BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi radio, pengiriman dan penerimaan data dilakukan melalui transmisi ruang udara bebas. Sistem ini disebut juga sebagai teknologi komunikasi wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire. Teknologi komunikasi wireless berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan tingkat kepraktisan dalam penggunaan dan sangat cocok untuk seseorang yang memiliki mobilitas yang tinggi. Antena menjadi bagian penting dalam teknologi komunkasi wireless karena antena digunakan sebagai konverter arus listrik menjadi gelombang elektromagnetik terbimbing ke udara dan sebaliknya. Dalam perancangan antena, teknik pencatuan menjadi sangat penting karena salah satu syarat antena yang baik ialah apabila impedansi input sesuai (matched) dengan impedansi karakteristik kabel pencatunya serta dapat memancarkan dan menerima energi gelombang radio dengan arah polarisasi yang sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan. Penggunaan antena mikrostrip memiliki kelebihan diantaranya mempunyai luas penampang yang tipis, mudah dalam fabrikasi, ukuran yang kecil dan ringan, serta dapat diintegrasikan dengan perangkat komunikasi nirkabel yang ada. Selain memiliki kelebihan, penggunaan antena mikrostrip juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya, gain yang rendah, bandwidth yang sempit, efisiensi yang rendah, serta ukurannya yang kecil mengakibatkan perlunya ketelitian yang tinggi dalam perancangan dan pembuatannya.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan dalam perancangan antena mikrostrip guna meningkatkan performansi antena. Salah satunya ialah memilih bentuk serta ukuran saluran pencatunya sesuai keperluan. Bentuk dan ukuran saluran pencatu antena dapat berpengaruh pada performansi paremeter yang akan dihasilkan antena mikrostrip, seperti misalnya bandwidth, VSWR, return loss dan lainnya. Teknik pencatuan antena mikrostrip yang sering digunakan ada empat macam, yaitu dengan feed line, probe coaxial, aperture coupling, dan proximity coupling [1]. Pencatuan secara inset feed line ialah salah satu contoh dari teknik pencatuan microstrip feed line. Pada saluran ini terdapat celah disebelah kiri dan kanan saluran pencatu, dimana patch antena dan konektor dihubungkan secara langsung dengan melakukan penyolderan pada bidang pentanahannya (ground). Perancangan antena dilakukan agar diperoleh karakteristik antena seefisien mungkin. Penggunaan antena sebagai pemancar dan penerima gelombang radio untuk aplikasi wifi pada frekuensi 2,4 GHz telah banyak diciptakan. Untuk itu, antena mikrostrip patch segiempat dengan metode pencatuan inset dirancang berdasarkan teori pendukung yang telah ada untuk diaplikasikan dalam bentuk fisik dengan karakteristik antenanya memiliki pancaran gelombang elektromagnetik pada satu arah tertentu saja. Hal ini ditujukan untuk mengoptimalkan pancaran gelombang elektromagnetik antena. Pada skripsi ini dirancang dan dibangun antena mikrostrip patch segiempat dengan menggunakan teknik pencatuan inset yang mampu bekerja pada frekuensi 2,45 GHz untuk aplikasi wifi.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa rumusan permasalahan pada Tugas Akhir ini, yaitu : 1. Apa yang dimaksud dengan antena mikrostrip patch segiempat dengan metode microstrip inset feed line? 2. Bagaimana merancang antena mikrostrip patch segiempat dengan metode microstrip inset feed line pada frekuensi 2,45 GHz? 1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir Tujuan dari Tugas Akhir ini ialah merancang bangun antena mikrostrip patch segiempat yang dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan metode microstrip inset feed line. 1.4 Batasan Masalah Agar pembahasan Tugas Akhir ini lebih terarah, Penulis membatasi bahasan masalah sebagai berikut : 1. Hanya membahas antena mikrostrip patch segiempat dengan metode microstrip inset feed line. 2. Perancangan antena dilakukan dengan menggunakan software simulator AWR Microwave Office 2004 2537R v.651 3. Parameter antena yang akan dibahas VSWR, return loss, dan bandwidth, pola radiasi, gain 4. Menggunakan substrat epoxy FR-4 dengan konstanta dielektrik 4,4 5. Antena mikrostrip bekerja pada frekuensi 2,45 GHz
1.5 Metodologi Penelitian 1. Studi literatur Berupa studi kepustakaan dan kajian dari buku-buku dan tulisan-tulisan lain yang tekait dan jurnal-jurnal penelitian serta layanan internet. 2. Studi Rancang dan Simulasi Berupa proses perancangan antena mulai dari pemilihan bahan dan peralatan yang digunakan serta proses simulasi pada simulator AWR microwave office 2004. 3. Studi Fabrikasi dan Analisa Berupa serangkaian proses yang dilakukan untuk mengetahui hasil rancangan dan simulasi dalam bentuk nyata serta melakukan pengukuran parameter antena lalu dianalisa agar dapat disimpulkan data yang telah didapat setelah pengukuran dilakukan. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman terhadap Tugas Akhir ini maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : DASAR TEORI Bab ini berisikan penjelasan tentang antena mikrostrip secara umum dan penjelasan tentang antena mikrostrip patch
segiempat secara khusus, teknik pencatuan yang digunakan, parameter antena, rugi-rugi pada antena mikrostrip BAB III : PERANCANGAN DAN SIMULASI Bab ini berisikan tentang perancangan antena mikrostrip patch segiempat dengan menggunakan software simulator yang diterapkan pada frekuensi resonansi 2,45 GHz. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang hasil simulasi menggunakan simulator dan hasil pengukuran setelah antena difabrikasi. Dan membahas hasil yang diperoleh untuk pengambilan kesimpulan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian Tugas Akhir ini.