunjungan Bupati ke Lurah Kincia dalam memperingati peristiwa Situjuah (pers,2015) 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah peneliti jabarkan di atas sebagai hasil maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa Tari Lurah Kincia adalah Tarian Tradisi yang ada di Situjuah Batua yang sudah ada sejak tahun 1970an. Tarian ini dapat diterima an diakui oleh masyarakat sebagai tari Tradisi masyarakat Situjuah Batua masa kini. Selain itu tari Lurah Kincia telah digunakan oleh masyarakat sebagai sarana hiburan di Situjuah Batua. Tari Lurah Kincia saat ini diminati oleh pemudi dan telah menjadi budaya bagi masyarakat Situjuah Batua saat ini. Dan saat ini tari lurah kincia telah dikelola oleh Sanggar Lurah Kincia yang dipimpin oleh Elyenis sebagai salah satu pewaris Tari Lurah Kincia. (pers, 2015) 4.2 Saran Dalam pengamatan ini seharunya tarian lurah kincia lebih di detailkan lebih jelas lagi,misalnya dibuat sebuah lirik yang menggambarkan tarian lurah kincia ini. Ucapan terima kasih Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Aflizar yang telah membimbing saya dalam penulisan jurnal ini dan kepada orang tua yang selalu memotivasi saya dalam perkuliahan, kemudian kepada Ibuk Elyenis yang memberikan ide-ide tentang Tarian Lurah Kincia ini, sehingga Jurnal ini berjalan dengan baik. Daftar pustaka 53 103