V. PEMODELAN OBJEK DAN BASIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
V. PEMODELAN SISTEM. A. Use case diagram (diagram kasus).

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan

BAB I DATABASE. Data adalah representasi dari fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN


BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

METODE PENELITIAN. Tahapan pengembangan sistem PSP (Penetapan Strategi Penjualan) 1.0 seperti pada Gambar 2 di bawah ini. Mulai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisa sistem yang sedang berjalan kita dapat mengetahui kelebihan dan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Gambar 4.1 Flowchart

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM


BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Tugas Akhir. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir. Universitas Komputer Indonesia, Bandung

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab III. PERANCANGAN SISTEM

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh kebagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dihadapi. Dan agar mempermudah dalam pembuatan perancangan sistem yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab 3 Metode Perancangan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS. suatu perusahaan yang memproduksi minuman kaleng didirikan pada tahun 1970.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Anindita Dwi Respita,2015. a. Penelitian ini menjelaskan tentang tujuan : menggunakan metode market basket analysis.

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

V. PEMODELAN OBJEK DAN BASIS DATA Pada perancangan paket program PSP 1.0, tidak semua diagram yang terdapat padauml dibuat, karena kebutuhan pemodelan sistem yang tidak terlalu kompleks dan empat diagram yang dibuat sudah cukup relevan untuk mendesain sistem PSP 1.0 ini. Diagramdiagram yang dibuat pada perancangan sistem ini meliputi diagram kasus (use case), aktivitas (activity), keadaan (state), dan kelas (class). Pada bab ini juga akan dibahas pembuatan pemodolen basis data yang dibuat dari hasil mengenerate class diagram pada UML sehingga terbentuk PDM (Physical Data Model) yang kemudian digenerate menjadi database menggunakan MySQL. Pembuatan diagramdiagram UML dilakukan dengan alat bantu perangkat lunak SybasePower Designer 15.3. 5.1 Use Case Diagram (Diagram Kasus) Langkah awal dalam perancangan sistem berorientasi obyek adalah dengan membuat diagram kasus. Diagram kasus menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang memperlihatkan apa yang akan dilakukan oleh sistem dan bukan bagaimana sistem itu melakukan. Diagram tersebut dihasilkan karena adanya eraksi pelaku (actor) yang bereraksi dengan sistem tersebut atau dapat juga dihasilkan dari kebutuhan pengguna terhadap sistem. Diagram kasus dapat digunakan sebagai prosedur awal pengujian sistem, membantu dalam menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan pihak lain, dan merancang tes case semua fitur yang ada pada sistem. Diagram kasus terdiri dari tiga buah notasi utama yaitu actor (pelaku), case (kejadian/perilaku), dan relationship (hubungan). Sebuah sistem dibatasi oleh area berbetuk persegi yang diberi nama sesuai dengan nama sistem tersebut. Selanjutnya aktor yang berperan terhadap sistem berada di luar area tersebut. Aksi atau perilaku yang dapat dilakukan sistem diletakkan dalam sebuah elips. Gambar 9 menyajikan contoh diagram kasus design sistem PSP 1.0. Berdasarkan diagram kasus pada Gambar 9, aktor utama pada PSP 1.0 adalah customer, marketing officer, supervisor pemasaran (pengguna sistem) dan manager pemasaran. Customer bertindak sebagai actor yang menjadi sumber data utama kepada sistem dengan menghasilkan data transaksasi, aksi yang dilakukan oleh sistem adalah seperti yang terlihat dalam elips, sebagai contoh adalah melakukan login Program PSP1 yang akan dilakukan oleh pengguna program (supervisor pemasaran), mengatur authentification oleh admin, dan mendata oleh marketing officer. Notasi association yang digunakan sebagi notasi penghubung antara aktor dan case berfungsi untuk menunjukkan case apa yang akan dilakukan sistem dengan pelakunya adalah aktor. Dan notasi dependency yaitu notasi yang menghubungkan satu case dengan case lainnya berfungsi untuk menunjukkan hubungan antara case terhadap case lainnya yang merupakan di dalam satu tahapan proses yang berurutan. 22

Customer melakukan transaksi Melakukan Log In Program PSP1 Authentification mendata Admin Marketing Officer Menginput Melaporkan Menganalisis Frequent ItemSet Menghitung Support Mengevaluasi target penjualan cross selling Manager Pemasaran Menghitung Confidence Supervisor pemasaran Menghitung Improvement Mengetahui perilaku transaksi pelanggan secara mendalam Melakukan Penetapan Strategi Penjualan Cross Selling melakukan penjualan bundle dan paket promosi base product dengan additional productnya Mencapai target Penjualan Cross selling Gambar 9. Diagram Kasus 23

5.2 Activity Diagram (Diagram Aktifitas) Diagram aktifitas merupakan diagram alir untuk mendeskripsikan aliran kerja atau aktifitas di dalam sistem. Kelebihan diagram aktivitas dibandingkan dengan diagram alir biasa adalah adanya dukungan konkurensi (pelaksanaan aktivitas secara bersama), pengiriman pesan dan swimlane (pelaku aktivitas). Diagram aktivitas juga digunakan untuk menggambarkan proses bisnis (alur kerja) suatu sistem informasi. Sebuah diagram aktivitas menunjukkan suatu alur kegiatan secara berurutan. Dan diagram aktivitas juga digunakan untuk mendeskripsikan kegiatankegiatan dalam sebuah operasi meskipun juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan alur kegiatan yang lainnya seperti use case atau suatu eraksi dalam suatu design sistem. Gambar 10 adalah diagram aktifitas subsistem penetapan yang terdapat pada PSP 1.0. Diagram aktivitas diawali dengan lingkaran hitam, dan diakhiri dengan lingkaran putih dengan tanda silang di dalam lingkaran. Aktivitas digambarkan dengan bentuk persegi panjang bersudut lengkung. Setiap aktivitas dihubungkan dengan anak panah dari awal hingga akhir diagram aktivitas. Sama halnya dengan diagram alir biasa, diagram aktivitas pun memiliki simbol yang sama untuk menggambarkan keputusan. Keputusan digambarkan dengan bentuk diamond, namun deskripsi kondisi yang menyertai keputusan diletakkan di luar simbol tersebut. Berdasarkan diagram aktifitas pada gambar dapat diketahui bahwa aktifitas pertama kali yang dilakukan adalah aktifitas oleh customer yaitu melakukan transaksi. Setelah transaksi diproses, transaksi tersebut akan didata oleh marketing officer dan setelah itu data yang telah dibuat akan diinput oleh marketing officer dalam sistem PSP 1.0 melalui bantuan admin. inilah yang akan digunakan oleh supervisor pemasaran yang nantinya akan menghasilkan output berupa penetapan CRM crossselling yang optimal. Pada aktifitas authentification, sistem akan memverifikasi username dan password yang dimasukkan oleh supervisor pemasaran sebagai pengguna program. Jika username dan password yang dimasukkan cocok dengan username dan password yang telah terdaftar pada admin maka supervisor pemasaran akan dapat langsung memasuki menu halaman utama program dan dapat langsung menggunakan program. Jika tidak, maka supervisor pemasaran tidak dapat memasuki program dan harus mendaftar atau melapor terlebih dahulu kepada admin agar dapat memasuki program dengan username dan password yang diberikan oleh admin. Aktifitas yang dilakukan oleh manager pemasaran pada diagram ini adalah melakukan evaluasi target penjualan yang telah dicapai oleh supervisor pemasaran. Evaluasi ini akan menilai apakah hasil output program PSP 1.0 akurat atau tidak untuk penetapan pada perusahaan. Hasil evaluasi ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan program PSP 1.0 selanjutnya. 24

Gambar 10. Diagram Aktifitas 25

5.3 Statechart Diagram (Diagram Kondisi) Statechart diagram adalah diagram yang menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Gambar merupakan diagram keadaan subsistem login yang ada pada design sistem program penetapan. Diagram keadaan subsistem login ini dapat dikatakan merupakan perincian dari diagram aktifitas, pada diagram ini aktifitas login akan semakin dirincikan keadaannya. Statechart diagram ini dimulai dengan lingkaran warna hitam penuh dan diakhiri dengan lingkaran warna hitam tidak penuh. Gambar 11 menggambarkan statechart diagram sub sistem login yang ada pada sistem PSP 1.0. Keadaan pertama yang dihasilkan adalah keadaan yang dihasilkan dari kegiatan memasukkan username dan password, jika user (supervisor) telah memasukkan username dan password maka kondisi yang terjadi adalah dilakukannya proses submit data username dan password untuk dilakukkannya authentification di tahap selanjutnya. Dari tahap authentification jika kondisi yang dihasilkan username dan password benar maka user akan langsung memasuki menu halaman utama program PSP 1.0 dan kegiatan login dinyatakan berhasil, jika keadaan password dan username salah maka user harus melakukan kegiatan confirm to admin dengan selanjutnya membutuhkan input NIP Supervisor sehingga admin dapat membantu user (supervisor) memasuki program PSP 1.0 dengan password dan username yang benar. Jika user ingin langsung keluar dari program pada saat awal kegiatan input username and password maka keadaan yang dihasilkan adalah cancel atau quit maka user akan langsung mengakhiri kegiatan login dan keluar dari program. Diagram keadaan sub sistem lainnya dapat dilihat pada Lampiran 3 sampai Lampiran 8. Input Username and password entry / Username and password [Input Password kembali] [Cancel or Quit] [Submit data] [Password and username salah] Confirm To Admin do / confirm [Confirm terproses] authentification do / authentification [Password dan username benar] input NIP Supervisor entry / NIP [Input NIP Success] Get Password do / dapatkan password Memasuki Program do / Masuk Home [memulai program] Gambar 11. Diagram Keadaan Subsistem Login 26

5.4 Class Diagram (Diagram Kelas) Diagram kelas merupakan diagram utama dalam perancangan sistem berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena diagram kelas adalah diagram yang menggambarkan keadaan statis sebuah sistem sebagai sebuah obyek seperti di kehidupan nyata. Tujuan pembuatan diagram kelas adalah untuk memetakan objekobjek penyusun dari sistem tersebut. Sehingga jika pada saat pemeliharaan sistem ditemukan kesalahan, programmer hanya memperbaiki pada kelas yang salah tersebut dan tidak harus merubah keseluruhan sistem. Begitu juga jika sistem tersebut akan dikembangkan, tidak perlu merubah dari awal sistem, tetapi cukup menambahkan objekobjek yang dikembangkan. Setiap obyek akan dilengkapi dengan atributatribut dan operasi yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh seorang mahasiswa dan Dosen mempunyai atribut nomor induk, nama, fakultas, departemen dan lain sebagainya. Sedangkan contoh perilaku misalnya mengajar, belajar, mendengarkan, berjalan, berbicara, makan, minum dan lain sebagainya. Selanjutnya objekobjek yang mempunyai atribut dan perilaku yang hampir mirip dikelompokkan dalam satu kelas. Misalnya seorang mahasiswa dan dosen masuk dalam kelas yang sama yaitu kelas manusia begitu juga manusia dan kera termasuk dalam kelas yang lebih tinggi yaitu kelas primate (Akhmad,2011). Diagram kelas yang terdapat pada PSP 1.0 ditunjukkan pada Gambar 13. Gambar merupakan contoh kelas yang terdapat pada PSP 1.0. Pada diagram tersebut digambarkan kelas atau obyek yang menyusun sistem. Setiap kelas umumnya terdapat tiga bagian utama yaitu bagian pertama berisi nama kelas, bagian kedua merupakan atribut dari kelas tersebut, dan bagian ketiga adalah operasi yang dapat dilakukan oleh kelas tersebut. Sebagai contoh kelas customer pada Gambar 12. Customer Nama Customer Melakukan transaksi () data customer Gambar 12. Kelas customer dan kelas file transaksi Pada kelas customer seperti dalam keadaan nyatanya, kelas Customer tersebut mempunyai atribut yaitu Nama Customer dan. Kelas Customer tersebut juga mempunyai operasi yaitu Melakukan Transaksi. Selain itu juga, kelas ini mempunyai relasi dengan kelas yang lain yaitu kelas File Transaksi, dimana customer merupakan sumber data dari File Transaksi. Kelas File Transaksi akan menerima data dari kelas Customer berupa Nama Customer, dan area yang ada pada atribut Customer. File Transaksi Nama Customer Jenis Produk order Golongan produk order Nomor Transaksi Tanggal transaksi Menyimpan () 27

Customer Nama Customer Melakukan transaksi () data customer Produk Jenis Produk Golongan Produk File Transaksi Nama Customer Jenis Produk order Golongan produk order Nomor Transaksi Tanggal transaksi data produk Menyimpan () rules Perhitungan Frequent Item Set Himpunan Item set Bilangan item set Menentukan rules item set () Item Set Nilai Support Nilai Confidence Nilai Improvement Nilai support Support Program Penentuan Strategi Penjualan Menentukan Strategi Penjualan dengan men golah rules, support, confidence, improvement () 1..* Nilai Confidence Nilai confidence Perhitungan Support Item Set Jumlah transaksi item set jumlah transaksi menghitung support () nilai support rules confidence nilai improvement Nilai improvement Perhitungan Confidence Item Set Nilai support Base produk union addition al produk Nilai support base Produk menghitung nilai confidence () Improvement Perhitungan Improvement Item set Nilai support Base produk union addition al produk nilai support base produk nilai support additional produk menghitung nilai improvement () Nama Data Transaksi Marketing Officer Mendata () Melaporkan () Username Password target penjualan target penjualan Supervisor Pemasaran * melakukan Log In program PSP 1 As Penggu na () mencapai target penjualan Cross Selling () mengolah () menginput ke dalam progra m PSP1 () Username Password Admin Log In As Admin () Revisi data () target penjualan Manager Pemasaran Target Penjualan Cross Selling Jumlah nominal penjualan Evaluasi target penjualan Cross Selling () mengawasi jumlah nominal penjualan () jumlah nominal penjualan jumlah nominal penjualan Penjualan Cross selling Strategi penjualan Jumlah nominal penjualan * menerapkan cross sell ing dalam penjualan () Gambar 13. Diagram Kelas 28

5.5 Desain Basis Data Basis data didefinisikan sebagai kumpulan dari data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kemudian dapat dimanfaatkan lagi dengan cepat dan mudah (Rahmat,2011). Definisi basis data (database) sangatlah bervariasi. Basis data dapat dianggap sebagai kumpulan data yang terkomputerisasi, diatur dan disimpan menurut salah satu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Secara sederhana basis data dapat diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat. Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data adalah agar dapat menentukan kembali data (data yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, menurut (Rahmat,2011), pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuantujuan tertentu. Secara lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut : 1) Kecepatan dan kemudahan (speed) Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah. 2) Efesiensi ruang penyimpanan (space) Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan untuk mengurangi jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan melakukan penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasirelasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan. 3) Keakuratan (accuracy) Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan data. 4) Ketersediaan (availability) Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan. 5) Kelengkapan (completeness) Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari basis data tersebut juga harus disimpan. Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah recordrecord data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data. 6) Keamanan (security) Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan. 7) Kebersamaan pemakai Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan). 29

5.5.1 CDM (Conceptual Data Model) CDM adalah model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyekobyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitasentitas itu. CDM Biasanya juga direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram. Penggunaan CDM bermanfaat dalam perancangan database, manfaat tersebut antara lain: Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan batasan Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis. Mewakili organisasi data dalam format grafis Memverifikasi validitas data desain Menghasilkan Physical Data Model (PDM), yang menentukan pelaksanaan fisik database Menghasilkan ObjectOriented Model (OOM), yang menentukan objek representasi dari CDM menggunakan standar UML Sebuah CDM mewakili keseluruhan struktur logis dari database, yang independen dari perangkat lunak apapun atau struktur penyimpanan data. Sebuah model konseptual sering mengandung objek data yang belum diimplementasikan dalam database fisik. Ini memberikan representasi formal dari data yang diperlukan untuk menjalankan suatu perusahaan atau kegiatan bisnis (Halimsetiawan.,2009). Model data konseptual pada aplikasi sistem ini mempresentasikan rancangan basis data konseptual diserver. Model data konseptual dapat dilihat pada Gambar 14. 5.5.2 PDM (Physical Data Model) Physical data model dapat dibuat dari hasil generate CDM (conceptual data model). PDM Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara datadata tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik. PDM : perancangan database secara fisik, tipe data bersifat lebih khusus dan spesifik. Perancangan PDM merupakan representasi fisik atau sebenarnya dari database (Halimsetiawan.,2009). Model data ini dibuat dengan cara mengenerate diagram data konseptual. Diagram data fisik ini menghasilkan tabeltabel yang digunakan dalam mengimplememntasi aplikasi. Dengan physical data model kita dapat mengetahui model fisik hasil pengembangan dari sebuah konsep. Untuk lebih jelasnya model data fisik dapat dilihat pada Gambar 15. PDM yang telah dibuat dapat langsung digenerate menjadi tabeltabel yang berfungsi sebagai database untuk sistem PSP 1.0. Tabeltabel tersebut dapat dilihat pada lampiran 2. 30

rules Perhitungan Frequent Item Set Bilangan item set <ak> <fk1,fk2,fk3> Support Perhitungan Support Item Set <ak,fk1,fk2> Jumlah transaksi item set jumlah transaksi nilai support rules confidence Perhitungan Confidence Item Set <ak,fk> Jenis Produk Produk <ak> Nilai Confidence Nilai support Base produk union addition al produk Golongan Produk Nilai support base Produk Customer Nama Customer <ak> <ak> data produk data customer Improvement Nilai support Perhitungan Improvement File Transaksi Nama Customer Jenis Produk order Golongan produk order Nomor Transaksi VARCHAR(254) <fk2> <fk2> <fk1> <pk,fk1> Program Penentuan Strategi Penjualan Item Set <ak> Nilai Support Nilai Confidence Nilai Improvement Nilai improvement confidence nilai improvement Item set nilai support base produk nilai support additional produk <ak,fk> Penetapan Strategi Penjualan <pk,fk1,fk2> Nilai Support <pk,fk1> Nilai Confidence Nilai Improvement <pk,fk1> <pk,fk1> Marketing Officer Data Transaksi <pk,fk> Supervisor Pemasaran Username Admin target Data penjualan transaksi Password <fk1> Username Password <pk,fk2> target penjualan <fk2> target penjualan Manager Pemasaran Penjualan Cross selling Target Penjualan Cross Selling <fk> jumlah nominal penjualan Strategi penjualan <pk,fk> Jumlah nominal penjualan <pk,fk> jumlah nominal penjualan Jumlah nominal penjualan Gambar 14. CDM (Conceptual Data Model) 31

Association_13 rules Association_12 Perhitungan Frequent Item Set Perhitungan Support Bilangan item set <ai> Perhitungan Frequent Item Set <ai1> Association_11 Support Item Set Jumlah transaksi item set jumlah transaksi <ai> Support <ai1> Jenis Produk Golongan Produk Produk <ai1> Customer Nama Customer <ai> Variable characters (254) <ai> Variable characters (254) Customer <ai1> Produk <ai> Variable characters (254) Variable characters (254) data produk Association_16 Association_20 Association_19 nilai support rules confidence (D) Perhitungan Confidence Item Set <ai> Nilai support Base produk union addition al produk Nilai support base Produk Perhitungan Confidence <ai1> Nilai Confidence data customer Nilai support (D) Association_17 Association_15 Golongan produk order Nomor Transaksi File Transaksi <pi> File Transaksi <pi> Variable characters (254) <pi> Variable characters (254) (D) Program Penentuan Strategi Penjualan Item Set <ai> Nilai Support Nilai Confidence Nilai Improvement Program Penentuan Strategi Penjualan <ai1> Association_22 Nilai improvement confidence Association_18 (D) (D) Association_10 Improvement (D) Marketing Officer Variable characters (254) Golongan Produk Variable characters (254) Jenis Produk Variable characters (254) jumlah transaksi Nama Customer Variable characters (254) Association_14 Penetapan Strategi Penjualan Association_22 Supervisor Pemasaran Username <ai> Variable characters (254) Password <ai> Variable characters (254) <ai> Supervisor Pemasaran <ai1> Perhitungan Improvement Item set <ai> nilai support base produk nilai improvement nilai support additional produk Perhitungan Improvement <ai1> Admin Username <ai> Variable characters (254) Generalization_2 Password <ai> Variable characters (254) Admin <ai1> strategi target penjualan Association_23 Association_24 target penjualan Manager Pemasaran nominal penjualan <ai> Jumlah Manager Pemasaran <ai1> jumlah nominal penjualan Association_21 jumlah nominal penjualan Penjualan Cross selling Jumlah nominal penjualan <ai> Inte Penjualan Cross selling <ai1> Gambar 15. PDM (Physical Data Model) 32