BAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi, olahraga rekreasi dan olahraga pendidikan. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi potensi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam abad informasi telah membawa pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman fitness centre ini seperti menjadi kebutuhan sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran berolahraga bukan hanya akan mendapat kesehatan jasmani saja, namun

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sepakbola ini para remaja banyak mendapat manfaat, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga menjadi suatu kebutuhan hidup masyarakat di zaman modern

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. adalah belum efektifnya metode latihan di klub-klub olahraga, kondisi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari olahraga permainan bola besar dan permainan bola kecil. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Jlegiwinangun, Kutowinanngun, Kebumen. beranggotakan sebelas pemain tiap regu yang bertujuan mencetak gol ke

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER

BAB I PENDAHULUAN. Tenis adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebanyak-banyaknya kegawang lawan.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MATAKULIAH PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga menjadi kebutuhan masyarakat pada masa sekarang ini. Banyak manfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk anakanak hingga orang dewasa. Pada perkembangannya olahraga terbagi dalam olahraga prestasi, olahraga rekreasi dan olahraga pendidikan. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, pertandingan dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan negara atau pancasila. Perkembangan olahraga yang semakin luas menjadikan banyak bidang kajian dalam olahraga dimana hal tersebut menjadi sebuah profesi bagi pelakunya. Olahraga prestasi merupakan olahraga yang dilakukan dan dikelolah secara profesional yang memiliki tujuan untuk mendapatkan dan meraih suatu prestasi tertentu. Tujuan dari olahraga prestasi adalah untuk meraih prestasi dari bidang yang dipertandingkan baik di tingkat daerah, nasional dan juga internasional. Salah satu cabang olahraga yang sudah berkembang pesat saat ini adalah futsal Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di seluruh dunia. Futsal dalam perkembangannya makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat. Olahraga futsal sudah banyak orang tahu dari anak-anak, remaja, 1

2 sampai orang dewasa senang memainkannya. Di negara Indonesia futsal sudah sangat menjamur, sudah banyak investor yang mengalihkan pada olahraga futsal. Hal ini dapat dilihat pada saat pertandingan piala dunia futsal yang berlangsung. Semua mata tertuju pada pertandingan tersebut. Permainan futsal sekarang ini mengalami perubahan besar, apakah dilihat dari teknik permainan, peraturanperaturan, pengorganisasian, atau dipandang dari sudut publikasi sehingga perkembangan futsal berkembang secara cepat. Futsal merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola, lapangan, dan dimainkan oleh dua regu terdiri dari 5 orang pemain. Perkembangan olahraga futsal bukan hanya digemari pria dewasa atau remaja saja melainkan oleh anak-anak. Di Zaman modern, perkembangan olahraga futsal semakin pesat pertumbuhannya. Sekolah-sekolah pun banyak yang membuka ekstrakulikuler cabang futsal sebagai pilihan aktivitas olahraga. Bagi anak-anak begitu besar manfaat permainan futsal untuk pertumbuhan sistem motorik, atau sebagai aktifitas olahraga yang positif. Banyak manfaat yang didapatkan dari cabang olahraga yang satu ini seperti (1). mengajarkan kegesitan, umpan umpan taktis dalam bola futsal, menguji seorang anak untuk tampil secara gesit, bergerak cepat dan lincah sehingga tubuh anak terbiasa gerak. (2). Menyalurkan hobby berolahraga, hobby berolahraga penting bagi peningkatan bakat seorang anak sejak dini. (3). Penunjang cita-cita sebagai pemain sepakbola. (4). Menghidupkan intuisi, menghidupkan intuisi dari usia dini penting bagi improvisasi sang anak dalam mengambil keputusan atau mengambil sebuah keputusan dengan cepat. (5). Sebagai kebersamaan.

3 Setiap permainan pastinya memiliki aturan atau peraturan tertentu. Begitu juga dengan permainan futsal. Permainan futsal memiliki peraturan yang bertujuan agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi selama pertandingan atau permainan berlangsung, misalnya kecurangan, ketidakadilan, dan permainan dengan kekerasan. Dalam buku Murhananto (2006:11) mengemukakan bahwa peraturan permainan futsal yang dikeluarkan oleh FIFA terdiri atas 18 peraturan. Peraturan-peraturan tersebut ada yang baku, dan ada juga yang dapat diubah yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan pertandingan. Peraturan permainan futsal adalah tentang lapangan, bola, pemain, perlengkapan pemain, wasit, wasit kedua, pencatat waktu dan wasit ketiga, lamanya pertandingan, memulai dan memulai kembali pertandingan, bola di dalam dan di luar lapangan, mencetak gol, pelanggaran dan perlakuan jahat, tendangan bebas, pelanggaran yang diakumulasikan, tendangan pinalti, tendangan ke dalam, lemparan gawang, dan tendangan sudut. Bermain merupakan aktivitas langsung dan spontan saat anak berinteraksi dengan lingkungan ataupun benda-benda sekitar, situasi gembira, menyenangkan dan suka rela yang penuh imajinasi. Bermain juga merupakan alat untuk mengembangkan potensi anak sehingga anak menjadi aktual. Kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang mengandung yang asyik dan dilakukan tanpa paksaan dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut. Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan terus melakukannya di manapun mereka memiliki kesempatan, karena melalui bermainlah anak belajar tentang apa yang ingin mereka ketahui dan pada akhirnya

4 mampu mengenal semua peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Anak-anak belajar dengan bermain dan latihan dengan banyak bergerak mendapatkan kemajuan seiring dengan bertambahnya usia. Pembinaan futsal bagi anak-anak merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan dibidang olahraga, karena permainan futsal merupakan permainan yang asyik dan menarik jika dimainkan dengan baik. Namun jika dilihat dari aktivitas anak-anak pada saat bermain futsal di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan masyarakat, anak-anak masih sulit mengikuti model permainan futsal saat ini seperti yang dimainkan orang dewasa pada umumnya, anak-anak cenderung ingin kebebasan sehingga permainan menjadi kurang efektif. Anak-anak masih terlihat kebingungan dalam permainan dan sering kali bermain asal-asalan sehingga anak-anak bermain sesuka hatinya saja tanpa perduli dengan peraturan ataupun tata cara bermainya. Berdasarkan pengamatan peneliti di sekolah dasar yaitu SKHB Genesis, Peneliti mengamati anak-anak bermain futsal kesulitan dalam mengikuti aturan, anak-anak yang bermain masih kerap menghiraukan beberapa hal dari peraturan seperti pada saat melakukan tendangan ke dalam (kick in), anak-anak sering terburu-buru melakukan tendangan ke dalam, menempatkan bola melewati garis atau tidak tepat di garis pinggir batas lapangan, backpas, anak-anak sudah terbiasa melakukan pasing kembali kepada kiper, sebelum melewati garis tengah lapangan dan itu menjadi hal yang wajar dan mereka tetap bermain, menendang bola sesuka hati, masih sering tarik-menarik, dorong-mendorong, tidak perduli terhadap temannya, membawa bola sendirian seolah menunjukkan dirinya paling hebat

5 sehingga sering terjadi salah paham antar anak-anak dan apabila tidak diperhatikan oleh guru akan terjadi perkelahian dan peneliti mengamati mereka tidak perduli dengan itu dan anak-anak hanya ingin kesenangan saja, sehingga membuat anak-anak menjadi kurang terarah karena mereka hanya ingin kebebasan tanpa memikirkan manfaat dari permainan itu. Peneliti juga mengamati bahwa ketersediaan lapangan juga mempengaruhi keinginan anak bermain futsal, lapangan yang terlalu luas pun membuat sebagian anak-anak kurang menikmati permainan futsal karena belum dapat menguasai luas lapangan dan ketersediaan lapangan yang minim juga masih kerap membuat anak sekolah dasar tidak dapat menikmati atau mengenal permainan futsal. Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa guru pendidikan jasmani dan disekolah dasar yaitu Bapak Joni Tohap Maruli Nababan S.Pd, mengatakan bahwa anak sekolah dasar saat bermain futsal belum bisa bermain sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam permainan futsal, karena sebelumnya belum diinformasikan tentang peraturan dan masih teknik bermain, respon anakanak terhadap peraturan yaitu bahwa sebagian anak ada yang tertarik dan sebagian lagi ada juga yang tidak tertarik karena membosankan ataupun melelahkan bagi mereka, dan membuat model (modifikasi) itu sangat perlu tetapi harus melihat kondisi juga, dan kalaupun ada lulur seperti itu harus disesuaikan dengan minat anak-anak. Dari wawancara dengan Bapak Janri Raptama Sihite S.Pd, mengatakan bahwa permainan futsal untuk sekolah dasar belum bisa bermain dengan baik karena anak-anak masih belum benar-benar memahami peraturannya, di samping

6 itu peraturan yang berlaku sekarang perlu disesuaikan untuk anak-anak seperti lapangan, luas lapangan otomatis akan mempengaruhi anak-anak saat bermain tetapi saya masih jarang melakukan itu karena saat ini saya masih memberikan teknik dasar yang sederhana dan sangat perlu untuk memberikan model permainan yang berupa modifikasi, karena mungkin akan membuat anak-anak akan memudahkan anak-anak bermain futsal. Wawancara dengan Bapak Lindung Silaban S.Pd, mengatakan bahwa pernah memberikan permainan futsal dan kalau di katakan sudah bisa bermain sesuai peraturan, memang sudah bisa, hanya saja ada beberapa hal peraturan yang perlu kita modifikasi, salah satu contoh peraturan backpas, peraturan backpas agak sulit diterapkan pada anak-anak karena anak-anak sering lupa dan respon anak-anak awalnya memang sulit tapi tergantung kita guru yang membiasakan, dan saya pernah memberikan model (modifikasi) seperti kick in, kita buat menjadi 5 detik lebih dari peraturan yang biasanya dan sebagian dari peraturan itu sudah kita biasakan dan tentang perlunya membuat suatu model permainan (modifikasi) itu tergantung kalau untuk remaja kedewasa saya rasa tidak perlu dimodifikasi tapi untuk anak-anak perlu dibuat dengan melihat kondisi dan tempatnya juga. Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa Guru pendidikan jasmani dan kesehatan sekolah dasar, peneliti menarik kesimpulan bahwa permainan futsal untuk anak sekolah dasar sudah tidak jarang lagi akan tetapi untuk bermain sesuai dengan model permainan masih susah karena kondisi anak dan memberikan model permainan (modifikasi) itu sudah pernah dilakukan tetapi masih biasa saja,

7 dan sangat perlu untuk memberikan model permainan (modifikasi) itu dengan menyesuaikan dengan kondisi, tempat dan minat anak-anak. Selanjutnya dilakukan tes untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan anak-anak tentang model peraturan permainan yang dimana peneliti melakukan pengumpulan data berupa angket yang telah dilakukan terhadap 30 orang anak sekolah dasar, yang dimana usia mereka 6-12 tahun sehingga diperoleh 100% mereka pernah bermain futsal, 80% mereka suka bermain futsal, 90% mereka masih kesulitan bermain futsal sesuai peraturan permainan futsal yang berlaku saat ini, 100% mereka masih jarang mendapatkan model permainan futsal yang menarik, dan 100% mereka ingin mendapatkan model permainan futsal yang baru (menarik). Dari hasil pengamatan, wawancara dengan beberapa guru pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes) serta analisis kebutuhan anak-anak yang dilakukan peneliti, peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak masih kesulitan mengikuti model permainan futsal saat ini, memberikan model permainan yang lebih menarik perlu bagi anak-anak untuk memacu semangat anak bermain futsal supaya lebih sungguh-sungguh dan dari analisis kebutuhan anak-anak masih jarang mendapatkan model permainan futsal yang menarik, dan anak-anak sangat tertarik dengan model permainan yang baru sehingga peneliti tertarik membuat model permaina yang baru (menarik), supaya anak-anak semakin mudah dan sungguh-sungguh bermain futsal. Untuk mencapai model permainan yang lebih bermakna dimana anak-anak sekolah dasar dapat menikmati setiap model permainan yang dibuat,

8 menyenangkan dan tujuan permainan yang telah ditetapkan dapat tercapai, diperlukan model permainan yang baik. Untuk menciptakan model permainan tersebut perlu dilakukan kajian melalui penelitian, maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Pengembangan model permainan futsal kids. B. Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diteliti dapat teridentifikasikan sebagai berikut : 1. Apakah bentuk model permainan futsal dibutuhkan anak-anak? 2. Bagaimana cara mengembangkan model permainan futsal kids? 3. Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan model permainan futsal kids? 4. Faktor-faktor apa saja yang dapat membuat anak-anak dan lebih mudah dan bersungguh-sungguh dalam bermain futsal? 5. Apakah pengembangan model permainan futsal dapat menambah wawasan pembina olahraga/guru penjas di sekolah dasar? 6. Apakah dengan model permainan dapat membuat anak-anak lebih mudah dan sungguh-sungguh bermain futsal? Karena masih banyak lagi yang bisa dipertanyakan dan diungkapkan, maka karena keterbatasan yang dimiliki peneliti sehingga perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti.

9 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : Pengembangan model permainan futsal kids. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana cara mengembangkan model permainan futsal kids. D. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk membuat atau pun menghasilkan model permainan futsal yang lebih mudah dan menarik dalam pembinaan dasar permainan futsal pada anak-anak. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Mengembangkan model permainan futsal. 2. Memberikan informasi tentang pengembangan model permainan futsal. 3. Sebagai bahan masukan bagi pembina olahraga (di sekolah dasar), dalam pengenalan/pembinaan dasar permainan futsal. 4. Untuk menambah/memacu pengetahuan dan keterampilan anak-anak bermain futsal. 5. Model permainan futsal yang baru dapat memudahkan anak-anak bermain futsal dengan sungguh-sungguh dan menyenangkan.

10 6. Untuk menumbuhkan minat anak-anak bermain futsal dan mengenal permainan futsal sejak dini.