BAB I PENDAHULUAN. SAW, dimana ayat pertama diwahyukan Allah SWT berbunyi Iqra yang berarti

dokumen-dokumen yang mirip
DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

KATA PENGANTAR. menengah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang serba modern dan canggih ini, dimana perkembangan ilmu

MENINGKATKAN PROFESI GURU MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRA JABATAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Gorontalo: Prof. Dr. H. Ansar, M.Si dan Dra Meity Mononimbar, M.Pd Dosen pembimbing Universitas Negeri Gorontalo

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 (UUD 1945) yaitu :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

Standar Nasional Pendidikan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitasnya sumber daya manusia (human capital) negara tersebut.

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN. A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang. 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan ketentuan umum penjelasan Undang Undang nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

Jurnal Elementary ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Januari 2018, Hal A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor yang menghambat penyediaan sumber daya manusia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2014 TENTANG

OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tercantum dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. tentu tidak dapat dipisahkan dari semua upaya yang harus dilakukan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara Nasional di setiap satuan pendidikan, diarahkan pada upaya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah agenda penting negara yang merupakan kunci suksesnya pembangunan negara tercinta ini. Urgensi pendidikan semakin terlihat jelas jika dibaca sejarah turunya wahyu pertama kepada Rasullullah Muhammad SAW, dimana ayat pertama diwahyukan Allah SWT berbunyi Iqra yang berarti Bacalah. Maka jelaslah ilmu pengetahuan yangmerupakan hasil dari proses pendidikan adalah kebutuhan terpenting bagi manusia untuk berinteraksi baik dengan alam, sesama manusia maupun dengan Tuhannya. Dengan proses pendidikan dari zaman ke zaman telah terjadi perkembangna ilmu pengetahuan dan pola pikir manusia sehingga terciptalah kehidupan manusia yang beradab, ditata dengan sistem yang teratur dan ditopang oleh teknologi yang semakin canggih. Pendidikan juga merupakan instrumen pembangunan ekonomi dan sosial, serta dalam konteks lebih luas merupakan dasar utama bagi keseluruhan upaya implementasi prioritas tertinggi kebijakan pembangunan sumber daya manusia dalam kerangka pembangunan nasional yang komprehensif. Oleh sebab itu, pembangunan dan penyelenggaraan layanan pendidikan nasionla perlu dilakukan dengan pendekatan komprehensif, hiolistik, serta mengedepankan cara pandang anak didik sebagai manusia utuh. Mengingat peran penting dan strategisnya pendidikan, maka selayaknya pendidikan dijadkan prioritas utama pembangunan baik di pusat, propinsi maupun daerah. 1

2 Sistem pelayanan minimal pendidikan dasar adalah tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal yang diselenggarakan pemerintah kabupaten/ kota. SPM mengatur jenis dan mutu layanan pendidikan yang disediakan oleh pemerintah kabupaten/ kota dan sekolah / madrasah. Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota bahwa sistem pelayanan minimal bidang pendidikan yang selanjutnya disebut SPM adalah jenis dan tingkat pelayanan pendidikan minimal yang harus disediakan oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Pelayanan yang memadai merupakan faktor yang sangat vital bagi peningkatan mutu pendidikan. Semakin baik pelayanan, akan semakin efektif proses belajar dan mengajar dilaksanakan dan siswa akan semakin mudah menyerap setiap materi yang diajarkan. Sejak berdiri Pemerintah Kota Gorontalo telah berusaha membenahi kekurangan-kekurangan di bidang pendidikan. Telah dirasakan manfaatnya melalui prestasi-prestasi peserta didik baik di pada bidang akademis maupan ekstrakurikuler di dalam dan di luar daerah. Namun dengan kondisi yang ada sekarang rasanya belumlah mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan akses layanan pendidikan yang bermutu standar.

3 Faktor pelayanan sangatlah penting pada setiap satuan pendidikan, memberikan pelayanan yang memadai serta memenuhi standar pelayanan yang mengatur mengenai apa yang harus tersedia disekolah / madrasah, tenaga kependidikan, sarana-prasarana, media, buku dan apa yang harusnya terjadi disekolah / madrasah, misalnya guru harus menyiapkan RPP, kepala sekolah / madrasah melakukan supervisi akademik, pemenuhan jam belajar dan sebagainya, hal tersebut merupakan faktor pemenuhan sekolah yang bermutu. Sebagaimana diatur dalam PP No. 19 tahun 2005 telah menetapkan delapan standar nasional pendidikan yakni : 1) standar isi, 2) standar proses, 3) standar kompetensi lulusan, 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, 8) standar penilaian pendidikan. Penetapan standar nasional pendidikan dimaksud untuk memberikan arahan yang jelas mengenai standar-standar minimal yang harus diupayakan untuk mencapai mutu pendidikan yang dikehendaki. Madrasah Ibtidaiyah Muhamadiyah Unggulan Wumialo Kota Tengah Kota Gorontalo saat ini menjadi salah satu sekolah unggulan yang diperhitungkan di daerah ini. Sekolah Swasta yang dikomandoi Farida Halalutu, S.Pd.I ini merupakan Lembaga Pendidikan yang berciri khas Islam guna membentuk pelajar muslim yang berakhlak mulia, cakap, terampil, percaya pada diri serta berguna bagi keluarga, masyarakat dan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut MIM Unggulan mendesain kurikulum yang mampu mengembangkan kecerdasan otak, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang integratif dan korelatif. Perpaduan ketiga aspek

4 kecerdasan ini agar murid-murid MIM akan memperoleh derajat yang lebih tinggi dan komitmen ketaqwaannya mampu menjadi penyangga dan benteng untuk menghalau berbagai rintangan sehingga anak didik memiliki masa depan yang cerah karena komitmen ilmu, iman dan takwa berjalan secara beriringan, serasi dan seimbang. MIM unggulan berdiri dari sejak tahun 1991, dikategorikan sebagai sekolah unggulan dari sejak tahun 2001, Madrasah ibtidaiyah muhamadiyah memiliki jumlah siswa 345 orang, jumlah siswa per kelas sejumlah 25 orang, memiliki jumlah guru yang banyak yaitu sejumlah 35 guru yang meliputi guru yang sudah PNS sejumlah 13 guru dan guru yang belum PNS atau tenaga honor sejumlah 22 guru, jumlah guru yang berijazah S1 sebanyak 27 guru, bahkan ada yang berijazah S2 kemudian juga guru yang sudah tersertifikasi sejumlah 8 guru. Hal-hal yang membuat MIM unggulan kota gorontalo mendapatkan akreditasi A memiliki administrasi lengkap, memiliki perangkat pembelajaran lengkap, memiliki alat peraga penunjang pembelajaran, memiliki dokumentasi pembelajaran diluar maupun didalam kelas, memiliki sertifikat dalam lomba siswa tingkat kecamatan, kota,provinsi sampai tingkat nasional,beserta dengan dokumentasinya. Upaya sehingga sekolah ini menjadi sekolah unggulan yaitu proses pembelajaran yang kontekstual yang selalu dilaksanakan di dalam kelas,di luar kelas, bahkan sampai ke tempat-tempat alam terbuka (karya wisata), dan selain itu juga proses kompetisi selalu dilakanakan kompetesi antar siswa yang

5 dilaksanakan setiap tengah semester dirangkaikan dengan acara rutinitas pekan kreativitas. Dalam mencapai prestasi sebagai sekolah unggulan tidak mendapat kendala sama sekali karena ada dorongan atau dukungan dari berbagai pihak. Sekolah MIM unggulan kota gorontalo merupakan sekolah yang layak dijadikan motivasi sebagai wadah dalam proses pelayanan pendidikan yang bermutu dilihat dari Sumber dayanya hingga kualitas outputnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengkaji tentang standar pelayanan minimal melalui judul penelitian Evaluasi Standar Pelayanan Minimal di Madrasah Ibtidaiyah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka yang nmenjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah evaluasi standar isi di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Unggulan Kota Gorontalo? 2. Bagaimanakah evaluasi standar proses di Madrasah Ibtidaiyah 3. Bagaimanakah evaluasi standar kompetensi lulusan di Madrasah Ibtidaiyah 4. Bagaimana evaluasi standar pendidik dan tenaga kependidikan di Madrasah Ibtidaiyah

6 5. Bagaimanakah evaluasi standar sarana dan prasarana di Madrasah Ibtidaiyah 6. Bagaimana evaluasi standar pengelolaan di Madrasah Ibtidaiyah 7. Bagaimana evaluasi standar pembiayaan di Madrasah Ibtidaiyah 8. Bagaimanakah evaluasi standar penilaian pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah C. Tujuan Penilitian Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui standar isi di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Unggulan Kota Gorontalo 2. Untuk mengetahui standar proses di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Unggulan Kota Gorontalo 3. Untuk mengetahui standar kompetensi lulusan di Madrasah Ibtidaiyah 4. Untuk mengetahui standar pendidik dan tenaga kependidikan di Madrasah Ibtidaiyah 5. Untuk mengetahui standar sarana dan prasarana di Madrasah Ibtidaiyah 6. Untuk mengetahui standar pengelolaan di Madrasah Ibtidaiyah

7 7. Untuk mengetahui standar pembiayaan di Madrasah Ibtidaiyah 8. Untuk mengetahui standar penilaian pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi Dinas terkait sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pelayanan sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan; 2. Bagi sekolah sebagai bahan masukan dalam hal peningkatan pelayanan minimal agar lebih baik; 3. Bagi peneliti sebagai bahan pembanding terhadap teori-teori yang diungkapkan dengan fakta yang terdapat di lapangan dan untuk menambah pengetahuan dalam hal penelitian khususnya mengenai sistem pelayanan minimal di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Ungggulan Kota Gorontalo.