Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Hubungan Terpaan Acara Tupperware She Can di Trans 7 Dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga

Kajian Hubungan Antara Event Pacarun Dengan Brand Awareness Honda

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

BAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi

Prosiding HubunganMasyarakat ISSN:

Hubungan antara Tayangan Drama Korea Di Media Online dengan Minat Penonton dalam Mengenal Budaya Korea Selatan

Hubungan Antara Menonton Tayangan Modern Moms Trans 7 Dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Para Ibu

Hubungan Antara Tayangan 86 Di Net TV dengan Citra Polisi di Kalangan Masyarakat

Hubungan Antara Terpaan Informasi Kecelakaan Air Asia dengan Sikap Mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN:

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN TINGKAT KETERDEDAHAN

Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung


Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Hubungan Kegiatan Employee Relations Pertamina Cilacapdengan Motivasi Karyawan

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

Reino Harry Sandi. Abstrak

Sebrina Mentari ABSTRAK

Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Tayangan Para Petualang Cantik Trans7 dengan Minat Berwisata Keliling Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan

Hubungan Antara Promosi Summer Story Melalui Ambassadorial Dengan Citra Perusahaan

Hubungan antara Program Televisi Bukan Sekedar Wayang dengan Minat Menonton Remaja SMA Di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

Hubungan Antara Tayangan Iklan Energen Dengan Kesadaran Khalayak Untuk Sarapan Sehat Di Pagi Hari

Hubungan Tayangan Nature Life dengan Minat Penonton untuk Menanam Tanaman Herbal

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem

Hubungan antara Kegiatan Employee Relations dengan Kepuasan Kerja The Relationship between Activities Employee Relations with Satisfaction Work

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

Hubungan Terpaan Acara Hariring di TVRI Jawa Barat dengan Sikap Masyarakat Jawa Barat terhadap Kesenian Sunda

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB IV KESIMPULAN. pada bab-bab sebelumnya khususnya mengenai pengaruh menonton program acara

Hubungan Terpaan Iklan Televisi OLX Indonesia dan Intensitas Komunikasi Teman Sebaya. Dengan Minat Bertransaksi di situs OLX.co.

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

Hubungan Antara Program Musik Breakout di NET TV dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tentang Musik

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

Hubungan antara Terpaan Berita Artis Saipul Jamil Bekerja Pasca Kecelakaan dengan Sikap Masyarakat mengenai Profesionalisme

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

Hubungan Iklan Le Minerale dengan Kesadaran Merek

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

ABSTRAK. Kata Kunci : Iklan Televisi, Citra Merek. Universitas Kristen Maranatha

ejurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

SKRIPSI PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MAHASISWA MENONTON

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB VII HUBUNGAN TINGKAT KETERDEDAHAN DENGAN EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

PENGARUH TAYANGAN NET. 86 TERHADAP CITRA POSITIF POLISI DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

Anggraeni Puspa Jati Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

PENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA

TERPAAN UNSUR BUDAYA DAERAH DALAM IKLAN INDOMIE VERSI SATU SELERA TERHADAP KEDEKATAN KONSUMEN DENGAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA

Hubungan Antara Penggunaan Media Sosial Instagram Concept Store Happy Go Lucky Dengan Kepuasan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN:

Kata Kunci: Komunikasi Massa, News of television, Opini publik, Citra. Daftar Pustaka: 8 buku ( )

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan antara Mengakses Instagram dengan Minat Menjadi Selebgram Relation Of Instagram Access And Interest Becomes a Selebgram

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Stasiun Globaltv

Pengaruh Tayangan Program Musik Dahsyat Terhadap Sikap Remaja. Yanti Trianita Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita tahu bahwa Reality Show adalah program televisi termuda yang

Transkripsi:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Menonton Tayangan 86 NET TV dengan Citra Polri di Mata Masyarakat Relations Watching "86 NET TV" With The Image of The Police in The Public Eye 1 Adnan Andriana Hasby, 2 Zulfebriges 1,2 Bidang Kajian Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung, JL. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 andrianahasby@gmail.com, 2 zulfebriges@gmail.com Abstract. The mass media is a means of mass communication that has the ability to attract audiences as well as a means of forming public opinion. Television as a social media can form an image of an institution. The image of an institution can be changed with the various activities undertaken by that agency. That being the case in this study are: to determine the relationship between watching 86 on Net TV on the image of the police in the eyes of society. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between the intensity of the display 86 on the Net TV with the image of the police in society, whether there is a relationship between the content of the message display 86 on Net TV with the image of the police in society, and whether there is a relationship between power Pull-view display 86 in net TV on the image of the police in society. The method used in this research is quantitative method with the correlational approach. The method of research that aims to determine the relationship between one variable with another variable. The results of this study are: there is a relationship between watching 86 Net TV with the image of the police in society, there is no relationship between the intensity of the display 86 on the Net TV with the image of the police in society, there is no relationship between the content of the message display 86 on Net TV with the image of the police in the eyes society, and there is a relationship between the attractiveness of the display 86 on the Net TV with the image of the police in society. Keywords: Image, Media, Police. Abstrak. Media massa merupakan sarana komunikasi massa yang mempunyai kemampuan menarik perhatian khalayak sekaligus sebagai alat pembentuk opini publik. Televisi sebagai media sosial dapat membentuk sebuah citra terhadap suatu instansi. Citra suatu instansi dapat berubah dengan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh instansi tersebut. Yang menjadi kasus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara menonton tayangan 86 di Net TV terhadap citra Polri di mata masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara intensitas tayangan 86 di Net TV dengan citra Polri di mata masyarakat, apakah terdapat hubungan antara isi pesan tayangan 86 di Net TV dengan citra Polri di mata masyarakat, dan apakah terdapat hubungan antara daya tarik tayangan tayangan 86 di Net TV terhadap citra Polri di mata masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara menonton tayangan 86 Net TV dengan citra Polri di mata masyarakat, tidak terdapat hubungan antara intensitas tayangan 86 di Net TV dengan citra Polri di mata masyarakat, tidak terdapat hubungan antara isi pesan tayangan 86 di Net TV dengan citra Polri di mata masyarakat, dan terdapat hubungan antara daya tarik tayangan 86 di Net TV dengan citra Polri di mata masyarakat. Kata Kunci: Citra, Media Massa, Polri. A. Pendahuluan Media massa merujuk pada alat atau cara terorganisasi untuk berkomunikasi secara terbuka dan dalam jarak jauh kepada banyak orang (khalayak) dalam jarak waktu yang ringkas. Media massa bukan sekedar alat semata-mata, melainkan juga institusionalisasi dalam masyarakat sehingga terjadi proses pengaturan terhadap alat itu oleh warga masyarakat melalui kebebasan yang ada maupun melalui kesepakatankesepakatan lain Salah satu dari media massa yang semakin mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang adalah televisi. Televisi sangat banyak menyita perhatian masyarakat tanpa mengenal usia, pekerjaan, tempat tinggal, maupun pendidikan. 262

Hubungan Menonton Tayangan 86 NET TV 263 Televisi memiliki sejumlah kelebihan, terutama kemampuannya dalam menyatukan antarfungsi audio dan visual, ditambah dengan kemampuannya memainkan warna. Penonton leluasa menentukan saluran mana yang mereka senangi (Hafied Cangara, 1998: 142) Pada prinsipnya televisi selaku media massa adalah memberikan informasi kepada audience melalui suatu program acara yang dimiliki oleh sebuah stasiun televisi. Di mana sebuah media massa seperti televisi memberikan peranan penting dalam merubah pola pikir, tingkah laku, pengetahuan, dan sikap audience. Begitu besarnya pengaruh media televisi dalam membentuk suatu opini umum membuat salah satu stasiun televisi, yaitu NET memberikan suatu tayangan berupa program reality show yang baru dan inovatif yang dikemas dalam satu tayangan berjudul 86. dimana acara tersebut bekerja sama langsung dengan pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia. 86 merupakan sebuah program acara reality show yang menayangkan keseharian beberapa anggota polisi. Dalam program ini, pemirsa akan diajak bersama melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anggota polisi dalam menegakkan hukum yang berlaku di negara ini. Salah satu kegiatannya adalah menertibkan pelanggaran lalu lintas, penggerebekan, hingga pengungkapan sindikat narkoba. Dengan adanya acara 86 Net TV Peneliti di sini merasa tegugah melakukan penilitian hubungan antara tayangan 86 Net TV terhadap citra Polri di mata masyarakat, karena menurut peneliti media dalam konteks penelitian ini mempunyai andil penting dalam merubah citra suatu instansi atau perusahaan dari negatif ke positif atau positif ke negatif. Dalam artian lain media pun mempunyai andil penting dalam mengubah mainset atau sudut pandang masyarakat. B. Landasan Teori Pusat dari studi mengenai komunikasi massa pastilah media massa. Menurut Effendy (2009: 36) ada beberapa fungsi dari komunikasi, hal ini juga sesuai dengan fungsi media sebagai bagian dari komunikasi massa, sebagai berikut: 1. Menyampaikan informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate) 3. Menghibur (to entertain) 4. Mempengaruhi (to influence) Terpaan media yang dikemukakan oleh Ardianto dan Erdinaya (2005: 164) menyatakan bahwa terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan atau longetivity. Penggunaan jenis media meliputi media audio dan media cetak, media audioviusal dan media cetak. Terpaan media menurut Ardianto dan Erdinaya (2005: 164) menyatakan bahwa terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media. Baik jenis media. Frekuensi, durasi penggunaan. Sedangkan pengaruh antara khalayak dengan isi media meliputi attentions atau perhatian. Maka pada penelitian ini terpaan media dapat diukur memakai parameter parameter baku yaitu frekuensi, durasi dan isi pesan. Sementara itu operasional variabel pada penelitian ini meliputi intensitas, isi pesan tayangan dan daya tarik tayangan Berdasarkan kajian tersebut, maka indikator dari subvariabel tayangan 86 NET TV dalam penelitian ini, dikelompokkan menjadi tiga indikator yaitu intensitas tayangan, isi pesan tayangan, dan daya tarik tayangan. Teori Penentuan Agenda ( Agenda Setting Theory )adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan Manajemen Komunikasi, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

264 Adnan Andriana Hasby, et al. informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media. Dua asumsi dasar yang paling mendasari penelitian tentang penentuan agenda adalah: 1. Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan; mereka menyaring dan membentuk isu; 2. Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lain (Tamburaka, 2012: 22) Menurut G. Sach (dalam Soemirat dan Ardianto, 2007:171) citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap-sikap terhadap kita yang mempunyai kelompokkelompok yang berbeda. Pengertian citra ini kemudian disitir oleh Effendy (dalam Soemirat dan Ardianto, 2007:171) bahwa citra adalah dunia sekeliling kita yang memandang kita. Citra merupakan kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Citra membentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima sesorang, komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan, begitu yang diungkap Ardianto dalam bukunya Dasar-Dasar Public relations tahun 2002, dikutip dari Danasaputra tahun 1995. Masih dalam buku yang sama, Ardianto lebih lanjut mengungkapkan bahwa proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh John. S. Nimpoerno dalam laporan penelitian tentang Tingkah Laku Konsumen, seperti yang dikutip Danasaputra, sebagai berikut: Kognisi Stimulus Persepsi Sikap Respon Rangsang Motivasi Perilaku Gambar 1. Proses Pembentukan Citra Sumber : Dasar-dasar Public relations (Soemirat dan Ardianto,2007) Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan akan menggunakan pendekatan korelasional. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2012:7). Metode korelasional digunakan untuk : (1) mengukur hubungan di antara berbagai variabel (2) meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, dan (3) meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental (Rakhmat, 2012, 31). Volume 3, No.1, Tahun 2017

Hubungan Menonton Tayangan 86 NET TV 265 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga RT. 06 RW. 10 Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo, Bandung. Dengan jumlah warga sebanyak 204 jiwa, di mana telah peneliti klasifikasikan berdasarkan umur responden yang telah tetapkan yaitu antara 20 44 tahun. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk mengetahui jumlah responden, dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan metode Slovin sehingga terpilih 67 orang untuk menjadi responden dalam penelitian ini. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah terdapat hubungan antara menonton tayangan 86 di Net TV dengan citra Polri di mata masyarakat? dengan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan antara intensitas tayangan 86 di Net TV dengan citra Polri di mata masyarakat? 2. Apakah terdapat hubungan antara isi pesan tayangan 86 di Net TV terhadap citra Polri di mata masyarakat? 3. Apakah terdapat hubungan antara daya tarik tayangan 86 di Net TV terhadap citra Polri di mata masyarakat? Setelah dilakukan penelitian maka rumusan masalah dan ketiga identifikasi masalah dapat di uraikan secara jelas sebagai berikut: 1. Hubungan Antara Menonton Tayangan 86 Net TV(X) dengan Citra Polri di Masyarakat (Y) korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,268 dan termasuk dalam kategori hubungan yang rendah menurut kriteria Guilford dengan kontribusi yang diberikan sebesar 7,17%. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai sig 0,028 < 0,05 sehingga keputusan pengujian hipotesis adalah menolak Ho dan menerima Ha yang menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara menonton tayangan 86 Net TV dengan citra Polri di masyarakat. Nilai korelasi yang dihasilkan bertanda positif yang menunjukan semakin baiknya tayangan 86 Net TV, akan berdampak pada semakin meningkatnya citra Polri di masyarakat. Hasil dari penelitian terlihat bahwa setelah responden menyaksikan tayangan 86 di Net TV, telah berpengaruh terhadap citra Polri ke arah yang positif. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara tayangan 86 Net TV dengan citra Polri. Dari informasi yang didapat dari hampir beberapa responden, tayangan 86 di Net TV mempunyai daya tarik sehingga merubah persepsi serta peniliaian yang diberikan responden terhadap Polri. Selain dari daya tarik, tayangan 86 juga memberikan pesan berupa pengetahuan serta edukasi tentang hukum sehingga masyarakat menjadi lebih tahu tentang hukum yang ada di Indonesia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan positif yang rendah namun pasti antara menonton tayangan 86 Net TV dengan peningkatan citra Polri di masyarakat. 2. Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan 86 Net TV dengan Citra Polri di Masyarakat korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,059 dan termasuk dalam kategori hubungan yang sangat rendah menurut kriteria Guilford dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 0,34%. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai sig 0,639 > 0,05 Manajemen Komunikasi, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

266 Adnan Andriana Hasby, et al. sehingga keputusan dari pengujian hipotesis adalah menerima Ho dan menolak Ha yang menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan 86 dengan citra Polri di masyarakat atau dengan kata lain semakin tinggi intensitas menonton tayangan 86 Net TV belum tentu berdampak pada semakin meningkatnya citra Polri di Masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensias menonton tayangan 86 di Net TV dengan peningkatan citra Polri di masyarakat. 3. Hubungan Antara Isi Pesan Tayangan 86 Net TV dengan Citra Polri di Masyarakat korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,087 dan termasuk dalam kategori hubunganyang sangat rendah menurut kriteria Guilford dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 0,76%. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai sig 0,483 > 0,05 sehingga keputusan dari pengujian hipotesis adalah menerima Ho dan menolak Ha yang menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara isi pesan tayangan 86 dengan citra Polri di masyarakat atau dengan kata lain semakin baik isi pesan dari tayangan 86 Net TV belum tentu berdampak pada semakin meningkatnya citra Polri di Masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara isi pesan tayangan 86 di Net TV dengan peningkatan citra Polri di masyarakat 4. Hubungan antara Daya Tarik Tayangan 86 Net TV dengan Citra Polri di Masyarakat korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,347 dan termasuk dalam kategori hubungan yang rendah namun pasti menurut kriteria Guilford dengan kontribusi pengaruh yang disumbangkan sebesar 12,07%. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai sig 0,04 < 0,05 sehingga keputusan dari pengujian hipotesis adalah menolak Ho dan menerima Ha yang menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara daya tarik tayangan 86 dengan citra Polri di masyarakat. Koefisien korelasi bertanda positif yang menunjukan hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah, artinya semakin baik daya tarik dari tayangan 86 Net TV belum tentu berdampak pada semakin meningkatnya citra Polri di Masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara daya tarik dari tayangan 86 di Net TV dengan peningkatan citra Polri di masyarakat. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara tayangan 86 di Net TV dengan peningkatan citra Polri di masyarakat, hal tersebut ditunjukkan oleh nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,268 dengan nilai t hitung 2,240 > t tabel 1,997. 2. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan 86 di Net TV dengan peningkatan citra Polri di masyarakat, hal tersebut ditunjukkan oleh nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,059 dengan nilai t hitung 0,473 < t tabel 1,997. 3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara isi pesan tayangan 86 di Net Volume 3, No.1, Tahun 2017

Hubungan Menonton Tayangan 86 NET TV 267 TV dengan peningkatan citra Polri, hal tersebut ditunjukkan oleh nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,087 dengan nilai t hitung 0,706 < t tabel 1,997. 4. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara daya tarik dari tayangan 86 di Net TV dengan peningkatan citra Polri di masyarakat, hal tersebut ditunjukkan oleh nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,347 dengan nilai t hitung 2,988 > t tabel 1,997. Daftar Pustaka Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Effendy. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaludin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2002. Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.. 2007. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tamburaka, Apriadi 2012. Agenda Setting Media Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Manajemen Komunikasi, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017