JUTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi saat ini yaitu masyarakat Indonesia menunjukkan minat yang semakin besar dalam menjelajah sektor pariwisata global. Berdasarkan keterangan resmi dari Trip Advisor, Rabu (23/4/2014), jumlah turis Indonesia yang mengaku ingin berlibur ke luar negeri meningkat cukup signifikan dari 55% pada 2013 menjadi 65% tahun 2014 ini. Selain itu, Pusat Data dan Informasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dihimpun oleh Bisnis, menyebutkan jumlah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri meningkat dari tahun ke tahun. Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan Indonesia yang ke luar negeri Tahun Jumlah Wisatawan Indonesia 2009 5,05 Juta 2010 6,23 Juta 2011 6,75 Juta 2012 7,31 Juta 2013 7,23 Juta Sumber : Trip Advisor Tahun 2014 8 6 4 2 Jumlah Wisatawan Indonesia 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Trip Advisor Tahun 2014 Gambar 1.1 Grafik Jumlah Wisatawan Indonesia yang ke luar negeri 1
Perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri pada satu sisi dianggap sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan nasional, namun di sisi lain dianggap salah satu penyebab mengalirnya devisa negara ke luar negeri. Semakin banyaknya penduduk Indonesia yang ke luar negeri, pengeluaran devisa diyakini semakin besar. Dana tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk kebocoran devisa nasional. Oleh karena itu, dalam upaya mempromosikan objek wisata dalam negeri, pemerintah menganggarkan 30 miliar untuk promosi dalam negeri termasuk untuk menggerakkan perjalanan wisatawan nusantara. Target yang ingin dicapai adalah menggerakkan 252 juta wisatawan nusantara ke daerahdaerah domestik pada tahun ini. Objek wisata dalam negeri yang kini mulai banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara salah satunya adalah Kepulauan Seribu. Dalam Kepulauan Seribu, terdapat sedikitnya 13 pulau yang menjadi objek wisata. Pulau Pari merupakan salah satu objek wisata di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan pulau yang berderet dari selatan ke utara perairan Jakarta. Dengan pantainya yang berpasir putih dan berair bening kehijauan. Tiga obyek yang menjadi andalan Pulau Pari adalah Pantai Perawan, Dermaga Bukit Matahari, dan Pantai Pasir Kresek. Ketiga dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Pendapatan dari usaha pariwisata dikelola untuk pengembangan infrastruktur dan fasilitas wisata, kebersihan dan perawatan, serta pembiayaan kegiatan sosial masyarakat. Selain pemandangan pantai berpasir putih dan air bening, pengunjung Pulau Pari ditawari paket keliling perkampungan dengan sepeda, menyelam di perairan 2
dangkal (snorkeling), serta menjelajah perairan tepi dengan sampan atau kapal cepat. Seluruh paket wisata diselenggarakan oleh masyarakat sebagai penyedia jasa, mulai dari jasa penyewaan alat pemandu, dan penginapan. Letak Geografis Pulau Pari dengan menggunakan kapal cepat, Pulau Pari bisa ditempuh kurang lebih 2 jam dari Dermaga Marina di Ancol atau dari pelabuhan Kaliadem di Muara Angke, Jakarta Utara. Pulau ini relatif dekat dengan Pulau Rambut, Pulau Lancang, Pulau Tidung, dan Pulau Pramuka yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Seribu. Dari beberapa pulau itu, Pulau Pari bisa ditempuh kurang dari 30 menit. Pulau Pari menjadi salah satu titik singgah kapal-kapal cepat angkutan umum milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang melayani rute Muara Angke - Kepulauan Seribu dua kali sehari. Dalam usaha melayani pengunjung, pihak pengelola objek wisata Pulau Pari ingin selalu meningkatkan kualitas pelayanan. Saat ini, masalah utama yang dihadapi adalah pada alat tansportasi menuju Pulau Pari yang masih belum dapat membawa penumpang sekaligus dalam jumlah besar. Perahu atau kapal ojek yang biasa digunakan untuk mengangkut penumpang dari Muara Angke ke Pulau Pari pun tidak dapat terlalu banyak karena terbatasnya tempat pada dermaga untuk menampung perahu-perahu yang bermuara. Selain itu fasilitas air bersih dan tempat penginapan di objek wisata Pulau Pari juga belum dapat dikatakan cukup memadai. Padahal dari tahun ketahun, jumlah pengunjung semakin meningkat. Apabila tidak didukung oleh fasilitas serta infrastruktur yang memadai, bukan tidak mungkin jumlah pengunjung dapat berkurang. Dengan semakin meningkatnya persaingan yang ada, pengelola objek wisata Pulau Pari harus 3
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung agar dapat melakukan perbaikan dan inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung setelah mengunjungi objek wisata Pulau Pari. Adapun data pengunjung wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara objek wisata Pulau Pari pada tahun 2012 dan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2 Data Pengunjung Objek Wisata Pulau Pari Tahun 2012 dan Tahun 2013 BULAN TAHUN 2012 TAHUN 2013 Mancanegara Nusantara TOTAL Mancanegara Nusantara TOTAL JANUARI 102 58 160 47 1.837 1.884 FEBRUARI 52 33 85 78 1.428 1.506 MARET 132 84 216 290 6.679 6.969 APRIL 102 60 162 227 9.853 10.080 MEI 111 82 193 379 14.898 15.277 JUNI 104 77 181 168 9.575 9.743 JULI - 2.055 2.055 132 5.666 5.798 AGUSTUS - 7.660 7.660 125 25.141 25.266 SEPTEMBER - 3.300 3.300 272 23.684 23.956 OKTOBER - 2.870 2.870 63 24.229 24.292 NOVEMBER 21 4.958 4.979 192 27.589 27.781 DESEMBER 25 1.642 1.667 248 20.771 21.019 JUMLAH 649 22.879 23.528 2.221 171.350 173.571 Sumber : Dinas Pariwisata, DKI 2014 Sumber : Dinas Pariwisata, DKI 2014 Gambar 1.2 Grafik Total Pengunjung Objek Wisata Pulau Pari Tahun 2012 dan Tahun 2013 4
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat kita lihat bahwa jumlah pengunjung objek wisata Pulau Pari pada tahun 2012 dan tahun 2013 terus mengalami kenaikan. Namun apabila tidak didukung oleh fasilitas serta infrastruktur yang memadai, bukan tidak mungkin jumlah pengunjung dapat berkurang. Dapat kita lihat pada tabel di atas pada bulan November 2013 ke bulan Desember 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 27.781 pengunjung menurun di angka 21.029 pengunjung. Dengan semakin meningkatnya persaingan yang ada, pengelola objek wisata Pulau Pari harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung agar dapat melakukan perbaikan dan inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung setelah mengunjungi objek wisata Pulau Pari. Tentunya dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan, hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan performansi dari sistem yang ada pada Pulau Pari, baik yang berkaitan dengan kualitas pelayanan, harga paket wisata yang ditawarkan serta penyediaan fasilitas atau infrastruktur dari objek wisata tersebut. Hal ini tentunya agar pengunjung dapat memiliki loyalitas terhadap objek wisata di Indonesia, khususnya di Pulau Pari agar tidak semakin banyak wisatawan Indonesia yang lebih tertarik untuk berwisata ke luar negeri. Untuk menunjang data penelitian, penulis melakukan survey terhadap 20 responden yang pernah mengunjungi Pulau Pari berdasarkan tiga faktor, yaitu tingkat kepuasan serta kualitas layanan dan persepsi harga. Berikut tabel mengenai profil responden dan frekuensi pengunjung Pulau Pari: 5
Tabel 1.3 Responden Pengunjung Objek Wisata Pulau Pari Demografi Jumlah (Orang) Gender Pria 9 Wanita 11 Kelompok Usia 18-23 tahun 5 24-29 tahun 15 Tingkat Pendidikan SMA/sederajat 2 Diploma (D1-D3) 2 Sarjana (S1) 14 Pasca Sarjana (S2) 2 Pekerjaan Pelajar / Mahasiswa 2 Pegawai Negeri 2 Pegawai Swasta 13 Lainnya 3 Penghasilan Rp. 2.000.000 - Rp. 4.000.000 10 Rp. 4.000.000 - Rp. 6.000.000 5 > Rp. 6.000.000 3 Frekuensi Kedatangan tahun 2013-2014 1-3 kali 20 4-6 kali Sumber : Peneliti, 2014 Jumlah responden cukup berimbang antara pengunjung pria (9 orang) dan wanita (11 orang). 70% tingkat pendidikan pengunjung adalah Sarjana (S1) dan 65% pekerjaan mereka Pegawai Swasta. Setengah dari responden berpenghasilan Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. 4.000.000,- dengan rata-rata pengunjung 6
berusia antara 24 29 tahun dan frekuensi kedatangan pengunjung pada tahun 2013 2014 adalah tidak lebih dari 3 kali. Sementara itu, untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung Pulau Pari, berikut adalah hasil pre-test tingkat kepuasan pengunjung secara umum: Tabel 1.4 Informasi tingkat kepuasan pengunjung Objek Wisata Pulau Pari Tingkat Kepuasan Pengunjung Pulau Pari Ya Tidak Saya puas dengan fasilitas yang ada di objek wisata Pulau Pari 5 15 Harga sesuai dengan fasilitas yang diberikan 12 8 Secara keseluruhan, saya merasa puas mengunjungi objek wisata Pulau Pari 7 13 Sumber : Peneliti, 2014 Berdasarkan data tersebut, 75% responden merasa tidak puas dengan fasilitas yang ada di Pulau Pari dengan 55% responden menyatakan bahwa harga atau biaya yang dikeluarkan sesuai dengan fasilitas yang diterima. Namun, secara keseluruhan hanya 35% responden yang menyatakan puas setelah mengunjungi objek wisata Pulau Pari. Tabel 1.5 Informasi perolehan tujuan wisata Pulau Pari Perolehan Informasi Pulau Pari Jumlah Persentase Agen perjalanan 4 22.2% Biro perjalanan wisata 2 11.1 % Dinas Pariwisata Nasional / Daerah 0 0.0% Word of mouth (keluarga/kerabat/teman/relasi) 16 88.9% Iklan / brosur / artikel 2 11.1% Buku / Film 1 5.6% Lainnya 1 5.6% Sumber : Peneliti, 2014 7
Tabel 1.6 Alasan Mengunjungi objek wisata Pulau Pari Alasan Mengunjungi Pulau Pari Jumlah Presentase Harga terjangkau 5 27.5% Tempat yang bagus 12 66.1% Rekomendasi dari teman 16 88.1% Lainnya 3 16.5 % Sumber : Peneliti, 2014 Tabel 1.7 Pulau yang di Kunjungi di Pulau Seribu Selain Pulau Pari Pulau di Kepulauan Seribu Jumlah Presentase Pulau Pramuka 9 49.5% Pulau Tidung 12 66.1% Pulau Untung Jawa 13 71.5% Pulau Harapan 6 33.1% Pulau Anyer 10 55.1% Pulau Bidadari 3 16.5% Pulau Kotok Tengah 0 0% Pulau Sepa 2 11.1% Pulau Putri 1 5.6% Pulau Macan 2 11.1% Pulau Pelangi 0 0% Lainnya 7 38.5% Sumber : Peneliti, 2014 Berdasarkan pada latar belakang tersebut, sangat kurangnya promosi dinas pariwisata terhadap pengunjung karena berdasarkan tabel 1.5 88.9% pengunjung mendapatkan infomasi melalui word of mouth mereka mendapatkan informasi melalui keluarga/kerabat/teman/relasi. Pada tabel 1.6 alasan pengunjung mengunjungi pulau pari adalah Pulau Pari memiliki pantai yang indah dan tempat yang bagus. Maka dari hasil tabel di atas dilakukannya suatu studi tentang analisa 8
Pengaruh Persepsi Harga dan Fasilitas terhadap Kepuasan Pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta menggunakan metode Service Quality, yang secara umum bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan minat pengunjung pada objek wisata Pulau Pari. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah : 1. Harga paket wisata di Pulau Pari terjangkau tetapi belum mampu meningkatkan minat pengunjung. 2. Fasilitas yang disediakan masih belum cukup memadai, sedangkan jumlah pengunjung terus bertambah. 3. Berkurangnya devisa Negara karena penduduk Indonesia lebih memilih melakukan perjalanan wisata ke luar negeri. 4. Minimnya promosi serta pengelolaan yang baik dari pemerintah setempat pada objek wisata, dalam hal ini wisata Pulau Pari. 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka dapat diketahui bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Apakah Persepsi Harga berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu? b. Apakah Fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu? 9
c. Apakah Persepsi Harga dan Fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu? 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan mengalisa pengaruh Persepsi Harga terhadap Kepuasan Pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu. 2. Untuk mengetahui dan mengalisa pengaruh Fasilitas terhadap Kepuasan Pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu. 3. Untuk mengetahui dan mengalisa pengaruh Persepsi Harga, Fasilitas terhadap Kepuasan Pengunjung objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu. 1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu, DKI Jakarta : Untuk masukan dalam rangka untuk meningkatkan minat pengunjung wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara sehingga mampu bersaing dengan objek wisata luar negeri. 2. Bagi Peneliti : Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dan menambah referensi bagi peneliti lain, yang ingin mengukur tentang Kepuasan Pengunjung terhadap Pengaruh Persepsi Harga, dan Fasilitas terhadap objek wisata Pulau Pari di Kepulauan Seribu yang secara umum bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan minat pengunjung pada objek wisata Pulau Pari. 10