BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

Artikel Liburan ke Pulau Pari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,

BAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

V. KONDISI UMUM PULAU PARI

BAB I PENDAHULUAN. Keindahan alam Indonesia sudah sangat terkenal dan dapat menarik

LINGKUNGAN. Jakarta. 2 pulau (Besar dan Kecil) 1 jam Speedboat, 2,15 Fery Angke. Homestay AC, NO Hotels, NO Cottages Mengenai Pulau Tidung

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. September Matriks Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah per Kementerian/Lembaga.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN. banyak dikembangkan di Indonesia saat ini. Perkembangan industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

EKONOMI WISATA BAHARI TERHADAP MASYARAKAT LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, tetapi juga lokal eksposur dan advokasi serta membantu membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

Jakarta. 1 pulau (dekat P Panggang) 5,123 jiwa * jam Speedboat, 2,15 jam Fery Angke. Homestay AC, NO Hotels, NOR Cottages

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Yogyakarta adalah kota yang dikenal sebagai kota perjuangan, pusat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat seyogianya terlibat dalam usaha pengelolaan dan pengembangan

Wisata Kep.Seribu Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB VIII ALIH SUMBERDAYA DALAM PEMANFAATAN PELUANG USAHA DAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan

HARGA PAKET WISATA MENGGUNAKAN KAPAL FERI Eff. Maret 2015 KEMINDOTOUR JAKARTA. Fasilitas dan Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

Gambar 1 Kunjungan Wisatawan Mancanegara Bulanan ke Indonesia Tahun (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, 2013)

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan aset dan potensi pariwisata. Sumatera Barat yang terletak

DAMPAK KERUSUHAN MALUKU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI STAKEHOLDER PENDUKUNG KEGIATAN PARIWISATA PANTAI NAMALATU KOTA AMBON TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pariwisata dapat menunjang sektor lainnya. Dimana dari Pariwisata negara atau

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era modern seperti sekarang ini, padatnya rutinitas kegiatan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan biaya perjalanan (Travel Cost Method) sebesar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar didunia. Memiliki potensi

TINJAUAN KAW ASAN GILl TRAW ANGAN

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PELAYANAN PARIWISATA PROPINSI DI YOGYAKARTA SAAT WEEKEND-WEEKDAYS BERDASARKAN SEGMENTASI WISATAWAN NUSANTARA

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. agama islam, hindu, budha, katolik, protestan, dan konghucu, namun mayoritas

PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: Nama : Heru Sudrajat NIM : D

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BAB I PENDAHULUAN. World Travel and Tourism Council mencatat bahwa Australia memiiki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES SEBAGAI OBJEK WISATA UNGGULAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi untuk dijadikan sebagai objek wisata bahari.

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

Transkripsi:

JUTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi saat ini yaitu masyarakat Indonesia menunjukkan minat yang semakin besar dalam menjelajah sektor pariwisata global. Berdasarkan keterangan resmi dari Trip Advisor, Rabu (23/4/2014), jumlah turis Indonesia yang mengaku ingin berlibur ke luar negeri meningkat cukup signifikan dari 55% pada 2013 menjadi 65% tahun 2014 ini. Selain itu, Pusat Data dan Informasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dihimpun oleh Bisnis, menyebutkan jumlah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri meningkat dari tahun ke tahun. Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan Indonesia yang ke luar negeri Tahun Jumlah Wisatawan Indonesia 2009 5,05 Juta 2010 6,23 Juta 2011 6,75 Juta 2012 7,31 Juta 2013 7,23 Juta Sumber : Trip Advisor Tahun 2014 8 6 4 2 Jumlah Wisatawan Indonesia 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Trip Advisor Tahun 2014 Gambar 1.1 Grafik Jumlah Wisatawan Indonesia yang ke luar negeri 1

Perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri pada satu sisi dianggap sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan nasional, namun di sisi lain dianggap salah satu penyebab mengalirnya devisa negara ke luar negeri. Semakin banyaknya penduduk Indonesia yang ke luar negeri, pengeluaran devisa diyakini semakin besar. Dana tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk kebocoran devisa nasional. Oleh karena itu, dalam upaya mempromosikan objek wisata dalam negeri, pemerintah menganggarkan 30 miliar untuk promosi dalam negeri termasuk untuk menggerakkan perjalanan wisatawan nusantara. Target yang ingin dicapai adalah menggerakkan 252 juta wisatawan nusantara ke daerahdaerah domestik pada tahun ini. Objek wisata dalam negeri yang kini mulai banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara salah satunya adalah Kepulauan Seribu. Dalam Kepulauan Seribu, terdapat sedikitnya 13 pulau yang menjadi objek wisata. Pulau Pari merupakan salah satu objek wisata di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan pulau yang berderet dari selatan ke utara perairan Jakarta. Dengan pantainya yang berpasir putih dan berair bening kehijauan. Tiga obyek yang menjadi andalan Pulau Pari adalah Pantai Perawan, Dermaga Bukit Matahari, dan Pantai Pasir Kresek. Ketiga dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Pendapatan dari usaha pariwisata dikelola untuk pengembangan infrastruktur dan fasilitas wisata, kebersihan dan perawatan, serta pembiayaan kegiatan sosial masyarakat. Selain pemandangan pantai berpasir putih dan air bening, pengunjung Pulau Pari ditawari paket keliling perkampungan dengan sepeda, menyelam di perairan 2

dangkal (snorkeling), serta menjelajah perairan tepi dengan sampan atau kapal cepat. Seluruh paket wisata diselenggarakan oleh masyarakat sebagai penyedia jasa, mulai dari jasa penyewaan alat pemandu, dan penginapan. Letak Geografis Pulau Pari dengan menggunakan kapal cepat, Pulau Pari bisa ditempuh kurang lebih 2 jam dari Dermaga Marina di Ancol atau dari pelabuhan Kaliadem di Muara Angke, Jakarta Utara. Pulau ini relatif dekat dengan Pulau Rambut, Pulau Lancang, Pulau Tidung, dan Pulau Pramuka yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Seribu. Dari beberapa pulau itu, Pulau Pari bisa ditempuh kurang dari 30 menit. Pulau Pari menjadi salah satu titik singgah kapal-kapal cepat angkutan umum milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang melayani rute Muara Angke - Kepulauan Seribu dua kali sehari. Dalam usaha melayani pengunjung, pihak pengelola objek wisata Pulau Pari ingin selalu meningkatkan kualitas pelayanan. Saat ini, masalah utama yang dihadapi adalah pada alat tansportasi menuju Pulau Pari yang masih belum dapat membawa penumpang sekaligus dalam jumlah besar. Perahu atau kapal ojek yang biasa digunakan untuk mengangkut penumpang dari Muara Angke ke Pulau Pari pun tidak dapat terlalu banyak karena terbatasnya tempat pada dermaga untuk menampung perahu-perahu yang bermuara. Selain itu fasilitas air bersih dan tempat penginapan di objek wisata Pulau Pari juga belum dapat dikatakan cukup memadai. Padahal dari tahun ketahun, jumlah pengunjung semakin meningkat. Apabila tidak didukung oleh fasilitas serta infrastruktur yang memadai, bukan tidak mungkin jumlah pengunjung dapat berkurang. Dengan semakin meningkatnya persaingan yang ada, pengelola objek wisata Pulau Pari harus 3

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung agar dapat melakukan perbaikan dan inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung setelah mengunjungi objek wisata Pulau Pari. Adapun data pengunjung wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara objek wisata Pulau Pari pada tahun 2012 dan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2 Data Pengunjung Objek Wisata Pulau Pari Tahun 2012 dan Tahun 2013 BULAN TAHUN 2012 TAHUN 2013 Mancanegara Nusantara TOTAL Mancanegara Nusantara TOTAL JANUARI 102 58 160 47 1.837 1.884 FEBRUARI 52 33 85 78 1.428 1.506 MARET 132 84 216 290 6.679 6.969 APRIL 102 60 162 227 9.853 10.080 MEI 111 82 193 379 14.898 15.277 JUNI 104 77 181 168 9.575 9.743 JULI - 2.055 2.055 132 5.666 5.798 AGUSTUS - 7.660 7.660 125 25.141 25.266 SEPTEMBER - 3.300 3.300 272 23.684 23.956 OKTOBER - 2.870 2.870 63 24.229 24.292 NOVEMBER 21 4.958 4.979 192 27.589 27.781 DESEMBER 25 1.642 1.667 248 20.771 21.019 JUMLAH 649 22.879 23.528 2.221 171.350 173.571 Sumber : Dinas Pariwisata, DKI 2014 Sumber : Dinas Pariwisata, DKI 2014 Gambar 1.2 Grafik Total Pengunjung Objek Wisata Pulau Pari Tahun 2012 dan Tahun 2013 4

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat kita lihat bahwa jumlah pengunjung objek wisata Pulau Pari pada tahun 2012 dan tahun 2013 terus mengalami kenaikan. Namun apabila tidak didukung oleh fasilitas serta infrastruktur yang memadai, bukan tidak mungkin jumlah pengunjung dapat berkurang. Dapat kita lihat pada tabel di atas pada bulan November 2013 ke bulan Desember 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 27.781 pengunjung menurun di angka 21.029 pengunjung. Dengan semakin meningkatnya persaingan yang ada, pengelola objek wisata Pulau Pari harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung agar dapat melakukan perbaikan dan inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung setelah mengunjungi objek wisata Pulau Pari. Tentunya dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan, hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan performansi dari sistem yang ada pada Pulau Pari, baik yang berkaitan dengan kualitas pelayanan, harga paket wisata yang ditawarkan serta penyediaan fasilitas atau infrastruktur dari objek wisata tersebut. Hal ini tentunya agar pengunjung dapat memiliki loyalitas terhadap objek wisata di Indonesia, khususnya di Pulau Pari agar tidak semakin banyak wisatawan Indonesia yang lebih tertarik untuk berwisata ke luar negeri. Untuk menunjang data penelitian, penulis melakukan survey terhadap 20 responden yang pernah mengunjungi Pulau Pari berdasarkan tiga faktor, yaitu tingkat kepuasan serta kualitas layanan dan persepsi harga. Berikut tabel mengenai profil responden dan frekuensi pengunjung Pulau Pari: 5

Tabel 1.3 Responden Pengunjung Objek Wisata Pulau Pari Demografi Jumlah (Orang) Gender Pria 9 Wanita 11 Kelompok Usia 18-23 tahun 5 24-29 tahun 15 Tingkat Pendidikan SMA/sederajat 2 Diploma (D1-D3) 2 Sarjana (S1) 14 Pasca Sarjana (S2) 2 Pekerjaan Pelajar / Mahasiswa 2 Pegawai Negeri 2 Pegawai Swasta 13 Lainnya 3 Penghasilan Rp. 2.000.000 - Rp. 4.000.000 10 Rp. 4.000.000 - Rp. 6.000.000 5 > Rp. 6.000.000 3 Frekuensi Kedatangan tahun 2013-2014 1-3 kali 20 4-6 kali Sumber : Peneliti, 2014 Jumlah responden cukup berimbang antara pengunjung pria (9 orang) dan wanita (11 orang). 70% tingkat pendidikan pengunjung adalah Sarjana (S1) dan 65% pekerjaan mereka Pegawai Swasta. Setengah dari responden berpenghasilan Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. 4.000.000,- dengan rata-rata pengunjung 6

berusia antara 24 29 tahun dan frekuensi kedatangan pengunjung pada tahun 2013 2014 adalah tidak lebih dari 3 kali. Sementara itu, untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung Pulau Pari, berikut adalah hasil pre-test tingkat kepuasan pengunjung secara umum: Tabel 1.4 Informasi tingkat kepuasan pengunjung Objek Wisata Pulau Pari Tingkat Kepuasan Pengunjung Pulau Pari Ya Tidak Saya puas dengan fasilitas yang ada di objek wisata Pulau Pari 5 15 Harga sesuai dengan fasilitas yang diberikan 12 8 Secara keseluruhan, saya merasa puas mengunjungi objek wisata Pulau Pari 7 13 Sumber : Peneliti, 2014 Berdasarkan data tersebut, 75% responden merasa tidak puas dengan fasilitas yang ada di Pulau Pari dengan 55% responden menyatakan bahwa harga atau biaya yang dikeluarkan sesuai dengan fasilitas yang diterima. Namun, secara keseluruhan hanya 35% responden yang menyatakan puas setelah mengunjungi objek wisata Pulau Pari. Tabel 1.5 Informasi perolehan tujuan wisata Pulau Pari Perolehan Informasi Pulau Pari Jumlah Persentase Agen perjalanan 4 22.2% Biro perjalanan wisata 2 11.1 % Dinas Pariwisata Nasional / Daerah 0 0.0% Word of mouth (keluarga/kerabat/teman/relasi) 16 88.9% Iklan / brosur / artikel 2 11.1% Buku / Film 1 5.6% Lainnya 1 5.6% Sumber : Peneliti, 2014 7

Tabel 1.6 Alasan Mengunjungi objek wisata Pulau Pari Alasan Mengunjungi Pulau Pari Jumlah Presentase Harga terjangkau 5 27.5% Tempat yang bagus 12 66.1% Rekomendasi dari teman 16 88.1% Lainnya 3 16.5 % Sumber : Peneliti, 2014 Tabel 1.7 Pulau yang di Kunjungi di Pulau Seribu Selain Pulau Pari Pulau di Kepulauan Seribu Jumlah Presentase Pulau Pramuka 9 49.5% Pulau Tidung 12 66.1% Pulau Untung Jawa 13 71.5% Pulau Harapan 6 33.1% Pulau Anyer 10 55.1% Pulau Bidadari 3 16.5% Pulau Kotok Tengah 0 0% Pulau Sepa 2 11.1% Pulau Putri 1 5.6% Pulau Macan 2 11.1% Pulau Pelangi 0 0% Lainnya 7 38.5% Sumber : Peneliti, 2014 Berdasarkan pada latar belakang tersebut, sangat kurangnya promosi dinas pariwisata terhadap pengunjung karena berdasarkan tabel 1.5 88.9% pengunjung mendapatkan infomasi melalui word of mouth mereka mendapatkan informasi melalui keluarga/kerabat/teman/relasi. Pada tabel 1.6 alasan pengunjung mengunjungi pulau pari adalah Pulau Pari memiliki pantai yang indah dan tempat yang bagus. Maka dari hasil tabel di atas dilakukannya suatu studi tentang analisa 8

Pengaruh Persepsi Harga dan Fasilitas terhadap Kepuasan Pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta menggunakan metode Service Quality, yang secara umum bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan minat pengunjung pada objek wisata Pulau Pari. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah : 1. Harga paket wisata di Pulau Pari terjangkau tetapi belum mampu meningkatkan minat pengunjung. 2. Fasilitas yang disediakan masih belum cukup memadai, sedangkan jumlah pengunjung terus bertambah. 3. Berkurangnya devisa Negara karena penduduk Indonesia lebih memilih melakukan perjalanan wisata ke luar negeri. 4. Minimnya promosi serta pengelolaan yang baik dari pemerintah setempat pada objek wisata, dalam hal ini wisata Pulau Pari. 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka dapat diketahui bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Apakah Persepsi Harga berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu? b. Apakah Fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu? 9

c. Apakah Persepsi Harga dan Fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu? 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan mengalisa pengaruh Persepsi Harga terhadap Kepuasan Pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu. 2. Untuk mengetahui dan mengalisa pengaruh Fasilitas terhadap Kepuasan Pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu. 3. Untuk mengetahui dan mengalisa pengaruh Persepsi Harga, Fasilitas terhadap Kepuasan Pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu. 1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu, DKI Jakarta : Untuk masukan dalam rangka untuk meningkatkan minat pengunjung wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara sehingga mampu bersaing dengan objek wisata luar negeri. 2. Bagi Peneliti : Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dan menambah referensi bagi peneliti lain, yang ingin mengukur tentang Kepuasan Pengunjung terhadap Pengaruh Persepsi Harga, dan Fasilitas terhadap objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu yang secara umum bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan minat pengunjung pada objek wisata Pulau Pari. 10