BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudarabah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

DOKUMENTASI WAWANCARA

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN UANG MUKA KPR DENGAN AKAD WAKA>LAH. A. Mekanisme Pembiayaan Uang Muka KPR Dengan Akad Waka>lah

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS JUAL BELI

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Praktik Pembiayaan Murabahah di PT. BPR Syari ah Bangun Drajat

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Foto foto penelitian. Wawancara di Bank Muamalat. Wawancara di Bank Muamalat. Cabang Malang tanggal 08 Mei 2012

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV KESESUAIAN ANTARA AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DENGAN FATWA DSN DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG RANTAUPRAPAT.

A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

I. Flow-chart. Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah :

AL MURABAHAH DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dan persyaratan kepada mudharib atas pembiayaan yang diberikan.pembiayaan mudharabah

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

diinginkan nasabah kepada pihak lainnya seperti kepada supplier yang Baitul māl wa tamwīl (BMT) Amanah Ummah cabang Sukoharjo

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan sindikasi yang dilakukan BPRS Madina Mandiri. Sejahtera, BPRS Bangun Drajat Warga dan BPRS Mitra Amal Mulia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

PROSEDUR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUDHARABAH (STUDI KASUS PADA KOPERASI SYARI AH DASA ARTHA BAROKAH) Anggun Kusumawati Universitas Terbuka

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kesenjangan. Pengalaman dengan dominasi sistem bunga selama ratusan

PENERAPAN WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. Oleh : Rega Felix, S.H.

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian, Dasar Hukum, Rukun Dan Syarat Murabahah. satunya adalah akad murabahah. Akad Murabahah sama dengan bentuk

BAB V PENUTUP. Yogyakarta secara umum telah memenuhi ketentuan hukum syariah baik. rukun-rukun maupun syarat-syarat dari pembiayaan murabahah dan

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2007 TENTANG

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD BAI BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI BMT AL-FATAA ULUJAMI, PEMALANG

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Murabahah Di KSPPS BMT Al Hikmah Ungaran Kantor Cabang Gunungpati II Ada dua akad yang digunakan dalam produk pembiayaan di KSPPS BMT Al Hikmah kantor cabang Gunungpati II yaitu Murabahah, dan Al Ijarah. Dalam penerapannya yang paling banyak digunakan adalah akad Murabahah, sehingga akad yang lainnya kurang optimal dalam penerapannya. Akad Murabahah pada umumnya digunakan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang-barang investasi. Namun di BMT Al Hikmah kantor cabang Gunungpati II diterapkan pada pembiayaan multi barang. Meskipun akad Murabahah dapat digunakan sebagai akad untuk berbagai macam pembiayaan, akan tetapi pihak BMT seharusnya memberi tahu akad-akad apa saja yang digunakan untuk pembiayaan kepada anggota, sehingga bisa memilih mau menggunkan akad apa yang memang seharusnya digunakan sesuai dengan jenis pembiayaan. Tidak bisa dipungkiri, akad Murabahah banyak digunakan karena mudah diterapkan sehingga tidak mengherankan apabila KSPPS BMT Al Hikmah kantor cabang Gunungpati II menerapkan akad Murabahah pada produk pembiayaan. Perbandingan pembiayaan akad Murabahah dengan akad yang lainnya dapat dilihat dari tabel berikut, Tabel 4.1 ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun 2015-2017) Tahun MBA Angsuran MBA Paras Al Ijaroh 2015 551.262.200 24.124.450 31.521.650 2016 782.841.400 117.875.700 58.345.550 2017 784.313.150 242.338.300 88.833.150 (sumber: wawancara dengan Bapak Eko Susilo, SE) 49

50 Tabel diatas menunjukkan berapa banyak nominal yang dikeluarkan oleh KSPPS BMT Al Hikmah Ungaran kantor cabang Gunungpati II dari beberapa akad yang ditawarkan. Melalui tebel tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan akad murabahah lebih banyak digunakan dibandingkan dengan akad lainnya. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan akad murabahah lebih banyak digunakan dibandingkan dengan akad yang lainnya: 1 a. Akad murabahah mudah diterapkan. Mengubah sistem perekonomian masyarakat menjadi sistem perekonomian sesuai syari ah bukanlah hal yang mudah bahkan membutuhkan waktu yang lama. Karena sistem konvensional sudah melekat pada kehidupan masyarakat kita. Hal inilah yang menyebabkan akad murabahah lebih banyak digunakan daripada akad lainnya karena terdapat kemiripan dengan konvensional. b. Pendapatan BMT dapat diprediksi Dalam pembiayaan akad murabahah pihak BMT dapat mengetahui pendapatan yang akan diterima.dalam transaksi murabahah hutang nasabah adalah harga jual yang dikeluarkan pihak BMT, sedangkan didalam harga jual terdapat porsi harga pokok dan keuntungan yang akan diterima. c. Tidak perlu mengenal nasabah secara mendalam Dalam hal ini hubungan antara anggota dengan pihak BMT adalah hutang piutang. Sehingga pihak anggota harus membayar hutang senilai harga jual yang sepakati. Berbeda dengan pembiayaan dengan menggunakan akad lainnya, seperti mudhorobah/ kerjasama yang harus mengetahui calon nasabahnya secara mendalam, dikarenakan resiko yang muncul lebih besar. d. Resiko yang mungkin muncul sedikit 1 Sugeng Widodo, Moda Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam, Yogyakarta: Kaukaba, 2014, cet1, h. 427-428

51 Resiko yang mungkin muncul dalam pembiayaan akad murabahah lebih sedikit dibandingkan dengan akad lainnya. Karena dalam hal ini pendapatan yang akan diterima oleh BMT sudah dapat diketahui melalui besar margin yang di tangguhkan. Lain halnya dengan akad lainnya yang mempunyai resiko besar yaitu seperti mudharabah/ musyarakah. Dalam mudhorobah bank belum mengetahui secara pasti berapa pendapatan yang akan diperoleh. Pihak bank juga harus memberikan pembinaan dan pengamatan secara terus menerus agar tidak terjadi manipulasi laporan keuangan oleh pihak nasabah. Karena penyedia dana (shohibul maal) dalam hal ini adalah pihak bank, menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah, dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan. e. Murabahah dapat diimplementasikan kepada : 1. Pengadaan barang Transaksi ini dilakukan oleh bank syariah dengan prinsip jual beli murabahah, seperti pengadaan sepeda motor, kulkas, kebutuhan barang untuk investasi untuk pabrik dan sejenisnya. 2. Modal kerja (modal kerja barang) Penyediaan barang persediaan untuk modal kerja dapat dilakukan dengan prinsip jual beli murabahah. Sebenarnya, penyediaan modal kerja berupa uang tidak terlalu tepat menggunakan prinsip jual beli murabahah. Transaksi pembiayaan modal kerja dalam bentuk barang atau uang lebih tepat menggunakan prinsip mudharabah (bagi hasil) atau musyarakah (penyertaan modal). 3. Renovasi rumah (pengadaan material renovasi rumah) Pengadaan material renovasi rumah dapat menggunakan mekanisme jual beli murabahah. Barang-barang yang diperjualbelikan adalah segala bentuk barang yang dibutuhkan untuk

52 renovasi rumah, seperti bata merah, genteng, cat, kayu dan lain lain. 2 Adapun beberapa ketentuan yang harus dipenuhi pada saat pengajuan pembiayaan murabahah di KSPPS BMT Al Hikmah kantor cabang Gunungpati II, yaitu sebagai berikut : 1) Anggota mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau modal kerja kepada pihak BMT. Adapun syarat-syarat pengajuan pembiayaan, yaitu: a. Bersedia menjadi anggota BMT b. Memiliki usaha dan atau berpenghasilan tetap c. Mengisi formulir pembiayaan d. Melengkapi persyaratan administratif: 1) Foto copy KTP suami istri 2) Foto copy KK 3) Foto copy surat nikah 4) Melampirkan surat jaminan asli dan foto copy 5) Melampirkan pembayaran pajak terbaru 3 2) Jika pihak BMT menyetujui pengajuan pembiayaan anggota tersebut, pihak BMT akan membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah kepada pedagang. 3) Pihak BMT kemudian menawarkan aset tersebut kepada anggota dan anggota harus menerima (membeli) sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat. 4) Pihak BMT dan anggota yang mengajukan pembiayaan membuat kontrak jual beli dengan akad murabahah. 5) Dalama jual beli ini, phak BMT meminta nasabah untuk membeyar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan. 2 Wawancara pribadi dengan Bapak Eko Susilo selaku kepala kantor cabang Gunungpati II, hari Selasa, Tanggal 2 Mei 2017 pukul 14.00 WIB 3 Brosur Pembiayaan KSPPS BMT AL HIKMAH

53 6) Jika anggota yang mengajukan pembiayaan tersebut menolak untuk membeli barang tersebut, biaya riil BMT dibayar dari uang muka tersebut. 7) Nilai jaminan minimal 50% dari harga jual saat transaksi. Di KSPPS BMT Al Hikmah kantor cabang Gunungpati II ada dua macam akad murabahah, yaitu sebagai berikut: 1. MBA Angsuran, yaitu akad murabahah yang digunakan untuk produk pembiayaan umum, misalnya untuk pembelian barang (motor, kulkas, furniture), modal usah. 2. MBA Paras, yaitu akad murabahah digunakan untuk produk pembiayaan yang berhubungan dengan renovasi rumah. Contoh perhitungan pembiayaan dengan akad Murabahah, Misalkan ada seorang anggota ingin memperbaiki rumahnya. Ia mengajukan pembiayaan sebesar Rp. 10.000.000,00- ke BMT Al Hikmah kantor cabang Gunungpati II, kemudian setelah pihak BMT mengetahui latar belakang dan menganalisis pembiayaan yang diajaukan oleh anggota tesebut, kemudian pihak BMT menyetujui dan terjadi kesepakatan harga jual sebesar Rp. 13.240.000,00- dimana harga jual diperoleh dari harga beli ditambah dengan margin yaitu sebesar 1,8% dari harga beli. Hitingannya sebagai berikut : Harga beli + margin = harga jual Jumlah masa angsuran Rp. 10.000.000 + Rp. 3.240.000 = Rp. 13.240.000 18 bulan Jadi, angsuran perbulannya yaitu sebesar Rp. 735.600,00- Perhitangan margin antara MBA angsuran dan MBA paras sama, yang membedakan keduanya hanya dari segi kegunaannya saja. Dan kedua jenis akad murabahah tersebut pembayarannya diangsur selama jangka waktu yang

54 sudah disepakati oleh pihak BMT dan pihak anggota yang mengajukan pembiayaan. Jangka waktu maksimal yang diberikan oleh BMT yaitu 3 tahun, namun apabila pihak nasabah keberatan bisa sampai batas maksimal 5 tahun. 4 B. Analisis Sebagai salah satu lembaga keuangan syariah KSPPS BMT Al Hikmah Ungaran kantor cabang Gunungpati II telah menerapkan akad murabahah pada produk pembiayaan multi barang. Pembiayaan diperuntukkan bagi anggota yang menginginkan memiliki barang, peralatan usaha untuk memperlancar kegiatan usaha anggota. Dalam akad murabahah pihak BMT mengacu pada Undang-Undang Perkoperasian nomor 17 Tahun 2012, karena badan hukum BMT adalah koperasi dan Fatwa DSN No. 04/DSN- MUI/IV/2000 yang mengatur tentang pembiayaan murabahah. Dalam fatwa tersebut disebutkan ketentuan umum mengenai murabahah, yaitu sebagai berikut : 5 1. Barang-barang yang sering dibiayai oleh pihak BMT yaitu bahan-bahan sembako, material untuk merenovasi rumah, dan pembelian kendaraan bermotor. Hal ini sudah sesuai dengan rukun murabahah yaitu adanya objek. Dimana objek murabahah harus berupa barang yang di perbolehkan untuk diperjual belikan. Bukan barang yang di haramkan oleh agama islam. 2. BMT membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. Dalam kontrak/ akad disebutkan juga rincian harga beli, margin, harga jual, angsuran pendahuluan (uang muka), jumlah kewajiban, jumlah angsuran per bulan yang harus dibayar serta jangka waktu kontrak akad yang terhitung dari tanggal pencairan. Hal ini sesuai dengan fatwa DSN - MUI dimana pihak BMT harus 4 Wawacara Pribadi dengan Bapak Eko Susilo, Selaku Pimpinan Kantor Gunungpati II, hari Kamis, Tanggal 5 Mei 2017, pukul 14.55 WIB 5 Sutan Remy Sjahdaeni, Perbankan Syariah Produk-produk dan Aspek-asspek Hukumnya, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015 cet-2, h. 195

55 memberitahukan kepada nasabah informasi secara rinci mengenai hal yang berkaitan dengan transaksi murabahah sehingga harga barang dapat diketahui dengan jelas oleh nasabah serta menghindari transaksi ghoror (ketidakjelasan). 3. BMT tidak bertindak sebagai pembeli pertama akan objek murabahah, melainkan pihak BMT memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang, hal ini diperbolehkan berdasarkan dengan fatwa DSN MUI bahwa bank dapat mewakilkan nasabah untuk membeli barang. 4. BMT menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang. 5. BMT kemudian menjual barang tersebut kepada anggota yang melakukan pembiayaan dengan harga jual disini BMT menginginkan margin 1,8% dari harga beli. 6. Anggota dapat membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu maksimal 3 tahun atau sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan pihak BMT. 7. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad, pihak BMT mengadakan perjanjian khusus dengan anggota. 8. Akad murabahah dilaksanakan setelah barang secara prinsip menjadi milik penjual atau pihak BMT. Sebagaimana yang tertulis pada farwa DSN bahwa pembeli menjadi wakil dari pihak BMT untuk membeli barang. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip syariah, karena seharusnya akad murabahah dapat dilaksanakan setelah akad wakalah selesai dilakukan dan objek murabahah tersebut secara prinsip telah menjadi hak milik BMT, barulah akad murabahah dapat dilaksanakan.