BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis. Peneliti menganalisis pengaruhpraktek corporate

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN. laporan kinerja keuangan perusahaan melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. penyajian data, uji statistik dan operasionalisasi variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

penelitian menjelaskan dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang berhubungan dengan penerimaan pajak akan selalu dibahas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage terhadap Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), bekerjasama dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di BEI selama periode

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI periode Tabel 3.1 Pemilihan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian asosiatif kasual. Penelitian asosiatif kasual merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis. Peneliti menganalisis pengaruhpraktek corporate governance, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, leverage dan ukuran perusahaanterhadap manajemen laba, dimana praktekcorporate governance, Proporsi dewan komisaris independen, komite audit, leverage, dan ukuran perusahaan merupakan variabel yang mempengaruhi,sedangkan manajemen laba merupakan variabel yang dipengaruhi. B. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2013. C. Data yang Diperlukan 1. Jenis Data Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan data sekunder, yaitu data yang diukur dalam skala numerik. 22

23 2. Data yang Diperlukan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan yang menyangkut praktek good corporate governance, proporsi dewan komisari independen, komite Audit, leverage, dan ukuran perusahaan, serta data yang menyangkut manajemen laba. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu mengumpulkan, mencatat dan mengkaji data-data berupa laporan keuangan setiap sampel sejak tahun 2009-2013 dengan bersumber dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan cara mendownload dari situs www.idx.co.id. D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dimana sampel akan diambil berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti yaitu: 1. Perusahaan food and baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selamatahun 2009-2013.

24 2. Tersedia data laporan keuangan selama kurun waktu penelitian ( Tahun 2009 2013). 3. Perusahaan yang diteliti masih beroperasi pada periode waktu penelitian (tahun 2009-2013). 4. Perusahaan yang memiliki data ikhtisar tahunan lengkap tentang Proporsi Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba. E. Definisi Operasional 1. Variabel Dependen (Y) Variabel Dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Manajemen laba. Menurut Hermawati (2008), manajemen laba adalah perilaku manejemen oportunis dimana para manajer memiliki fleksibilitas untuk memiliki beberapa alternatif dalam mencatat transaksi sekaligus memilih opsi-opsi yang ada dalam perlakuan akuntansi. Dengan demikian, manajer dapat mempengaruhi nilai pasar saham perusahaannya melalui manajemen laba, misalnya dengan membuat perataan laba (income smoothing) dan pertumbuhan laba sepanjang waktu. Dengan semua insentif untuk melakukan manajemen laba, maka bukanlah suatu yang mengherankan apabila seringkali para manajer menggunakan fleksibilitas yang terkandung di dalam akuntansi akrual agar benar-benar mampu mengatur laba. Model yang digunakan untuk mengukur earnings management, adalah menggunakan model yang dikembangkan Friedlan (1994) sebagai berikut :

25 DAC pt =(TAC pt /SALE pt ) (TAC pd / SALE pd ) Dimana: DAC pt TACpt SALEpt TACpd SALEpd = Discretionary Accrual perusahaan pada periode test = Total Accruals perusahaan pada periode test = Penjualan pada periode test = Total accruals perusahaan pada periode dasar = Penjualan pada periode dasar Sedangkan TAC diperoleh dari TAC = NI COF Dimana: TAC NI =Total Accrual =Net Operating incoming yang juga merupakan incoming before extraordinary items CFO =Cash flow from operation activities 2. Variabel Independen (X) Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah praktek corporate governance dengan Proporsi Dewan Komisaris Independen, Komite audit, Leverage dan Ukuran perusahaan. a. Proposional Dewan Komisaris Independen Proporsi dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan komisaris perusahaan. Dewan komisaris bertanggung jawab dan berwenang mengatasi tindakan manajemen, dan memberikan nasehat

26 kepada manajemen jika dipandang perlu oleh dewan komisaris (KNKG, 2004). Proporsi dewan komisaris diukur dengan menggunakan indikator jumlah anggota dewan komisaris suatu perusahaan (Hidayat, 2008) dalam (Wicaksono, 2013), proporsi dewan komisaris diukur dengan menggunakan skala rasio melalui presentase anggota dewan komisaris perusahaan (isnanta 2008). b. Komite Audit Komite audit merupakan komponen baru dalam sistem pengendalian perusahaan. Selain itu komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam mengenai masalah pengendalian. Berdasarkan Surat Edaran BEJ, SE-008/BEJ/12-2001 Nasution dan Setiawan (2007). Menurut Farida (2010) untuk menentukan apakah perusahaan mempunyai komite audit atau tidak, akan dicek di laporan tahunan masing-masing perusahaan dan pengumuman yang dikeluarkan BEI. Variabel ini merupakan variabel dummy. Diberikan skala 0 jika perusahaan mempunyai komite audit dan 1 jika perusahaan tidak mempunyai komite audit. c. Leverage Menurut Iguna dan Herawati (2010) Leverage adalah perbandingan antara total aktiva perusahaan. Rasio ini menujukan besarnya besar aktiva yang dimiliki perusahaan yang dibiayai

27 dengan hutang. Semakin tinggi nilai leverage maka resiko yang dihadapi investor akan semakin tinggi dan para investor akan meminta keuntungan yang lebih besar. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur leverage adalah : d. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan (size) adalah besar kecilnya perusahaan, pada penelitian ini ukuran perusahaan diukur dari jumlah total aset perusahaan sampel. Miswanto dan Husnan (1999) dalam Ibrahim (2008) menyatakan bahwa perusahaan kecil memiliki risiko dan return yang lebih tinggi dibanding perusahaan besar. Panjaitan (2004) dalam Ibrahim (2008) berpendapat bahwa perusahaan yang mempunyai nilai skala kecil cenderung kurang menguntungkan dibanding dengan perusahaan dengan skala besar.perusahaan kecil hanya memiliki faktor-faktor pendukung untuk memproduksi barang dengan jumlah terbatas. Hal tersebut menyebabkan perusahaan dengan skala kecil mempunyai risiko yang lebih besar biasanya untuk menawarkan return yang besar untuk menarik investor. Menurut Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan, dan rata-rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk menentukan ukuran perusahaan

28 adalah dengan menggunakan log natural dan total asset. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan adalah: Ukuran Perusahaan = Ln of total asset F. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif didefinisikan sebagai suatu metode dalam menganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran yang teratur mengenai suatu kegiatan. Ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif antara lain nilai rata-rata, standar deviasi, varian maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan swekness. Ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif tergantung pada tipe skala pengukuran construct yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2006). 2. Pengujian Asumsi Klasik Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan multikolinearitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya

29 adalah Kolmogorov Smirnov. Dasar pengambilan adalah dengan melihat angka probabilitas yaitu, jika nilai probabilitas 0,05 (level of significant) maka distribusi data tersebut normal dan jika nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi data tidak normal. b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang bekaitan satu dengan lainnya. Masalah ini timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang yang baik tidak terdapat autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Waston (DW). Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama (first order autokorelasi) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi menurut Ghazali (2006) yaitu : 1) Bila nialai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan(4-du), maka koofesien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefesien autokorelasi lebih besar dari nol, maka autokorelasi positif.

30 3) Bila DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefesien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti terdapat autokorelasi positif. 4) Bila nilai terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. c. Multikolinearitas Uji asumsi multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari besaran VIF, yaitu : Jika besaran VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas Jika besaran VIF 10, maka terjadi multikolinearitas 3. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk menguji hipotesis digunakan alat analisis regresi berganda, dengan alasan bahwa alat ini dapat digunakan sebagai model prediksi terhadap variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Menurut Ghazali (2006), teknik estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi disebut dengan Ordinary least Squer (OLS) yang dapat menjelaskan pengaruh antara variabel terkait dengan variabel

31 bebas. Uji hipotesis tersebut dilakukan dengan program SPSS 17. Untuk itu diformulasikan model regresi berganda sebagai berikut : MALB = a + PDKI+ KA + LV+ UP+ e Keterangan : MALB a = Manajemen Laba = Konstanta, = Koefesien Regresi PDKI KA LV UP e = Proporsi Dewan Komisaris Independen = Komite Audit = Leverage = Ukuran Perusahaan = error Untuk menganalisis proporsi dewan komisaris independen, komite audit, leverage, dan ukuran perusahaanterhadap manajemen laba (Y) digunakan metoda statistik dengan tingkat taraf signifikansi α = 0,05 artinya derajad kesalahan sebesar 5 %. 4. Uji Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Pertama Pada prinsipnya pengujian hipotesis pertama adalah uji simultan (uji F) dilakukan dengan koefisien regresi secara bersama-sama untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara serentak variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut (Ghozali, 2006):

32 1) :,, = 0, artinya secara simultan tidak ada pengaruh antara variabel independen (proporsi dewan komisaris independen, komite audit, leverage dan ukuran perusahaan) terhadap variabel dependen (manajemen laba) pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. 2) :, artinya ada pengaruh dari seluruh variabel independen (proporsi dewan komisaris independen, komite audit, leverage dan ukuran perusahaan) terhadap variabel dependen (manajemen laba) pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. 3) Kriteria penerimaan hipotesis diterima jika (n-k-1) ditolak jika (n-k-1) b. Pengujian hipotesis kedua Pengujian hipotesis kedua adalah menguji secara parsial (uji t) pengaruh dari proporsional dewan komisaris independen terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Adapun langkah dalam pengujian ini adalah : 1) Formula hipotesis : : =0, berarti secara parsial proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013.

33 : 0, berarti secara parsial proposi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2000-2013. 2) Menentukan tingkat keyakinan sebesar 95%, dan α sebesar 5% dengan derajat keterbatasan atau df (n-k). Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan uji dua sisi. 3) Menentukan besarnya t hitung dengan t tabel, dimana kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: diterima jika ditolak jika atau > 4) Membandingkan nilai signifikan t dengan taraf nyata (α) serta membuat hasil kesimpulan dari tingkat signifikansi yang ada. Bila signifikan < α (0,05), maka Ho ditolak Bila signifikasi α (0,05), maka Ho diterima c. Pengujian hipotesis ketiga Pengujian hipotesis ketiga adalah menguji secara parsial (uji t) pengaruh dari komite audit terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Adapun langkah dalam pengujian ini adalah: 1) Formula hipotesis : : = 0, berarti secara parsial komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013.

34 : 0, berarti secara parsial komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 2) Menentukan tingkat keyakinan sebesar 95%, dan α sebesar 5% dengan derajat keterbatasan atau df (n-k). Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan uji dua sisi. 3) Menentukan besarnya t hitung dengan t tabel, dimana kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: diterima jika ditolak jika atau > 4) Membandingkan nilai signifikan t dengan taraf nyata (α) serta membuat hasil kesimpulan dari tingkat signifikansi yang ada. Bila signifikan < α (0,05), maka Ho ditolak Bila signifikasi α (0,05), maka Ho diterima d. Pengujian hipotesis keempat Pengujian hipotesis keempat adalah menguji secara parsial (uji t) pengaruh dari leverage terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Adapun langkah dalam pengujian ini adalah: 1) Formula hipotesis : : = 0, berarti secara parsial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013.

35 : 0, berarti secara parsial leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. 2) Menentukan tingkat keyakinan sebesar 95%, dan α sebesar 5% dengan derajat keterbatasan atau df (n-k). Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan uji dua sisi. 3) Menentukan besarnya t hitung dengan t tabel, dimana kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: diterima jika ditolak jika atau > 4) Membandingkan nilai signifikan t dengan taraf nyata (α) serta membuat hasil kesimpulan dari tingkat signifikansi yang ada. Bila signifikan < α (0,05), maka Ho ditolak Bila signifikasi α (0,05), maka Ho diterima e. Pengujian hipotesis kelima Pengujian hipotesis kelima adalah menguji secara parsial (uji t) pengaruh dari ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Adapun langkah dalam pengujian ini adalah: 1) Formula hipotesis : : = 0, berarti secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada

36 perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013 : 0, berarti secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. 2) Menentukan tingkat keyakinan sebesar 95%, dan α sebesar 5% dengan derajat keterbatasan atau df (n-k). Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan uji dua sisi. 3) Menentukan besarnya t hitung dengan t tabel, dimana kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: diterima jika ditolak jika atau > 4) Membandingkan nilai signifikan t dengan taraf nyata (α) serta membuat hasil kesimpulan dari tingkat signifikansi yang ada. Bila signifikan < α (0,05), maka Ho ditolak Bila signifikasi α (0,05), maka Ho diterima