Bhagyashri, Pranav, & Achaliyaparag, 2012).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sebagai ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wisata bahari berupa pulau-pulau dan pantai yang indah dengan taman laut.

BAB I PENDAHULUAN wisatawan mengunjungi lokawisata Baturaden. Sedangkan untuk. banyak wisata alam yang ada dibanyumas.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemajuan teknologi semakin pesat terutama pada kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Nabire terletak di Kawasan teluk Cenderawasih Provinsi Papua

BAB I PENDAHULUAN. diindustri pariwisata. Pemanfaatan teknologi diindustri pariwisata sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.1.1 KONDISI TEMPAT WISATA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Grafik Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia Sumber : id.techinasia.com (4 Mei 2016)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nusa Tenggara Timur (BPS, 2014). Di kabupaten ini, terdapat beranekaragam

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARWISATA PULAU LOMBOK BERBASIS ANDROID SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: Nama : Heru Sudrajat NIM : D

PENGEMBANGAN SISTEM INFOMASI PARIWISATA DAERAH DENGAN APLIKASI WEB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dikunjungi. Daerah Kabupaten Kulon Progo yang letaknya sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. budayanya. Hampir sebagian besar objek wisata budaya dan sejarah terdapat di

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Aktif Digital Indonesia Sumber : (Techinasia, 2015, diakses 22 Mei 2015)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau Paris

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

GAMBAR 1.1 LAMBANG DAN BENDERA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memperbesar pendapatan asli daerah maka pemerintah perlu. pariwisata dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, pemerintahan perlu semakin didekatkan kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR LAMPIRAN. 1. Seberapa sering Anda menggunakan fasilitas Internet? 2. Biasanya Anda menggunakan fasilitas Internet untuk hal apa saja?

APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah smartphone pada dasarnya adalah sebuah telepon yang kemudian

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan wisata sebaiknya tetap menjaga citra tujuan wisata dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. masa sebelumnya. Menurut Sadono Sukiro (1996: 33), pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah internet. Manfaat internet saat ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang

BAB I PENDAHULUAN. serba cepat, mudah dan efisien. Kini teknologi telah menjangkau semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. : Pokok pangkal atau yang menjadi tumpunan (berbagai urusan, hal. dan sebagainya (Wikipedia, 2015).

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DESA WISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERBASIS LOKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang. populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa terbesar bagi Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Data Perkembangan Wisatawan Nusantara Tahun (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2013)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peluang yang cukup prospektif untuk dikembangkan di sektor

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan piranti mobile yang berkembang pesat saat ini. memudahkan usaha penyebaran informasi dan promosi pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berlebihan information overload dengan pendekatan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini sangat begitu pesat, di. zaman seperti sekarang ini manusia diberikan fasilas yang lebih

GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan browsing di internet untuk melakukan pencarian informasi kuliner.

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

Bab II Gambaran Umum Kota Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. alam dan keunikan budaya memiliki potensi yang sangat besar dalam kepariwisataan. Namun

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu potensi sumber daya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama beberapa tahun terakhir terjadi sebuah revolusi dalam informasi dan teknologi komunikasi, yang tidak hanya mengubah perilaku keseharian masyarakat tetapi juga mempengaruhi dalam berinteraksi satu sama lain. Bentukbentuk baru dari layanan ini muncul berdasarkan pada kemajuan e-teknologi yang mempengaruhi semua hal dari kehidupan kita. Banyak perusahaan yang mengambil tren baru mengenai informasi di mana orang tidak perlu untuk bergerak sejauh informasi bisa. Integrasi komputer, internet, dan teknologi mobile telah memungkinkan munculnya konsep-konsep baru dalam e-layanan. Bahkan pemerintah mulai membuat layanan yang memanfaatkan internet untuk memberikan informasi kepada masyarakat (Abuelrub & Solaiman, 2010). Layanan ini mulai berubah berbasis mobile, di mana pengguna dapat meminta dan mendapatkan informasi dan jasa melalui perangkat mobile. Layanan mobile saat ini ditingkatkan dengan fitur yang lebih memadai dan menyediakan layanan dengan hasil yang lebih baik. Salah satu contoh layanan tersebut adalah layanan lokasi yang menjawab pertanyaan mengenai lokasi dari pengguna (U, Bhagyashri, Pranav, & Achaliyaparag, 2012). Dalam industri pariwisata, teknologi informasi juga telah dikembangkan untuk sektor perjalanan dan pariwisata (Trakulmaykee & Benrit, 2014). Dalam sektor perjalanan dan pariwisata mampu menghasilkan sekitar 11% bruto produk 1

domestik. Selain itu sektor pariwisata juga dapat memperkerjakan 200 juta orang serta melayani wisatawan 700 juta orang diseluruh di dunia (P. D. Watkar dan P. M. Shahade, 2014). Salah satu industri pariwisata yang memanfaatkan teknologi informasi adalah Kota Surakarta. Kota Surakarta merupakan daerah yang berdiri sendiri dengan status kotamadya di Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 5 kecamatan. Jumlah penduduk kota Surakarta pada akhir 2015 adalah 585.486 jiwa dengan kepadatan 13.294/km 2. Kota Surakarta memiliki luas 44 km 2 dan berbatasan dengan kabupaten lain. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali, sebelah barat dan timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Surakarta memiliki banyak tempat wisata yang menarik bagi wisatawan. Mulai dari Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran, Taman Satwa taru jurug dan masih banyak tempat wisata lainnya. Selain tempat wisata, Kota Surakarta juga terkenal dengan pasar-pasar tradisionalnya. Misalnya pasar klewer yang terkenal di seluruh indonesia. Pasar tersebut menjual barang-barang khas setempat dengan harga yang relatif murah. Sehingga banyak wisatawan yang tertarik membeli untuk dijadikan cindera mata atau oleh-olehnya. Kota Surakarta dikenal dengan penduduknya yang ramah dan sopan. Selain itu juga dengan barang-barang yang murah dan terjangkau bagi wisatawan. Sehingga setiap tahun jumlah wisatawan yang datang ke Kota Surakarta semakin meningkat, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Berdasarkan 2

data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, pada tahun 2015 jumlah wisatawan yang mengunjungi Kota Surakarta sebanyak 4,2 juta jiwa. Mereka berlibur mengunjungi tempat - tempat wisata yang ada di sana atau hanya sekedar berburu kuliner atau oleh oleh khas daerah setempat. Minimnya informasi yang tersedia dan banyaknya tempat wisata di Kota Surakarta membuat sebagian wisatawan kesulitan untuk menemukan tempat wisata. Mereka kurang mendapat informasi yang detail mengenai lokasi wisata, rute yang aman dan cepat menuju ke sana. Sehingga wisatawan membutuhkan waktu lebih lama untuk menuju tempat wisata. Bahkan ada juga yang sampai menyewa pemandu wisata untuk menuntun ke lokasi wisata. Hal tersebut membuat sebagian wisatawan mengalami kerepotan dan membuat pengeluaran bertambah. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Menerapkan aplikasi pemandu wisata di Kota Surakarta. 2. Menerapkan algoritma KNN, k-means dan colaborative filtering untuk menghitung dan merekomendasikan tempat wisata di Kota Surakarta. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang dibuat dalam penilitian pemandu wisata cerdas ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitan ini hanya digunakan untuk pengguna hp android 3

2. Informasi yang ditampilkan meliputi lokasi wisata, rute, kuliner dan pasar. 3. Aplikasi ini terbatas hanya menampilkan tempat wisata disekitar kota Surakarta. 4. Aplikasi ini menggunakan Google Maps berbasis GPS dan dibangun menggunakan tools Android Studio. 1.4 Keaslian Penelitian Berdasarkan studi literatur dari beberapa buku, jurnal, artikel, dan penelitian terdahulu tidak ditemukan penelitian yang membahas tentang pengembangan aplikasi mobile untuk pemandu wisata di kota Surakarta. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut : 1.5.1 Kegunaan Teoritis 1. Penielitian ini diharapkan dapat menghasilkan pemikiran baru untuk perkembangan ilmu pengetahuan informatika pada umumnya dan teknik informatika pada khususnya. 2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk referensi dibidang karya ilmiah, serta bahan masukan bagi penelitian yang sejenis di masa yang akan datang. 1.5.2 Kegunaan Praktis 1. Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada rumusan masalah penelitian ini, yaitu pemandu wisata di Kota Surakarta. 4

2. Meningkatkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh penulis selama studi Magister teknik informatika di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 1.6 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk menerapkan aplikasi pemandu wisata di Kota Surakarta. 2. Untuk menerapkan algoritma KNN, k-means, dan colaborative filtering untuk menghitung dan merekomendasikan tempat wisata di Kota Surakarta. 1.7 Sistematika Penulisan Secara garis besar sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri dari 6 bab dengan rincian sebagai berikut. Bab I. Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan topik ini. Bab III. Landasan Teori 5

Bab ini menjelaskan tentang teori yang mendukung topik penelitian ini. Teori-teori ini diambil dari buku-buku dan jurnal yang diterbitkan dan digunakan sebagai refensi dalam penulisan penelitian ini. Bab IV. Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan mulai dari bahan penelitian, alat dan langkah-langkah penelitian. Bab V. Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menjelaskan tentang keseluruhan hasil penelitian meliputi analisis, implementasi dan pengujian sistem pemandu wisata. Bab VI. Penutup Bab ini berisi kesimpulan atas seluruh penelitian yang sudah dilakukan dan saran untuk pengembangan lebih lanjut. 6