BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Mardasah Ibtidaiyah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 93, Cet. 13. Press, 2008), hlm. 8.

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Kelas V MI Tarbiyatut Tholabah ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research) (Wardani, dkk. 2007: 1.3). Setiap siklus terdiri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) atau Classroom Action Research. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar mengajar berupa sebuah tindakan, yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. 1 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah, relevansi sekolah, mutu hasil pendidikan dan efisiensi pengelolaan pendidikan. 2 Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 4 tahap yang meliputi : 1. Tahap Perencanaan Mempersiapkan bahan ajar dan instrumen berupa silabus, Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dan soal kuis dengan materi pokok sumber daya alam dan teknologi. 2. Implementasi Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan penerapan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada materi pokok Sumber Daya Alam dan Teknologi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. 3. Observasi Tahap ini dilaksanakan melalui pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Peneliti mengamati kinerja peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung dan mencatat peserta didik dan kelompok yang aktif dalam proses pembelajaran. 1 Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008). Cet 7, hlm. 2-3. 2 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Galia Indonesia,2008), hlm. 52. 32

4. Analisis dan refleksi. a. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I. b. Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II dan siklus III. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan di kelas IV MI NU 59 Sendang Dawung Kendal. 2. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 2 April 2012 sampai dengan 2 Mei 2012. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jadwal penelitian sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Kegiatan Penelitian Waktu Pelaksanaan 1 Observasi ke sekolah 1 Maret 2012 2 Observasi pembelajaran di kelas 8 Maret 2012 3 Persiapan instrumen penelitian 26 Maret 2012 4 Persiapan sumber belajar 2 April 2012 5 Pemantapan alat dan bahan belajar 4 April 2012 6 Instrumen untuk kuis 5 April 2012 7 Pelaksanaan siklus I 11 April 2012 8 Evaluasi siklus I 11 April 2012 9 Refleksi I 12 April 2012 10 Perencanaan siklus II 13 April 2012 11 Pelaksanaan siklus II 18 April 2012 12 Evaluasi siklus II 18 April 2012 33

13 Refleksi II 19 April 2012 14 Perencanaan siklus III 20 April 2012 15 Pelaksanaan siklus III 30 April 2012 16 Evaluasi siklus III 30 April 2012 17 Refleksi III 1 Mei 2012 C. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas IV MI NU 59 Sendang Dawung tahun ajaran 2011-2012 dengan jumlah peserta didik sebanyak 29 siswa, terdiri dari 12 putra dan 17 putri. D. Kolaborator Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah orang yang membantu untuk mengumpulkan data-data tentang penelitian yang dikerjakan bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas IV MI NU 59 Sendang Dawung Kendal, Titin Magfiroh, S.Pd.I yang juga berperan sebagai pelaksana tindakan. E. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas IV MI NU 59 Sendang Dawung. Peneliti bertindak sebagai mitra (kolaborator). Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahap yang meliputi: penyusunan rancangan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun tahap-tahap penelitian yang dilakukan peneliti sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.1. 34

Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan SIKLUS SELANJUTNYA Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas 3 Adapun deskripsi langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas 3 siklus, yaitu: 1. Siklus I Pada pelaksanaan siklus I ini terdiri dari satu kali pertemuan dengan materi hubungan sumber daya alam dengan lingkungan. Di akhir pembelajaran diberikan soal tes evaluasi akhir siklus I. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam siklus I: 3 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 16. 35

a. Perencanaan Sebelum tindakan siklus I dilaksanakan, peneliti menyusun instrumen penelitian terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Perencanaan siklus I adalah sebagai berikut: 1) Guru dan peneliti secara kolaboratif merencanakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada materi yang akan diajarkan yaitu sumber daya alam dan teknologi 2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam proses pembelajaran di kelas 3) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran (soal turnamen, papan jawaban untuk pelaksanaan turnamen dan gambar tentang contoh-contoh sumber daya alam) 4) Menyiapkan soal turnamen dan kunci jawaban soal turnamen siklus I. Penilaian disesuaikan dengan kriteria yang sudah ditentukan. Team mendapat julukan Super Team jika ratarata skor 45 atau lebih, Great Team apabila rata-rata mencapai 40-45 dan Good Team apabila rata-ratanya 30-40 4. 5) Menyiapkan soal evaluasi dan kunci jawaban evaluasi sikus I 6) Menyiapkan lembar observasi dan pendokumentasian b. Pelaksanaan tindakan 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada materi pokok sumber daya alam dan teknologi 2) Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas 3) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota 5-6 orang pada setiap kelompok, kelompok dibuat heterogen 4 Hasan fauzi maufur, Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikkan, hlm. 160 36

tingkatkepa ndaiaannya dengan mempertimbangkan keharmonisan kerja kelompok 4) Peserta didik melakukan game, dimana game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan berupa kuis yang dirancang untuk menguji pengetahuan peserta didik dari penyajian kelas 5) Peserta didik melakukan turnamen dengan kuis 6) Guru dan peneliti mengevaluasi hasil belajar peserta didik pada materi yang telah disampaikan c. Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan dan penilaian terhadap peserta didik yang terdiri dari: 1) Pengamatan aspek afektif yaitu sikap peserta didik selama pembelajaran yang terdiri dari kedisiplinan peserata didik, meperhatiakn pelajaran, dan cara menghargai pendapat teman. 2) Pengamatan aspek psikomotorik yaitu kemampuan motorik peserta didik yang terdiri dari keaktifan dalam menyelesaikan soal, ketaatan ketika mengikuti permainan, ketepatan dan kecepatan dalam menjawab pertanyaan dan kemampuan menyimpulkan data hasil kegiatan 3) Guru bersama peneliti mengidentifikasi hambatan-hambatan dan permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada bagian-bagian mana mereka mengalami kesulitan. 4) Guru dan peneliti mengamati hasil tes formatif apakah sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar. d. Refleksi Menganalisis data dari hasil tes dan pengamatan aspek afektif dan psikomotorik dengan menggunakan lembar observasi. Hasil refleksi ini digunakan untuk merancang kegiatan siklus II. 37

2. Siklus II Pada prinsipnya, semua kegiatan yang ada pada siklus II hampir sama dengan kegiatan pada siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan pada hasil refleksi siklus I dengan pertimbangan. a. Tahapannya tetap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. b. Materi pelajaran berkelanjutan c. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat terlaksana lebih lancar dan hasil belajar peserta didik semakin tinggi. Jika sampai pada siklus II tidak terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik, maka siklus pembelajaran akan berlanjut sampai tercapai peningkatan hasil belajar sesuai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Dengan demikian perlu diadakannya siklus III. 3. Siklus III Pada prinsipnya, semua kegiatan yang ada pada siklus III hampir sama dengan kegiatan pada siklus I dan siklus II. Siklus III merupakan perbaikan dari siklus II, terutama didasarkan pada hasil refleksi pada siklus II. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data peneliti. 1. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. 5 Sumber data dalam penelitian ini yaitu, peserta didik dan guru. Peserta didik kelas IV MI NU 59 Sendang Dawung Kangkung Kendal melalui hasil pengamatan dan hasil refleksi dari nilai hasil belajar peserta didik 5 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 28 38

2. Jenis Data Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menggunakan dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti, yaitu: 6 a. Data kuantitatif yang dapat dianalisis secara deskriptif pada penelitian ini adalah data tentang hasil belajar peserta didik. b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat. Data kualitatif dalam penelitian ini terdiri dari: 1) Data hasil wawancara dengan guru kelas IV MI NU 59 Sendang Dawung 2) Data observasi terhadap peserta didik meliputi psikomotorik dan afektif peserta didik. 3. Metode Pengambilan Data a. Metode Wawancara (Interview) Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Interview digunakan untuk menilai keadaan seseorang. Misalnya untuk mencari data variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. 7 Metode ini dilakukan untuk memperoleh data-data tentang permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran sebelum pemberian tindakan, di antaranya strategi dan metode pembelajaran IPA, hasil belajar peserta didik sebelum pembelajaran tindakan pada materi sumber daya alam dan teknologi pada tahun pembelajaran sebelumnya. b. Metode Dokumentasi Dokumentasi dari asal kata dokumen, yang artinya barangbarang yang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, 6 Suharsimi Arikunto, PeneIitian Tindakan Kelas, hlm 131 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006). hlm. 153 39

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. 8 Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data nama peserta didik dan guru, dokumen (catatan hasil belajar). 9 Metode ini digunakan untuk memperoleh daftar nama peserta didik yang termasuk dalam subjek penelitian dan nilai formatif materi terakhir sebelum pemberian tindakan. Selain itu juga digunakan untuk mengambil gambar peserta didik dalam melaksanakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT). c. Metode Tes Metode tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan. 10 Metode tes digunakan untuk mengukur hasil belajar yang telah dicapai peserta didik baik secara individu maupun kelompok di kelas IV MI NU 59 Sendang Dawung dalam belajar IPA materi pokok sumber daya alam dan teknologi, tes disusun oleh peneliti. Tes yang akan digunakan sebagai alat ukur penelitian ini adalah kuis dan evaluasi. Evaluasi berbentuk tes objektif dengan 4 pilihan (option). Tes objektif merupakan alat pengukur yang banyak digunakan penelitian karena dalam memberikan nilai berupa angka yang tidak dipengaruhi oleh subjekivitas tester atau penilai. 11 Tes objektif yang akan digunakan berjumlah 15 soal pilihan ganda yang diberikan setiap siklus berupa pilihan (option) 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. hlm 158 9 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Profesi Guru, (Jakarta: Raya Grafindo Persada, 2008).hlm. 125. 10 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidika, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001), hlm. 100. 191. 11 Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Cet 5, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010) hlm. 40

dengan 4 opsi yaitu a, b, c dan d. Dalam penskoran tes, jika seorang peserta menjawab benar dalam sebuah butir soal diberikan skor 1 dan bila salah 0 (nol). 12 Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament). d. Metode Observasi Observasi sebagai alat pengumpulan data, banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam siatuasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. 13 Metode ini digunakan untuk mengamati proses belajar mengajar termasuk sistem dan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan kelengkapan sarana prasarana serta pengaturan kelas dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. G. Teknik Analisis Data Metode analisis yang digunakan merupakan analisis yang mampu mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan penelitian, berdasarkan tujuan dasar yang ingin dicapai yaitu menambah keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam materi pokok sumber daya alam dan teknologi. Semua data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif persentase, di mana hasil penelitian dianalisis tiga kali, yaitu analisis rata-rata kelas, ketuntasan belajar secara individu dan ketuntasan belajar secara klasikal. 1. Rata-rata kelas 12 Purwanto, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jogjakarta: Pustaka pelajar, 2008) hlm. 195 13 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan,(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001), hlm 109 41

Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada masing-masing siklus dihitung dengan analisis deskriptif, yaitu: Rata-rata= 2. Ketuntasan belajar secara individu Peserta didik dikatakan tuntas belajar secara individu apabila mencapai KKM. Peserta didik yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM yaitu 65 secara individual telah tuntas belajarnya. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara individu yaitu: 14 Ketuntasan belajar = 3. Ketuntasan belajar secara klasikal Ketuntasan belajar klasikal ditentukan apabila rata-rata kelas memperoleh nilai KKM (65) dan minimal 75% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas. Rumus yang digunakan untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal yaitu: 15 Persentase = 4. Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu: a. Meningkatnya hasil belajar peserta didik kelas IV MI NU 59 Sendang Dawung dalam belajar IPA materi pokok Sumber Daya Alam dan Teknologi dengan model pembelajaran kooperatif tipe 14 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hlm. 207 15 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Karesteristik dan Implementasi, (Bandung: Rosdakarya, 2005) hlm.99 42

Team Games Tournament (TGT) yang ditandai dangan rata-rata hasil belajar 65, dengan ketuntasan klasikal > 75% b. Meningkatnya aktivitas belajar kelas IV MI NU 59 Sendang Dawung pada mata pelajaran IPA materi pokok sumber daya alam dan teknologi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) yang ditandai dengan nilai dalam lembar observasi afektif dan psikomotorik sebesar 75% 43