BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

dokumen-dokumen yang mirip
291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

77 ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 1, Pebruari 2017 Halaman e - ISSN

ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

BUDIDAYA DAN KEUNTUNGAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI DESA KIRAM KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

198 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

32 ZIRAA AH, Volume 43 Nomor 1, Pebruari 2018 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 1, Pebruari 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

218 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

KEUNTUNGAN USAHATANI PADI (Oryza sativa L) DI DESA KELADAN BARU KECAMATAN GAMBUT KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

173 ZIRAA AH, Volume 43 Nomor 2, Juni 2018 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

ANALISIS PENDAPATAN KEDELAI (Glicine max L) DI DESA KUNYIT KECAMATAN BAJUIN KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman e-issn

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

PRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS PADA TINGKAT KELUARGA TANI (Studi Kasus di Desa Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kertanegera)

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAWI (Brassica juncea L.) DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

Analisis Pendapatan Petani Karet Sub UPP (Unit Pelaksanaan Proyek) Rantau di Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

59 ZIRAA AH, Volume 43 Nomor 1, Pebruari 2018 Halaman ISSN ELEKTRONIK

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

Larassati Purwandrini Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda ABSTRACT

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

ANALISIS USAHATANI CABAL MERAH (Capsicum annum L) DI SUBAK ISEH, DESA SINDUWATI, KECAMATAN SIDEMEN, KABUPATEN KARANGASEM, BALI

SOCIETA IV - 1 : 48 53, Juni 2015 ISSN

ANALISIS USAHATANI CABE MERAH (Capsicum Annum L) DI DESA PEREAN TENGAH, KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN

ANALISA USAHA TANI BAWANG DAUN (Allium fistulusom L) DI KELURAHAN BINUANG KECAMATAN BINUANG KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

Analisis Finansial Usahatani Padi Varietas Unggul di Desa Guntung Ujung Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN EKONOMIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PANGAN DENGAN TERNAK KAMBING PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN SUMBAWA

ANALISIS USAHATANI JAGUNG PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

PENGENALAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

EPP. Vol. 8 No :

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN PERANAN WANITA DALAM USAHATANI TOMAT LAHAN KERING DI KABUPATEN GRESIK

Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY

Analis Pendapatan Usaha Tani Padi dengan Sistem Tanam Benih Langsung (TABELA) di Kelurahan Padangsappa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans P) DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG

Analisis Imbalan Faktor Produksi Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Banjar

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

ANALISIS PENDAPATAN PETANI TOMAT PADA LAHAN SAWAH DI DESA TOSURAYA SELATAN KECAMATAN RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Welson Wangke Benu Olfie L.

ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS TITIK IMPAS CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl) LOKAL MADURA. Disusun Oleh : Kustiawati Ningsih

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENCATATAN USAHATANI PADI

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

SISTEM POMPANISASI PADA KELOMPOK TANI NYI ENDANG DARMA DESA PENGANJANG KECAMATAN SINDANG KABUPATEN INDRAMAYU MUSIM TANAM

BAB III METODE PENELITIAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI

DISTRIBUSI DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA USAHATANI SAWI (Brassica juncea L.) DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

Fakultas Pertanian Unlam ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (1) 2015 ISSN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI PEPAYA (Carica papaya L) HAWAI DENGAN CALIFORNIA DI MUANG DALAM KELURAHAN LEMPAKE KECAMATAN SAMARINDA UTARA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

Transkripsi:

44 BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG (Its Outgrows Chili Contribution Outgrow( Capsicum annum L ) To Rice Farmer Income (Oryza sativa L ) At Binuang's Sub-District) Bahrun Fakultas Pertanian Uinversitas Achmad Yani Banjarmasin ABSTRACT To the effect research is subject to be know management / chili farming management outgrows and rice, and knows farming income contribution chili outgrow to wetland rice income rain tank at Binuang's sub-district. Contribution or contribution of chili farming outgrows to rice farming income constitute compare of chili farmer earnings outgrows with full scale earnings from farming chili outgrows and RICE farming that is taken into account up to once season plants out. Full scale earnings average as big as Rp. 46. 385. 360,52 / farmers. Contribution on usahatani chili as big as 82,22% and as big as rice farming 17,78% Contribution that gave by chili farming outgrows to sizable rice farmer income which is (82,22%), Key word : production, income, contribution PENDAHULUAN Adapun tujuan pembangunan pertanian untuk meningkatkan taraf hidup petani dan nelayan, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, memenuhi permintaan dan memperluas pasar melalui pertanian yang maju dan tangguh, pembangunan pertanian diarahkan pada usahatani yang beroreintasi agribisnis dan agroindustri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2000). Dalam sistem pola pertanaman petani dapat memilih alternatif tanaman yang dapat memberikan hasil produksi tinggi yang dapat memberikan pendapatan yang besar dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga perlu memanfaatkan lahan dengan memilih jenis tanaman yang akan diusahakan. Salah satu jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah tanaman cabe besar. Kelurahan Binuang merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin. Berdasarkan tofografinya berupa lahan kering dataran rendah dan merupakan lahan yang cukup potensial untuk dikembangkan, pada sektor pertanian terutama tanaman pangan. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani terutama tanaman padi yang merupakan usahatani pokok. Selain itu mereka juga memanfaatkan sebagian lahannya secara lebih intensif dengan membudidayakan tanaman cabe besar. Mengingat keberadaan komoditi cabe besar juga diusahakan selain tanaman padi, maka peneliti ingin melihat dan mengamati keberadaan serta kegiatan usahatani ini, baik dari segi teknis dan dari segi ekonomis. Dalam pelaksanaan nanti akan terlihat sejauh mana kegiatan usahatani cabe besar akan

45 memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani padi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengelolaan/penyelenggaraan usahatani cabe besar di Kelurahan Binuang. dan mengetahui kontribusi pendapatan usahatani cabe besar terhadap pendapatan padi sawah tadah hujan di Kelurahan Binuang. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Binuang Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan yaitu dari bulan Pebruari 2013 sampai dengan selesai. Jenis Data dan Sumber Data Data yang diperoleh dan dianalisa meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan petani dengan dibantu daftar pertanyaan/quistioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas-dinas atau instansi yang berhubungan dengan penelitian ini. Metode Penarikan Contoh Penetapan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode purpossive yaitu seluruh petani yang menanam padi varietas unggul Cihirang dan cabe besar yang diusahakan secara terus menerus yaitu sebanyak 25 orang petani Analisis Data Data yang telah diperoleh diolah dan dianalisis secara tabulasi untuk mengetahui besar biaya, penerimaan, pendapatan dan kontribusi usahatani cabe besar dan usahatani padi Untuk mengetahui besarnya biaya eksplisit dapat dirumuskan sebagai berikut (Kasim, 1995) TEC = Total Explicit Cost / Biaya eksplisit total ( Rp ) EC (i = 1,2,3 n) = Komponen Biaya Eksplisit Menurut Kasim (1995), untuk mengetahui penerimaan secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : TR - P x Q TR=Total Revenue/Penerimaan Total (Rp) P = Price/Harga (Rp/kg) Q = Quantity/Produksi (kg) Untuk mengetahui pendapatan digunakan rumus (Kasim,1995) sebagai berikut : TR= TR - TEC I = Income / Pendapatan ( Rp ) TR = Total Revenue / Penerimaan total ( Rp ) TEC = Total Explicit Cost / Biaya eksplisit total ( Rp ) Untuk mengetahui kontribusi pendapatan usahatani cabe besar terhadap pendapatan total usahatani dapat dinyatakan dengan rumus : I uc K uc = x 100% (I uc + I up ) K uc = Kontribusi Usahatani Cabe Besar (%) I uc = Pendapatan Usahatani Cabe Besar (%) I up = Pendapatan Usahatani padi (Rp) HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Ekonomi Usahatani Cabe Biaya Penyusutan Alat Sehubungan dengan berkurangnya nilai pakai alat-alat produksi pertanian, maka dapat diadakan perhitungan biaya penyusutan alatalat yang tahan lama yang mengandung sejumlah nilai pakai yang harus diperhitungkan

46 setiap tahunnya. Biaya penyusutan ini tergantung pada nilai alat saat pembelian, usia ekonomis alat, nilai sisa setelah habis jangka ekonomis tersebut (dalam hal ini dianggap nol) dan masa kerja efektif alat pada usahatani cabe besar tersebut. Biaya penyusutan alat petani responden sebesar Rp. 167.666,67 atau rata-rata sebesar Rp. 6.706,67/petani. Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga Dalam kegiatan usahatani cabe besar yang dilaksanakan petani responden selama satu kali musim tanam, tenaga kerja luar keluarga yang digunakan dalam kegiatan pengolahan tanah, pesemaian, penanaman, penyiangan, penyemprotan, pemupukan dan panen. Sedangkan upah tenaga kerja sesuai dengan standar yang berlaku di daerah pengamatan. Dalam menghitung tenaga kerja digunakan Hari Kerja Setara Pria (HKSP), dimana dalam 1 HKSP dalam waktu selama 7 jam. Biaya penggunaan tenaga kerja luar keluarga sebesar Rp. 9.240.000,00 atau ratarata sebesar Rp. 369.600,00/petani. Biaya Sarana Produksi Biaya sarana produksi meliputi biaya benih, pupuk kandang, Urea, SP-36, KCl dan obat-obatan. Biaya penggunaan sarana produksi sebesar Rp. 39.539.370,29 atau rata-rata sebesar Rp. 1.581.574,81 /petani. Pajak Lahan Berdasarkan hasil perhitungan di atas biaya rata-rata pajak lahan pada usahatani cabe besar di Kelurahan Binuang sebesar Rp. 42.428,57 dengan rata-rata sebesar Rp. 1.697,14/petani dalam satu musim tanam. Penerimaan Produksi yang dihasilkan pada usahatani cabe besar sebesar 100.900,00 kg dengan rata-rata sebesar 4.036,00 kg/petani atau sebesar 17.547,83 kg/ha (17,65 ton/ha) dengan harga yang berlaku sebesar Rp. 10.000/kg. Besarnya penerimaan yang diperoleh petani rata-rata sebesar Rp. 40.360.000,00 /petani atau sebesar Rp. 175.478.260,87 /ha. Besar kecilnya penerimaan yang diperoleh petani responden tidak terlepas dari pengelolaan usahataninya yaitu menggunakan input faktor (sarana produksi, tenaga kerja, modal dan keterampilan) lebih efektif guna mendapatkan produksi yang optimal. Namun demikian penerimaan juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya output (produksi), karena pada umumnya harga output sering juga terjadi fluktuasi. Rendahnya harga cabe besar dapat terjadi pada saat panen raya atau over produksi, dan sebaliknya harga akan naik pada saat masa peceklik. Untuk itu perlu adanya kebijakan harga dasar dari pemerintah untuk komoditi cabe besar tersebut dan dilaksanakan dilapangan/petani agar terjadi keseimbangan harga guna menambah motivasi petani dalam menyelenggarakan usahataninya. Pendapatan Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan total (TR) dan biaya eksplisit yang dikeluarkan dalam satu kali produksi (TEC). pendapatan petani responden rata-rata sebesar Rp38.137.269,38 /petani atau sebesar Rp. 165.814.214,69/ha. Aspek Ekonomi Usahatani Padi Keadaan Usahatani Padi Rata-rata luas lahan yang diusahakan untuk usahatani padi adalah sebesar 19,28 borong/petani atau 0,55 ha/petani. Adapun lahan yang diusahakan adalah milik sendiri. Produksi yang diperoleh sebesar 6.017 blek dengan rata-rata sebesar 240,68 blek/petani (437,60 blek/ha) atau sebesar 66.187 kg dengan rata-rata sebesar 2.647,48 kg/petani (4.813,60 kg/ha).

47 Biaya Eksplisit Dari data pada Lampiran 14, dapat diketahui biaya eksplisit yaitu sebesar Rp. 25.452.221,43 atau jumlah rata-rata sebesar Rp. 1.018.088,86/petani. Penerimaan Produksi yang dihasilkan pada usahatani padi rata-rata 2.647,48 kg/petani atau rata-rata sebesar 4.813,60 kg/ha (4,81 ton/ha). Sedangkan harga yang berlaku sebesar Rp. 3.500/kg. Besarnya penerimaan yang diperoleh petani rata-rata sebesar Rp. 9.266.180,00/petani atau sebesar Rp. 16.847.600,00/ha. Pendapatan Pendapatan petani responden pada usahatani padi rata-rata sebesar Rp. 8.248.091,14 /petani atau sebesar Rp. 14.996.529,35/ha Kontribusi Usahatani Cabe Terhadap Pendapatan Usahatani Padi Kontribusi atau sumbangan dari usahatani cabe besar terhadap pendapatan usahatani padi merupakan perbandingan dari pendapatan yang diperoleh petani cabe besar dengan total pendapatan yang diperoleh dari usahatani cabe besar dan usahatani padi yang diperhitungkan selama satu kali musim tanam. Diketahui pendapatan dari usahatani cabe besar rata-rata sebesar Rp. 38.137.269,38/petani dan pendapatan dari usahatani padi rata-rata sebesar Rp. 8.248.091,14/petani. Dengan demikian total pendapatan yang diperoleh rata-rata sebesar Rp. 46.385.360,52/petani. Adapun pendapatan rata-rata dan persentase pendapatan masingmasing cabang usahatani dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.Pendapatan Rata-Rata dan Persentase Pendapatan Masing-Masing Cabang Usahatani No. Jenis Jumlah Rata-rata Usahatani (Rp) (%) 1 2 Cabe Besar Padi 38.137.269,38 8.248.091,14 82,22 17,78 Jumlah 46.385.360,52 100,00 Sumber : Pengolahan Data Primer, Tahun 2013 Dari Tabel 1, terlihat bahwa kontribusi atau sumbangan pendapatan dari usahatani cabe besar terhadap pendapatan petani pada usahatani padi selama satu kali proses produksi sebesar 82,22 % dan usahatni padi sebesar 17,78%. Dengan demikian kontribusi yang diberikan oleh usahatani cabe besar terhadap pendapatan petani cukup besar (82,22%), KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan tersebut, maka diambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: 1. Secara teknis usahatani cabe besar dan padi di Kelurahan Binuang telah dilaksanakan petani cukup baik, karena telah menggunakan varietas unggul dan pada kegiatan pemeliharaannya telah menggunakan pupuk pupuk kandang, urea, KCl dan SP-36. 2. Produksi yang dihasilkan pada usahatani cabe besar sebesar 100.900,00 kg dengan rata-rata sebesar 4.036,00 kg/petani atau sebesar 17.547,83 kg/ha (17,65 ton/ha). Produksi yang dihasilkan pada usahatani padi rata-rata 2.647,48 kg/petani atau ratarata sebesar 4.813,60 kg/ha (4,81 ton/ha). 3. Penerimaan pada usahatani cabe rata-rata sebesar Rp. 40.360.000,00 /petani atau sebesar Rp. 175.478.260,87 /ha. Dan pada usahatani padi rata-rata sebesar Rp. 9.266.180,00/petani atau sebesar Rp. 16.847.600,00/ha. 4. Pendapatan pada usahatani cabe responden rata-rata sebesar Rp38.137.269,38 /petani

48 atau sebesar Rp. 165.814.214,69/ha. Dan pendapatan usahatani padi Rp. 8.248.091,14 /petani atau sebesar Rp. 14.996.529,35/ha 5. Kontribusi cabe besar selama satu kali proses produksi sebesar 82,22 % dan usahatni padi sebesar 17,78%. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Dalam kegiatan usahatani cabe dan padi hendaknya petani dapat mengatur sistem penanaman yaitu dengan memperhitungkan waktu tanam yang tepat, agar saat panen tidak bersamaan dengan petani daerah lain. 2. Peran dari pemerintah atau dinas terkait sangat diperlukan dalam hal pinjamann dana dan penyuluhan teknologi pertanian sehingga petani dapat melaksanakan usahatani dengan lebih baik lagi dan menghasilkan produksi yang lebih tinggi. 3. Perlu adanya peran pemerintah untuk mengatur harga jual dan mengendalikan harga hasil-hasil usahatani dipasaran, sehingga petani tidak berada dalam posisi yang dirugikan. 4. Perlunya pengetahuan dan keterampilan petani untuk semakin ditingkatkan terutama penerapan teknologi baru yang dapat digunakan pada usahatani padi dan cabe. DAFTAR PUSTAKA Balai Informasi Penyuluhan Pertanian 2004. Laporan Tahunan. Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin Boediono, 1982. Ekonomi Mikro. Penerbit BPEE, Jakarta. Bishop,C.E. an W.D. Toussaint, 1978. Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian. Penerbit Mutiara. Jakarta. Fadholi Hernanto, 1994. Ilmu Usahatani. Cetakan IV. Penebar Swadaya. Jakarta. Mubyarto, 1989, Pengantar Ekonomi Pertanian, Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Jakarta. Rahmat Rukmana, 1997. Budidaya dan Pasca Panen Cabe. Cetakan 4. Penerbit. Kanisius. Jakarta. Setiadi, 1991. Bertanam Cabai. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Syarifuddin A. Kasim, 1995. Pengenatar Ekonomi Produksi. Fakultas Pertanian. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.