BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

dokumen-dokumen yang mirip
Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat Dari Natrium Klorida dan Asam Fosfat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN D

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

I. PENDAHULUAN. menjadi salah satu tulang punggung perekonomian bangsa kita. Titik berat pembangunan saat ini adalah pembangunan dibidang ekonomi

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Borat dari Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Prarancangan Pabrik Magnesium Oksid dari Bittern dan Batu Kapur dengan Kapasitas 40.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Borat Dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton per Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRA RANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES HIDROLISIS BENZO TRIKLORIDA KAPASITAS 60.

Prarancangan Pabrik Asam Fosfat dengan Proses Nissan, Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Prarancangan Pabrik Monoethylamin dari Ethanol dan Amoniak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional.

PRARANCANGAN PABRIK ASAM BORAT DARI BORAKS DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES ASIDIFIKASI KAPASITAS TON PER TAHUN

I. PENDAHULUAN. meningkat. Dengan meningkatnya pembangunan fisik di Indonesia, maka

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK MAGNESIUM SULFAT DARI MAGNESIUM OKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. impor produk tertentu dari luar negeri, padahal bahan dasar produk tersebut

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

PRARANCANGAN PABRIK MONONITROTOLUEN DARI TOLUEN DAN ASAM CAMPURAN DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON / TAHUN

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bebas antar negara-negara Asia Tenggara dan China. Hal ini membuka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN. diproses lagi menjadi produk-produk baru yang lebih menguntungkan. industri yang dikaitkan dengan sektor ekonomi lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I-1

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Asetanilida dari Anilin dan Asam asetat Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK FERRO SULFAT HEPTAHIDRAT DARI BESI DAN ASAM SULFAT DENGAN KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

BAB I PENDAHULUAN. yang mendorong berdirinya suatu industri adalah adanya kesempatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asetat Anhidrid dari Aseton dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun A. LATAR BELAKANG

PRARANCANGAN PABRIK DIKLOROBUTANA DARI TETRAHIDROFURAN KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Dioctyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexanol Kapasitas Ton per Tahun

BAB I. PENDAHULUAN. adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ( ester) dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

I. PENDAHULUAN. sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar.

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

PABRIK CAUSTIC SODA DARI LIMESTONE DAN SODA ASH DENGAN PROSES CONTINUOUS DORR CAUSTICIZING PRA RENCANA PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. cukup luas seperti industri (Purified Terepthalic Acid) PTA, industri etil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

Prarancangan Pabrik Etanolamin dengan Proses Non Catalytic Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik Perekonomian bangsa yang belum stabil, banyak disebabkan oleh. tingginya suhu politik dan keamanan yang belum terjamin. Pada masa sulit seperti ini, sektor industri diharapkan mampu menjadi penggerak dan penopang perekonomian. Dengan pulihnya rasa aman diharapkan para investor tidak ragu-ragu lagi untuk menanamkan modal di seluruh wilayah Indonesia, ini juga bergantung pada ada tidaknya fasilitas penunjang bagi industri yang akan mereka kembangkan. Pengembangan industri hilir sangat dibutuhkan untuk menunjang berkembangnya industri hulu, oleh karena itu pengembangan industri hilir harus terus dipacu. Salah satunya adalah industri senyawa Magnesium Sulfat. Senyawa ini sangat dibutuhkan oleh industri-industri lain. Selama ini kebutuhan magnesium sulfat masih didatangkan dari luar negeri, seperti: India, RRC, bahkan Amerika Serikat. Dilihat dari permintaan Magnesium Sulfat yang terus meningkat ditiap tahunnya dan pentingnya senyawa ini untuk mengembangkan industri lain maka direncanakan untuk membangun pabrik Magnesium Sulfat. Beberapa keuntungan dari didirikannya Pabrik Magnesium Sulfat diantaranya; Menambah pendapatan negara dengan adanya pajak dan kemungkinan untuk mengekspor produk. Merangsang dan membantu tumbuh dan berkembangnya industri yang membutuhkan magnesium sulfat. Adanya proses alih teknologi dapat memberikan kesempatan pada tenaga kerja kita untuk meningkatkan SDM-nya. Membuka lapangan kerja baru dan pemerataan pembangunan.

1.2 Kapasitas Pabrik Dalam penentuan kapasitas produksi, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, antara lain; proyeksi magnesium sulfat di Indonesia, ketersediaan bahan baku dan kapasitas minimal pabrik yang telah didirikan. 1.2.1 Proyeksi Kebutuhan Magnesium Sufat di Indonesia Berdasarkan dari Biro Pusat Statistik (BPS) didapatkan peningkatan kebutuhan Magnesium Sulfat setiap tahunnya seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Impor Magnesium Sulfat Tahun Impor Magesium Sulfat, ton 1999 4.277,251 2000 5.764,166 2001 5.494,188 2002 13.305,289 2003 7.449,804 2004 16.329,430 Berdasarkan tingkat kebutuhan magnesium sulfat yang terus meningkat setiap tahunnya, maka direncanakan untuk tahun 2012 pabrik dapat beroperasi dengan kapasitas sebesar: 30 000 ton/tahun. Dengan persamaan least quare yang diperoleh dari grafik 1, sbb: Kebutuhan, Ton 10 8 6 4 2 y = 1.4194x - 2834 R 2 = 0.9573 0 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 tahun Gambar 1. Hubungan Antara Tahun Vs Kebutuhan Magnesium Sulfat

Perancangan pabrik magnesium sulfat direncanakan sampai tahun 2012 dapat beroperasi dengan kapasitas sebesar: Y = 1.419 x 2 833.956 =!.419 (2012) 2833.956 = 28 650 ton Jadi kapasitas produksi pabrik magnesium sulfat beroperasi sampai tahun 2012 adalah sebesar 30 000 ton/ tahun. 1.2.2 Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan magnesium sulfat adalah magnesium karbonat dan asam sulfat. Untuk asam sulfat dapat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik, sedangkan magnesium karbonat masih harus diimpor dari India, RRC dan Amerika Serikat. 1.2.3 Kapasitas Pabrik Yang Sudah Ada Pabrik magenesium sulfat yang sudah ada dapat dijadikan referensi dalam menentukan jumlah kapasitas produksi yang direncanakan. Mengingat telah didirikan dan telah beroperasinya pabrik tersebut berarti telah memberikan nilai ekonomi bagi pabrik tersebut. Tabel 1.2 Pabrik Magnesium Sulfat Yang Sudah Ada Lokasi Kapasitas pabrik magnesium sulfat, ton/thn RRC 50 000 India 20 000 Amerika Serikat 95 000 Mexico 15 000 (Sumber: Biro Pusat Statistik) Dengan mengacu pada hal tersebut diatas maka kapasitas perancangan sebesar: 30 000 ton/tahun dapat memberi nilai ekonomis dan dapat dipakai sebagai kapasitas produksi yang direncanakan.

1.3 Lokasi Pabrik Lokasi pendirian pabrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perancangan pabrik, karena sangat mempengaruhi kegiatan industri baik dalam kegiatan produksi maupun distribusi. Kelangsungan dari suatu industri baik produksi maupun masa mendatang, seperti perluasan pabrik, daerah pemasaran hasil produksi, perubahan bahan baku, perlu mendapat perhatian dalam penempatan lokasi pabrik. Pemilihan lokasi yang tepat akan menghasilkan biaya produksi dan distribusi yang minimal sehingga pabrik tersebut dapat berkembang dan dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik antara lain: 1. Penyediaan bahan baku 2. Utilitas 3. Iklim dan letak geografis 4. Tenaga kerja 5. Pemasaran 6. Transportasi Berdasarkan beberapa pertimbangan diatas, maka lokasi pabrik pembuatan magnesum sulfat direncanakan didirikan di Gresik, Jawa Timur. Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan lokasi pabrik adalah sebagai berikut: 1. Persediaan Bahan Baku Bahan baku untuk pembuatan magnesium sulfat adalah magnesium karbonat dan asam sulfat. Kebutuhan asam sulfat dapat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik sehingga dapat melalui transportasi darat. Sedangkan bahan baku magnesium karbonat diimpor dari RRC, India dan Amerika Serikat melalui transportasi laut. 2. Utilitas Untuk kelancaran operasional pabrik perlu diperhatikan sarana pendukung, seperti, tersedianya air dan listrik. Untuk kebutuhan air dapat dipenuhi

dengan adanya sungai Karang Turi di Gresik dan sungai Brantas. Sedangkan untuk kebutuhan listrik dipenuhi oleh PLN. 3. Iklim dan Letak Geografis Daerah Gresik merupakan daerah yang cukup stabil, dimana dari data maupun catatan mengenai iklim daerah rata-rata 30 0 C. Disamping itu daerah Gresik letaknya sangat strategis dan merupakan salah satu kawasan industri, sehingga memungkinkan untuk perkembangan industri magnesium sulfat ini. 4. Tenaga Kerja Untuk kebutuhan tenaga kerja di Jawa timur sangat mencukupi, mengingat Gresik dekat dengan Surabaya sehingga baik tenaga kerja tingkat atas, menengah maupun tenaga kerja kasar cukup tersedia. 5. Pemasaran Kota Gresik merupakan kawasan industri, sehingga disana banyak pabrik-pabrik yang membutuhkan pabrik kita, disana juga dekat dengan Probolinggo dimana daerah tersebut terdapat pabrik kertas Leces yang memerlukan MgSO 4 6. Transportasi Sarana transportasi dari atau ke lokasi pabrik sangat memungkinkan untuk terjdinya hubungan dan pengiriman bahan baku dan produk dengan lancar. Transportasi yang memadai yaitu Jalan Raya dan Pelabuhan (Tanjung Perak) yang memudahkan impor bahan baku dan kemungkinan ekspor produk.

1.4 Tinjauan Pustaka 1.4.1 Macam-macam Proses Pembuatan magnesium sulfat mempunyai rangkaian proses yang relatif sederhana. Teknologi proses yang dipakai dewasa ini memberikan dua alternatif proses, yaitu: Proses 1 MgCO 3 + H 2 SO 4 MgSO 4 + H 2 O + CO 2 Magnesium karbonat direaksikan dengan asam sulfat didalam reactor batch pada kondisi operasi T= 82 0 C dan tekanan 1 atm, maka terbentuk slurry MgSO 4. Slurry yang terbentuk difiltrasi untuk menghilangkan impuritas, kemudian dimasukkan ke dalam evaporator untuk dipekatkan sebelum dimasukkan di Kristalizer untuk pembentukan kristal MgSO 4.7H 2 O. Proses 2 MgCO 3 + 2SO 3 2MgHSO 3 +2H 2 O 2MgHSO 3 + 3/2 O2 2MgSO 4.H 2 O (Kirk Othmer, 1982) Magnesium hidroksida direaksikan dengan gas SO 2 sehingga membentuk magnesium bisulfit, kemudian dilanjutkan dengan mengoksidasi magnesium bisulfat pada suhu 60 0 C dengan menggunakan katalis metal atau logam. Hasil oksidasi magnesium bisulfit kemudian dikristalkan untuk membentuk kristal MgSO 4.7H 2 O. Dari beberapa faktor diatas dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa proses yang dipilih adalah proses 1, dengan pertimbangan: a. Proses dan peralatan yang digunakan lebih sederhana sehingga pengoperasian dan pemeliharaannya lebih mudah. b. Bahan baku yang digunakan lebih murah dan mudah untuk mendapatkannya.

c. Proses yang dijalankan lebih aman dan sederhana sehingga dapat menekan biaya pengadaan alat operasi. 1.4.2 Kegunaan Produk Kegunaan dari Magnesium sufat sangat banyak, antara lain adalah sebagai berikut: a. Dalam industri tekstil digunakan sebagai conditioning agent pada tekstil jenis wool dan cotton b. Dalam industri plastik dan karet digunakan sebagai Cooagulant agent c. Dalam industri pupuk digunakan campuran untuk makanan tambahan bagi binatang, misalnya sapi perah. d. Dalam industri farmasi digunakan sebagai campuran untuk jenis obat cathartic dan analgesic, dll. 1.4.3 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Bahan Baku Dan Produk 1.4.3.1 Bahan Baku A. Magnesium Karbonat a. Sifat fisika Formula : MgCO 3 Berat Molekul : 84.32 kg/mol Bentuk kristal : triagonal Warna : putih Indeks bias : 1,717 Density at 82 0 C : 2960 kg/ m 3 Titik lebur : 350 0 C Kelarutan : 0,003425 gr/100 gr H 2 O Viscosity at 82 0 C : 0,1735 Cp Heat of formation ( H f ) : -1111,69 Kj/ Kmol Free energy ( G f ) : -1012,1 KJ/ Kmol

b. Sifat Kimia 1. Direaksikan dengan asam sulfat membentuk magnesium sulfat MgCO 3 + H 2 SO 4 MgSO 4 + H 2 O + CO 2 2. Oksidasi pada suhu 50 0 C sampai 60 0 C dengan katalis metal gypsum (gyps) dan magnesium karbonat dapat membentuk magnesium sulfat. CaSO 4 + MgCO 3 MgSO 4 + CaCO 3 B. Asam Sulfat a. Sifat fisika Formula : H 2 SO 4 Berat Molekul : 98,08 kg/mol Titik didih, 1 atm : 340 0 C Titik beku, 1 atm : 10.5 0 C Entropi : 49,416 kkal/ mol K Panas pembentukan ( H f ): 193.63 kkal/ mol Density at 82 0 C : 979,026 Kg/ m 3 Viscosity at 82 0 C : 5,4020 Cp Kelarutan : larut dalam air Color : Colorless b. Sifat Kimia 1. Korosif terhadap semua logam 2. Reaksi dengan MgCO 3 membentuk MgSO 4 MgCO 3 + H 2 SO 4 MgSO 4 + H 2 O + CO 2 3. Bereaksi dengan NaCl H 2 SO 4 + NaCl NaSO 4 + 2 HCl

1.4.3.2. Bahan Pembantu A. Magnesium Oksida a. Sifat fisika Formula : MgO Berat Molekul : 40,32 kg/ mol Bentuk kristal : cubic Density at 82 0 C : 1432 Kg/ m 3 Viscosity at 82 0 C : 0,00593 Cp Refraksi indeks : 1,736 Warna : tak berwarna Titik lebur : 2800 0 C Titik didih : 3600 0 C Heat of formation ( H f ) : -14.900 Kj/ Kmol Free Energy ( G f ) : -568.6 KJ/ Kmol b. Sifat Kimia Proses klorinasi pada temperatur 110 0 C terbentuk magnesium klorida dan karbon monoksida. MgO + Cl + C MgCl + CO B. Air a. sifat fisika Formula : H 2 O Berat Molekul : 18,015 kg/ mol Titik didih : 100 0 C Titik beku : 0 0 C Density at 82 0 C : 991, 015 kg/ m 3 Spesifc gravity : 1, 00 Tekanan kritis, PC : 218,4 atm Heat Capacity, CP : 18 Btu/ lb mol 0 F Heat of formation ( H f ) : -241.826 Kj/ Kmol

Free energy ( G f ) : -237.129 KJ/ Kmol Color : colorless 1.4.3.3. Produk A. Magnesium Sulfat a. sifat fisika Formula : MgSO 4. 7H 2 O Berat Molekul : 246, 4 kg/mol Bentuk kristal : Orthorhombic Density at 82 0 C : 692,4 Kg/ m 3 Viscosity at 82 0 C : 0,4213 Cp Warna : putih Refraksi indeks : 1, 557 Berat jenis : 2,66 Titik lebur : 70 0 C Heat of formation ( H f ) : -3388,6 Kj/ Kmol Free energy ( G f ) : -2871,9 Kj/ Kmol 1.4.4 Tinjauan Proses Secara Umum Magnesium sulfat adalah suatu garam yang diperoleh dengan mereaksikan magnesium karbonat dan asam sulfat. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut: MgCO 3 + H 2 SO 4 MgSO 4 + H 2 O + CO 2 Reaksi ini dijalankan dalam suatu reactor batch pada suhu 82 0 C dan tekanan 1 atm. Produk reaktor masih berupa slurry berkadar air tinggi sehingga dibutuhkan evaporator sebelum masuk kristaliser. Magnesium sulfat bersifat higroskopis untuk membentuk hidrat. (Ullmann s,1989)